Canon EOS 70D, EF24-70mm f/2.8L II USM, f/2.8, 1/60sec, ISO 100
Mengapa memilih hitam-putih saat yang berwarna ada? Apa yang gambar hitam putih dapat lakukan sementara gambar berwarna tidak? Genre fotografi yang sudah berumur lebih dari dua ratus tahun, karena banyak sebab, ini tetap populer hingga saat ini. Selain sejarah yang kaya serta kualitas yang abadi, ada banyak lagi yang ditawarkan oleh fotografi hitam putih.
Kembali Ke Awal Kelahiran
Pada pertengahan tahun 1820-an, Nicephore Niepce, seorang penemu asal Perancis, berhasil mengombinasikan cara kerja kamera obskura dengan substansi yang berubah saat terkena cahaya untuk menciptakan gambar kamera pertama: ya, dengan cara itulah ia menemukan fotografi. Akan tetapi, istilah 'fotografi' adalah ciptaan Sir John Herschel pada tahun 1839, yang kemudian menjadi tahun kelahiran fotografi praktis. Selama Revolusi Industri, permintaan potret di kalangan kelas menengah meningkat, dan fotografi pun berkembang sangat cepat (lonjakan permintaan tidak dapat dipenuhi baik secara volume maupun biaya lewat lukisan minyak).
Jadi, seratus tahun pertama fotografi dipahat dalam corak monokrom. Fotografi berwarna juga sukses dikembangkan oleh para penemu dan fisikawan masa itu. Akan tetapi, pada awal kelahirannya, pemrosesan dan pencetakan film warna sangat mahal dengan kualitas yang sering mengecewakan. Baru pada tahun 1970-an lah fotografi berwarna mulai populer berkat ditemukannya film warna yang lebih baik dan pemrosesan foto yang lebih terjangkau. Selanjutnya, dunia media pun menjadi penuh warna. Perkembangan itu membuat film hitam putih merosot tajam.
Untung saja, dunia penuh warna, meskipun sangat membius, tidak serta-merta membunuh fotografi hitam putih. Gaya monokrom tetap menarik dan beberapa tahun terakhir makin disukai oleh banyak fotografer ternama. Akan tetapi, sebetulnya apa saja daya tarik fotografi hitam putih itu?
Canon EOS 70D, EF24-70mm f/2.8L II USM, f/2.8, 1/4000sec, ISO 100
Intensitas Visual
Aksen warna dapat menjauhkan perhatian pemirsa dari subjek foto jika objek beraksen bukanlah subjek utama. Foto hitam putih membuang warna serta konteks emosional apa pun yang ada kaitannya dengan subjek utama. Dengan membuang warna tersebut, fotografi hitam putih menyoroti detail tertentu di dalam komposisi yang sering dikaburkan oleh warna. Drama dapat dipertegas lewat kontras yang lebih kuat dan vinyet yang lebih berat, dan menciptakan pernyataan visual yang lebih efektif.
Canon EOS 70D, EF50mm f/1.4 USM, f/1.4, 1/125sec, ISO 800
Aspek Edukasional
Gaya hitam putih dapat menjadi alat yang hebat untuk memahami fotografi secara lengkap. Hitam putih membantu orang mempelajari konsep detail sorotan dan bayangan, menyesuaikan kontras gambar, menentukan lintang film dan pencahayaan, dan menangkap rentang nada yang tepat (lebih lebar untuk kontras lebih tajam, atau lebih sempit untuk area yang lebih terbatas antara nilai tercerah dan tergelap).
Canon EOS 70D, EF24-70mm f/2.8L II USM, f/2.8, 1/30sec, ISO 200
Romantisme Hitam-Putih
Orang bilang foto hitam-putih menghasilkan gambar abadi yang mengingatkan kita akan masa lalu. Hitam putih juga merupakan medium yang tepat untuk menyatakan sebuah gagasan saat waktu bukanlah sesuatu yang penting dalam sebuah foto. Sebagai contoh, warna membantu kita menilai waktu - daun berwarna merah dan kuning artinya musim gugur dan cahaya keemasan di langit artinya awal pagi dan senja menjelang malam. Membuang warna membebaskan gambar dari waktu.
Selain itu, kita umumnya tidak melihat sesuatu secara hitam putih saja (Akromatopsia). Itu berarti, interpretasi dunia secara monokrom membuatnya semakin menarik untuk dilihat. Kita pun berhenti sejenak untuk melihat lebih dekat, dan mengarahkan perhatian kita pada garis-garis, bentuk, serta pencahayaan dalam gambar.
Canon 70D, EF-S18-200mm f/3.5-5.6 IS, f/3.5, 1/40sec, ISO 200
Apa pun tema foto, pernikahan, jalan, atau pemandangan perbukitan, ada banyak alasan untuk memberinya perlakuan monokrom. Selalu pertimbangkan alasan-alasan berikut sebelum mengambil foto hitam putih. Akankah foto terlihat abadi?
Akankah foto mengarahkan pandangan pemirsa ke subjek? Akankah foto selalu diingat? Dengan mempertimbangkan semua alasan di atas, fotografer dapat memperoleh lebih banyak lewat fotografi hitam putih.
"Saat Anda memfoto orang-orang dengan kamera warna, yang Anda ambil gambarnya adalah pakaian mereka. Tetapi, saat Anda memfoto orang-orang dengan kamera hitam putih, yang Anda ambil gambarnya adalah jiwa mereka!"
–Ted Grant, jurnalis foto dan penulis buku ‘Real Photographers Shoot Black and White. Sometimes Colour.’
AllSemua gambar diambil dengan Canon EOS 70D.
EOS 70D (Body) |
Darren Wong
Profil penulis Darren bekerja sebagai penulis dan fotografer amatir di kala senggang, kedua aktivitas yang sangat ia cintai. Selain menulis dan fotografi, Darren juga sangat menikmati dan tidak pernah melewatkan secangkir kopi nikmat, desain yang menginspirasi, film bagus, serta perjalanan eksotik. Darren juga percaya bahwa percakapan yang bagus memperkaya jiwa penulis, karena tidak ada yang lebih menyegarkan selain bertukar gagasan. Untuk karya-karyanya yang lain, kunjungi www.darrenwphotography.com |