Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Produk >> Semua Produk

[Bagian 2] Lensa Super Telephoto Zoom Lens Mengalami Pembaruan Model setelah sekitar 16 Tahun

2015-03-19
0
1.9 k
Dalam artikel ini:

EF100-400mm f/4.5-5.6L IS USM, lensa yang telah memperoleh dukungan sangat luas di antara para fotografer alam, telah mengalami pembaruan setelah sekitar 16 tahun. Artikel ini merupakan rangkuman wawancara dengan para pengembang EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM yang baru. (Laporan dan Foto mereka yang diwawancarai oleh Ryosuke Takahashi)

Halaman: 1 2

(Dari kiri)
Wataru Yokota (Grup ICP 1)
Shigenobu Sugita (Senior Engineer, Pusat Pengembangan ICP 1)
Yuki Nagao (Senior Engineer, Pusat Pengembangan ICP 1)

Jarak pemfokusan minimum dikurangi separuhnya (0,98 m) dari lensa terdahulu

- Jarak minimum pemotretan sudah dikurangi sekitar separuh dari lensa terdahulu. Apa latar belakang dan rahasia di balik teknologi yang memungkinkan pengurangan tersebut?

Sugita Untuk memperpendek jarak pemfokusan minimum, ada dua pilihan, menggerakkan kelompok lensa fokus sepenuhnya, atau meningkatkan dayanya. Pilihan pertama memungkinkan Anda melakukan pemfokusan close-up dan pergerakan, sedangkan pilihan kedua memungkinkan pemfokusan close-up dengan pergerakan yang hanya sedikit. Kedua metode digunakan kali ini. Khususnya, apabila daya lensa fokus ditingkatkan, fokus berubah banyak, bahkan jika lensa hanya digerakkan sedikit saja. Oleh karena itu, sangatlah penting bahwa lensa digerakkan tanpa bunyi derikan. Selain itu, pergerakan lensa fokus juga secara dekat terkait ke akurasi AF. Pergerakan harus sangat cepat, tetapi pada saat yang bersamaan, kendali presisi tinggi diperlukan untuk menghentikan lensa tepat pada tempat yang Anda inginkan. Persoalan ini sudah diatasi melalui kolaborasi dengan para perancang mekanis untuk menggunakan mekanisme yang tidak berderik. Kalau hanya desain optik teoritis, kami dapat, hingga batas tertentu, menghasilkan desain dengan memperluas teknologi floating (mengapung) konvensional. Namun demikian, untuk menggerakkannya secara akurat, menemukan keseimbangan antara desain optik dan desain mekanis menjadi pokok utama dalam upaya mencapai jarak pemotretan minimum, yaitu hanya 0,98 m.

Nagao Saya akan menjelaskan secara panjang-lebar dari sudut pandang desain mekanis. Kali ini, persoalan utama adalah, seberapa banyak kami dapat menampung permintaan para perancang optik untuk meningkatkan besarnya pergerakan lensa fokus high sensitivity (sangat peka). Akhirnya, kami mampu memenuhi ketentuan yang diwajibkan untuk memvalidasi desain mekanis dengan spesifikasi desain kali ini. Walaupun lensa fokus mengadopsi konfigurasi yang didorong oleh mekanisme cam seperti itu dalam lensa zoom, namun ini bergantung pada mekanisme cam itu sendiri, apakah memang dapat diimplementasikan atau tidak. Persoalan berikutnya yaitu, apakah lensa fokus dapat didorong secara tepat di sepanjang alur cam. Kami mengatasi persoalan ini dengan memperkenalkan "Anti-Rattle Mechanism" (Mekanisme Anti Berderik) supaya lensa fokus dapat didorong tanpa berderik sekaligus mempertahankan akurasinya. Berikutnya, kita harus mengawasi torsi yang diperlukan untuk mendorong lensa dalam lingkup kisaran yang dapat digerakkan oleh penggerak. Walaupun torsi bisa dikurangi jika sudut rotasi lensa fokus ditingkatkan, namun ada beberapa masalah dalam mengerjakannya. Contohnya, kami sulit memosisikan cam dalam ruang terbatas dan menjaga struktur mekanis yang mencakup mekanisme anti-rattling. Kami juga memikirkan membuat tabung yang lebih tipis, tetapi dengan melakukan itu, berarti kekakuan yang diperlukan akan hilang. Saya berpendapat bahwa yang menjadi hal penting yaitu menghasilkan desain mekanis yang bergerak seperti yang dikehendaki oleh para perancang optik, sekaligus memungkinkan segalanya ditempatkan dalam ruang sempit.

