Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial Pengantar Konsep dan Teknik Lensa- Part3

Dasar-Dasar Lensa #1: Lensa Zoom

2017-08-31
14
9.7 k
Dalam artikel ini:

Dengan lensa zoom, Anda dapat menggunakan panjang fokus yang beragam luas tanpa harus mengganti lensa, sehingga membuatnya sangat fungsional. Mari kita cermati lebih dekat pada jenis lensa zoom dan fitur khususnya. (Dilaporkan oleh Tomoko Suzuki)

Gambar atas Dasar-Dasar Lensa

 

Hanya dengan 1 lensa zoom, Anda bisa menciptakan bermacam ekspresi

Manfaat
- Hanya satu lensa, bisa mencakup kisaran panjang fokus yang lebar
- Anda tidak perlu mengganti lensa berulang kali

Kelemahan
- Pada umumnya, lensa zoom memiliki f-number maksimum yang besar (aperture maksimum kecil)

Lensa zoom sangat nyaman digunakan—Anda tinggal memutar cincin zoom untuk mengubah panjang fokus. Hal ini menghemat waktu dan tidak merepotkan karena tidak perlu mengganti lensa, yang artinya, peluang Anda untuk mengambil foto lebih besar. Ini juga mengurangi jumlah lensa yang perlu Anda bawa, dan peralatan yang ringan selalu merupakan bonus, khususnya apabila Anda sedang melakukan perjalanan, atau kegiatan di luar ruangan, seperti lintas alam. Karena itulah, kit lensa hampir selalu merupakan lensa zoom.

Kisaran panjang fokus yang bisa dibidik lensa, (‘kisaran fokus’ atau ‘kisaran panjang fokus’-nya) diindikasikan pada lensa. Contohnya, kisaran “18-55mm”, berarti bahwa Anda bisa mengubah panjang fokus ke berapa saja di antara kisaran ini (dan termasuk) 18mm dan 55mm. Panjang fokus yang lebih pendek memberi Anda sudut pandang yang lebih lebar. Dengan panjang fokus yang semakin panjang, Anda dapat mendekati subjek yang jauh.

Satu hal yang harus Anda perhatikan yaitu, dibandingkan dengan lensa prima, lensa zoom cenderung memiliki f-number maksimum yang lebih besar (aperture maksimum yang lebih kecil). Ini artinya, bahwa jika Anda menggunakan lensa zoom untuk membidik di lokasi yang penerangannya redup, kemungkinan besar Anda harus menggunakan kecepatan ISO yang lebih tinggi. Kadar keburaman dalam bokeh (Versi bahasa Inggris) yang bisa Anda ciptakan dengan lensa zoom, juga akan terbatas, dibandingkan lensa prima yang memiliki kemampuan aperture maksimum lebih besar. (Kami akan menjelaskan selengkapnya mengenai bokeh dalam artikel mendatang.)

 

Konsep utama (1): Jenis lensa zoom

Terdapat empat jenis lensa zoom. Lensa zoom sudut lebar memungkinkan Anda menangkap area pemandangan yang lebar. Lensa zoom standar dan lensa superzoom mencakup kisaran lebar panjang fokus, termasuk kisaran telefoto. Sementara itu, lensa zoom telefoto memungkinkan Anda untuk menangkap gambar subjek jauh secara close-up. Empat jenis lensa zoom, semuanya ini tersedia dalam versi yang kompatibel dengan kamera DSLR full-frame, kamera APS-C DLSR, atau kamera mirorrless EOS seri-M.

Anda mungkin tertarik untuk membaca: 
Lensa FAQ #9: Apa perbedaan antara Lensa zoom telefoto f/2.8 dan f/4?

 

Contoh zoom sudut lebar

Zoom sudut lebar
(1) EF-S10-18mm f/4.5-5.6 IS STM
(2) EF16-35mm f/4L IS USM
(3) EF-M11-22mm f/4-5.6 IS STM

Contoh zoom standar

Zoom standar
(4) EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM
(5) EF24-105mm f/4L IS USM
(6) EF-M18-55mm f/3.5-5.6 IS STM

 
Contoh superzoom

Superzoom
(7) EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS STM
(8) EF-M18-150mm f/3.5-6.3 IS STM

Contoh zoom telefoto

Zoom telefoto
(9) EF-S55-250mm f/4-5.6 IS STM
(10) EF70-300mm f/4-5.6L IS USM
(11) EF-M55-200mm f/4.5-6.3 IS STM

 

Konsep utama (2): Kisaran fokus lebar

Lensa zoom populer di antara sekian banyak orang, karena lensa ini bisa mencakup kisaran fokus yang lebar. Misalnya, Anda hanya perlu satu lensa zoom standar untuk mencakup seluruh kisaran panjang fokus, dari sudut lebar hingga ke telefoto. Dengan memiliki kisaran tersebut, Anda dapat memvariasikan penampilan gambar akhir Anda, entah memasukkan lebih banyak pemandangan dalam bingkai, atau dengan menonjolkan area tertentu yang menarik.

Untuk informasi selengkapnya, bacalah:
Efek Foto Lensa Sudut Lebar
Teknik Komposisi Profesional – Memanfaatkan Lensa Dengan Sebaiknya
Memanfaatkan Efek Kompresi dan Bokeh Besar Lensa Telefoto

 

Pada 24mm

EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 24mm/ Program AE (f/9, 1/160 det., EV+0,3)/ ISO 100/ WB: Manual

Pada 50mm

EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 50mm/ Program AE (f/9, 1/200 det., EV+0,3)/ ISO 100/ WB: Manual

 

Pada 85mm

EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 85mm/ Program AE (f/7.1, 1/250 det., EV+0,3)/ ISO 100/ WB: Manual

Pada 105mm

EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 105mm/ Program AE (f/6.3, 1/250 det., EV+0,3)/ ISO 100/ WB: Manual

 

Satu lensa zoom EF24-105 dapat mencakup kisaran fokus yang sama seperti 4 lensa prima

Seperti ditunjukkan di atas, walaupun aperture maksimum mungkin berbeda, namun lensa EF24-105mm f/4L IS USM bisa mencakup kisaran fokus yang sama seperti empat lensa prima terpisah.

 

Konsep utama (3): Aperture variabel dan aperture tetap

Dari segi aperture maksimum, lensa zoom masuk dalam salah satu dari dua kategori. Pada lensa aperture variabel, aperture maksimum berubah di sepanjang kisaran zoom, sedangkan pada lensa aperture tetap (juga dikenal sebagai ‘constant aperture lenses’), tidak berubah. Dengan lensa aperture tetap, Anda dapat menggunakan aperture yang sama, berapa pun panjang fokus yang digunakan, yang ideal untuk sebagian situasi, seperti memotret telefoto dalam kondisi rendah cahaya, di mana Anda memerlukan cahaya yang sebanyak mungkin untuk mencapai sensor gambar (juga lihat Konsep utama 4 di bawah). Namun demikian, karena ini menggunakan konstruksi lensa yang lebih canggih, lensa aperture tetap juga cenderung lebih besar, lebih berat, dan lebih mahal daripada lensa zoom aperture variabel.

Lensa aperture variabel
- EF24-105mm f/3.5-5.6 IS STM 525g
- EF70-300mm f/4-5.6L IS USM 1050g

Lensa aperture tetap
- EF24-70mm f/2.8L II USM 805g
- EF70-200mm f/2.8L IS II USM 1490g

 

Konsep utama (4): Aperture maksimum pada lensa aperture variabel

Aperture maksimum pada lensa aperture variabel dinyatakan sebagai kisaran, misalnya, “f/3.5-5.6”. Semakin cerah aperture maksimumnya (f-number lebih kecil) yang diterapkan pada ujung sudut lebar, dan secara perlahan dipergelap ke arah f-number yang lebih besar, saat panjang fokus meningkat.

Contoh: Pada EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS STM

Hubungan antara panjang fokus dan aperture maksimum pada EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS STM

 

Konsep utama (5): Aperture maksimum dan kadar bokeh

Lensa aperture variabel
EF24-105mm f/3.5-5.6 IS STM

Dibidik dengan EF24-105mm f/3.5-5.6 IS STM, pada panjang fokus 24mm, aperture maksimum f/3.5

EOS 5D Mark III/ FL: 24mm/ Aperture-priority AE (f/3.5, 1/1250 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Manual

Lensa aperture tetap
EF24-70mm f/2.8L II USM

Dibidik dengan EF24-70mm f/2.8L II USM, pada panjang fokus 24mm, aperture maksimum f/2.8

EOS 5D Mark III/ FL: 24mm/ Aperture-priority AE (f/2.8, 1/2500 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Manual

Dalam contoh di atas, pada sudut lebar 24mm, aperture maksimum yang memungkinkan adalah f/3.5 pada lensa aperture variabel, dan f/2.8 pada lensa aperture tetap. Perbedaannya kira-kira 1/3 dari satu f-stop, yang tampaknya kecil, tetapi bisa menghasilkan perbedaan nyata dalam efek bokeh. Perhatikan, bagaimana bokeh latar belakang lebih signifikan dalam gambar yang dibidik dengan lensa zoom aperture tetap.

 

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai f-stop, bacalah:
Dasar-Dasar Kamera #1: Aperture

Anda mungkin juga tertarik untuk membaca:
Lensa FAQ #6: Lensa Zoom Saya Tidak Memiliki Aperture Maksimum yang Sangat Cerah. Bagaimana Saya Bisa Mendapatkan Bokeh Besar?

 

Lensa aperture variabel
EF24-105mm f/3.5-5.6 IS STM

Dibidik dengan EF24-105mm f/3.5-5.6 IS STM, pada 70mm, f/5.6

EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 70mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/125 det., EV+0,3)/ ISO 100/ WB: Manual

Lensa aperture tetap
EF24-70mm f/2.8L II USM

Dibidik dengan EF24-70mm f/2.8L II USM, pada 70mm, f/2.8

EOS 5D Mark III/ EF24-70mm f/2.8L II USM/ FL: 70mm/ Aperture-priority AE (f/2.8, 1/500 det., EV+0,3)/ ISO 100/ WB: Manual

Dalam contoh di atas, pada panjang fokus 70mm (kisaran telefoto), f-number maksimum adalah f/5.6 pada lensa aperture variabel, dan f/2.8 pada lensa aperture tetap—perbedaan 2 f-stop. Perbedaan yang lebih besar ini, juga dituangkan ke dalam efek bokeh—gambar yang menggunakan lensa aperture tetap memiliki bokeh latar belakang yang keburamannya lebih signifikan. Kalau bokeh berperan penting dalam gaya pemotretan Anda, Anda dapat menarik manfaat lebih banyak dari lensa aperture tetap.

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

 

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Tomoko Suzuki

Setelah lulus dari Tokyo Polytechnic University Junior College, Suzuki bergabung dengan perusahaan periklanan. Dia juga bekerja sebagai asisten fotografer, termasuk Kirito Yanase, dan mengkhususkan diri dalam bidikan komersial untuk produk perlengkapan busana dan kosmetik. Sekarang, dia bekerja sebagai fotografer studio untuk produsen perlengkapan busana.

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami