Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

[Bagian 1] Menggunakan Subjek Sekunder untuk Menonjolkan Subjek Utama

2015-04-23
1
1.85 k
Dalam artikel ini:

Ketika memotret sesuatu, kesadaran akan subjek sekunder sama pentingnya dengan fokus pada subjek utama yang ingin Anda ambil. Ini karena subjek sekunder yang baik jelas akan membuat subjek utama lebih menawan. (Dilaporkan oleh: Ikuko Tsurumaki)

Halaman: 1 2

Subjek sekunder meluaskan pandangan sebuah karya

Suatu hari, saya menemukan potret seorang wanita yang ditampilkan di jendela etalase sudut jalanan, dan saya terpikir untuk menangkap wanita yang sedang menatap jalanan di luar dalam suatu gambar yang akan menyerupai suatu adegan dari film sci-fi.

Saya bidik wajah wanita itu sambil mencari posisi kamera yang memungkinkan jumlah pantulan yang tepat dari langit, pohon-pohon yang berjajar di jalan dan bangunan di sekitarnya terlihat di kaca. Meski subjek utama foto itu adalah wajah wanita, kesan mata wanita itu dan kehadirannya dapat ditingkatkan dengan secara sengaja menyembunyikan setengah wajahnya. Ini menghasilkan suasana yang membuat Anda merasa seolah-olah wanita itu melihat ke luar ke dunia surreal.

[Contoh 1]

A: (Subjek utama) Wajah wanita

B: (Subjek sekunder) Pantulan jalanan

EOS 6D/ EF24-70mm f/4L IS USM/ FL:70mm/ Aperture Priority AE(f/4, 1/800 det, EV+0,7)/ ISO 1600/ WB: Auto

Pandangan dunia yang fantastis bisa dibuat dengan mencampur dan memadukan pemandangan jalan yang tercermin dalam kaca dengan potret wanita di dalam jendela etalase.

Kuncinya terletak pada posisi kamera ketika membuat pantulan subjek sekunder, karena pantulan berubah secara substansial tergantung posisi kamera. Dalam hal ini, saya ingin menangkap pemandangan jalanan di luar yang kacau di dalam pantulan sehingga orang yang melihatnya akan merasakan suasana keramaian kota. Diperlukan kehati-hatian karena efek yang dihasilkan akan tidak lengkap jika pantulan di sekitar area rambut wanita itu terlalu samar. Karena potret wanita itu dalam monokrom, saya juga menambahkan warna pada gambar dengan memasukkan pantulan dari langit biru untuk mengekspresikan subjek utama dan sekunder dalam berbagai warna.

Atur pantulan dengan menyesuaikan posisi kamera

Saya membayangkan mengambil foto wanita yang sedang memandang ke luar dari dalam jendela etalase. Sudut pemotretan penting dalam memastikan bahwa pantulan jalanan berada pada posisi yang dikehendaki.

Gambar menjadi deskriptif jika subjek utama dipotong

[Contoh 2]

A: (Subjek utama)

B: (Subjek sekunder) Pantulan gedung

EOS 6D / EF24-70mm f/4L IS USM / FL: 57mm /Aperture Priority AE (f/4, 1/800 det, EV+0,7) / ISO 400 / WB: Auto

Contoh 2 menunjukkan bidikan close-up dari wajah wanita dengan hanya sedikit bagian bangunan yang terpantul di sudut kiri bawah sebagai subjek sekunder. Ini adalah karya deskriptif yang sangat mirip dengan duplikasi. Jika Anda tidak secara jelas membedakan apa yang dibidik sampai batas tertentu, Anda tidak akan bisa menyampaikan kedua subjek: wanita dan jalanan. Oleh karena itu, tidak seperti contoh pertama, karya ini akan memiliki nuansa yang sama sekali berbeda.

Dalam contoh kedua, sambil dengan berani menangkap wajah wanita itu secara close-up, saya juga menekankan bayangan potret. Area gelap lebih ditekankan lagi dengan memanfaatkan pantulan gelap di latar belakang. Posisi pemotretan disesuaikan sehingga pantulan tidak jatuh ke wajah. Untuk menciptakan kesan yang lebih mirip dengan fotografi jalanan, mungkin lebih baik menyertakan bingkai jendela atau secara sadar membidik gambar dari sudut miring.

Ikuko Tsurumaki

Lahir di Tokyo pada tahun 1972, Tsurumaki mulai belajar fotografi saat bekerja di biro iklan, dan meniti karier fotografer yang diawalinya sebagai asisten. Pada saat ini, ia sibuk dalam berbagai kegiatan, termasuk melakukan pemotretan untuk majalah, menulis artikel, dan mengadakan ceramah serta seminar fotografi.

http://www.ikukotsurumaki.com/

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat semakin banyak seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.

Diterbitkan oleh Impress Corporation

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami