Klinik Foto 2016: Para Fotografer Dari 12 Negara Dipersatukan oleh Fotografi
Pada April 2016, fotografer amatir yang keluar sebagai pemenang PhotoMarathon di berbagai negara Asia, mengunjungi Jepang. 23 orang, termasuk staf, berdatangan dari sebanyak 12 negara seluruhnya. Saya berpartisipasi dalam tur 9 hari ini ke Wilayah Tohoku dan Hokkaido sebagai instruktur. Perjalanan ini penuh dengan sukacita dan momen yang menyentuh, sesuatu yang akan saya kenang seumur hidup, dan saya masih berhubungan dengan para peserta lainnya melalui media sosial. Saya ingin berbagi tentang perjalanan fotografi kami dengan Anda dalam artikel ini. (Dilaporkan oleh: GOTO AKI)
Mendapatkan inspirasi dari subjek Anda dalam semangat fotografi
Pada Klinik Foto 2016, para peserta belajar mengenai budaya Jepang, membidik foto dan mempelajari teknik fotografi. Perjalanan fotografi tahun ini merupakan perjalanan yang mengelilingi wilayah Tohoku dan Hokkaido, bertepatan dengan waktu terbaik sepanjang tahun untuk melihat bunga cherry Jepang yang bermekaran. Selama Klinik, para peserta bebas menangkap bidikan mereka sewaktu mengunjungi objek wisata di masing-masing wilayah.
Para peserta memiliki karakteristik pribadi yang sangat berlainan: Sebagian peserta ingin menangkap subjek manusia dalam bidikan, seperti iklan, sedangkan yang lainnya ingin membidik secara langsung orang-orang dalam pose yang wajar. Sepanjang perjalanan ini, saya mencoba menghadirkan kualitas para peserta sebanyak mungkin tanpa memberikan opini pribadi saya.
Pada hari kedua, para peserta memotret bunga cherry yang bermekaran dan tempat bersejarah di Taman Eboshiyama dan Yamadera di Prefektur Yamagata. Tepat pada saat matahari tenggelam, dan para peserta mulai menunjukkan tanda-tanda keletihan, dua maiko yang secara khusus diatur oleh Canon, muncul sebagai model kejutan. Langsung saja, para peserta bugar kembali dan mulai memotret secara antusias. Saya tidak mengira, betapa populernya wanita Jepang; sikap antusias dan proaktif yang ditunjukkan peserta seakan suatu benturan budaya bagi saya. Menyaksikan para peserta secara cermat memotret subjek apa pun yang menarik perhatian mereka, terasa bagaikan saya sedang melihat pancaran cinta untuk fotografi dalam bentuk yang paling murni.
Orang yang mengambil foto bagus, biasanya memiliki hasrat akan tantangan
Para peserta menghabiskan semua waktu mereka selama 8 hari bersama-sama, tetapi tidak ada satu pun perdebatan yang terjadi, sehingga menciptakan suasana menyenangkan, karena mereka saling menghormati.
Ketika para peserta memotret subjek manusia di bawah pohon cherry yang bermekaran, dan ingin meningkatkan variasi bidikan, mereka mengajukan pertanyaan teknis kepada saya, seperti, "Aki-san, pada sudut manakah seharusnya saya memotret dari tempat ini? Apa jenis lensa dan aperture yang seharusnya saya gunakan?" Saran saya adalah, menciptakan keburaman latar depan dengan memotret dari sudut rendah, dan menggunakan lensa dengan panjang fokus yang lebih panjang supaya tidak terlalu banyak distorsi.
Apabila para peserta tidak dapat menjelaskan karya mereka secara lancar, saya membantu mereka dengan mengatakan, "Ini bidikan bagus, karena keterlibatan subjek tertangkap dan mengisahkan cerita di balik foto." Semakin banyak kami menghabiskan waktu bersama-sama, para peserta mengajukan semakin banyak pertanyaan untuk saya.
Sebagian peserta yang tidak terbiasa telanjang di depan orang lain, menantang diri mereka untuk mandi di udara terbuka di sebuah penginapan yang menyediakan mandi air panas, yang juga memberi mereka kesempatan mencicipi budaya khas Jepang. Sebagai orang Jepang, saya senang melihat mereka minum sake dan berendam dalam air panas pada hari itu. Malam itu, saya merasa bahwa kesediaan mereka untuk mencoba hal-hal baru akan memungkinkan mereka mengambil foto yang serba bagus.
Karya berikut ini adalah sebagian dari bidikan serba indah yang diambil oleh para peserta selama perjalanan fotografi ini. Saya akan menjelaskannya saat kita melihatnya.
Fotografi oleh: Ignitius Kong (Malaysia)
EOS 5D Mark III/ EF135mm f/2L USM + Extender EF2x III/ FL: 270mm/ Aperture-priority AE (f/4, 1/350 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Auto
Karya ini memanfaatkan pencahayaan multipel, dan memadukan berbagai elemen yang mudah dikenali, seorang wanita yang mengenakan busana Jepang, dan bunga cherry yang bermekaran, seperti halaman iklan. Menurut saya, sang fotografer secara kuat termotivasi oleh keinginannya untuk menciptakan sepotong karya yang unik.
Fotografi oleh: Shaun Tan Chun Weng (Singapura)
EOS-1D X/ EF50mm f/1.2L USM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/2,5, 1/2000 det., EV±0)/ ISO 160/ WB: Auto
Seorang pria lanjut usia sedang memandangi kota yang baru pulih dari bencana Gempa Bumi di Jepang Timur yang Dahsyat. Mungkin, punggungnya itu yang menghadap ke kamera, yang menambah kepekaan perasaan, kehalusan foto nyaris membuat Anda merasa seakan Anda bisa membayangkan perasaan pria itu, walaupun hal itu tidak tertangkap dalam foto. Karya ini memberi saya semacam harapan.
Fotografi oleh: Trinh Trung Dung (Vietnam)
EOS 6D/ EF16-35mm f/4L IS USM/ FL: 16mm/ Manual Exposure (f/8, 1/125 det., EV±0)/ ISO 400/ WB: Auto
Bidikan ini diambil dari posisi tinggi sambil mempertimbangkan sudut pandang, dan menangkap pemandangan sehari-hari di Jepang. Ini akan lebih baik seandainya anak-anak berlarian di tengah jalur, tetapi ini merupakan salah satu aspek fotografi yang menantang, namun menarik.
Klinik Foto membekalkan pengalaman fotografi unik melintasi berbagai budaya
Ini bagaikan, segala kegelisahan yang menghantui para peserta sebelum mereka ke Jepang, sudah sirna. Bahkan pada hari terakhir perjalanan ini, para peserta tetap tersenyum seakan-akan mereka sudah saling kenal selama bertahun-tahun dan terus membidik penuh semangat.
Saya ingin mengungkapkan apresiasi saya sekali lagi atas kesempatan bertemu dengan para peserta. Walaupun para peserta berasal dari 12 negara dengan latar belakang budaya yang berlainan, dan usia mereka berkisar dari 18 hingga 44 tahun, namun kerukunan yang terbina di antara mereka merupakan suatu pengalaman yang unik, yang dimungkinkan terjadi, karena kami disatukan oleh fotografi.
Foto terbaik adalah kenangan yang kami ambil pada malam terakhir di Bandara Haneda di Tokyo. Lihatlah senyuman pada wajah-wajah kami saat itu, tepat ketika rasa lelah mulai menyusup. Senyuman itu bercerita kepada Anda mengenai perjalanan Klinik Foto kami.
4 bulan setelah perjalanan fotografi, kami masih tetap berhubungan hingga hari ini melalui media sosial. Saat saya menengok kembali, ternyata, Klinik bukan hanya pengalaman bepergian ke Jepang, tetapi juga peristiwa bagi kami untuk mengalami fotografi yang luar biasa, yang akan membentuk hidup kami selanjutnya. Terima kasih, semuanya.
Tahun depan, mungkin giliran Anda! Ingin ambil bagian dalam perjalanan Klinik Foto yang menyenangkan ini? Ikutilah PhotoMarathon untuk meraih kesempatan Anda, muncul sebagai salah satu fotografer mendatang di Asia. Saya sungguh menanti untuk bertemu Anda di Jepang.
Klik tautan di bawah untuk keterangan selengkapnya mengenai PhotoMarathon
CANON PHOTO MARATHON
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Lahir pada tahun 1972 di Prefektur Kanagawa dan lulus dari Sophia University serta Tokyo College of Photography. GOTO menerbitkan karya koleksi foto yang berjudul “Land Escapes”, dan terus-menerus mengadakan pameran foto di Canon Gallery sejak 2010 serta membidik lanskap Jepang untuk Kalender Canon pada tahun 2015.