- Bukankah aberasi juga akan meningkat jika jarak pemfokusan minimum dikurangi? Teknologi semacam apa yang digunakan untuk mengatasi ini?

Sugita Kami mengatasi masalah ini dengan mengoptimalkan susunan lensa secara keseluruhan namun juga memungkinkan sebagian lensa mengapung.

- Meskipun kalau kasusnya seperti itu, tapi 50% pengurangan jarak pemotretan minimum tidak berarti bahwa….

Sugita Ya, memang betul. Lensa fokus didesain untuk bergerak sepanjang alur cam kombinasi keduanya, lensa fokus dan zoom. Dengan kata lain, sebagian besar pencapaian ini berkat keberhasilan dalam menciptakan hubungan yang dikehendaki dengan mengombinasikan semua cam ini dalam cara yang rumit.

- Bisakah bidang ini disebut sebagai keahlian khas untuk memproduksi lensa panjang?

Sugita Tidak. Teknik ini juga digunakan pada lensa zoom standar, tapi karena kaca elemen depan yang begitu besar bergerak dalam lensa ini, maka kami harus memiliki pengetahuan tata-cara dalam bidang ini untuk menyeimbangkan perubahan dalam torsi zoom akibat hal tersebut, dan hubungan kecepatan pergerakan dengan kelompok lensa lainnya.

Teknologi polesan baru untuk menekan kilauan cahaya dan ghosting

Polesan multi-lapis (deposition film layer)

ASC (ultra-low refractive index layer + deposition film layer)

Pada polesan film multi-lapis normal, suatu "interface" (antarmuka) diciptakan pada perbatasan dengan udara, sehingga menyebabkan jumlah pantulan yang tetap. Namun demikian, dalam teknologi Air Sphere Coating (Polesan Bola Udara) yang baru, formasi interface dimoderasi dengan mengerahkan air sphere (bola udara) pada permukaan polesan untuk memandu cahaya secara efisien. Polesan di bawah lapisan atas, merupakan uap yang sama, yang mengendapkan polesan film multi-lapis konvensional.

- Pertanyaan berikutnya, mengenai ASC (Air Sphere Coating). Pertama-tama, teknologi macam apakah ASC itu, dan apa bedanya dari polesan lensa konvensional?

Sugita ASC adalah teknologi yang akan menyatu, mulai dari lensa ini dan selanjutnya, singkatan dari "air sphere coating" (polesan bola udara). Pada polesan konvensional, beberapa lapisan film dipoles dengan menggunakan metode yang disebut pengendapan uap. ASC pada dasarnya, juga sama, tetapi memiliki karakteristik lapisan paling luar yang bersinggungan dengan udara. Indeks refraktif lapisan ini secara substansial lebih rendah dibandingkan film endapan uap normal. Pantulan terjadi pada interface media dengan indeks refraktif berbeda, dan semakin besar perbedaan dalam indeks refraktif media, semakin besar pula pemantulannya. Ada batas mengenai seberapa besar pantulan dapat ditekan oleh bahan endapan uap biasa pada interface udara, karena keberadaan level tertentu indeks refraktif, bahkan dalam bahan dengan indeks refraktif paling rendah. Secara kontras, polesan lensa film endapan uap telah semakin bagus dengan penciptaan "ultra-low refractive index layer" (lapisan indeks refraktif ultra-rendah) Teknologi polesan ini dikenal sebagai ASC.

- Jika Anda melihat pada tayangan melintang, ini memiliki struktur sarang lebah yang hampir menyerupai styrofoam.

Sugita Hal ini karena bola udara sudah disusun dengan cara yang sistematis. Teknologi ini membuat media terlihat menyerupai bahan padat rendah dengan menderetkan bola udara level nano yang lebih kecil daripada panjang gelombang cahaya pada permukaan. Dengan kata lain, dengan merajut udara pada permukaan polesan, bahan tampak seakan memiliki indeks refraktif rendah terhadap cahaya.

- Apakah ada perbedaan pada bahan permukaan dengan bahan konvensional?

Sugita Tidak. Bahannya asma seperti bahan film endapan uap normal.

- SWC dianggap sebagai teknologi yang menyerap cahaya sekaligus mengubah densitas pada interface. Apakah ini sama untuk ASC, atau memiliki prinsip kerja yang berbeda?

Sugita Walaupun sama dari segi perubahan indeks refraktif yang tampak nyata dengan struktur yang lebih baik daripada panjang gelombang cahaya, namun cara pembuatannya sama sekali berbeda. SWC membentuk film berbentuk pasak yang memiliki sifat yang nyaris mendekati sifat udara, karena hanya ada sedikit sekali bahan film dan banyak sekali udara pada bidang yang tajam di permukaan paling luar. Kalau Anda cermati lebih dalam, densitas strukturnya meningkat. Teknologi ini menggunakan teori, bahwa pantulan terjadi di bagian perubahan indeks refraktif, jadi, jika indeks refraktif berubah secara bertahap, maka pemantulan pun tidak mudah terjadi.

- Dapatkah Anda menjelaskan prinsip ASC berdasarkan hal itu?

Sugita Tentu bisa. Tidak seperti SWC yang densitasnya berubah secara bertahap, pada kasus ASC, sama seperti film endapan uap normal, yaitu metode untuk memperlemah pemantulan pada antarmuka udara dengan menggunakan interferensi yang diterapkan. Namun demikian, dengan menggunakan lapisan indeks refraktif ultra rendah di permukaan paling luar pada antarmuka dengan udara, pemantulan, yang terbesar pada antarmuka udara, dikurangi. Konsep ini didasarkan pada pelemahan dan pembatalan pantulan cahaya dengan beberapa lapisan polesan yang menumpuk di bawah.

Merah: Mekanisme floating (mengapung)

Biru: Grup fokus

Hijau: Lensa Super UD

Kuning: Lensa fluorit

Oranye: Coating fluorin

Hitam: ASC coating

Diagram komposisi lensa

Tata-letak lensa dasar serupa dengan tata-letak pendahulunya, tetapi jumlah lensa dalam tiap kelompok sudah ditambah, dengan 21 lensa dalam kelompok 16 pada konfigurasi terbaru. Teknologi ASC yang baru saja dikembangkan, digunakan pada ke-17 lensa pada sisi objek, sedangkan daya kelompok fokus, dll.,juga sudah ditingkatkan pada waktu yang bersamaan. Hal ini berfungsi untuk mencegah pemantulan di subjek area akibat tekanan optik. Selain itu, coating (polesan) fluorin sudah dilakukan pada sisi luar lensa ke-1 dan ke-21.

- Jika Anda mencermati konfigurasi lensa, ASC dilaksanakan pada salah satu lensa dalam kelompok ke-5. Apakah ada alasan khusus untuk melakukan hal itu?

Sugita Apa pun yang Anda lakukan, ghosting dan kilauan cahaya akan selalu muncul dalam lensa. Tentu saja, desain optik sudah diimplementasikan untuk menghindari hal ini, tetapi jika terlalu banyak mencurahkan perhatian pada pencegahan ghosting dan kilauan cahaya dalam desainnya, performa optik yang utama bisa terpengaruh. Oleh karena itu, kami menyelesaikan persoalan ini dengan melaksanakan ASC pada permukaan spesifik sekaligus mempertahankan keseimbangan optik supaya dapat menonjolkan performa lensanya kali ini.

Perbaikan pada mekanisme IS

- IS (image stabilizer) telah diperbaiki dengan memperkenalkan "Mode 3" dll. Seberapa banyak perubahan mekanisme IS dalam 16 tahun terakhir?

Nagao Hal pertama yang dapat dikemukakan yaitu perbaikan dalam struktur untuk mengurangi tolakan gesekan bilamana memungkinkan ketika sistem optical compensation (kompensasi optik) sedang bekerja. IS pada model terdahulu menggunakan struktur untuk menggelincirkan sumbu pemandu supaya memandu pergerakan sistem kompensasi optik. Pada lensa termutakhir, termasuk model ini, kami mengadopsi struktur pemandu yang menggulirkan bola. Dengan memperbaiki struktur dan kendali mekanis untuk mengurangi kehilangan selama digerakkan, pergerakan mekanis menjadi lebih lancar dalam menanggapi sinyal kompensasi. Hal ini memungkinkan kami untuk memperbaiki efek kompensasi sebagus mungkin terhadap goyangan kamera.

Sakelar pengoperasian

Fungsinya sama seperti lensa telefoto EF generasi baru. Contohnya, [MODE 3] baru sudah diinstal dalam IS. Pada MODE 3, optical correction system (sistem koreksi optik) dikunci secara listrik apabila shutter sebagian ditekan dan IS hanya bekerja apabila terkena cahaya. Apabila melacak subjek yang bergerak cepat, tidak ada image backlash (reaksi gambar) khusus terhadap IS dan karenanya, subjek dapat dibingkai secara lebih akurat.

- Apakah perbedaan utama dari pendahulunya dari segi keawetan lensa?

Nagao Perbedaan terbesar yaitu struktur bingkai internal. Kami telah meningkatkan ketebalan bagian dalam struktur bingkai yang mendukung lensa dari pemasangan hingga ke ujung. Hanya dengan menambah ketebalannya saja. hal ini dapat meningkatkan kekuatannya, tetapi karena bobotnya juga bertambah, maka ketebalan pada bagian tertentu dikurangi sebanyak mungkin sekaligus mempertahankan keutuhan struktur. Perubahan dibuat secara selektif, dengan ketebalan dipotong di bagian yang tidak perlu, dan diperkokoh pada area yang harus dikuatkan.

- Dibandingkan model terdahulu, apakah model baru ini lebih baik dari segi performa anti-debu dan anti-semprotan?

Nagao Struktur dasar anti-debu dan anti-semprotan dilandaskan pada model dari generasi EF70-300mm f/4-5.6L IS USM. Bagian yang secara spesifik diperkokoh, termasuk sambungan antara komponen dan penyekatan di bagian pergerakan.

- Saya perhatikan bahwa bagian yang terpaparkan sewaktu melakukan zoom sudah dibuat lebih kedap udara.

Nagao Ya, tepat sekali. Karena begitu banyak bagian yang terpaparkan akibat rasio zoom, perubahan besar dalam volume pada wide-angle dan telefoto, adalah fitur lensanya. Akibatnya, bagian "air drain" (pengurasan udara) sudah diinstal yang membiarkan udara, bukan air atau debu, melintasi lensa, dan udara diisap lalu dihalau oleh zooming. Tentu saja. ini tidak hanya diinstal di area yang terlihat dari luar, tetapi juga pada semua area internal lensa.

Struktur pemasangan tripod diubah untuk memenuhi keinginan pengguna

- Pemasangan tripod sudah dirancang ulang. Apa saja fitur baru dan semudah bagaimana penggunaannya?

Nagao Tempat pemasangannya sendiri sudah dirancang ulang untuk mencerminkan yang diinginkan pengguna. Dibandingkan model terdahulu, posisi lateral dan longitudinal dapat lebih mudah dipertukarkan. Karena pemasangan tripod dapat dilepas dengan mudah, volume lensa secara keseluruhan dapat dikurangi ketika tripod ditenteng tangan.

- Saya perhatikan bodi utama pemasangan tripod ringkas. Bukankah akan lebih baik jika bodinya lebih besar?

Nagao Ini bukan masalahnya, karena strukturnya sama sekali berbeda dari model terdahulu. Tentu saja, ada sebagian area yang sudah dibuat lebih tebal untuk meningkatkan kekakuan pemasangan tripod. Untuk produk ini, kami mempelajari bentuknya secara cermat untuk melihat apakah ada area yang ukurannya bisa dikurangi sekaligus mempertahankan kekakuan yang mencukupi supaya membuatnya lebih ringan. Selain itu, ada semacam keberlanjutan dalam desain ring dan tabung lensa, sehingga Anda dapat membawanya ke mana saja dan terlihat keren. Lebih jauh lagi, dengan membuat ring yang tidak dapat dilepas, struktur internal dapat dirancang lebih wajar, memungkinkan lensa bergerak lebih lancar.

Pemasangan tripod yang mudah dilepas.

Pemasangan tripod dapat dibagi menjadi dua bagian dengan memutar sekrup di bagian tengah. Apabila melepaskan pemasangan tripod pada model terdahulu, Anda harus menarik keluar tiap ring dari ujung belakang lensa, tetapi pada model baru, pemasangan tripod dapat lebih cepat dilepas dengan lensa yang masih terpasang.

- Saya perhatikan bahwa jendela sudah dibuka dalam sungkup lensa untuk mengoperasikan filter PL, dll.

Nagao Ini secara langsung mencerminkan keinginan pengguna. Panjang yang ditentukan selalu diperlukan untuk sungkup lensa zoom telefoto di kelas ini demi mendapatkan efek bayangan yang memadai. Di waktu lalu, apabila memotret dengan sungkup terpasang, ini akan menyebabkan Anda harus menaruh tangan Anda di dalam untuk memutar filter PL dari depan sungkup setelah menetapkan komposisinya, yang dapat menyebabkan jarak pemfokusan berubah, atau tripod bergerak. Oleh karena itu, untuk memperbaiki daya operasinya, kali ini kami telah menginstal jendela baru untuk menyesuaikan filter PL.

Sungkup lensa dengan jendela terbuka yang dapat dibuka dan ditutup

Sungkup lensa diinstal dengan jendela operasi geser yang baru. Bingkai luar filter PL dapat diputar apabila jendela operasi ini dibuka.

- Sebelum kita mengakhiri wawancara ini, apakah ada hal lain yang ingin Anda sampaikan kepada kami?

Yokota Kalau boleh, saya ingin mengutip kata-kata perancang perusahaan, desain ini banyak mencurahkan perhatiannya pada area fungsi ergonomis dan performa, jadi pastikan Anda memeriksanya sendiri.

Nagao Lensa ini adalah penggabungan segala upaya dan gagasan selama 16 tahun. Sungguh, Anda harus mencobanya sendiri.

Sugita Menurut saya, kami sudah mencapai yang terbaik dalam performa optik. Ini adalah suatu produk yang sepenuhnya menonjolkan performa kamera multi-pixel. Sungguh menggembirakan jika pelanggan dapat menikmati kegairahan memotret pada jarak pemfokusan minimum yang kurang dari satu meter dengan lensa 400 mm.

- Terima kasih atas waktu Anda hari ini.

EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM

Klik di sini untuk rincian selengkapnya

Ryosuke Takahashi

Lahir di Aichi tahun 1960, Takahashi memulai karier freelance pada tahun 1987 setelah bekerja pada studio foto iklan dan penerbit. Melakukan pemotretan untuk majalah besar, ia telah bepergian ke banyak penjuru dunia dari tempat kedudukannya di Jepang dan Tiongkok. Takahashi adalah anggota Japan Professional Photographers Society (JPS).

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami