Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

3 Jenis Pemandangan yang Memanfaatkan In-Body IS Sepenuhnya

2021-02-08
1
3.27 k
Dalam artikel ini:

In-Body IS membawa fotografi genggam ke level baru. Tidak saja Anda dapat menggunakan lensa tanpa stabilisasi gambar built-in dalam cara yang sebelumnya tidak bisa Anda gunakan, tetapi juga membuat sejumlah pemandangan tertentu menjadi lebih mudah dihasilkan, meskipun tanpa tripod! Berikut ini ada tiga jenis pemandangan untuk ditelusuri dengan kamera In-Body Is-ready yang baru. (Dilaporkan oleh: Kazuo Nakahara, Digital Camera Magazine)

Shutter Speed (Kecepatan Rana): 5 detik
EOS R5/ RF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 24mm/ Shutter-priority AE (f/10, 5 det., EV -0.3)/ ISO 100/ WB: Tungsten

 

Pemandangan 1: Pencahayaan lama di malam hari

Jejak cahaya, seperti gambar di atas dalam pencahayaan 5-detik, biasanya memerlukan tripod untuk menstabilkan kamera, tetapi saya berhasil membidiknya dengan menggenggam kamera. Efek stabilisasi gambar, kira-kira setara dengan tujuh stop kecepatan rana. Anda mungkin masih melihat sedikit goyangan kamera jika mencermati gambarnya secara dekat, tetapi gambarnya cukup tajam untuk digunakan.


Stabilisasi gambar hingga 8 stop, artinya Anda dapat menggunakan kecepatan rana yang lebih lambat sekitar 256x!

Hitungan sederhananya menunjukkan bahwa, dapat membidik hingga delapan stop lebih lambat, berarti kecepatan rananya kurang-lebih 2^8= 256 kali lebih lambat daripada yang biasanya Anda gunakan, jika Anda tidak memiliki stabilisasi gambar.

Di bawah aturan timbal balik, tanpa stabilisasi gambar, kecepatan rana Anda harus setidaknya 1/x detik (di mana x = panjang fokus Anda) untuk mendapatkan gambar yang tajam. Ini berarti, bahwa apabila menggunakan lensa sudut lebar (35mm atau lebih pendek) yang dikombinasikan dengan In-Body IS atau Coordinated Control IS, Anda dapat menghasilkan bidikan genggam yang tajam, meskipun pada kecepatan rana hingga beberapa detik lamanya!

 

Pemandangan 2: Redupkan penerangan di dalam ruangan

ISO 250
EOS R5/ RF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 105mm/ Aperture-priority AE (f/4, 0,5 det., EV -0,3)/ ISO 250/ WB: Daylight

Kemungkinan terjadinya goyangan kamera, lebih tinggi pada ukuran fokus yang panjang. Pemandangan seperti ini biasanya memerlukan, sekurang-kurangnya ISO 6400 untuk mempertahankan kecepatan rana yang cukup cepat. Namun demikian, dengan In-Body IS, bidikannya tajam, bahkan pada 0,5 detik, sehingga saya dapat mempertahankan ISO rendah pada 250 untuk memastikan kualitas gambar terbaik.


Anda tidak perlu lagi mengorbankan kualitas gambar untuk bidikan yang lebih tajam.

Ada banyak pemandangan berpenerangan redup dan Anda mungkin tidak dapat menggunakan tripod—kafe, bar, dan museum, contohnya. Biasanya, untuk menjaga agar gambar tetap tajam, Anda akan menggunakan kecepatan rana yang lebih cepat dan kecepatan ISO tinggi, dan pasrah mendapatkan gambar dengan noise yang lebih banyak. Namun demikian, dengan stabilisasi gambar dalam kamera (In-Body IS), Anda dapat memprioritaskan kualitas gambar dengan menggunakan pengaturan ISO lebih rendah dan kecepatan rana yang lebih lambat daripada sebelumnya.

Saran: Lakukan lebih jauh lagi, dan hindari goyangan kamera dari guncangan rana dengan menggunakan rana elektronik. Pembidikan akan disenyapkan, yang mungkin sempurna untuk situasinya!

Baca juga:
Shutter Modes & Continuous Shooting Modes: Kapan menggunakan apa?

 

Pemandangan 3: Membidik dengan lensa super telephoto

FL: 800mm
EOS R6/ RF800mm f/11 IS STM/ Shutter-priority AE (f/11, 1/400 det., EV -0,3)/ ISO 200/ WB: Auto
Foto oleh: Charlie Furusho

RF800mm f/11 IS STM dan RF600mm f/11 IS STM memang unik, karena ringan serta ringkas, dan cara terbaik untuk memanfaatkannya adalah dengan melakukan pemotretan genggam dengan lensa tersebut! Gambar ini diambil pada 1/400 detik untuk mempertahankan buram gerakan pada baling-baling, dan akan lebih sulit mencapainya hanya dengan Optical IS berbasis lensa.


Memungkinkan sesuatu yang tadinya tidak mungkin.

Goyangan kamera tidak hanya meningkat drastis apabila memotret dengan lensa panjang, tetapi juga dapat menyebabkan gambar viewfinder terlihat sedikit tersendat-sendat. Itulah mengapa memiliki stabilisasi gambar yang bagus, memang penting, khususnya apabila membidik dengan lensa super telephoto. Ini lebih memudahkan untuk menangkap pemandangan di tempat yang tidak memperkenankan Anda menggunakan kecepatan rana yang sangat cepat, misalnya apabila Anda ingin mempertahankan sedikit gerakan untuk efek dinamik, dan juga memastikan gambar viewfinder yang stabil.

Lensa super telephoto terbaru dari Canon, semuanya dilengkapi dengan Optical IS. Apabila Anda menggunakannya dengan kamera yang dilengkapi In-Body IS, seperti EOS R5 dan EOS R6, kedua sistem IS bekerja bersama-sama untuk memastikan stabilisasi gambar yang lebih efektif.


Ketahui bagaimana In-Body IS mengubah cara bidik fotografer lanskap dalam artikel:
Mengapa EOS R5 menjadi Kamera Ideal Saya untuk Fotografi Lanskap

Untuk gagasan fotografi genggam lainnya, bacalah:
Membidik Potret Wajah Malam nan Indah Tanpa Tripod, Tanpa Lampu Kilat
Seni Rana Lambat: 2 Gagasan untuk Membuat Bidikan Panning Menjadi Lebih Menarik

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Kazuo Nakahara

Lahir di Hokkaido pada tahun 1982, Nakahara berpaling ke fotografi setelah bekerja di perusahaan manufaktur bahan kimia. Ia mengambil jurusan fotografi di Vantan Design Institute dan ia juga berprofesi sebagai penceramah untuk lokakarya serta seminar fotografi, selain bekerja dalam bidang fotografi komersial. Ia juga merupakan perwakilan dari situs web informasi fotografi, studio9.

http://photo-studio9.com/

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami