Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Mengambil Foto Lanskap dengan Lensa RF 15-35 mm dan RF 24-240 mm

2020-03-26
1
708
Dalam artikel ini:

Fotograver Travel dan Lanskap Edwin Martinez baru saja kembali dari perjalanan tur fotografinya – Filipina, Indonesia, dan Amerika Serikat.Dia mencoba kamera Canon EOS R dengan dua lensa – lensa RF 15-35mm f/2.8L IS USM dan lensa RF 24-240mm f/4-6.3 IS USM serta berikut ini penemuan yang dia dapatkan.


EOS R, lensa RF 15-35mm f/2.8L IS USM, f/2.8, 25mm, 1/40 detik, ISO1600

Ceritakanlah pada kami mengenai tur perjalanan anda.

Saya memiliki kesempatan untuk mencoba lensa RF yang baru dari Canon untuk tiga perjalanan saya.Kesempatan pertama adalah saat saya mengambil foto di area pasar di pedesaan dan air terjun di Filipina, Taman Nasional Northwest di Amerika Serikat, dan yang terakhir adalah Bromo yang cantik natural dan Bali di Indonesia.Selama perjalanan ini, saya sudah benar-benar mencoba lensa RF 15-35mm f/2.8 IS USM dan memiliki kesempatan juga untuk mencoba lensa IS USM RF 24-240mm f/4-6.3 untuk beberapa pengambilan foto cepat di perjalanan.


EOS R, lensa RF 24-240mm f/4-6.3 IS USM, f/4.0, 24mm, 1/20 detik, ISO1600

Apa saja hal-hal yang menjadi momen-momen paling mengesankan selama perjalanan ini?

Momen paling mengesankan dari perjalanan saya adalah saat mengambil foto dalam cuaca yang ekstrem dan tidak bisa diprediksi, seperti di Taman Nasional Yellowstone, dimana saya mengambil foto awan-awan yang membentuk awan Mammatus – momen tersebut cepat berlalu dan saya harus segera bereaksi dan mengambil foto dari momen itu dengan cepat.Memiliki lensa RF 15-35mm f/2.8 IS USM dengan 5 penghentian Stabilisasi Gambar, saya bisa mengambil foto tanpa memerlukan tripod – hanya kamera Canon EOS R mengambil semua foto-foto yang seperti mimpi ini dengan kecepatan rana kamera rendah sembari menjaga agar hasil foto tetap tajam.


EOS R, lensa RF 15-35mm f/2.8L IS USM, f/16.0, 15mm, 1/40 detik, ISO400

Momen mengesankan lainnya adalah saat saya mengambil foto Galaksi Bima Sakti.Saat terbaik untuk mengambil foto Galaksi Bima Sakti adalah pada bulan September, karena galaksi terlihat paling lama selama musim ini.Saya cukup beruntung untuk mencoba lensa RF 15-35 mm dengan mengambil foto galaksi di dua lokasi yang berbeda, Grand Tetons di Amerika Serikat dan di Taman Nasional Bromo.


EOS R, lensa RF 15-35mm f/2.8L IS USM, f/2.8, 15mm, 25.0 detik, ISO4000

Apa saja tantangan yang anda hadapi saat itu?

Salah satu tantangan terbesar dari perjalanan kami saat itu adalah mengambil foto pegunungan, atau struktur gunung volkanik di Taman Nasional Bromo.Selama pejalanan tur, salah satu hal yang terberat adalah ketika saya mengambil foto saat sedang badai debu, karena Lautan Pasir menghasilkan badai debu dengan kecepatan 40-60 km/jam, membuat gunung berapi sulit untuk difoto dan juga memiliki risiko timbulnya kerusakan pada peralatan saya.Kamera Canon EOS R dan lensa RF 13-35 mm memberikan performa yang baik serta tidak timbul masalah saat itu, dan fitur tahan cuaca pada kamera dan lensa berfungsi dengan sangat baik.

Foto-foto anda selalu luar biasa sedari dulu. Apa yang anda cari dari subyek anda?

Pada fotografi travel dan lanskap, saya selalu mencari elemen-elemen ini ketika mengambil foto subyek apapun: adanya cahaya yang baik, saya biasanya mengambil foto dari jam-jam emas sampai senja sipil, dimana cahaya terlihat lebih menarik; adanya elemen geometris yang menarik dalam bingkai kamera saya; penyertaan garis-garis dinamis atau garis terkemuka adalah poin plus pada foto lanskap apapun karena mereka bisa menjadi titip sauh sempurna yang mengarahkan mata pengamat; memilih subyek yang bisa bercerita, masuknya elemen ikonik dalam foto seperti gunung-gunung berapi, orang-orang yang melakukan suatu kegiatan yang menarik atau fitur lainnya.Semua ini bila digabungkan bersama akan menciptakan hasil fotografi yang memiliki pengaruh luar biasa.


EOS R, lensa RF 15-35mm f/2.8L IS USM, f/16, 15mm, 1/50 detik, ISO400

Pengambilan foto di malam hari bisa menjadi hal yang cukup rumit, bagaimana anda memastikan bahwa anda masih bisa mendapat foto yang bagus dari langit malam dengan cahaya yang sedikit?

Transisi cahaya dari siang ke malam sering menjadi saat paling dramatis untuk pengambilan foto, dan ada dua cara yang bisa dilakukan untuk memastikan bahwa anda bisa mendapat hasil foto yang tajam selama waktu ini.Pertama, gunakanlah sebuah tripod untuk mengambil foto subyek yang statis seperti lanskap, atau galaksi Bima Sakti, dan saya sarankan untuk mematikan IS karena anda sudah menggunakan tripod.

Kedua, gunakan sistem kamera yang memiliki stabilisasi foto yang baik.Saya bisa mengambil foto penunggang kuda Hindu di Bromo dengan kamera cahaya redup menggunakan lensa RF 15-35 mm f/2.8L IS USM dengan apertura f/2.8 dan Stabilisasi Foto.Tempat lainnya adalah di dalam pasar di Filipina ketika saya mencoba lensa RF 24-240 mm dan saya sangat terkesan oleh bagaimana lensa ini bisa menangkap foto dengan tajam bahkan dalam cahaya yang redup terima kasih karena IS-nya yang dinamis (yang ditambah dengan stabilisasi optik IS Kombinasi)


EOS R, lensa RF 15-35mm f/2.8L IS USM, f/2.8, 25mm, 1/125 detik, ISO800

Apa yang bisa anda ceritakan mengenai lensa RF 15-35 mm dan RF 24-240 mm?

Dengen perkembangan lensa RF yang baru, Canon sudah menegakkan tempatnya dalam bidang mirrorless.Sebagai pengguna kamera Canon yang loyal saya bisa jamin, kekuatan sejati Canon terletak pada kacanya.Lensa RF 15-35 mm f/2.8L IS USM yang baru dari Canon adalah salah satu permata dalam lini trinitas dari sistem kamera mirrorless.

Ini adalah beberapa kesan yang saya dapat dari percobaan selama tiga minggu:

·       Ketajaman dari sudut ke sudut, memiliki kelebihan dibandingkan dengan lensa EF 16-35 mm Mark III.

·       Lebihs sedikit distorsi dan CA, lensa ini mengalahkan sesama lensa EF meskipun dengan keuntungan 1 mm-nya.

·       Fitur stabilisasi foto membuat saya bisa mengambil foto beberapa komposisi dengan tangan meskipun kecepatan rana kameranya lebih lambat.

·       Warna dan kontras sepertinya sama dengan lensa EF sesamanya.

·       Performanya lebih baik dalam melawan cahaya suar dan silau ketika mengambil foto ke arah matahari.


EOS R, lensa RF 15-35mm f/2.8L IS USM, f/11, 25mm, 1/80 detik, ISO100

Lensa RF 24-240 mm walaupun bukanlah sebuah lensa L, memiliki rasa seperti lensa travel semua-ada yang baik, dengan panjang fokusnya sebagai kekuatan sejati lensa ini dalam sistem lensa yang ringan.

Ini adalah beberapa kesan saya dari lensa ini.

·       Ringan dan memiliki ukuran yang mirip dengan lensa RF 24-105 mm.

·       Memberikan hasil foto yang tajam dari 24 mm sampai 150 mm, tetapi mungkin tidak memiliki ketajaman yang sama pada 240 mm.

·       Warna yang menyusur dan cukup terlihat atau ada efek CA pada penggunaan 24 – 40 mm dan pada 150 mm ke atas.

·       IS dinamisnya sangat bagus bahkan pada kecepatan rana 1/30 di 200 mm.

·       Kombinasi ini sempurna pada kamera EOS RP dan EOS R. Bila anda mencari pengaturan yang SANGAT ringan, maka lensa ini sangat baik dipasangkan dengan EOS RP.


EOS R, lensa RF 24-240mm f/4-6.3 IS USM, f/6.3, 24mm, 1/20 detik, ISO2500

Cukup menarik ketika anda menyebutkan EOS RP. Apa saja fitur dari kamera ini yang anda temukan menarik?

Kamera Canon EOS RP adalah kamera travel terbaik dengan beratnya dan bila dipasangkan dengan lensa yang tepat (contohnya RF 24-240 mm atau 24-105 mm), dan bisa dipakai secara diam-diam untuk fotografi jalanan dan travel.Salah satu fitur yang saya sukai adalah fitur fokus bracketing.Saya biasanya melakukan banyak focus bracketing dan fitur ini membuat prosesnya menjadi lebih mudah dan tidak terlalu rumit.Saya biasanya ingin mengoptimalkan ketajaman hasil foto-foto saya (khususnya elemen latar depan foto dengan fitur yang baik), dan inilah momen dimana saya menggunakan teknik focus stacking. Sebelum EOS R/RP, saya biasanya mengambil foto secara manual sebanyak 7-10 foto dengan plana/titik fokus yang beragam hanya untuk melengkapi prosesnya.Ada beberapa komposisi yang memerlukan lebih dari 10 ambilan fokus foto (dan kadang-kadang anda bisa kehilangan beberapa bagian dan berakhir dengan foto-foto hasil focus-stacking yang tidak lengkap).Memiliki fitur focus bracketing pada EOS RP menghapuskan kesalahan-kesalahan ini.

Fitur EVF dan Pandangan Langsung pada EOS RP juga menjadi salah satu fitur favorit saya.Ketika saya mengambil foto cahaya utara di Lofoten pada awal tahun ini, saya bisa melihat cahayanya dari EVF dan lebih mudah bagi saya untuk mengkomposisinya dalam gelap.

Hitam & putih dan warna, mana yang lebih anda pilih, dan mengapa?

Menurut saya sangat tergantung, ada beberapa tempat dimana warna menjadi elemen yang utama, seperti saat matahari terbit atau tenggelam dengan langitnya yang penuh warna.Ketika anda ingin menyorot suatu suasana hati dan perasaan minimalis, maka hitam dan putih bisa bekerja disini.Tidak ada formula khusus ketika sebuah foto akan terlihat lebih baik bila berwarna atau hitam-putih, pada akhirnya akan selalu tergantung pada maksud dan arah kreatif dari fotografer dan hasil foto akhirnya.


EOS R, lensa RF 15-35mm f/2.8L IS USM, f/11, 15mm, 0.6 detik, ISO100

Apa saja tips-tips fotografi perjalanan yang harus dimiliki?

Ketika mempersiapkan sebuah perjalanan atau travel, saya selalu menyarankan ABC:

·       Pakaian – selalu pastikan bahwa anda memiliki pakaian yang sesuai dengan cuaca saat itu.Anda bisa memeriksa ramalan cuaca dan suhu seminggu sebelum perjalanan.Hal ini akan mempersiapkan anda ketika berada di lapangan dan membuat pengalaman anda dalam mengambil foto menyenangkan daripada menyedihkan.

·       Daftar Keinginan– siapkan sebuah daftar keinginan yang ingin anda foto dan rencanakan bersama dengan rencana perjalanan anda.Sebagian besar orang mengandalkan keberuntungan atau kebetulan dan biasanya akan gagal mendapatkan hasil foto yang luar biasa karena perencanaan yang buruk.Memiliki sebuah daftar keinginan akan membantu anda menjadi lebih fokus dan membuat perjalanan anda menjadi lebih bermakna.

·       Sistem Kamera – setelah sering bepergian, saya menyadari bahwa saya menyukai kamera yang lebih ringan.Kamera EOS R dan RP dengan lensa RF-nya membuat hidup saya menjadi lebih mudah dan pengalaman travel saya menjadi lebih menyenangkan.Pengaturan kamera saya saat ini adalah Canon EOS R, dengan lensa RF 15-35 mm f/2.8L IS USM dan lensa RF 24-240 mm f/4-6.3 IS USM.Peralatan-peralatan ini sudah mencakup semua panjang fokus yang saya perlukan, membuat saya bisa melakukan banyak hal di lapangan.


EOS R, lensa RF 15-35mm f/2.8L IS USM, f/16.0, 15mm, 1/4 detik, ISO50

Untuk melihat lebih banyak hasil foto Edwin, lihatlah artikel-artikel berikut:

Temukan Bagaimana Fotografer Edwin Martinez Mengambil Foto Burung Puffins Atlantik dengan EOS R

Bisakah Kamera EOS R Bertahan dalam Musim Dingin yang Keras di Kanada?

Sebuah Petualangan Fotografi di Islandia Bersama Edwin Martinez

Ulasan Langsung: Mengapa EOS R adalah Tambahan yang Baik untuk Peralatan Fotografi Travel Saya

Lanskap yang Cantik tetapi ekstrem: Ulasan Langsung EOS M50 di Patagonia

 

Mengenai Penulis

Edwin Martinez
Edwin Martinez dihormati secara luas sebagai salah satu fotografer lanskap yang terbaik di Filipina yang pernah ada. Pengalamannya yang luas dalam pemotretan tempat-tempat yang berbeda di negara asalnya dan luar negeri - di Islandia, Kanada, Amerika Barat, dan tempat lainnya - telah mengukuhkan keahlian Edwin di bidang fotografi. Dia adalah Duta Merek Canon Filipina, seorang fotografer galeri pro untuk Singh-Ray Filters dari Amerika, seorang kontributor petualang National Geographic dan secara konstan hadir dalam publikasi fotografi lokal dan internasional. Lebih lanjut, dia juga merupakan mitra utama dalam tur dan workshop nomor satu di fotografi Islandia, http://www.iceland-photo-tours.com. Edwin juga menjadi fasilitator dalam kursus fotografi lanskap perdana di Filipina, Chasing Light Workshop. Dia juga memimpin tur fotografi ke lokasi yang paling menantang dan menakjubkan di seluruh dunia. Edwin adalah pembicara dan instruktur yang paling dicari, dan juga memotret untuk beberapa perusahaan berprofil tinggi. Dia adalah inspirasi bagi fotografer generasi ini dan banyak yang menunggu foto-fotonya dari petualangan berikutnya.

https://www.facebook.com/EdwinMartinezPhotography
https://500px.com/EdwinMartinez
http://edwinmartinezphoto.com/

 

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami