PowerShot G7 X Mark II: Kelahiran Kembali Salah Satu Kamera Saku Paling Laris tahun 2015!
PowerShot G7 X - kamera premium berperforma tinggi, meskipun ukurannya kecil, tapi dilengkapi dengan lensa cerah dan sensor besar sehingga Anda dapat dengan mudah mengambil foto dengan bokeh. Penerusnya diumumkan tanggal 18 Februari, dan saya berhasil mendapatkan kesempatan menguji coba secara langsung kamera PowerShot G7 X Mark II untuk menunjukkan kemampuannya. Artikel ini mengemukakan kesan pertama saya mengenai kamera tersebut sebagai fotografer profesional. (Dilaporkan oleh: Ikuko Tsurumaki)
Pegangan yang disempurnakan dan kemajuan dalam daya operasi oleh pengguna
Canon Powershot G7 X dilaporkan sebagai kamera saku premium paling populer di Jepang tahun 2015, telah diberikan masa hidup yang baru dengan diumumkannya PowerShot G7 X Mark II.
Sekilas, tampaknya tidak banyak perbedaan antara kamera ini dari PowerShot G7 X. Namun demikian, pegangan yang sudah didesain ulang, memungkinkan Anda memegang kamera dengan lebih baik sekaligus menambah kesan premium pada eksteriornya. Sedangkan rincian lain yang lebih halus, roda kontrol pada belakang kamera sudah diperbesar, dan ukiran tulisan pada tombol dibuat lebih tipis. Batasan yang ditinggikan di sekitar tombol, sudah pula dihilangkan. Semua perubahan ini meskipun sedikit, tetapi, ini saja menunjukkan pemikiran yang mempertimbangkan desain cerdas dengan kemudahan penggunaannya. Anda juga sekarang dapat menyesuaikan cincin kontrol dengan memilih antara gerakan bertahap atau beruntun, yang mencerminkan cara kamera didesain untuk daya operasi penggunanya.
Untuk rincian mengenai PowerShot G7 X Mark II, klik di sini
Butir 1: Dilengkapi dengan prosesor gambar terbaru, DIGIC 7
Kejernihan gambar menjadi lebih baik apabila menggunakan ISO tinggi dan ketika memotret dengan aperture kecil. Performa pelacakan juga disempurnakan, memungkinkan kamera untuk langsung mendeteksi dan mengikuti subjek.
Butir 2: Monitor LCD belakang dapat dimiringkan ke bawah 45°
Kemiringan konvensional ke atas 90° ideal untuk ber-selfie. Sekarang, monitor dapat juga dimiringkan 45° ke bawah, yang praktis untuk bidikan sudut tinggi.
Butir 3: Stabilisasi gambar 4 stop dengan Dual Sensing IS
Informasi yang diterima oleh sensor gambar ditangani oleh algoritma yang mencapai 4 langkah stabilisasi gambar optik, dan secara signifikan mengurangi goyangan kamera.
A: Sensor Gyro B: Sensor Imaging C: DIGIC 7
Butir 4: Cincin kontrol untuk menyesuaikan antara perabaan bertahap atau beruntun
Cincin kontrol pada model terdahulu mengeluarkan bunyi yang jelas apabila diputar. Sekarang, Anda juga dapat membuat cincin kontrol lebih senyap secara signifikan. Menetapkannya ke gerakan beruntun memungkinkan Anda menyetel zoom tanpa suara.
Penambahan dari PowerShot G7 X
Penambahan 1: Pegangan pada bodi kamera
G7 X memiliki penampilan yang mulus, bentuk segiempat, tetapi dalam menanggapi permintaan pengguna, kami menambahkan pegangan ke bodi kamera untuk merasa lebih aman ketika memegang kamera.
Penambahan 2: Mengubah dial mode
Mode Creative Shot (Bidikan Kreatif) dan Creative Filter (Filter Kreatif) telah dihilangkan dari mode pemotretan yang tersedia pada Mode Dial.
Penambahan 3: Tombol desain baru
G7 X memiliki tombol yang didesain dengan bagian pinggir yang menonjol. Namun demikian, ini sudah diubah menjadi tombol dengan pinggiran yang lebih mulus pada G7 X Mark II.
Fungsi otomatis untuk bidikan yang mengesankan dan anti goyangan tanpa cela untuk kualitas gambar yang tinggi
Dilengkapi dengan prosesor gambar DIGIC 7 baru, dan sejumlah fungsi baru lainnya, kualitas gambar telah mengalami perbaikan secara dramatis. Pengurangan noise dengan menggunakan hingga 14 kali lipat jumlah informasi dibandingkan model terdahulu, meningkatkan resolusi untuk fotografi sensitivitas tinggi, sehingga, meskipun saya membidik pada ISO 1600, noise di bagian pinggir ditekan begitu baik sehingga dikira gambar itu dibidik pada ISO 800. Ketika kami memperbesar data yang ditangkap pada malam hari atau di dalam ruangan pada PC, bisa dibilang, noise nyaris tidak kentara. Kami juga mengonfirmasi, bahwa area gelap pada foto tampak mulus, sehingga gambar tampak indah. Terlebih lagi, penurunan dalam resolusi yang dipersepsikan, yang disebabkan oleh difraksi ketika memotret pada aperture kecil, dijaga pada tingkat minimum. Juga lebih mudah untuk menangkap ekspresi di fokus yang dalam pada f-number yang lebih kecil. Lebih jauh lagi, komposisi pencahayaan sekarang dibuat lebih wajar dengan kualitas gambar yang lebih baik berkat Auto Lighting Optimizer.
PowerShot G7 X Mark II/ FL: 36,8mm (setara 100mm)/ Shutter Priority AE (f/4, 1/8 det., EV±0)/ ISO 125/ WB: Auto
Burung camar yang sedang menunggu untuk mendapatkan makanan di Kolam Shinobazu pada suatu senja di Ueno, yang ditangkap pada ujung telefoto 100mm. Efek bokeh alami muncul di latar belakang, membuat subjek utama (burung camar) tampak lebih menonjol. Lingkaran bokeh juga tertangkap dengan indah.
PowerShot G7 X Mark II/ FL: 8,8mm (setara 24mm)/ Aperture Priority AE (f/1,8, 1/125 det., EV±0)/ ISO 125/ WB: Auto
Di sini, fokusnya pada model yang memakai kacamata hitam. Saya menempatkan toko yang menjual pakaian serba berkilauan berikut pencahayaannya di latar belakang untuk menonjolkan suasana obral barang macam-macam dan murah di Ameyoko. Efek bokeh pada aperture maksimum f/1.8 tampak indah.
Dikatakan bahwa Dual Sensing IS adalah inti dari prosesor DIGIC 7, yang membuat stabilisasi gambar 4-stop dapat dilakukan. Bahkan dalam pemandangan yang gelap, saya dapat mengambil bidikan pada ujung telefoto 100mm tanpa ragu. Fungsi pelacakan, yang wajib Anda gunakan untuk memotret anak-anak dan hewan piaraan, telah dibuat lebih cepat. Khususnya, karena saya pribadi mengalaminya sendiri, kecepatan pendeteksian posisi fokus dalam mode Auto telah diperbaiki secara dramatis.
PowerShot G7 X Mark II /FL: 36,8mm (setara 100mm)/ Aperture Priority AE (f/11, 1/8 det, EV-0,7)/ ISO 800/ WB: Auto
Ada sepasang sejoli yang sedang menunggu lampu penyeberangan di persimpangan. Saya menyusun foto untuk menangkap suasana jalanan yang basah dan tanda Ginza Station di latar belakang untuk menonjolkan esensi kehidupan kota. Fungsi stabilisasi gambar memang dahsyat, tanpa keburaman pada 100mm, bahkan pada kecepatan rana 1/8 detik.
Terdapat sejumlah fitur termutakhir lainnya, seperti konversi RAW di kamera, tetapi yang paling menarik adalah fungsi Panning yang sudah ditambahkan ke mode scene. Saat menimbang-nimbang untuk hanya melakukan panning di latar belakang secara indah, yaitu, diburamkan dengan cara yang menunjukkan gerakan, kecepatan rana yang akan digunakan, sulit ditentukan karena ada kekhawatiran bahwa foto akan menjadi buram. Namun demikian, jika Anda memilih mode Panning, subjek buram dicegah dengan IS, dan kecepatan panning ditentukan oleh kamera, yang akan secara otomatis memilih kecepatan rana yang sesuai. Ketika saya mencoba fungsi ini untuk membidik sepeda, hewan, dan sebagainya, saya dibuat kagum oleh kemudahannya.
Meskipun PowerShot G7 X Mark II adalah kamera yang dilengkapi dengan fungsi sederhana yang akan saya rekomendasikan bagi pemula, kemampuannya dan bentuknya yang ringkas membuatnya sebagai kamera, yang bahkan seorang profesional pun ingin membawanya untuk penggunaan normal.
PowerShot G7 X Mark II/ FL: 8,8mm (setara 24mm)/ Panning (f/7,1, 1/20 det., EV±0)/ ISO 125/ WB: Auto
Bidikan sepeda yang sedang melaju diambil dalam Mode Panning. Kemampuan kamera untuk secara otomatis menetapkan kecepatan rana yang sesuai, adalah fitur yang disambut dengan tangan terbuka. Fungsi stabilisasi gambar membuat fungsi panning begitu mudah.
Membandingkan spesifikasi model baru dan lama
*Teks merah mengindikasikan keunggulan
Jumlah piksel
PowerShot G7 X Mark II
20,1 megapiksel
(kira-kira)
PowerShot G7 X
20,2 megapiksel
(kira-kira)
Panjang fokus
PowerShot G7 X Mark II
8,8 hingga 36,8mm
(setara 35mm dari 24 hingga 100mm)
PowerShot G7 X
8,8 hingga 36,8mm
(setara 35mm dari 24 hingga 100mm)
Aperture maksimum/IS
PowerShot G7 X Mark II
f/1.8 – 2.8/ 4 stop
PowerShot G7 X
f/1.8 – 2.8/ 3 stop
Prosesor Gambar
PowerShot G7 X Mark II
DIGIC 7
PowerShot G7 X
DIGIC 6
Shutter Speed
PowerShot G7 X Mark II
30 hingga 1/2000 detik., BULB
PowerShot G7 X
250 hingga 1/2000 detik
Layar LCD belakang
PowerShot G7 X Mark II
Tipe 3,0 inci, kira-kira 1,04 juta dot, miring ke atas 180°, dan ke bawah 45°
PowerShot G7 X
Tipe 3,0 inci, kira-kira 1,04 juta dot, miring ke atas 180°
Ukuran (kira-kira)
PowerShot G7 X Mark II
105,5 × 60,9 × 42,2mm
PowerShot G7 X
103,0 × 60,4 × 40,4mm
Bobot (kira-kira, termasuk baterai dan kartu memori)
PowerShot G7 X Mark II
319g
PowerShot G7 X
304g
Lahir di Tokyo pada tahun 1972, Tsurumaki mulai belajar fotografi saat bekerja di biro iklan, dan meniti karier fotografer yang diawalinya sebagai asisten. Pada saat ini, ia sibuk dalam berbagai kegiatan, termasuk melakukan pemotretan untuk majalah, menulis artikel, dan mengadakan ceramah serta seminar fotografi.
http://www.ikukotsurumaki.com/Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat semakin banyak seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation