Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Kamera FAQ #7: Apa Perbedaan antara Posisi Kamera (Level) dan Sudut Kamera?

2016-04-28
5
5.45 k
Dalam artikel ini:

Posisi Kamera (Level) dan sudut adalah dua hal yang harus selalu Anda ingat sewaktu memotret. Mengubah posisi dan sudut dapat mengubah suasana foto, bahkan jika subjeknya tetap sama. Karena itu, dengan memahami perbedaan antara posisi (level) dan sudut, serta memanfaatkan berbagai jenis posisi dan sudut yang berbeda-beda, akan sangat membantu dalam pemotretan Anda.  (Foto dan teks oleh:  Kazuo Nakahara)

Posisi (level) kamera mengacu ke ketinggian relatif kamera Anda ke tanah, sedangkan sudut kamera mengacu ke sudut relatifnya ke tanah.

Dari segi posisi, jika kamera berada pada level yang relatif sama dengan mata manusia ke tanah, ini disebut level mata. Posisi yang lebih rendah daripada yang diketahui sebagai posisi rendah, dan demikian juga dengan posisi yang lebih tinggi daripada yang dikenal sebagai posisi tinggi. Karena level mata sama seperti sudut pandang normal Anda, ini memberikan naluri stabilitas pada foto. Namun demikian, ini juga dapat dihasilkan dalam foto yang kurang menarik. Apabila bidikan diambil dari posisi rendah, Anda mengadopsi titik pandang seorang anak, atau hewan yang mengungkapkan dunia lain seutuhnya. Sebaliknya, bidikan posisi tinggi, memberikan naluri keterbukaan yang membuat Anda merasa seakan-akan Anda sedang memandang seluruh area yang luas.

Sedangkan pada sudut kamera, apabila Anda mengarahkannya ke bawah dari bidang horizontal, bidikan yang dihasilkan dikenal sebagai bidikan sudut tinggi, yang memungkinkan Anda menangkap keluasan yang merentang dari kaki Anda hingga ke latar belakang gambar. Sebaliknya, dengan mengarahkan kamera ke atas yang dikenal sebagai bidikan sudut rendah, hal ini memudahkan untuk mengekspresikan naluri keberadaan suatu ruang ke arah langit. Kedua teknik ini meningkatkan efek fotografis apabila dipadukan dengan gambar yang menekankan distorsi perspektif lensa sudut lebar.

 

BUTIR 1: Posisi kamera mengacu ke jarak (tinggi) antara kamera dan tanah

Posisi tinggi

Saya mengambil bidikan ini dengan merentangkan lengan saya untuk memegang kamera. Saya memeriksa komposisi melalui layar LCD vari-angle, yang dimiringkan ke bawah. Anda juga dapat berdiri pada pijakan kaki atau undakan untuk mengambil foto tersebut.

 

Eye level (Level mata)

Karena pada posisi ini Anda dapat memegang kamera dengan erat, Anda juga dapat mudah membidik dalam kondisi rendah cahaya. Selalu mengingat komposisinya agar bidikan Anda tidak terlihat sama saja.

 

Posisi rendah

Memotret dari posisi dekat ke tanah, dapat mengubah kesan foto secara dramatis. Harap mewaspadai jarak ke tanah ketika memotret.

 

BUTIR 2: Sudut mengacu ke sudut relatif kamera ke permukaan tanah

High angle (Sudut tinggi)

Mengambil bidikan sudut tinggi adalah cara yang mudah mengekspresikan naluri keberadaan suatu ruang di hadapan Anda. Hal ini juga memiliki efek yang membuat ruang sempit tampak luas. Apabila memotret ke cahaya langsung, harap berhati-hati untuk memastikan bayangan Anda tidak merintangi.

 

Sudut level mata

Pemandangan sekeliling tampak bertemu di bagian tengah layar. Hati-hati apabila memotret pada sudut ini karena hasil bidikan cenderung aneh jika sumbu horizontal dan vertikal berada di luar garis.

 

Low angle (Sudut rendah)

Keluasan pada posisi yang lebih tinggi daripada titik pandang Anda dapat ditegaskan. Sebaiknya Anda berhati-hati terhadap flaring (efek seperti kabut atau asap) dan ghosting (semacam bentuk bayangan yang teramati secara jelas) karena matahari kerap tertangkap dalam gambar.

 

BUTIR 3: Gunakan posisi dan sudut berbeda untuk subjek yang berlainan

Posisi rendah + sudut rendah: Cara menegaskan ketinggian

EOS 5D Mark III/ EF16-35mm f/2.8L II USM/ FL: 16mm / Aperture Priority AE (f/16, 1/125 det, EV+0,7) / ISO 500 / WB: 5.800K

Bidikan himpunan bangunan yang penuh sesak ini diambil dengan kamera mengarah ke langit dari tempat yang dekat ke tanah. Dibandingkan dengan separuh layar yang lebih rendah, bagian yang tercakup pada separuh layar atas tampak lebih luas, menegaskan tingginya langit dan bangunan.

 

Posisi tinggi + sudut tinggi: Menegaskan keluasan dan kelanjutan dari latar belakang ke latar depan

EOS 5D Mark III/ EF16-35mm f/2.8L II USM/ FL:  16mm / Aperture Priority AE (f/9, 1/100 det, EV+1,0) / ISO 250 / WB: 5.800K

Bidikan jejak riak air lintasan kapal yang diambil dari kapal di atas permukaan air. Sudut dan posisi tinggi memberikan naluri keberadaan suatu ruang dan kelanjutan dari pulau di latar belakang ke latar depan.

 

 

 

Kazuo Nakahara

Lahir di Hokkaido pada tahun 1982, Nakahara berpaling ke fotografi setelah bekerja di perusahaan manufaktur bahan kimia. Ia mengambil jurusan fotografi di Vantan Design Institute dan ia juga berprofesi sebagai penceramah untuk lokakarya serta seminar fotografi, selain bekerja dalam bidang fotografi komersial. Ia juga merupakan perwakilan dari situs web informasi fotografi, studio9.

http://photo-studio9.com/

 

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyak seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami