Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial Dalam Fokus: Pengaturan Aperture untuk Berbagai Pemandangan- Part3

Keajaiban f/2.2 dalam Fotografi Still-Life

2019-11-18
5
8.45 k
Dalam artikel ini:

Memang asyik menciptakan bokeh pada aperture maksimum, khususnya apabila lensa Anda bisa selebar f/1.8 atau f/2.0 dan bisa menghasilkan buram yang indah dan membuai. Tetapi aperture super-lebar ini mungkin bukan pilihan terbaik apabila Anda membidik benda kecil. Berikut ini alasannya, mengapa para fotografer profesional merekomendasikan untuk sedikit mempersempit, dengan f/2.2 sebagai aturan umum. (Dilaporkan oleh: Teppei Kohno)

Kantong dengan hiasan Gajah

 

Aperture maksimum tidak selalu optimum untuk menciptakan gambar bokeh yang indah

Dalam artikel Teknik AE Aperture-Priority #1, kita telah belajar bahwa lensa dengan aperture maksimum yang lebih besar (f-number minimum lebih kecil), dapat menghasilkan efek bokeh yang lebih kuat, dan kita dianjurkan untuk menggunakan aperture maksimum agar subjek potret wajah yang kita bidik, menonjol lebih baik terhadap latar belakangnya

Memang, aperture yang sangat lebar, seperti f/1.4 atau f/1.8 bisa menciptakan bokeh latar belakang yang indah. Ini alasan utama, mengapa lensa prima untuk potret wajah dari Canon yang paling disukai (seperti lensa 50mm dan 85mm), bisa selebar f/1.2.

Namun demikian, pada sebagian situasi yang lain, menggunakan aperture maksimum untuk menciptakan bokeh, mungkin tidak begitu ideal.


Alasan untuk sedikit mempersempit

- Jika f-number terlalu kecil, bidang fokus menjadi sangat sempit, yang menyulitkan kita untuk menetapkan fokus.
- Jika efek bokeh latar belakang terlalu kuat, ini bisa menyebabkan subjek utama terlihat seakan sirna dalam pemburaman.
- Untuk sebagian jenis subjek, aberasi lensa tertentu menjadi lebih nyata pada aperture maksimum, yang membuat bidikan terlihat kurang tajam.

Satu situasi di mana dengan sedikit mempersempit, hasilnya akan lebih baik apabila Anda membidik berbagai benda kecil. Untuk memulainya, cobalah f/2.2.

Perhatikan gambar berikut yang dibidik dengan menggunakan Aperture-priority AE mode. Melihat pada gambar yang berdampingan, dapatkah Anda menunjukkan perbedaannya?

 

f/1.8
Perhiasan kecil dibidik pada f/1.8
f/1.8/ 1/80 det./ ISO 200

f/2.2
Perhiasan kecil dibidik pada f/2.2
f/2.2/ 1/150 det./ ISO 200

Mari kita lihat gambar versi yang lebih besar.


f/2.2
Perhiasan kecil dibidik pada f/2.2

Efek bokeh yang kuat diciptakan, dan fokus terpaku pada subjek utamanya.

f/1.8
Perhiasan kecil dibidik pada f/1.8

Efek bokeh sangat memikat, tetapi gambarnya tidak terlihat tajam.

 

Teknik bonus: Tingkatkan “Contrast” dan “Saturation” Picture Style

Apabila memotret benda kecil, terlalu banyak bokeh, juga bisa membuat bidikan terlihat menjemukan. Di samping memotret dengan aperture yang agak dipersempit, cobalah meningkatkan pengaturan "Contrast" dan "Saturation" dalam menu Picture Style [Detail set.]. Hal ini akan menambah lebih banyak warna dan semarak pada bidikan Anda.

 

Picture Style - Standard
(Menggunakan parameter default)

Ornamen dengan warna yang lebih menjemukan
Walaupun terdapat efek bokeh yang indah, namun warna yang dipudarkan membuat bidikan terlihat menjemukan.

Picture Style - Standard
(Contrast +3, Saturation +2)

Ornamen dengan warna yang lebih jelas
Gambar yang dihasilkan mempertahankan bokeh latar belakang yang indah, dan terlihat lebih berdampak.

Bingung cara mengubah pengaturan aperture Anda? Klik di sini untuk petunjuk langkah-demi-langkah.

 

Cobalah sendiri!

Jika Anda memiliki EF50mm f/1.8 STM, EF-M22mm f/2.0 STM atau lensa cepat apa pun, Anda bisa mengujinya untuk diri sendiri: Temukan beberapa ornamen, figurin atau benda kecil lainnya. Bidik semua ini pada aperture maksimum, kemudian persempit aperture ke f/2.2, lalu coba lagi. Bandingkan hasilnya. Anda juga bisa mencoba mempersempit aperture lebih jauh dan lihat bagaimana perubahan pada bidikan Anda. Perbedaannya mungkin tidak kentara, tetapi ini memengaruhi kesan pemirsa tentang bidikan Anda. Pada sebagian situasi, Anda mungkin mendapatkan hasil yang lebih baik dengan lebih jauh mempersempit aperture (misalnya, f/2.5 atau f/2.8)!


Lihat, bagaimana f/2.2 digunakan untuk menangkap gambar makanan yang cantik dalam artikel: 
5 Teknik Fotografi untuk Dicoba Pada Perjalanan Anda yang Berikutnya

Anda juga dapat membaca:
Cara Menciptakan Latar Belakang Berkilau dengan Lingkaran Bokeh untuk Gambar Hiasan yang Cantik

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

Mengenai Penulis

Teppei Kohno

Lahir di Tokyo pada tahun 1976, Kohno lulus dengan menyandang gelar Social Work dari Fakultas Sosiologi, Meiji Gakuin University, dan magang dengan fotografer Masato Terauchi. Dia memberikan kontribusi untuk terbitan pertama majalah fotografi PHaT PHOTO, dan menjadi fotografer independen setelah itu, pada tahun 2003. Sebagai pengarang dari banyak buku, Kohno tidak hanya memotret semua jenis foto komersial, tetapi juga banyak menulis untuk majalah kamera dan lainnya.

http://fantastic-teppy.chips.jp

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami