Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Saran untuk Memotret Festival Kendaraan Hias

2018-11-08
4
1.04 k
Dalam artikel ini:

Setiap tahun, entah berapa banyak festival yang diadakan di seluruh dunia. Meskipun acara ini menghadirkan banyak sekali kesempatan untuk pemotretan, namun juga terdapat kesulitan yang tidak terduga untuk mendapatkan bidikan yang menyampaikan esensi festival seperti yang Anda lihat sendiri. Seorang fotografer berbagi cara pendekatan untuk memotret kendaraan hias aneka warna dan kemeriahan suasana Sagicho Float Festival di Shiga, Jepang. (Dilaporkan oleh: Takashi Nishikawa)

Kendaraan hias Sagicho dari depan

EOS 5D Mark IV/ EF24-105mm f/4L IS II USM/ FL: 70mm/ Aperture-priority AE (f/9, 1/320 det., EV-0,7)/ ISO 400/ WB: Daylight
Lokasi: Omihachiman City, Prefektur Shiga, Jepang

 

Persiapan yang krusial!

Apabila menyangkut pemotretan festival, sekedar hadir di acara tersebut tidaklah menjamin bahwa Anda akan mendapatkan bidikan yang diinginkan. Persiapan sungguh krusial untuk mendapatkan foto terbaik.

1. Untuk menemukan posisi pemotretan terbaik, Anda harus melakukan persiapan yang cermat
Baca program acara secara saksama. Pelajari rute pawai yang direncanakan, dan mencermati bidikan festival terdahulu dan peta area. Datang lebih awal untuk meneliti keadaan tempat, akan membantu dan mempermudah pengambilan gambar, dan mungkin bisa juga meningkatkan kualitas bidikan Anda.

2. Pelajari tentang sejarah acara festival
Hal ini membuat Anda lebih memahami tentang apa yang harus diabadikan. Untuk bidikan ini, saya memotret Sagicho Festival, yang diadakan di Omihachiman City yang terletak di Prefektur Shiga, Jepang. Orang Jepang menganggapnya sebagai festival paling eksotis di negeri ini. Menurut legenda, bahkan panglima perang Oda Nobunaga, yang mempersatukan Jepang pada abad ke-16 dan terkenal brutal serta kejam, ikut menari di acara festival. Seluruhnya ada 13 kendaraan hias, dan sebagian besar dihiasi hasil bumi seperti gandum dan hewan bahari, dipersembahkan pada festival. Masing-masing kendaraan hias dibangun secara gotong-royong oleh warga di Omihachiman City, dan pada tahun ini yang menjadi motifnya adalah hewan zodiak oriental.

 

▼Ketahui lebih lanjut mengenai festival: Apakah Sagicho Festival itu?

Membuat kendaraan hias Sagicho

(Kutipan terjemahan dari situs web Omihachiman Tourism Association)

“Masing-masing kendaraan hias di Sagicho Festival terdiri atas tiga komponen: obor pinus, hiasan dashi dan kertas warna merah (jyūnigatsu). Sejumlah tiang yang membentang dari depan hingga ke belakang kendaraan hias, dipasang dan diikat dengan tali supaya kendaraan hias bisa ditandu di atas bahu seperti kuil kecil, oleh sekelompok orang dan dibawa berkeliling. Seluruh struktur ini dikenal sebagai Sagicho. Dashi, adalah hiasan yang mendekorasi bagian depan kendaraan hias, yang didesain secara susah payah dan diukir dengan rasa bangga oleh warga dari masing-masing lingkungan pemukiman.”

 

Kondisi dan keputusan pemotretan saya

Tempat pemotretan: Tempat yang saya tentukan, menghadap ke arak-arakan dengan cahaya yang menimpa secara merata pada seluruh pemandangan dan kendaraan hias Sagicho terlihat di latar belakang. Saya juga dapat secara jelas menangkap ekspresi wajah orang-orang yang menggotong kendaraan hias.

Penerangan: Saat itu langit berawan – kondisi yang paling ideal untuk memotret. Penerangan samping menambah dimensi pada gambar akhir.

Pendekatan: Tadinya, saya mempertimbangkan untuk memfokuskan pada aspek festival yang spesifik dengan memburamkan latar belakang atau mengabadikan secara close-up, atau menggambarkan peragaan dan dinamisme dengan menciptakan buram gerakan. Namun, pada akhirnya, saya memutuskan bahwa yang ingin saya sampaikan adalah suasana festival secara menyeluruh.

Pengaturan: Saya mempersempit aperture ke f/9, yang memberikan depth-of-field yang cukup besar. Dengan meningkatkan kecepatan ISO ke 400, saya dapat menggunakan kecepatan rana yang pesat untuk menangkap gambar yang tajam dan tidak buram pada setiap momen.

 

Contoh positif

Kendaraan hias Sagicho dengan komposisi seimbang

EOS 5D Mark IV/ EF24-105mm f/4L IS II USM/ FL: 35mm/ Shutter-priority AE (f/14, 1/200 det.)/ ISO 400/ WB: Daylight

Saya menyusun bidikan kendaraan hias Sagicho yang memasuki kuil, sehingga ada beberapa kendaraan hias yang mengisi ruang kosong di latar belakang. Hal yang penting di sini yaitu, mengantisipasi ke arah mana kendaraan hias akan menuju dan temukan posisi pemotretan terbaik sebelumnya.

 

Perbedaan sekejap saja, bisa merusak komposisinya

Kendaraan hias Sagicho yang tumpang-tindih

Festival semacam ini melibatkan banyak pergerakan yang serba pesat, dan Anda hanya punya waktu sekejap untuk mendapatkan peluang foto. Saya menangkap contoh positif di atas dengan pemotretan beruntun, dan bidikan di atas adalah frame yang dihasilkan segera setelah pembidikan. Walaupun dibidik hanya sesaat setelahnya, Anda bisa lihat, bagaimana keseimbangan komposisi dipertaruhkan, di mana 2 kendaraan hias di latar belakang saling tumpang-tindih (lihat lingkaran putih).

 

Komposisi yang berbeda, memberikan kesan yang berbeda pula

Kendaraan hias Single Sagicho

EOS 5D Mark IV/ EF24-105mm f/4L IS II USM/ FL: 70mm/ Aperture-priority AE (f/9, 1/500 det., EV-0,7)/ ISO 400/ WB: Daylight

Bidikan dari kendaraan hias tunggal Sagicho. Walaupun secara jelas menangkap pergerakan orang, namun tidak ada kendaraan hias di latar belakang, yang, bagi saya, hal ini terkesan seakan ada yang hilang dari foto. Keadaan di sekeliling komposisi, membantu menyampaikan suasana acara secara lebih efektif.

 

Terinspirasi? Bacalah artikel berikut ini untuk mendapatkan saran mengenai cara memotret jenis festival yang lain:
Mengabadikan semangat Festival Kue Bulan
Festival Pertengahan Musim Gugur: Berhadapan dengan Sedikit Cahaya
Upacara Adat Kebo-keboan di Banyuwangi, Indonesia
Keindahan Upacara Rejepan Plabengan di Jawa Tengah, Indonesia
Festival Lampion Waisak: Mengabadikan Keindahan Fotografi Malam Bersama Joseph Mak
Festival Holi: Esai Foto oleh Joseph Mak

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Takashi Nishikawa

Lahir di Prefektur Nara pada tahun 1965. Nishikawa adalah lulusan dari Broadcasting & Movie Department of Visual Arts Osaka Professional Total Creative School. Ia seorang otodidak dalam bidang fotografi, bekerja di perusahaan produksi video komersial, dan lab pencetakan foto profesional, sebelum akhirnya menjadi fotografer freelance. Ia adalah anggota Japan Nature Scenery Photograph Association (JNP).

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami