Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial Dalam Fokus: Pengaturan Aperture untuk Berbagai Pemandangan- Part9

f/16: Menghasilkan Penggambaran Lanskap yang Tajam dari Latar Depan hingga ke Latar Belakang

2019-11-04
7
5.89 k
Dalam artikel ini:

Apa yang terjadi apabila Anda menjumpai pemandangan dengan subjek menarik berada dekat Anda di latar depan, dan pemandangan nan indah membentang jauh hingga ke latar belakang? Cobalah deep focusing pada f/16, yang memberikan depth-of-field besar yang sangat bagus untuk situasi semacam itu. (Dilaporkan oleh: Teppei Kohno)

Lanskap deep focus dengan close up pepohonan di latar depan

f/16, 1/100 det., ISO 400

 

f/16: Bagus untuk deep focusing apabila subjek latar depan terletak dekat dengan Anda, dan latar belakang yang sangat jauh

 Dalam artikel terdahulu, kami sarankan menggunakan f/11 untuk menangkap lanskap yang megah dengan depth of field yang dalam. Namun demikian, mungkin ada sejumlah kasus di mana Anda ingin menyertakan close up benda yang berada di sekitarnya dalam bidikan yang sama. (Satu contoh: Apabila memanfaatkan perspektif yang dibesar-besarkan pada lensa sudut ultra lebar)

Dalam kasus semacam itu, f/11 Anda mungkin tidak memberikan depth-of-field yang cukup untuk mempertahankan keduanya, subjek latar depan dan latar belakang yang jauh dalam fokus yang tajam. Inilah mengapa banyak fotografer profesional memilih untuk menggunakan f/16.

f/16
Lanskap tepi laut deep focus dengan close up pepohonan di latar depan
f/16, 1/400 det., ISO 400
(Klik untuk melihat versi yang lebih besar)

Pemandangan pantai terlihat jernih dan semua area berada dalam fokus.

f/5
Lanskap tepi laut dengan pohon di latar depan, bokeh latar belakang pada f/5
f/5, 1/2500 det., ISO 400
(Klik untuk melihat versi yang lebih besar)

Tumbuhan di latar depan merupakan subjek utama satu-satunya yang tampak jernih, sedangkan pantai di belakang tampak buram. Kapal di belakang pun tidak terlalu tajam.

Untuk satu lagi studi kasus, lihatlah contoh situs Pusaka Dunia dalam artikel ini:
Saran Menarik dari Para Profesional Fotografi Perjalanan

 

Pahami hal ini:

Semakin sempit aperture, semakin tinggi kemungkinan terjadi difraksi, yang menyebabkan detailnya kurang tajam dan kualitas gambar secara keseluruhan tidak bagus. Fungsi koreksi difraksi pada kamera Anda dan fungsi Digital Lens Optimizer dalam Digital Photo Professional, dapat mengoreksi ini hingga batas tertentu, tetapi sebaiknya mencegah daripada memperbaiki. Inilah mengapa banyak fotografer profesional yang berupaya untuk tidak mempersempit di bawah f/16 dalam kondisi khusus.

- Kecepatan rana akan melambat untuk memastikan pencahayaan yang mencukupi. Selalu siap dan melakukan sesuatu untuk menstabilkan perlengkapan Anda. Kalau Anda tidak ingin memperlambatnya terlalu banyak, tetapkan kecepatan ISO yang lebih tinggi.

 

Teknik bonus: Ciptakan semburat cahaya untuk menegaskan bidikan!

Apabila Anda meningkatkan nilai aperture dan mempersempit aperture, sumber cahaya terkonsentrasi dalam bingkai (seperti matahari), akan tampak menghasilkan garis cahaya yang panjang dan tajam, yang dikenal sebagai starburst (semburat cahaya). Anda dapat menggunakannya untuk membuat bidikan Anda terlihat lebih menarik.

Untuk detail selengkapnya, bacalah: Panduan untuk Menciptakan Efek Semburat Cahaya dengan Matahari.

f/3.5: Tanpa starburst
Cabang pohon dengan matahari, tanpa starburst
f/3.5, 1/4000 det., ISO 800

Area di sekeliling matahari terlihat cerah, menyebabkan flaring (efek seperti kabut atau asap) dan membuat subjek terlihat redup.

f/16: Starburst yang cantik
Starburst di antara cabang pohon
f/16, 1/320 det., ISO 800

Cahaya matahari berubah menjadi efek semburat cahaya berkilauan, yang menegaskan fotonya.

 

Cari tahu, apa lagi yang bisa Anda lakukan dengan pengaturan aperture f/16 dalam artikel berikut ini:
Fotografi Ombak: Kecepatan Rana Manakah yang Digunakan untuk Menggambarkan Kedahsyatan dan Kekuatan?
3 Siasat Situasional oleh Fotografer Sigap-Tanggap
Cara Melakukan Bidikan yang Jitu: Pengaturan Kamera untuk Menangkap Suasana yang Tenteram & Hening di Danau


Dalam situasi apa Anda pernah menggunakan f/16 untuk membidik? Jangan sungkan berbagi dengan kami di Kisah Canon Saya

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

Mengenai Penulis

Teppei Kohno

Lahir di Tokyo pada tahun 1976, Kohno lulus dengan menyandang gelar Social Work dari Fakultas Sosiologi, Meiji Gakuin University, dan magang dengan fotografer Masato Terauchi. Dia memberikan kontribusi untuk terbitan pertama majalah fotografi PHaT PHOTO, dan menjadi fotografer independen setelah itu, pada tahun 2003. Sebagai pengarang dari banyak buku, Kohno tidak hanya memotret semua jenis foto komersial, tetapi juga banyak menulis untuk majalah kamera dan lainnya.

http://fantastic-teppy.chips.jp

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami