Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Produk >> Semua Produk

PowerShot G9 X Mark II: Ulasan Uji Lapangan

2017-03-30
5
2.83 k
Dalam artikel ini:

PowerShot G9 X Mark II baru, belum lama ini dirilis oleh Canon, yang memadukan prosesor gambar DIGIC 7 untuk menyempurnakan kualitas gambar dan dan menambah fitur yang membuat ekspresi fotografis semakin menyenangkan, dan semua ini dikemas dalam ukuran bodi yang ringkas. Mari kita cermati karakteristik kamera ini melalui sebagian bidikan percobaan. (Dilaporkan oleh: Kazuo Nakahara)

 

Kamera saku premium yang lebih ringan, menampilkan DIGIC 7

PowerShot G9 X Mark II adalah versi termutakhir PowerShot G9 X, yang merupakan kamera terkecil dalam deretan kamera saku premium PowerShot seri G. Meskipun memiliki penampilan dan kisaran panjang fokus yang hampir sama seperti pendahulunya, namun kamera ini mengemas berbagai kehebatan dalam bodi yang lebih kecil dan lebih ringan, seberat 206g dan dilengkapi dengan DIGIC 7 Image Processor. PowerShot G9 X Mark II juga menggunakan sistem Dual Sensing IS, yang mengambil informasi dari sensor gyro serta sensor gambar saat mendeteksi dan mengoreksi goyangan kamera. Sistem ini menawarkan koreksi stabilisasi gambar 3,5 stop, suatu peningkatan dari 0,5 stop, dari pendahulunya. Dengan pengurangan noise yang sudah terperbaiki, kamera ini menghasilkan kualitas gambar yang tinggi, bahkan pada ISO tinggi 3200.

Perbaikan lebih jauh telah dilakukan pula pada fungsi AF-nya, dengan performa pelacakan subjek yang tepat, tidak seperti pada kamera digital saku lainnya. Resolusi visual juga lebih baik dengan buram difraksi yang berkurang pada aperture kecil. Bidikan panning yang memerlukan teknik terkini, juga dibuat lebih mudah dengan diperkenalkannya mode Panning terbaru, yang menetapkan kecepatan rana yang sesuai berdasarkan analisis waktu nyata dari informasi gambar. Selain itu, secara pribadi, yang paling menggembirakan bagi saya yaitu, bahwa kamera ini ternyata menawarkan opsi Picture Style.

PowerShot G9 X Mark II/ FL: 10,2mm (setara 28mm)/ SCN (f/4, 1/20 det., EV±0)/ ISO 1600/ WB: Auto

Ditangkap dengan menggunakan mode Panning baru, menghasilkan gambar dengan level ketepatan tinggi yang layak dibanggakan, berkat prosesor gambar DIGIC 7 yang dimilikinya. Bahkan, pengguna yang belum berpengalaman pun dapat menghasilkan bidikan panning yang istimewa tanpa mengkhawatirkan goyangan kamera yang tak diinginkan.

Saat menguji-coba kamera ini, saya perhatikan, bahwa respons kamera cukup cepat sewaktu membidik. Bahkan dalam pemotretan beruntun, waktu jeda rana pun singkat, sehingga saya dapat membidik dengan mudah. Yang juga layak disebutkan yaitu, kompatibilitas Bluetooth yang baru dari kamera ini, yang memungkinkan konektivitas lebih sempurna dengan perangkat cerdas. Tampaknya, seakan-akan hampir semua fitur EOS yang dahsyat dimampatkan ke dalam bodi kecil nan ringkas dari PowerShot G9 X Mark II.

 

PowerShot G9 X Mark II/ FL: 10,2mm (setara 28mm)/ Av (f/4, 1/1.000 det., EV+0,7)/ ISO 125/ WB: Auto

Saya dapat menciptakan dampak yang kuat dalam bidikan ini dengan menegaskan perspektif yang menggunakan lensa sudut lebar setara 28mm. Meskipun terdapat cahaya latar, namun bisa menghasilkan gambar yang jernih tanpa penurunan resolusi.

Berikut ini tiga fitur utama PowerShot G9 X Mark II baru.

 

Fitur 1: DIGIC 7 memiliki kemampuan istimewa dalam menganalisis informasi yang layak dibanggakan

Untuk kamera yang tidak memiliki viewfinder optik, informasi yang diperoleh dari lensa, diproses sendirian oleh prosesor gambar, dan karena itu, perbaikan dalam prosesor langsung berkaitan dengan kemajuan pada kamera. Prosesor gambar DIGIC 7 juga digunakan pada EOS M5. Perbaikan besar bisa juga terlihat dari fungsi AF dan resolusinya, dibandingkan DIGIC 6.

PowerShot G9 X Mark II/ FL: 31mm (setara 49mm)/ Av (f/4.9, 1/1.000 det., EV+0,7)/ ISO 125/ WB: Auto

PowerShot G9 X Mark II menawarkan kemampuan pelacakan yang lebih baik. Dalam contoh ini, bingkai AF mempertahankan fokus pada bebek selama ia berenang dan menjauh dari kamera.

 

Fitur 2: Dilengkapi dengan Picture Style, fungsi permanen kamera EOS

Sekarang, PowerShot G9 X Mark II dilengkapi dengan Picture Style, yang menampilkan delapan opsi seluruhnya, seperti ‘Auto’, serta tiga gaya lainnya yang ditentukan oleh pengguna, yang memungkinkan Anda memasukkan pengaturan Anda sendiri. Pengaturan lainnya, seperti 'Sharpness' (Ketajaman) juga bisa dikustomisasi.

Seperti kamera EOS DSLR Canon, masing-masing mode Picture Style bisa dikustomisasi secara detail.

 

Fitur 3: Pasca-edit diaktifkan dengan pasca-pemrosesan RAW dalam kamera

Tidak seperti pendahulunya, PowerShot G9 X Mark II mendukung pasca-pemrosesan RAW dalam kamera. Dengan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan kecerahan gambar, white balance, dan pengaturan secara detail dalam Picture Style, Anda bisa menciptakan karya dengan kadar keserbagunaan yang biasa Anda peroleh dari kamera DSLR. Efek filter Creative bisa juga diterapkan ke gambar setelah Anda mengambilnya.

Anda bisa memilih untuk memproses gambar saat Anda membidiknya, dengan menyesuaikan pengaturan kamera, atau pasca-proses sebagai gambar RAW setelah Anda membidiknya. 

Galeri Foto

PowerShot G9 X Mark II/ FL: 10,2mm (setara 28mm)/ Av (f/5.6, 1/1.000 det., EV±0)/ ISO 125/ WB: Auto

Saya kebetulan melihat pesawat udara yang dicarter pemerintah di langit saat saya berjalan-jalan dekat bandara, jadi saya cepat mengeluarkan kamera dari saku saya. Berkat startup cepat PowerShot G9 X Mark II, saya dapat menangkap peluang foto ini.

 

PowerShot G9 X Mark II/ FL: 30,6mm (setara 84mm)/ Av (f/4.9, 1/400 det., EV+1,7)/ ISO 125/ WB: Auto

Walaupun gambar tampak agak gelap dengan aperture maksimum f/4.9 pada ujung telefoto, namun juga memungkinkan untuk menciptakan gambar dengan buram latar belakang jika Anda cukup dekat ke subjeknya. Dengan ukurannya yang ringkas, kamera bisa digunakan untuk hampir segala macam pemandangan.

 

PowerShot G9 X Mark II/ FL: 30,6mm (setara 84mm)/ Av (f/4.9, 1/320 det., EV+1,7)/ ISO 125/ WB: Auto

Dibidik pada ujung telefoto dari jarak pemfokusan terdekat, saya dapat menciptakan kualitas bokeh nan membuai, yang tidak biasanya dikaitkan dengan aperture f/4.9, atau dengan kamera saku. Bokeh terlihat halus dan alami.

 

PowerShot G9 X Mark II/ FL: 30,6mm (setara 84mm)/ Av AE (f/4.9, 1/1.250 det., EV-0,3)/ ISO 125/ WB: Auto

Untuk pemandangan, di mana kamera DSLR bisa menghalangi dan kemungkinan mengintimidasi subjek, kamera saku seukuran genggaman tangan ini memungkinkan Anda mengambil foto tanpa menarik terlalu banyak perhatian. Hal ini khususnya sangat bagus bagi orang yang menyukai fotografi jalanan.

 

PowerShot G9 X Mark II/ FL: 10,2mm (setara 28mm)/ Av (f/4, 1/640 det., EV+0,3)/ ISO 125/ WB: Auto

Saya mengarahkan kamera secara langsung ke atas untuk menangkap pantulan Tokyo Skytree di papan reklame. Dengan kamera saku, sungguh mudah membidik dari sudut yang tidak biasa, seperti yang ini.

 

SPESIFIKASI
Sensor gambar: CMOS sensitivitas tinggi 1 inci
Jumlah piksel efektif: kira-kira 20,1 megapiksel
Panjang fokus: 10,2 hingga 30,6mm (setara 28 hingga 84mm)
Aperture maksimum: f/2 hingga f/4.9 (jumlah bilah aperture: 9)
Kecepatan ISO: 125 hingga 12800
Kecepatan rana: 1/2.000 hingga 30 det.
Penstabil gambar: Dual Sensing IS (setara dengan kira-kira 3,5 stop)
Monitor LCD: 3 inci (kira-kira 1,04 juta titik)
Media pembacaan yang kompatibel: Kartu SD, SDHC dan SDXC
Bobot: kira-kira 206g

 

Ukuran: 57,9mm x 98mm x 31,3mm

 

Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

 

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Kazuo Nakahara

Lahir di Hokkaido pada tahun 1982, Nakahara berpaling ke fotografi setelah bekerja di perusahaan manufaktur bahan kimia. Ia mengambil jurusan fotografi di Vantan Design Institute dan ia juga berprofesi sebagai penceramah untuk lokakarya serta seminar fotografi, selain bekerja dalam bidang fotografi komersial. Ia juga merupakan perwakilan dari situs web informasi fotografi, studio9.

http://photo-studio9.com/

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami