Kamera FAQ #7: Apa Perbedaan antara Posisi Kamera (Level) dan Sudut Kamera?
Posisi Kamera (Level) dan sudut adalah dua hal yang harus selalu Anda ingat sewaktu memotret. Mengubah posisi dan sudut dapat mengubah suasana foto, bahkan jika subjeknya tetap sama. Karena itu, dengan memahami perbedaan antara posisi (level) dan sudut, serta memanfaatkan berbagai jenis posisi dan sudut yang berbeda-beda, akan sangat membantu dalam pemotretan Anda. (Foto dan teks oleh: Kazuo Nakahara)
Posisi (level) kamera mengacu ke ketinggian relatif kamera Anda ke tanah, sedangkan sudut kamera mengacu ke sudut relatifnya ke tanah.
Dari segi posisi, jika kamera berada pada level yang relatif sama dengan mata manusia ke tanah, ini disebut level mata. Posisi yang lebih rendah daripada yang diketahui sebagai posisi rendah, dan demikian juga dengan posisi yang lebih tinggi daripada yang dikenal sebagai posisi tinggi. Karena level mata sama seperti sudut pandang normal Anda, ini memberikan naluri stabilitas pada foto. Namun demikian, ini juga dapat dihasilkan dalam foto yang kurang menarik. Apabila bidikan diambil dari posisi rendah, Anda mengadopsi titik pandang seorang anak, atau hewan yang mengungkapkan dunia lain seutuhnya. Sebaliknya, bidikan posisi tinggi, memberikan naluri keterbukaan yang membuat Anda merasa seakan-akan Anda sedang memandang seluruh area yang luas.
Sedangkan pada sudut kamera, apabila Anda mengarahkannya ke bawah dari bidang horizontal, bidikan yang dihasilkan dikenal sebagai bidikan sudut tinggi, yang memungkinkan Anda menangkap keluasan yang merentang dari kaki Anda hingga ke latar belakang gambar. Sebaliknya, dengan mengarahkan kamera ke atas yang dikenal sebagai bidikan sudut rendah, hal ini memudahkan untuk mengekspresikan naluri keberadaan suatu ruang ke arah langit. Kedua teknik ini meningkatkan efek fotografis apabila dipadukan dengan gambar yang menekankan distorsi perspektif lensa sudut lebar.
BUTIR 1: Posisi kamera mengacu ke jarak (tinggi) antara kamera dan tanah
Posisi tinggi
Saya mengambil bidikan ini dengan merentangkan lengan saya untuk memegang kamera. Saya memeriksa komposisi melalui layar LCD vari-angle, yang dimiringkan ke bawah. Anda juga dapat berdiri pada pijakan kaki atau undakan untuk mengambil foto tersebut.
Eye level (Level mata)
Karena pada posisi ini Anda dapat memegang kamera dengan erat, Anda juga dapat mudah membidik dalam kondisi rendah cahaya. Selalu mengingat komposisinya agar bidikan Anda tidak terlihat sama saja.
Posisi rendah
Memotret dari posisi dekat ke tanah, dapat mengubah kesan foto secara dramatis. Harap mewaspadai jarak ke tanah ketika memotret.
BUTIR 2: Sudut mengacu ke sudut relatif kamera ke permukaan tanah
High angle (Sudut tinggi)
Mengambil bidikan sudut tinggi adalah cara yang mudah mengekspresikan naluri keberadaan suatu ruang di hadapan Anda. Hal ini juga memiliki efek yang membuat ruang sempit tampak luas. Apabila memotret ke cahaya langsung, harap berhati-hati untuk memastikan bayangan Anda tidak merintangi.
Sudut level mata
Pemandangan sekeliling tampak bertemu di bagian tengah layar. Hati-hati apabila memotret pada sudut ini karena hasil bidikan cenderung aneh jika sumbu horizontal dan vertikal berada di luar garis.
Low angle (Sudut rendah)
Keluasan pada posisi yang lebih tinggi daripada titik pandang Anda dapat ditegaskan. Sebaiknya Anda berhati-hati terhadap flaring (efek seperti kabut atau asap) dan ghosting (semacam bentuk bayangan yang teramati secara jelas) karena matahari kerap tertangkap dalam gambar.
BUTIR 3: Gunakan posisi dan sudut berbeda untuk subjek yang berlainan
Posisi rendah + sudut rendah: Cara menegaskan ketinggian
EOS 5D Mark III/ EF16-35mm f/2.8L II USM/ FL: 16mm / Aperture Priority AE (f/16, 1/125 det, EV+0,7) / ISO 500 / WB: 5.800K
Bidikan himpunan bangunan yang penuh sesak ini diambil dengan kamera mengarah ke langit dari tempat yang dekat ke tanah. Dibandingkan dengan separuh layar yang lebih rendah, bagian yang tercakup pada separuh layar atas tampak lebih luas, menegaskan tingginya langit dan bangunan.
Posisi tinggi + sudut tinggi: Menegaskan keluasan dan kelanjutan dari latar belakang ke latar depan
EOS 5D Mark III/ EF16-35mm f/2.8L II USM/ FL: 16mm / Aperture Priority AE (f/9, 1/100 det, EV+1,0) / ISO 250 / WB: 5.800K
Bidikan jejak riak air lintasan kapal yang diambil dari kapal di atas permukaan air. Sudut dan posisi tinggi memberikan naluri keberadaan suatu ruang dan kelanjutan dari pulau di latar belakang ke latar depan.
Kazuo Nakahara
Lahir di Hokkaido pada tahun 1982, Nakahara berpaling ke fotografi setelah bekerja di perusahaan manufaktur bahan kimia. Ia mengambil jurusan fotografi di Vantan Design Institute dan ia juga berprofesi sebagai penceramah untuk lokakarya serta seminar fotografi, selain bekerja dalam bidang fotografi komersial. Ia juga merupakan perwakilan dari situs web informasi fotografi, studio9.
Digital Camera Magazine
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyak seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation