Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Produk >> Semua Produk

[Bagian 2] Teknologi Wide-angle Zoom Terbaru yang Layak Menjadi Kebanggaan Canon dalam EF16-35mm f/4L IS USM  & EF-S10-18mm f/4.5-5.6 IS STM

2014-11-06
2
2.45 k
Dalam artikel ini:

Pada tahun 2014, Canon telah mencurahkan segala upaya untuk menyempurnakan jajaran lensanya yang dapat dipertukarkan, termasuk peluncuran lanjutan dua lensa wide-angle, EF16-35mm f/4L IS USM dan EF-S10-18mm f/4.5-5.6 IS STM. Dalam artikel ini, saya akan menyampaikan secara khusus mengenai inti teknologi yang terdapat pada lensa terbaru, yang memiliki focal length berbeda dan nilai aperture maksimum dari lensa lainnya yang ada saat ini. (Dilaporkan oleh: Junichi Date)

Halaman: 1 2

Foto (kiri ke kanan)
Shota Shimada: ICP Grup 1, Pengoperasian Produk Komunikasi Gambar, CANON INC./ Kunihiko Sasaki: Pusat Pengembangan ICP 1, Pengoperasian Produk Komunikasi Gambar, CANON INC./ Shunji Iwamoto: Pusat Pengembangan ICP 1, Pengoperasian Produk Komunikasi Gambar, CANON INC./ Makoto Nakahara: Pusat Pengembangan ICP 1, Pengoperasian Produk Komunikasi Gambar, CANON INC./ Masayasu Mizushima: Pusat Pengembangan Kamera/ Masami Sugimori, Pusat Pengembangan ICP 1, Pengoperasian Produk Komunikasi Gambar, CANON INC.

EF-S10-18mm Dapat Diwujudkan dengan Teknologi Produksi untuk Lensa Asferis Cetakan Plastik

― Berikutnya, saya ingin mengetahui lebih jauh mengenai EF-S10-18mm f/4.5-5.6 IS STM. Penetapan harganya sangat wajar. Apakah tujuan merilis lensa ini?

Shimada Selama ini kami telah merencanakan untuk menganjurkan kepada para pengguna agar memiliki lensa ultra wide-angle sebagai lensa perlengkapan berikutnya setelah membeli kelengkapan lensa zoom standar atau zoom ganda. Menurut survei yang kami lakukan, sekitar 40 hingga 50% pelanggan kami yang sudah membeli lensa pelengkap, akhirnya hanya menggunakan lensa itu. Meskipun para penggemar ini mengawalinya sebagai pengguna DSLR, alangkah sayangnya jika tidak dapat sepenuhnya menikmati penggunaan lensa berbeda yang dapat dipertukarkan (tukar-pasang). Oleh karenanya, lensa ini diperkenalkan untuk membantu memperluas cakupan ekspresi fotografi dari para penggunanya. Dalam survei, kami juga mengetahui bahwa ternyata para pengguna tidak banyak mengalami kemajuan dari lensa pelengkap. Karena banyak yang mengalami kesulitan menunjukkan perbedaan dalam gambar yang ditangkap menggunakan lensa pelengkap dan juga lensa lainnya. Alasan lainnya yaitu, lensa yang dapat dipertukarkan ini terlalu mahal. Itulah mengapa kami memutuskan untuk merilis lensa ultra wide-angle dengan focal length yang setara dengan 16mm dalam format 35mm, harganya lebih terjangkau dibandingkan lensa tukar-pasang konvensional, sementara ukurannya ringkas dan bobotnya ringan, seimbang dengan model DSLR level pemula. Tidak hanya itu, para pengguna pun dapat menikmati gaya baru ekspresi fotografi yang pada dasarnya berbeda dari lensa pelengkap mereka.

― Tidakkah hal itu berbenturan dengan EF-S10-22mm f/3.5-4.5 USM yang ada sekarang?

Shimada EF-S10-22mm f/3.5-4.5 USM memiliki focal length 22mm pada ujung telefoto, yang tumpang-tindih dengan lensa zoom standar. Di samping itu, lensa ini dilengkapi dengan focus scale (skala fokus), dan penampilannya elegan. Meskipun tidak dipasangi fitur IS, aperture maksimum f/3.5-4.5 lebih cerah sekitar 1/3- hingga 2/3-stop. Semakin berpengalaman, penggunanya akan cenderung mengutamakan kepentingan aspek ini.

― Manakah di antara lensa tersebut yang memiliki kualitas gambar lebih baik?

Nakahara Seperti yang Anda bisa lihat dari karakteristik MTF, performa EF-S10-18mm f/4.5-5.6 IS STM layak dibanggakan meskipun penetapan harganya wajar, sebagian karena nilai aperture maksimumnya lebih rendah. Elemen lensa asferis ditempatkan di bagian depan dan belakang sistem optik untuk mengurangi kelengkungan bidang, distorsi, dan aberasi sferis. Pada saat yang sama, elemen lensa UD juga secara efektif digunakan dalam desain untuk menekan aberasi kromatik.

― Salah satu kekhawatiran saya adalah dudukan plastiknya. Apakah ini cukup kokoh?

Mizushima Kami juga sering mengajukan pertanyaan yang sama. Lensa ini memanfaatkan bahan (plastik rekayasa yang sangat fungsional) yang memiliki ketangguhan istimewa dari segi ketahanan terhadap benturan dan aus. Lensa ini sudah lulus pengujian yang kami lakukan sendiri, membuktikan lensa ini aman digunakan.

― Jika memang begitu, mengapa Anda masih menggunakan dudukan logam untuk lensa lainnya?

Mizushima Kekuatan dudukan yang diperlukan bervariasi, bergantung pada ukuran dan bobot lensa yang perlu disangga. Untuk lensa berat, seperti lensa super telephoto atau berdiameter besar, dudukan logam merupakan pilihan yang lebih baik dari segi kekuatannya. Namun demikian, EF-S10-18mm f/4.5-5.6 IS STM, sangat ringan, oleh karena itu kami memutuskan bahwa dudukan plastik akan mampu menyediakan kekuatan yang diperlukan.

Ukuran dan Bobot 2 Lensa EF-S Wide-angle

Dengan menerapkan desain yang memiliki sudut pandang lebih sempit dan aperture maksimum lebih rendah pada ujung telefoto, dan memanfaatkan elemen lensa asferis cetakan plastik serta dudukan plastik, lensa ini ringkas, ringan, dan harganya wajar. Lensa ultra wide-angle ini harganya terjangkau bahkan bagi pengguna biasa.

― Apa poin utama dalam teknologi untuk mendapatkan desain optik EF-S10-18mm f/4.5-5.6 IS STM?

Nakahara Karakteristik lensa ini yaitu, menggunakan lensa asferis plastik, berdiameter besar sebagai elemen kedua dari depan, yang berkontribusi pada keringanannya serta harga lensa yang wajar, sekaligus meningkatkan kualitas gambar secara nyata. Kami telah menggunakan elemen lensa asferis cetakan plastik dengan diameter kecil di waktu lalu, tetapi elemen pada EF-S10-18mm f/4.5-5.6 IS STM memiliki diameter yang sangat besar. Untuk mendapatkan ini, kami harus lulus standar kualitas yang ketat, suatu tantangan yang tidak dapat kami atasi di waktu lalu. Oleh karena itu, bukanlah berlebihan jika dikatakan bahwa komersialisasi EF-S10-18mm f/4.5-5.6 IS STM dapat dilaksanakan berkat adanya teknologi untuk menghasilkan lensa asferis cetakan plastik berdiameter besar. Selain itu, dengan mempertimbangkan penggunaannya untuk perekaman film, STM telah digunakan untuk memastikan AF senyap dan mulus. Kami juga sudah menerapkan desain yang meminimalkan fluktuasi dalam pembesaran gambar selama pemfokusan.

― Oh begitu. Jadi, terobosan dalam teknologi produksi untuk lensa asferis adalah kunci komersialisasi EF16-35mm f/4L IS USM dan EF-S10-18mm f/4.5-5.6 IS STM.

Catatan Akhir

Lensa Asferis Sisi-Ganda Menjadi Fondasi untuk Teknologi Optik Lensa Wide-angle Mendatang

Secara komparatif, saya lebih memilih kamera ukuran APS-C daripada kamera full-frame, tetapi saya masih belum menemukan model APS-C betul-betul profesional. Pada saat ini, saya lebih sering memanfaatkan EOS 5D Mark III, yang unggul dalam bidikan ISO speed tinggi dan menawarkan peningkatan AF serta performa pemotretan yang bersinambungan.

Namun demikian, saya selalu bingung apabila harus memilih lensa ultra wide-angle. Sangat disayangkan, saya masih belum bisa menemukan lensa yang memiliki level kualitas gambar periferal yang memuaskan di antara lensa EF yang ada sekarang, jadi selama ini saya mengambil bidikan ultra wide-angle, terutama dengan model format mirrorless APS-C. Malahan, lensa ultra wide-angle yang terbaru untuk kamera mirrorless (nir-cermin) menawarkan kualitas gambar periferal bagus yang luar biasa. Di atas itu semua, lensa ini juga dilengkapi fitur IS dan harganya wajar. Walaupun lensa ini menggunakan koreksi digital, distorsinya dikoreksi secara efektif.

Dengan mempertimbangkan keadaan tersebut, tidak terelakkan bahwa penilaian saya atas EF16-35mm f/4L IS USM lumayan tajam. Namun, setelah mencobanya, ternyata bahwa kualitas gambar periferal sangat stabil, seperti diuraikan dalam katalog, dan memberikan jaminan dukungan untuk fotografi ketika aperture dibuka sepenuhnya. Jika kita membandingkannya dengan konstruksi lensa EF16-35mm f/2.8L II USM yang ada sekarang, bisa kami katakan bahwa tidak banyak perbedaannya, kecuali penambahan unit IS.

Hal ini menggugah saya untuk menjelajahi berbagai faktor yang berkontribusi terhadap penyempurnaan kualitas gambar periferal dalam wawancara ini. Tampaknya, menggunakan elemen lensa asferis sisi ganda telah memberikan kontribusi sangat besar untuk mendapatkan keseimbangan di antara sifat lengkungan bidang yang saling bertentangan dan distorsi pada level tinggi. Hasil kualitas gambar periferal yang sangat bagus dari lensa ultra wide-angle pada kamera mirrorless, tidak hanya disebabkan oleh keunggulan short back focus untuk lensa wide-angle, tetapi juga karena segala upaya yang dicurahkan untuk mengoreksi lengkungan bidang dengan distorsi terkoreksi secara digital. Secara kontras, pada lensa SLR, koreksi digital tidak direfleksikan dalam viewfinder, jadi, distorsi harus dikoreksi secara optik. Kunci pencapaian ini terletak pada penggunaan lensa asferis sisi ganda dan kemajuan dalam teknologi produksinya.

Junichi Date

Lahir di Hiroshima pada tahun 1962. Lulusan Department of Image Science, Faculty of Engineering, Chiba University. Di samping kariernya sebagai fotografer untuk berbagai majalah, Date juga secara aktif berkecimpung dalam penulisan yang menggunakan keahliannya.

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami