Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Produk >> Semua Produk

Wawancara Dengan Pengembang: EOS-1D X Mark II (Bagian 3) – Dual Pixel CMOS AF, 4K Movie Shooting

2016-07-07
0
1.77 k
Dalam artikel ini:

EOS-1D X Mark II adalah kamera EOS full-frame pertama yang dilengkapi dengan AF CMOS Piksel Ganda. Spesifikasi lain yang ternyata memikat bagi pengguna adalah fitur pembuatan film 4K/60p. Dalam Bagian 3 ini, para pengembang memberi tahu alasan mereka memperkenalkan semua fitur ini pada EOS-1D X Mark II. (Dilaporkan oleh: Junichi Date)

(Dari kiri ke kanan)
Mitsuaki Hattori (Pengoperasian Produk Komunikasi Gambar)/ Takeshi Sakaguchi (Pengoperasian Produk Komunikasi Gambar)/ Tomoya Masamura (Divisi ICP 2, Pengoperasian Produk Komunikasi Gambar)/ Masato Seita (Pengoperasian Produk Komunikasi Gambar)/ Teruyuki Okado (Pusat Pengembangan ICP 2, Pengoperasian Produk Komunikasi Gambar)

 

Alasan menggunakan Dual Pixel CMOS AF (AF CMOS Piksel Ganda)

EOS-1D X Mark II adalah kamera EOS full-frame pertama yang dilengkapi dengan AF CMOS Piksel Ganda. Apakah struktur piksel Dual Pixel CMOS AF memengaruhi kualitas gambar dan kecepatan ISO tertinggi dengan cara apa pun?

Okado: Memang, piksel dipisahkan untuk memungkinkan AF pendeteksian perbedaan fase bidang gambar, tetapi dengan mengadopsi struktur ini tidak menyebabkan pemburukan kualitas apa pun dalam rasio S/N.

- Apakah lebih sulit untuk menghasilkan Dual Pixel CMOS AF pada kamera full-frame dibandingkan dengan AF ukuran APS-C?

Okado: Ya. Memang cukup menantang untuk memproduksi kamera dengan sensor full-frame besar sekaligus mempertahankan level performa piksel yang seragam dari struktur piksel ganda di seluruh area sensor gambar.

Sensor CMOS 20,2 megapiksel pada EOS-1D X Mark II. Ini adalah untuk pertama kalinya sistem Dual Pixel CMOS AF (AF CMOS Piksel Ganda) yang mendukung AF pendeteksian perbedaan fase bidang gambar digunakan pada kamera EOS full-frame.

Klik di sini untuk mengetahui selengkapnya tentang Dual Pixel CMOS AF

 

- Pada awalnya, apa yang membuat Anda memutuskan untuk memperkenalkan Dual Pixel CMOS AF pada model flagship yang mengungguli pemotretan beruntun kecepatan tinggi?

Masamura: Semakin banyak saja fotografer profesional mulai membuat film di samping gambar diam. Dengan kata lain, AF yang dapat juga digunakan untuk pembuatan film merupakan faktor penting apabila kami mempertimbangkan kemudahan penggunaan kamera.

Sewaktu membuat film dengan menggunakan EOS-1D X Mark II, yang terpikirkan oleh kami yaitu, suatu skenario di mana fotografer bekerja sendirian untuk menangkap gambar diam dan membuat film, sebagai kebalikan dari kru besar yang sering terlibat dalam pembuatan film bioskop atau film drama televisi.

Tanpa kehadiran focus puller (penarik fokus), pemfokusan otomatis pun akan sangat berguna apabila membuat film dengan menggunakan kamera. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menggunakan Dual Pixel CMOS AF agar dapat mencapai pemfokusan otomatis dalam pembuatan film dengan tingkat presisi yang tinggi.

EOS-1D X Mark II adalah kamera EOS full-frame pertama yang dilengkapi dengan AF CMOS Piksel Ganda. Selama pemotretan Live View, AF kecepatan tinggi dan mulus dapat dilaksanakan melalui pengoperasian layar sentuh.

 

- Menyangkut soal Dual Pixel CMOS AF, EOS 80D baru yang dirilis awal musim semi tahun ini, sekarang mendukung Servo AF hingga kecepatan maksimum kira-kira 5 fps selama pemotretan Live View AF gambar diam. Karena kedua kamera ini dikembangkan pada waktu yang berbeda, menurut hemat saya, tidak terelakkan lagi bahwa fitur ini tidak disertakan pada EOS-1D X Mark II. Apakah ada kemungkinan Canon akan merilis pembaruan firmware di kemudian hari untuk memfungsikan Servo AF selama pemotretan Live View pada EOS-1D X Mark II?

Sakaguchi: Karena pada kasus ini Servo AF akan diinstal pada kamera seri EOS-1, kami perlu untuk menghasilkan tingkat presisi yang sama seperti Servo AF selama pemotretan viewfinder. Hal ini untuk memungkinkan transisi yang mulus antara pemotretan viewfinder dan pemotretan Live View.

Alasan utama, mengapa Dual Pixel CMOS AF pada EOS-1D X Mark II tidak mendukung Servo AF selama pemotretan gambar diam, karena kami belum dapat mencapai tingkat ini. Entah itu menyangkut frame rate (laju bingkai) atau kemampuan melacak objek bergerak, level performa dan akurasi yang diharapkan dari EOS-1D X Mark II jauh lebih tinggi daripada EOS 80D.

― Oh begitu. Jadi, Anda tidak ingin menyertakan fitur yang separuh matang. Omong-omong, untuk Live View AF EOS 80D, saya sangat penasaran mengenai pengaturan waktu, pada saat Servo AF melakukan pemfokusan selama pemotretan beruntun kecepatan tinggi.

Sakaguchi: Kamera melaksanakan kontrol prediksi fokus pada objek bergerak dengan menyisipkan gambar Live View antara bidikan beruntun untuk memfokuskan. Untuk meningkatkan akurasi pelacakan, gambar Live View terbaru disisipkan.

- Meskipun EOS-1D X dilengkapi dengan dua slot kartu CF, namun EOS-1D X Mark II menawarkan dua slot yang masing-masing mendukung kartu CFast 2.0 dan kartu CF. Walaupun kartu memori CFast 2.0 menyerupai kartu CF konvensional dari segi bentuk dan ukuran, namun kedua kartu ini tidak saling kompatibel. Tidakkah ini akan membingungkan? Orang bisa jadi mendapatkan kartu yang salah, atau merasa ragu sesaat, karena tidak tahu pasti slot mana yang digunakan untuk menyisipkan kartu...

Masamura: Pertama-tama, alasan memperkenalkan CFast adalah untuk memungkinkan pemrosesan pada kecepatan yang lebih tinggi. Kami menerima umpan-balik dari sebagian pengguna yang mengatakan bahwa burst maksimum selama pemotretan beruntun dalam mode RAW atau RAW+JPEG agak rendah, bahkan pada EOS-1D X. Kemacetannya terletak pada kecepatan menulis ke kartu memori, tetapi kartu CF tidak lagi dapat mendukung kecepatan yang lebih tinggi dari yang dapat ditangani saat ini.

Jadi, dengan menggunakan CFast 2.0, media generasi berikutnya yang mendukung perekaman kecepatan tinggi, kami dapat meningkatkan burst maksimum secara substansial. Apabila Anda melaksanakan pemotretan beruntun tingkat tinggi pada kira-kira 14 fps dan merekam dalam format RAW, burst maksimum adalah sekitar 73 bidikan apabila menggunakan kartu CF yang kompatibel dengan UDMA7. Dengan kartu CFast 2.0, kami dapat meningkatkan burst maksimum sampai kira-kira 170 bidikan.

Selain itu, CFast 2.0 tidak tergantikan untuk kamera yang mendukung pembuatan film 4K/60p. Seandainya kami menggunakan kartu CF, kami hanya mampu merekam film 4K/60p dengan durasi yang tidak lebih lama dari 10 detik.

Slot kartu kedua sekarang mendukung kartu CFast 2.0, suatu media untuk perekaman kecepatan tinggi. Hal ini telah membantu meningkatkan burst maksimum selama pemotretan gambar diam beruntun, dan juga memfungsikan pembuatan film 4K.

 

Di antara berbagai media perekaman kecepatan tinggi generasi berikutnya, alasan kami memilih kartu CFast, karena kartu ini sudah digunakan pada produk Canon, seperti camcorder digital profesional XC10.

Seita: Kami telah mengimplementasikan tindakan untuk mencegah pengguna menyisipkan kartu ke dalam slot yang salah, atau pada arah yang keliru, sehingga tidak perlu mencemaskan hal seperti ini.

 

4K movies – fitur spesifikasi tinggi untuk kamera DSLR

- Pada saat ini, Canon menawarkan Cinema EOS System (Sistem EOS Bioskop), seri khusus dalam pembuatan film. Terus terang, saya tidak memperkirakan Canon untuk memperkenalkan fitur pembuatan film seistimewa 4K/60p pada seri EOS, yang terutama digunakan untuk menangkap foto diam. Apa alasannya untuk menyatukan fitur pembuatan film spesifikasi tinggi semacam itu?

Masamura: Pengguna yang ingin membuat film dengan kamera DSLR mengutamakan kualitas gambar, dan ingin menghasilkan film high-definition dan mulus. Sebenarnya, saya berpendapat bahwa pada dasarnya, itulah yang diinginkan oleh pengguna DSLR.

Kamera EOS di waktu lalu dapat mendukung hingga kualitas Full HD, tetapi dalam upaya kami untuk mengetahui setinggi apa performa pembuatan film yang bisa kami capai dalam DSLR, tidak saja kami berhasil mencapai resolusi 4K, tapi juga frame rate perekaman tinggi 60p. Ini merupakan spesifikasi yang tidak tertandingi di antara semua kamera DSLR dan menurut hemat saya, para penggunanya akan menganggapnya sangat memikat.

- Menurut saya, tujuan untuk mengutamakan frame rate perekaman 60p adalah untuk memungkinkan pengguna menangkap momen yang menentukan secara lebih mudah, dengan mengeluarkan frame gambar diam dari film 4K.

Masamura: Kami mempertimbangkan dua cara penggunaan fitur perekaman 4K Movie. Untuk merekam film, dan untuk mengeluarkan still frame (bingkai diam) dari film. Dengan diperkenalkannya Dual Pixel CMOS AF, AF dapat juga digunakan selama pembuatan film, sehingga, fitur lainnya yang bercirikan model ini, akan lebih mudah mendapatkan gambar yang tajam dalam fokus apabila Anda mengeluarkan frame dari film.

- Hasil gambar yang diharapkan pengguna, berbeda antara gambar diam dan film. Betulkah kalau saya katakan bahwa efek Picture Style dapat diterapkan pada gambar diam maupun film, bukan hanya pada EOS-1D X Mark II, tetapi juga pada EOS Movies secara umum?

Hattori: Pada dasarnya, kamera didesain untuk menghasilkan gambar diam dan film dengan cara yang sama. Memang, cara lainnya adalah melakukan perekaman dalam kisaran video 16 hingga 235. Namun demikian, meskipun mudah untuk memampatkan rekaman video dalam kisaran yang lebih lebar pada pengaturan waktu berikutnya, namun memperlebar kisaran sempit akan berpengaruh buruk pada kualitas gambar.

Itulah mengapa pada EOS Movies, gambar diam dan film direkam dalam kisaran penuh dari 0 hingga 255. Namun demikian, ini dimampatkan untuk kisaran video selama output HDMI, jadi tidak perlu cemas bahwa akan terjadi blowout atau black crush apabila kamera dihubungkan ke monitor eksternal.

Di samping itu, jika gambar untuk gambar diam dan film dihasilkan dengan cara yang berbeda, maka, mereka yang terbiasa melihat gambar yang dihasilkan oleh kamera video, mungkin mendapatkan kontras EOS Movie yang sedikit lebih tinggi. Sebaliknya, banyak pengguna lebih menyukai merekam film dengan gaya gambar berbeda, yang mencirikan gambar diam. Inilah mengapa kami mengadopsi desain untuk menghasilkan gambar diam dan film dengan cara yang sama untuk EOS Movies kami.

Selain itu, banyak yang masih tidak mengetahui akan hal ini, tetapi Anda dapat mengunduh efek Picture Style “Video Camera X Series Look” secara gratis dari situs web kami. Dengan mengimpor file Picture Style ini ke kamera Anda, dan memilihnya ketika membuat film, Anda bisa mendapatkan gradasi yang mendekati gambar kamera video.

Situs khusus Picture Style. Anda dapat mengunduh file Picture Style di sini.

 

- Saya tidak tahu tentang itu. Jika begitu, maka akan semakin ideal jika kami dapat menyimpan pengaturan Picture Style secara terpisah untuk gambar diam dan movie (film). Dan, kalau saya bisa meminta lebih, karena kamera sudah dilengkapi dengan fitur pembuatan film yang begitu berbeda, maka akan juga bagus untuk mendukung pemotretan dalam Log, yang merupakan tren baru dalam pembuatan film.

Masamura: Alasan kami tidak menyertakan perekaman Log, karena EOS-1D X Mark II bukan penerus EOS-1D C, yang merupakan model Cinema EOS. Alih-alih, kamera ini diposisikan sebagai penerus EOS-1D X, dan karenanya mewarisi konsep desain EOS Movies, yang memfungsikan pembuatan film dengan cara yang sama dengan gambar diam yang dihasilkan. Untuk perekaman Log, yang pada dasarnya memerlukan gradasi, kami menganjurkan penggunaan perlengkapan profesional seperti Cinema EOS System Canon.

 



 

 

Junichi Date

Lahir di Hiroshima pada tahun 1962. Lulusan Department of Image Science, Faculty of Engineering, Chiba University. Di samping kariernya sebagai fotografer untuk berbagai majalah, Date juga secara aktif berkecimpung dalam penulisan yang menggunakan keahliannya.

 

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.

Diterbitkan oleh Impress Corporation

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami