Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

[Bagian 3] Memburamkan Orang yang Bergerak Agar Bidikan Jalanan Lebih Dinamis

2015-09-10
0
2.93 k
Dalam artikel ini:

Fotografi long exposure (pencahayaan lama) sering digunakan pada pemotretan lanskap, tetapi Anda juga dapat menggunakannya untuk mengekspresikan dinamika jalanan. Dalam artikel ke-3 serial ini, saya ingin memperkenalkan teknik long exposure (pencahayaan lama) yang dapat Anda gunakan pada fotografi jalanan di siang hari. (Dilaporkan oleh: Issaque Foujita)

0,3 det

EOS 5D Mark III/ EF24-70mm f/2.8L II USM/ FL: 70mm/ Shutter-priority AE (f/22, 0,3 det, EV+ 0.7)/ ISO 100/ WB: Auto

Saya memotret persimpangan jalan saat hujan dengan kecepatan rana 0,3 det. Nuansa irama direproduksi dengan memburamkan pergerakan orang untuk mengekspresikan dinamika kota. Saya juga mempercerah pencahayaan untuk menghasilkan kesan kelincahan.

Cari kadar keburaman yang tepat agar dapat membentuk subjek untuk ditonjolkan

Dalam situasi ini, pencahayaan lama digunakan untuk mengekspresikan keadaan sekitar dan dinamika jalanan dengan menangkap nuansa irama dan pergerakan orang serta kendaraan yang tidak dapat dikemukakan dalam gambar statis. Apabila mengambil bidikan jalanan dengan pencahayaan lama di siang hari, ciptakan suatu kontras antara objek yang bergerak dan yang diam. Dengan kata lain, padukan orang dan kendaraan dengan gedung serta pepohonan di jalan, dll.

Perkenankan saya menjelaskan cara mengambil bidikan tersebut. Tetapkan mode pemotretan ke "Shutter-priority AE". Pertama, coba kecepatan rana sekitar 0,25 detik kemudian perlambat secara bertahap. Jika terlalu lambat, bentuk orang dan kendaraan akan terlalu buram. Jadi, cari kecepatan rana yang akan memungkinkan bentuk ditonjolkan hingga batas tertentu. Saya berhasil mendapatkan tingkat goyangan yang memadai dengan kecepatan rana 0,3 detik ketika mengambil gambar jalan bergaris di atas.

EOS 5D Mark III/ EF24-70mm f/2.8L II USM/ FL: 70mm/ Shutter-priority AE (f/3.5, 1/125 det, EV+ 0.3)/ ISO 100/ WB: Auto

Seperti yang diilustrasikan pada contoh ini, memang sulit untuk merasakan kesan gerakan, irama dan kelincahan dari gambar yang pergerakan orangnya tampak statis. Cari kecepatan rana yang memungkinkan figur orang terlihat meskipun diburamkan.

Jika lokasi pemotretan terang, Anda mungkin tidak bisa mendapatkan nilai aperture yang sesuai, bahkan pada kecepatan rana 0,25 (karena lensa yang digunakan tidak dapat menangani aperture yang dikalkulasi oleh kamera), dan mungkin muncul tampilan peringatan blowout. Dalam hal ini, Anda perlu menurunkan kecepatan ISO atau mengambil pengukuran lain untuk mengurangi intensitas cahaya, misalnya dengan menggunakan filter ND. Filter ND juga sering diperlukan apabila memotret dengan aperture lebar untuk menghasilkan bokeh atau efek high-key. Jika filter ND tunggal tidak mencukupi, Anda bisa mempertimbangkan menggunakan beberapa filter sekaligus.

Gunakan dudukan tripod ketika memotret dengan kecepatan rana lebih lama dari 0,25 det. Kalau tidak, latar belakang juga akan diburamkan, dan hanya menghasilkan bidikan dengan goyangan kamera. Teknik lain yang menggunakan fungsi self-timer sering digunakan pada fotografi long exposure (pencahayaan lama) untuk mencegah goyangan kamera.

Dudukan tripod digunakan untuk kecepatan rana yang lebih lambat dari 0,25 det. Ini memang perlu, bahkan ketika menggunakan lensa wide-angle, walaupun lensa tersebut cenderung tidak memiliki goyangan kamera yang kentara.

Jika pengaturan waktu rana tidak terlalu penting untuk pemandangan jalanan yang Anda potret, Anda dapat menekan goyangan kamera ketika melepaskan rana dengan menggunakan self-timer jika Anda tidak memiliki remote controller atau pelepasan jarak jauh. Pada kesempatan ini, saya mengambil bidikan dengan self-timer yang ditetapkan ke 2 det.

Issaque Foujita

Lahir di Tokyo, dia seorang fotografer freelance, non-genre, dengan gaya santai, alami yang juga dikenal sebagai cameraman yang tidak lazim.
http://issaque.com/

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat semakin banyak seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.

Diterbitkan oleh Impress Corporation

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami