Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Teknik Fotografi Makro: Bunga dalam Tetesan Air

2021-03-29
6
5.93 k
Dalam artikel ini:

Mengambil foto makro tetesan air memerlukan banyak kesabaran. Memang sukar mendapatkan gambar tetesan air seperti yang Anda inginkan, namun, kamera EOS menawarkan banyak fungsi yang berguna untuk membantu Anda melakukannya. Mari kita cermati sebagian rahasia untuk menangkap pantulan bunga di dalam tetesan air, serta teknik untuk menciptakan efek starburst di sekelilingnya. (Dilaporkan oleh: Miki Asai, Digital Camera Magazine)

FL: 28mm (setara 45mm)/ Aperture-priority AE (f/3.5, 1/25 det., EV ±0)/ ISO 640/ WB: Daylight

Saya mengambil bidikan ini sambil memegang remote control di satu tangan dan pencahayaan eksternal di tangan lainnya. Untuk menangkap gelombang dalam air yang bergerak dan memastikan bidikan yang tajam, saya mengatur kamera pada kecepatan ISO tinggi, mendudukkannya pada tripod dan menggunakan kecepatan rana lambat 1/25 det. Saat itu sedang hujan lebat, jadi, saya memanfaatkan penutup rambut untuk mencegah kamera menjadi basah.

 

Skenario 1: Membuat tetesan air terlihat lebih tajam

Konsep: Anda tidak memerlukan aperture yang sangat lebar untuk mendapatkan bokeh yang bagus selama pemotretan close-up

Semakin dekat ke subjek Anda, depth-of-field-nya semakin dangkal dan semakin intens bokeh latar belakang. Namun demikian, jika Anda membidik pada aperture maksimum, depth-of-field akan menjadi terlalu dangkal. Meskipun Anda seandainya menempatkan fokus pada pantulan bunga, garis luar tetesan air akan tampak buram, walaupun bunganya akan tetap terlihat tajam.

Di sini, saya sempitkan aperture ke f/9, menggunakan mode Aperture-priority AE untuk mendapatkan depth of field yang lebih besar, dan menyesuaikan kamera sampai pinggiran tetesan air tertangkap secara tajam.

FL: 28mm (setara 45mm)/ Aperture-priority AE (f/9, 1/40 det., EV -0,7)/ ISO 500/ WB: Daylight

Untuk memfokus pada dua tetesan air, Anda harus memposisikan lensa pada jarak yang persis sama dari kedua tetesan air itu. Saya mencoba menahan napas saat mengambil gambar, karena tetesan air akan langsung jatuh jika kelopak bunga bergerak, meskipun hanya satu milimeter.


Jika aperture terlalu lebar, tetesan air tidak akan menonjol.

f/3.5

f/11

Dalam fotografi makro, karena Anda membidik begitu dekat, depth of field tentu saja akan dangkal: Anda tidak memerlukan aperture yang sangat lebar untuk membuat bokeh yang signifikan dan menghasilkan pemisahan latar belakang subjek yang bagus. Silakan saja menyempitkan aperture supaya subjek utama tampak lebih tajam dalam fokus.


Fungsi yang berguna 1: Touch Shutter (Rana Sentuh)

Dalam fotografi makro, terdapat dua hal yang bisa mencegah Anda menghasilkan bidikan yang tajam:

i) Semakin dangkal depth of field, bahkan pada aperture yang lebih sempit, yang bisa menyulitkan untuk mencapai fokus.
ii) Mengurangi cahaya akibat membidik begitu dekat. Hal ini menyebabkan kecepatan rana lambat, menambah kemungkinan goyangan kamera.

Fungsi Touch Shutter, tersedia selama pemotretan Live View, dapat menyelesaikan kedua masalah: Sekali ketuk pada layar sentuh akan memfokuskan pada area dan menangkap bidikan pada waktu yang bersamaan. Tidak saja hal ini lebih intuitif, tetapi juga menghindari goyangan kamera yang bisa saja terjadi apabila Anda menekan tombol rana.


Fungsi yang berguna 2: AF Frame Size - ‘Small’.

Pada kamera mirrorless EOS terbaru dan dalam mode Live View pada kamera EOS DSLR yang lebih baru, Anda dapat menetapkan [AF Frame Size] ke [Small]. Hal ini memungkinkan Anda menetapkan fokus yang lebih presisi, misalnya pada bunga yang terpantulkan dalam tetesan air. 

FL: 28mm (setara 45mm)/ Aperture-priority AE (f/7.1, 1/6 det., EV ±0)/ ISO 400/ WB: Daylight

Kondisi bunga tidak bagus, jadi perlu upaya untuk menyusun gambarnya. Karena tidak mungkin mengubah sudut kelopak bunga, saya menetapkan kamera pada kemiringan setelah memasangkannya pada tripod. Saya menggunakan lensa makro sudut lebar, EF-M28mm f/3.5 Macro IS STM, yang menghasilkan sejumlah ruang di latar belakang. Ruang itu dengan mudah terisi dengan menempatkan dua kuntum bunga di belakang.


Ukuran bingkai AF normal: Bunga yang diburamkan

Jika [AF Frame Size] ditetapkan ke [Normal], bingkai akan terlalu besar. Akibatnya, kamera memfokuskan pada pinggiran tetesan air bukan pada pantulan bunga, sehingga menyebarkan pantulannya tampak buram.


Prosedur pemotretan

1. Tekan tombol MENU.
2. Tetapkan [Touch Shutter] ke [Enable].
3. Tetapkan [AF Frame Size] ke [Small].

4. Perbesar gambar dalam Live View dan sentuh layar untuk mengambil gambar.


Saran: Apabila memotret, tetapkan kamera pada jarak pemfokusannya yang terdekat. Hati-hati saat melakukannya, karena jika lensa bersinggungan dengan bunga atau tetesan air, Anda harus mengulang segalanya dari awal.

 

 

Skenario 2: Starburst yang cemerlang pada beberapa tetesan air.

Konsep: Pemfokusan terjadi pada suatu bidang, bukan pada satu titik

FL: 28mm (setara 45mm)/ Aperture-priority AE (f/11, 1/25 det., EV +0,3)/ ISO 400/ WB: Daylight

Apabila Anda fokus pada satu hal, segalanya pada bidang yang sama, juga akan berada dalam fokus. Untuk menempatkan beberapa tetesan air dalam fokus tajam, pastikan semuanya berjarak sama dari kamera: deretkan tetesan air dalam garis lurus yang sejajar dengan lensa Anda. Setelah tetesan air berada dalam fokus, tempatkan sumber cahaya secara diagonal di belakangnya.

Fakta menyenangkan: Dengan menggunakan lensa tilt-shift ini, Anda dapat mengubah bidang fokus sehingga tidak paralel dengan lensa. Ketahui selengkapnya di sini.

Sudut cahaya memengaruhi penangkapan warna—temukan yang paling memperindah bunga! Selanjutnya, tetapkan kamera ke aperture sempit, seperti f/11. Saat kamera menangkap sinar cahaya yang dipantulkan dari tetesan air, starburst akan muncul pada sketsa.

Saran: Gunakan kertas putih sebagai pemantul untuk meratakan penerangan pada subjek.


Fungsi yang berguna: MF peaking

Apabila Anda ingin menangkap beberapa tetesan air secara jelas, maka dengan menggunakan pemfokusan manual, Anda akan dapat lebih mengendalikannya. MF peaking mewarnai bagian tepi yang berada dalam fokus dalam warna tertentu, jadi Anda tahu, seberapa banyak menyesuaikan fokus Anda.


Prosedur pemotretan

1. Tetapkan focus mode ke MF.
2. Tekan tombol MENU.
3. Pada tab [4] menu pemotretan, pilih [MF Peaking Settings], kemudian tetapkan [Peaking] ke [On].

4. Putar cincin fokus sampai warnanya tampak pada pinggiran tetesan air.


Saran bonus: Untuk menciptakan starburst, Anda memerlukan penerangan eksternal

Ini dibidik dengan pemantul untuk meratakan penerangannya. Tanpa sumber cahaya yang kuat, starburst tidak akan dihasilkan.

 

Untuk saran dan gagasan lainnya mengenai fotografi makro, bacalah:
Teknik Fotografi Makro: Menciptakan ilusi Ruang dan Kedalaman
Cara Memotret Tetesan Air yang Berkilauan!
Macro yang menggiurkan: Seni Fotografi Makanan Secara Close-up

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Miki Asai

Lahir di Obihiro, Hokkaido. Ia bekerja sebagai karyawan perusahaan, dan setelah selesai bekerja dan pada hari libur, ia akan mengambil kamera untuk membidik benda-benda kecil. Pada tahun 2013, ia membeli DSLR yang telah lama didambakannya, dan mulai memotret. Suatu hari, ia tergugah oleh embun pagi yang dilihatnya pada sehelai daun melalui lensa makro. Pemandangan itu "jauh lebih indah dari permata apa pun". Hal itu meyadarkannya, bahwa ia ingin melakukan memotret dunia kecil dan indah, yang ada di mana saja, namun mudah terluputkan, dan sulit dilihat secara kasat mata. Semenjak itu, ia terus melanjutkan gaya fotografinya dalam mengejar tujuannya.

artikel terkait

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami