Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Menghargai Tradisi yang Telah Teruji oleh Waktu - 5 Alasan Mengapa Kita Masih Memotret dengan Cara Lama

2016-09-14
0
1.53 k
Dalam artikel ini:

Canon AE-1, FD 50mm f/1.8 oleh Antonin Cosset

Foto pertama (sebagian) berhasil dikembangkan pada tahun 1816, dan sejak saat itu, kami telah mengabadikan momen-momen pada film, meskipun prosesnya begitu merepotkan. Pada zaman sekarang, yang diperlukan hanyalah mengetuk atau menekan tombol dengan cepat - namun meskipun fotografi digital menawarkan begitu banyak kemudahan, tidak semua orang meninggalkan analog zaman dulu.

Canon AE-1, FD 50mm f/1.8 oleh Antonin Cosset

Tampilan itu Penting

Fotografi analog memungkinkan palet warna yang luar biasa dan rentang dinamis yang besar terhadap detail dalam bayangan dan sorotan, menghasilkan tampilan tertentu yang berusaha ditiru oleh pemotret digital dengan pemrosesan lebih lanjut dan filter. Seperti pencinta musik murni yang berbicara tentang kualitas suara pada vinil dibandingkan CD, ada beberapa fotografer yang bersumpah atas analog karena menghasilkan gambar yang terlihat lebih "organik".

Canon AE-1, FD 85mm f/1.2 oleh Antonin Cosset

Segalanya Ada pada Detail

Film memiliki kemampuan untuk merekam bahkan detail yang paling halus, sedangkan sensor digital bisa saja kurang responsif. Dalam format yang lebih besar, film bahkan bisa menghasilkan resolusi yang lebih tinggi, itulah sebabnya mengapa kebanyakan fotografer lanskap profesional masih memotret dengan film 4x5”. Kualitas tonal yang sulit direproduksi juga terlihat dalam foto-foto hasil potretan analog, yang diciptakan oleh reaksi dari perak terhadap cahaya. Untuk alasan tersebut, banyak fotografer profesional seperti April-Lea Hutchinson dan Bahag De Guzman yang masih lebih suka memotret dengan analog dibandingkan dengan digital.

Canon AE-1, FD 50mm f/1.8 oleh Antonin Cosset

Kualitas vs Kuantitas

Salah satu argumen terbesar untuk pemotretan analog adalah bahwa akhirnya hal itu membuat Anda menjadi seorang fotografer yang lebih baik. Bila Anda harus menyempurnakan pajanan, fokus dan komposisi secara manual setiap kali Anda melepaskan tombol rana, hal ini membuat Anda menjadi lebih bersungguh-sungguh terhadap proses fotografi. Selain itu, karena setiap potret memerlukan biaya, Anda akan ingin memajang setiap hasil pemotretan pertama! Jika Anda adalah tipe orang yang ingin menyempurnakan keahlian Anda, maka Anda harus mendalami analog.

Canon AE-1, FD 50mm f/1.4 oleh Antonin Cosset

Film (Hampir) Abadi

Kecuali Anda ingin menghancurkannya, gulungan film yang telah disimpan dengan benar dapat bertahan untuk waktu yang lama. Anda sering mendengar cerita-cerita horor dari fotografer yang kehilangan hasil kerja berbulan-bulan karena kartu memori yang rusak - hal ini membuktikan bahwa kadang-kadang, teknologi tidak selalu menang.

Canon AE-1, FD 50mm f/1.4 oleh Antonin Cosset

Analog Akan Selalu Ada

Sementara teknologi kamera digital semakin mengesankan, sebaiknya kita tidak mengabaikan keindahan SLR cara lama. Itu karena hasil karya dari dekade yang lalu telah terbukti sama tangguhnya seperti rekan-rekan modern mereka. Dari sisi gaya, ada begitu banyak model digital yang dibuat untuk meniru estetika kamera film zaman dulu. Dalam hal ini, yang kuno sudah pasti ibarat emas.

 

Mona Teo
Profil penulis
Mona Teo adalah seorang penulis yang tinggal di Singapura yang percaya bahwa tidak ada yang lebih hebat daripada kata-kata yang tertulis (kecuali kopi). Sebagai penggemar kegiatan menyelam serta jalan-jalan, semangatnya yang menyala membawanya terbang ke seluruh dunia, untuk mencari inspirasi.
Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami