Sekarang, setelah Anda memahami dasar-dasar pencahayaan yang benar untuk foto Anda, kini waktunya untuk mengumbar kreativitas Anda. Kami akan memberikan pencerahan (atau, malahan, dorongan!) untuk bereksperimen dengan melakukan bidikan overexposed (cahaya berlebih) atau underexposed (kurang cahaya), yang bisa memberikan hasil yang tidak terduga, dan kadang, mencengangkan.
Evening Light (Cahaya Larut Senja), oleh Matt Zhang/ EOS 600D/ EF-S18-135mm f/3.5–5.6 IS STM/ FL:18mm/f/4.5, 1/125det/ ISO 200
Tapi, pertama-tama, mari kita bicara tentang apa sebenarnya overexposure (cahaya berlebih) dan underexposure (kurang cahaya).
Eye of a crane fly (Mata bangau terbang), oleh Photochem_PA/ EOS 7D/ EF100mm f/2.8L Macro IS USM
Overexposure pada dasarnya adalah gambar apa pun yang dibidik secara lebih cerah daripada yang biasanya. Kecerahan yang berlebih menyebabkan area pemandangan dengan cahaya lebih benderang, kehilangan rinciannya akibat semburat putih cahaya.
Follow your thirst (Ikuti dahagamu), oleh Aftab Uzzman/ EOS 5D Mark II/ EF100-400mm f/4.5-5.6L IS USM/ FL; 400mm/ f/5.6, 1/4000det/ ISO 200
Underexposure adalah sebaliknya. Foto underexposed (kurang cahaya) memiliki sangat sedikit cahaya dan secara signifikan dibedakan oleh bagian pemandangan cahaya redup dan kegelapan secara keseluruhan.
Untuk sebagian besar foto Anda, tentu Anda tidak ingin mengalami salah satu kejadian ini, khususnya jika mereproduksi pemandangan realistis adalah tujuan Anda. Namun demikian, kami berpendapat bahwa fotografi tidak harus dibatasi oleh gaya representasi yang realistis – fotografi pun adalah pencerminan mengenai cara Anda memandang dunia. Di sinilah kreativitas Anda berperan, karena dalam bidang karya seni, Anda yang menentukan, pencahayaan seperti apa yang tepat bagi Anda.
Tanpa Judul oleh Premnath Thirumalaisamy/ EOS 550D/ EF50mm f/1.8 II/ f/2.8, 1/100det/ ISO 100
Overexposure, kerap digunakan untuk menegaskan ekspresi subjek Anda, dalam bidikan yang sangat kontras dan dramatis. Ini bagus sekali untuk potret wajah, khususnya apabila Anda ingin menghindari nada serta tekstur, dan lebih memfokuskan pada ekspresi wajah itu sendiri, yang menonjol pada wajah subjek yang cahayanya pucat.
Jo, oleh Carl Gartland/ EOS 5D Mark II/ EF70-200mm f/2.8L IS USM/ FL: 145mm/ f/2.8, 1/4000det/ ISO 100
Anda juga dapat menggunakannya untuk menciptakan penampilan yang lembut, membuai seperti dalam foto ini.
White Light (Cahaya Putih), oleh Wilson Au/ EOS 5D Mark III/ EF50mm, f/1.2L USM
Ingin penampilan dan kesan sangat halus? Overexpose! Turunkan exposure compensation (kompensasi pencahayaan) Anda beberapa langkah untuk memastikan bahwa cakrawala tidak terlihat abu-abu yang hambar.
Bagaimana dengan underexposure? Dapatkah Anda memperoleh bidikan indah, meskipun segalanya tampak berselimut dalam kegelapan? Tentu saja!
Torture in Spain (Penyiksaan di Spanyol), oleh Oiluj Samal Zeid/ EOS 7D/ f/6.3, 1/15det/ ISO 640
Underexposure, sering lebih aman, tapi apabila jumlah cahaya terbatas dan waktu sangat menentukan, misalnya sewaktu pagelaran konser, atau memotret suasana senja.
Kal, oleh Chad Gilchrist/ EOS 550D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 34mm/ f/4.5, 1/80det/ ISO 400
Anda mungkin juga ingin membidik gambar underexpose, karena ingin sekadar menegaskan perbedaan antara bayangan dan nada yang tidak kentara dalam foto Anda. Pikirkan tentang apa yang ingin Anda sampaikan: kesedihan, misteri, ketakutan, kehampaan, ketenteraman; dan bagaimana menciptakan pemandangan yang lebih gelap, akan mempertegas pesan Anda.
Grated Apple (Apel Guratan), oleh Owen Benson/ EOS 400D/ EF50mm f/1.4 USM/ f/2.2, 1/200det/ ISO 640
Underexposure juga cara yang bagus untuk bereksperimen dengan saturasi dan kontras. Underexposure kreatif bisa menonjolkan nada yang dalam pada foto Anda, membuat warna lebih pekat dan menyempurnakan tekstur dalam bidikan yang Anda tangkap.