Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Produk >> Semua Produk

Menggunakan HDR Mode pada EOS 80D

2016-11-17
0
3.86 k
Dalam artikel ini:

Pemotretan HDR menghasilkan foto dengan kisaran dinamis yang luas dengan menangkap tiga gambar yang memiliki pencahayaan bervariasi, lalu menggabungkannya. Hal ini membantu mengatasi perbedaan tonal yang besar di antara lampu sorot dan bayangan pada gambar yang dapat terjadi akibat batasan pada kisaran dinamis (kisaran kecerahan dan kegelapan yang bisa ditangkap) dalam fotografi. Anda dapat dengan mudah menggunakan mode HDR pada EOS 80D, dan kami akan menjelaskan caranya dalam artikel ini. (Foto dan naskah oleh: Ryosuke Takahashi)

 

Mode HDR pada EOS 80D mengotomatiskan alur kerja dari penangkapan gambar hingga penggabungannya

Pemotretan HDR melibatkan pembuatan foto dengan kisaran dinamis yang luas dengan menangkap tiga gambar yang memiliki pencahayaan bervariasi ("bracketing"), lalu menggabungkannya. Fitur terbesarnya adalah penekanan blowout dan black crush secara bersamaan. Ini cocok untuk pemandangan yang sangat bervariasi dalam nada warna, dan apabila Anda ingin menangkap elemen di dalam dan di luar ruangan pada foto.

Dengan pemotretan HDR konvensional, gambar yang ditangkap harus disejajarkan, kemudian digabungkan pada komputer dengan program penyuntingan, misalnya HDR tool on Digital Photo Professional. Tetapi, ini berarti, bahwa memang sulit memvisualisasikan gambar jadi di lokasi, dan ketidaksejajaran posisi apa pun tidak dapat dikoreksi di lokasi pemotretan.

Ketidaknyamanan yang melekat ini diringankan oleh mode HDR pada kamera, yang mengotomatiskan proses bracketing, kesejajaran gambar dan penggabungan. Hal ini, tidak saja membuat fotografi HDR dimungkinkan dengan pemotretan genggam, tetapi juga lebih nyaman, karena Anda bisa memeriksa dan menyesuaikan foto jadi, langsung di tempat. Kamera Canon pertama yang dilengkapi dengan mode HDR adalah EOS 5D Mark III, dan Anda bisa membaca selengkapnya mengenai apa yang dikatakan para pengembang mengenai hal itu dalam Wawancara dengan Pengembang EOS 5D Mark III [Bagian 2] .

Kamera ini juga dapat mengambil foto HDR dengan efek artistik. Contohnya, Anda bisa memilih kadar pencahayaan, dengan terlebih dulu masuk ke mode HDR dari menu Shooting (Pemotretan), kemudian memilih [Adjust dyn range]. Dalam menu yang sama, Anda juga bisa melihat lima opsi efek polesan akhir, termasuk Natural. Pilih opsi selain "Natural" untuk foto HDR dengan plintiran yang artistik.

Cara lainnya untuk memfungsikan pemotretan HDR pada EOS 80D yaitu dengan memilihnya dari mode Creative filter (Filter kreatif) pada Mode Dial. Namun demikian, Anda tidak akan dapat mengakses semua pengaturan kamera dan opsi Effect (Efek). Hal ini karena, pemotretan HDR dalam mode Creative filter dimaksudkan untuk menjadi versi sederhana yang berorientasi kepada para pemula, sehingga terdapat opsi terbatas untuk mengotomatiskan pengaturan dan menerapkan efek polesan akhir. Jika ingin menyesuaikan pengaturan pemotretan HDR lebih jauh lagi, harap konfigurasikan dari menu Shooting (Pemotretan).

 

Langkah-langkah untuk menggunakan mode HDR

 

1. Pilih [HDR Mode] dari tab [SHOOT3].

Untuk memulai pemotretan, gulir ke bagian bawah menu tab [SHOOT3]. Pilih [HDR Mode], manakah yang dinonaktifkan di bawah pengaturan pabrik. Hal ini memungkinkan Anda melakukan pengaturan yang lebih rinci.

 

2. Pilih [Auto] di bawah [Adjust dyn range].

Tekan tombol [SET] untuk menetapkan kisaran dinamis. Semakin besar nilainya, semakin besar perbedaan tonal yang diminimalkan. Pilih [Auto] supaya kamera memilih pencahayaan yang sesuai.

 

3. Pilih [Art standard] di bawah [Effect].

Tombol [Effect] menentukan gaya komposisi HDR. Anda bisa memilih dari berbagai efek, termasuk no-frills [Natural]. Saya memilih [Art standard] di sini.

 

4. Pilih [Every shot] di bawah [Continuous HDR].

Pengaturan ini menentukan, bagaimana pemotretan HDR akan dilakukan, jadi setelah Anda memilih [Every shot], mode HDR tetap berlaku sampai pengaturan ini dinonaktifkan. Kali ini, kita akan memilih [Every shot] untuk memfungsikan pemotretan beruntun.

 

5. Pilih [Enable] di bawah [Auto Image Align].

Setelah memilih [Enable] di bawah [Auto Image Align], kamera akan secara otomatis memperhitungkan ketidaksejajaran dalam gambar. Karena fitur ini, maka sebagian tepi akan dikrop.

 

5 tipe efek HDR

Natural

Memperluas kisaran dinamis melalui pemrosesan gambar dengan meminimalkan blowout dan black crush dalam gambar sehingga menciptakan gambar gabungan yang terlihat alami. Karena tidak ada efek khusus yang diterapkan pada gambar, maka ini cocok untuk beragam pemandangan, termasuk lanskap. Mode paling mendasar di antara semua efek HDR.

Sebelum
EOS 80D/ EF-S10-18mm f/4.5-5.6 IS STM/ FL: 10mm/ Aperture-priority AE (f/5,6, 1/4 det.)/ ISO 400/ WB: Auto (Ambience Priority)

 

Sesudah
EOS 80D/ EF-S10-18mm f/4.5-5.6 IS STM/ FL: 10mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/13 det.)/ ISO 400/ WB: Auto (Ambience Priority)/ HDR shooting: Natural

 

Art standard

Menciptakan efek visual yang lebih hebat daripada efek Natural. Efek HDR ini membuat foto terlihat bagaikan lukisan. Gradasi secara relatif lebih datar, dan lampu sorot serta bayangan yang rinci bisa digambarkan dalam foto yang sama. Ini cocok apabila Anda ingin membuat dampak yang sedikit lebih kuat daripada dampak yang dimungkinkan dengan Natural.

EOS 80D/ EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM/ FL: 18.0mm/ HDR Art standard (f/3.5, 1/250 det.)/ WB: Auto (Ambience Priority)

 

Art vivid

Warna-warni lebih tersaturasi daripada warna Art standard, memperkuat efek visual yang unik untuk HDR. Hal ini cocok untuk pemandangan senja hari dan bentangan malam, serta bidikan jalanan modern dengan warna-warni yang jelas. Gunakan efek ini apabila ingin membuat dampak pada subjek Anda.

EOS 80D/ EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM/ FL: 18mm/ HDR Art vivid (f/3.5, 1/250 det.)/ WB: Auto (Ambience Priority)

 

Art bold

Warna-warni paling tersaturasi di antara kelima efek HDR; menonjolkan aspek tiga dimensi subjek. Efek ini cocok untuk subjek seperti pemandangan, benda-benda dan arsitektur karya manusia. Mode unik yang membuat gambar terlihat bagaikan dilukis dengan kuas.

EOS 80D/ EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM/ FL: 18mm/ HDR Art bold (f/3.5, 1/250 det.)/ ISO 200/ WB: Auto (Ambience Priority)

 

Art embossed

Menggambarkan sketsa subjek secara jelas dengan mempertegas siluet. Suatu fitur yang biasanya dicapai akibat menekan warna-warni seperti yang diciptakan dengan bleach bypass. Mode HDR ini paling sesuai untuk memotret subjek penampilan industri, misalnya, lokasi dan objek konstruksi.

EOS 80D/ EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM/ FL: 18mm/ HDR Art embossed (f/5.6, 1/640 det.)/ ISO 100/ WB: Auto (Ambience Priority)

 

Hal yang perlu dicatat!

  • Apabila memilih mode HDR, fungsi Auto Lighting Optimizer, Highlight Tone Priority dan Distortion Correction tidak akan tersedia.
  • Pemotretan HDR juga tidak dapat digunakan bersama-sama dengan multiple exposure shooting (pemotretan pencahayaan multipel).
  • Pemotretan HDR menempatkan batasan pada kualitas gambar dan tidak dapat dilakukan dalam RAW atau RAW+JPEG. Pastikan kualitas gambar ditetapkan ke JPEG sewaktu Anda mulai memotret.

 

Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

 

 

EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM

Klik di sini untuk rincian selengkapnya

 

EF-S10-18mm f/4.5-5.6 IS STM

Klik di sini untuk rincian selengkapnya

 

Ryosuke Takahashi

 

Lahir di Aichi tahun 1960, Takahashi memulai karier freelance pada tahun 1987 setelah bekerja pada studio foto iklan dan penerbit. Melakukan pemotretan untuk majalah besar, ia telah bepergian ke banyak penjuru dunia dari tempat kedudukannya di Jepang dan Tiongkok. Takahashi adalah anggota Japan Professional Photographers Society (JPS).

 

Digital Camera Magazine

 

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

 

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami