Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

[Bagian 2] Mempercerah Latar Belakang untuk Efek Cahaya Lebih Lembut

2015-04-09
2
3.9 k
Dalam artikel ini:

“Ceiling bounce (pantulan plafon)” adalah teknik untuk mengendalikan kecerahan latar belakang. Tidak hanya itu, pada saat yang sama teknik ini juga dapat digunakan untuk memperlembut cahaya. Teknik ini dapat digunakan dalam berbagai cara untuk bidikan di dalam ruangan, sehingga Anda dianjurkan untuk mencobanya. (Dilaporkan oleh: Yasuhiko Kani, Model: Sayuri Kurahashi (IARA))

Teknik pertama yang harus Anda coba ketika menggunakan flash eksternal

Ada dua cara menggunakan unit flash eksternal. Teknik pertama, “direct flash”, mengarahkan pemancar pada subjek, sedangkan yang kedua, “indirect flash”, mengarahkan pemancar pada dinding atau plafon. Teknik kedua yang mengarahkan flash ke plafon juga dikenal sebagai “ceiling bounce (pantulan plafon)”, yang menciptakan efek cahaya alami yang membungkus subjek dalam cahaya yang lembut. Tentunya, dengan fungsi TTL Auto, exposure flash dapat dikendalikan secara otomatis sampai output flash maksimum.

Salah satu poin yang perlu diingat yaitu, pilihlah plafon berwarna putih agar pantulan flash dapat tersebar secara efektif. Perhatikan bahwa teknik ceiling bounce (pantulan plafon) hampir tidak berpengaruh jika plafonnya berwarna hitam. Selain itu, jika menggunakan plafon yang tinggi, atau jika Anda ingin pantulan flash mencakup area yang lebih luas, Anda akan membutuhkan flash dengan angka panduan lebih besar. Demikian pula, Anda dapat membuat efek cahaya samping yang lembut dengan teknik ini dengan memantulkan flash ke kedua sisi dinding.

Permasalahan Mengenai Flash Kamera

Cahaya jadi terlalu silau dengan latar belakang gelap

  1. Bayangan besar dan gelap tercipta di latar belakang di belakang subjek. Saya tidak ingin bayangan menerpa.
  2. Meski hal ini dapat digunakan secara sengaja sebagai bentuk ekspresi fotografi, saya ingin menghasilkan gambar dengan kesan lebih lembut.
  3. Latar belakangnya gelap, dan kecerahan tidak rata. Saya ingin mereproduksi nada alami sambil tetap mempertahankan suasana lingkungan.

EOS 7D/ EF17-40mm f/4L USM/ FL: 24mm/ Program AE (1/60 det., f/4)/ ISO 200/ WB: Auto

Saat kamera dipegang secara vertikal, bayangan besar tercipta dari tanaman dan dinding di kedua sisi subjek, sehingga foto tampak kurang menarik. Selain itu, jika Anda memotret di ruang remang-remang, menembakkan flash secara langsung dari depan subjek akan menghasilkan sinar wajah lebih kuat karena kontras yang lebih besar.

Masalah teratasi dengan ceiling bounce (pantulan plafon)!

Kondisi Pemotretan

Flash: Speedlite 580 EX II

Bodi Kamera: EOS 7D

Lensa: EF17-40mm f/4L USM

Metering Mode: Evaluative

Shooting Mode: Program AE

Program AE (1/60 det., f/4)/ ISO 200/ WB: Auto

Subjek berdiri dekat dengan latar belakang, jadi saya mengarahkan flash ke plafon tepat di atas subjek untuk memantulkan lampu flash. Jika jarak subjek jauh dari latar belakang, sesuaikan sudut area pencahayaan ke depan untuk mendapatkan keseimbangan yang lebih baik antara kecerahan di latar belakang dan latar depan. Flash yang memantul dari atas menciptakan efek pencahayaan yang dekat dengan cahaya yang biasa kita lihat, sehingga subjek tampak lebih alami dalam foto.

Jangan menyertakan plafon apabila menggunakan ceiling bounce (pantulan plafon)

Apabila menggunakan teknik ceiling bounce (pantulan plafon), aturan dasarnya adalah tidak menyertakan plafon ke dalam komposisi. Pantulan cahaya yang kuat yang tidak tersebar akan menerpakan bayangan gelap dan menimbulkan gradasi. Hanya sertakan area yang dipercerah dengan cahaya lembut dalam komposisi Anda.

Speedlite 600EX

Klik di sini untuk rincian selengkapnya

*Semua foto contoh dalam artikel ini diambil dengan menggunakan 580EX II.

Yasuhiko Kani

Lahir pada tahun 1970 dan lulus dari Nihon University, Kani belajar di bawah bimbingan fotografer Shin Yamagishi sebelum ia menjadi fotografer independen. Pada saat ini ia memfokuskan pada fotografi potret, dan juga terlibat dalam beragam kegiatan untuk majalah, album foto, sampul CD, iklan, dan film.

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat semakin banyak seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.

Diterbitkan oleh Impress Corporation

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami