Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Kamera FAQ #19: Cara Menangkap Bidikan Mengesankan pada Kereta Api yang Melaju dengan Pemotretan Beruntun

2016-11-17
4
3.33 k
Dalam artikel ini:

Pemotretan Beruntun adalah teknik yang mendasar untuk digunakan apabila memotret kereta api yang sedang melaju. Artikel ini memberi tahu, bagaimana Anda dapat memperbaiki teknik Anda untuk mendapatkan bidikan yang terlihat semakin mengesankan. (Dilaporkan oleh: Hirokazu Nagane)

 

Pemandangan 1: Cara mengambil foto terbaik lokomotif uap berikut semua asapnya

Bidikan Terbaik: EOS 7D Mark II/ EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM/ FL: 241mm (setara 385mm)/ Manual exposure (f/7, 1/400 det.)/ ISO 1000/ WB: Cloudy

 

SL Banetsu Monogatari melaju di sepanjang jalur rel kereta Banetsu-West antara Prefektur Fukushima dan Niigata di Jepang. Untuk menangkap perasaan nostalgia lokomotif uap, saya menemukan portal terowongan dari batu ashlar alami. Bidikan ini diambil pada area yang aman di depan lengkungan jalur rel kereta. Saya mengarahkan untuk menangkap kereta bagian depan dengan lensa telefoto.

Lokomotif uap bagaikan benda hidup, dan begitu pula setiap pemandangan di sekelilingnya, sehingga membuat foto ini unik. Dampak perubahan foto bergantung pada bentuk asapnya. Karena kami tidak bisa memprediksi pergerakan asap, maka, teknik dasarnya adalah mengambil bidikan yang banyak, menggunakan kamera dengan fungsi pemotretan beruntun yang istimewa, hanya untuk mendapatkan satu bidikan sempurna.

Saat lokomotif uap melaju ke arah kamera, Anda mungkin tergoda untuk menggunakan Al Servo AF. Tetapi, karena kemunculannya dari terowongan gelap cukup cepat dan tiba-tiba, Anda bisa saja berisiko kehilangan momen yang krusial jika Anda melakukannya. Kendati begitu, selama kamera Anda siap dan fokus saat kereta api tiba pada titik fokus, Anda akan berhasil.

Untuk mendapatkan bidikan terbaik, Anda perlu memilih foto dari serangkaian foto yang diambil dengan pemotretan beruntun saat lokomotif uap muncul dari terowongan. Anda bisa mengetahuinya dengan membandingkan bidikan 1 bingkai sebelum dan 1 bingkai sesudahnya.

1 bingkai sebelum bidikan terbaik: Volume asap rendah

 

1 bingkai sesudah bidikan terbaik: Terlalu banyak batu ashlar dan tanaman rambat yang tertutupi oleh asap

 

Pemandangan 2: Cara mengambil foto kereta api yang mengesankan, menggunakan lensa sudut lebar

EOS 7D Mark II/ EF16-35mm f/4L IS USM/ FL: 19mm (setara 30mm)/ Manual exposure (f/5,6, 1/6.400 det.)/ ISO 1000/ WB: Daylight

 

EOS 7D Mark II digunakan dengan lensa setara 30mm untuk mengambil foto kereta api Narita Express ini. Apabila mengambil foto pemandangan semacam itu, kecepatannya ternyata sangat cepat, jadi sebaiknya menggunakan kamera yang memiliki fungsi pemotretan beruntun yang istimewa. Dengan kemampuannya untuk membidik pada 10 fps, ternyata EOS 7D Mark II sungguh bagus untuk ini. (Berikut ini ulasan mendalam mengenai performa EOS 7D Mark II dalam fotografi rel kereta api.)

Untuk menangkap pemandangan mengesankan dari kereta api yang melaju, Anda dapat memotretnya menghadap ke atas dari sudut rendah dengan lensa sudut lebar, dari dalam sisi cekung lengkungan jalur kereta api. (Bacalah selengkapnya mengenai posisi kamera dan sudut kamera.) Kecepatan rana harus pada minimum 1/4000 det. Ini diambil pada 1/64000 det., jadi, pergerakan kereta api tidak akan buram.

Menggunakan sudut yang lebih lebar akan melebih-lebihkan efek perspektif, tetapi, karena persentase foto langit lebih tinggi, maka, kereta api terlihat kurang mengesankan. (Untuk informasi selengkapnya mengenai ini, bacalah artikel kami tentang Efek Foto Lensa Sudut Lebar dan Teknik Komposisi untuk Lensa Sudut Lebar.) Sedangkan untuk panjang fokus, kami merekomendasikan lensa setara 28 – 50mm supaya kereta api tidak terlihat terlalu kecil. Dalam kasus ini, digunakan panjang fokus setara 30mm. Dengan begitu, maka dimungkinkan untuk mengambil foto pada tempat aman yang cukup jauh dari jalur rel kereta api.


Apakah Anda tertarik untuk memotret kereta api? Anda dapat membaca artikel ini untuk mendapatkan gagasan tentang cara menyempurnakan foto rel kereta api.

 

Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Hirokazu Nagane

Lahir di Yokohama pada tahun 1974. Setelah lulus dari Musashi Institute of Technology (Sekarang dirujuk sebagai ‘Tokyo City University’), ia belajar di bawah asuhan Mitsuhide Mashima, fotografer rel kereta api, yang juga adalah CEO Mashima Railway Pictures. Beberapa tahun belakangan ini, ia terlibat dalam menjelaskan berbagai teknik fotografi rel kereta api di majalah fotografi, dan menulis panduan fotografi rel kereta api. Ia berkeliling Jepang, mengambil foto kereta api sambil menjunjung tinggi motto, yaitu "mengambil foto yang begitu hidup sampai-sampai Anda bisa mendengar bunyi kereta, hanya dengan melihat fotonya".

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami