Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial Pengantar Konsep dan Teknik Lensa- Part10

Dasar-Dasar Lensa #9: Lensa Aperture Besar

2017-12-28
11
8.45 k
Dalam artikel ini:

Dengan f-number kecil, lensa aperture besar tidak hanya menghasilkan efek buram latar belakang nan membuai, tetapi juga memiliki keunggulan lainnya. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut. (Dilaporkan oleh Tomoko Suzuki)

Lensa aperture besar menciptakan bokeh

 

Karakteristik lensa aperture besar

1. Aperture maksimum besar memudahkan menghasilkan bokeh nan membuai (buram latar belakang).
2. Dengan lensa ini, Anda dapat membidik pada kecepatan rana yang pesat, bahkan dalam kondisi rendah cahaya—bagus untuk mencegah goyangan kamera.
3. Depth-of-field yang sangat dangkal memerlukan tambahan upaya untuk memastikan pemfokusan yang tajam.
4. Lensa ini memberi Anda tampilan yang lebih cerah dan jernih jika Anda menggunakan viewfinder optik.


Lensa aperture besar juga dikenal sebagai lensa berdiameter besar, karena ukuran "bukaan" yang relatif besar sehingga memungkinkan cahaya masuk ke dalam lensa. Bukaan yang lebih besar, memberi lensa aperture maksimum besar (f-number kecil), dan karena itulah mengapa lensa ini juga sering disebut lensa “cerah”. Secara umum, lensa ini memiliki aperture maksimum dengan f-number f/2.8 atau lebih kecil, walaupun pada lensa zoom aperture variabel, aperture maksimum ini bergantung pada panjang fokus yang digunakan. Semakin besar aperture maksimum, semakin mudah untuk mendapatkan efek buram latar belakang yang menonjol.

Banyaknya jumlah cahaya yang dapat memasuki lensa dan mencapai sensor lensa berkat aperture besar, berarti bahwa hal ini memungkinkan untuk mempertahankan kepesatan kecepatan rana bahkan dalam kondisi rendah cahaya, misalnya sewaktu memotret di dalam ruangan, atau dalam penerangan yang redup. Hal ini membantu mencegah goyangan kamera, bahkan ketika memotret dengan menggenggam kamera.

Namun demikian, lensa aperture besar juga memiliki depth-of-field yang sangat dangkal, sehingga bisa menyulitkan untuk menetapkan fokus secara tepat. Untuk sebagian pemandangan, mungkin bisa lebih efektif kalau membidik dalam Live View yang menggunakan tampilan yang diperbesar dan pemfokusan manual (MF). (Baca: Bagaimana Memfokus Secara Akurat Dengan Manual Focus(MF)?)

Pada kamera yang menggunakan viewfinder optik, misalnya, EOS 77D dan EOS 800D, lensa aperture besar memberikan keunggulan tambahan—lensa ini memungkinkan cahaya yang lebih banyak untuk memasuki viewfinder optik, yang menghasilkan tampilan yang lebih jernih dan cerah. Hal ini khususnya bermanfaat untuk menetapkan fokus dan menyusun bidikan dalam kondisi rendah cahaya.

 

Jenis utama lensa aperture besar

Lensa IS untuk kamera full-frame

EF35mm f/2 IS USM

 

EF35mm f/2 IS USM
Klik di sini untuk rincian selengkapnya

 

EF85mm f/1.4L IS USM

 

EF85mm f/1.4L IS USM
Klik di sini untuk rincian selengkapnya

 

Lensa Non-IS untuk kamera full frame

EF35mm f/1.4L II USM

 

EF35mm f/1.4L II USM
Klik di sini untuk rincian selengkapnya

 

EF24-70mm f/2.8L II USM

 

EF24-70mm f/2.8L II USM
Klik di sini untuk rincian selengkapnya

 

Lensa EF-S/EF-M

EF-S17-55mm f/2.8 IS USM

 

EF-S17-55mm f/2.8 IS USM
Klik di sini untuk rincian selengkapnya

 

Lensa aperture besar dari Canon, bisa dibagi ke dalam tiga kategori:

Lensa IS untuk kamera full-frame memiliki image stabilization (IS) built-in, yang membuatnya semakin efektif untuk memotret dalam kondisi rendah cahaya, dan juga untuk memotret sambil menggenggam kamera.

Lensa Non-IS untuk kamera full-frame lebih efektif dalam pemandangan rendah cahaya dibandingkan dengan lensa yang "lebih gelap" dengan aperture maksimum yang lebih kecil.

Lensa EF-S/EF-M dibuat untuk digunakan masing-masing dengan kamera DSLR yang dilengkapi sensor ukuran APS-C dan kamera mirrorless EOS seri-M, serta mampu menciptakan bokeh nan membuai.

Ada juga lensa aperture besar yang merupakan lensa prima, dan lensa tersebut adalah lensa zoom.

 

Apa yang membuat lensa ditetapkan sebagai "aperture lensa"?

kisaran f-number lensa aperture besar

Pada umumnya, lensa bisa dianggap sebagai "lensa aperture besar" jika f-number terkecilnya (aperture maksimum) adalah f/2.8 atau lebih rendah. Dengan menggunakan aperture maksimum, Anda dapat menghasilkan efek defokus yang intens (bokeh) dan kecepatan rana yang pesat dalam kondisi yang redup atau gelap, di antara keunggulan lainnya.

 

Teknik untuk memanfaatkan lensa aperture besar semaksimal mungkin

1. Gunakan f-number kecil untuk menciptakan lingkaran bokeh yang cantik

Lensa aperture besar menggunakan circular aperture (aperture lingkaran), yang memungkinkannya menciptakan lingkaran bokeh di balik subjek utama Anda. f-number yang lebih kecil, memberi Anda lingkaran bokeh yang lebih besar.

f/1.8

Bokeh besar pada f/1.8

EOS 6D/ EF50mm f/1.8 STM/ FL: 50mm/ Aperture Priority AE (f/1.8, 1/4 det., EV-0,3)/ ISO 100/ WB: Daylight

f/5.6

Bokeh lebih kecil pada f/5.6

EOS 6D/ EF50mm f/1.8 STM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/5,6, 2,5 det., EV-0,3)/ ISO 100/ WB: Daylight

 

2. Gunakan mode Aperture-priority AE untuk mengontrol besaran buram latar belakang

Jika Anda ingin memanfaatkan bokeh (buram latar belakang) dalam komposisi Anda, gunakanlah mode Aperture-priority AE dan tetapkan pengaturan aperture preferensi Anda. Jika Anda menggunakan mode Program AE, kamera akan secara otomatis menetapkan f-number, yang tidak serta-merta harus aperture maksimum.

Program AE (f/3.5, 1/60 det.)

Program AE mode, f/3.5

EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.4 USM / FL: 50mm/ Program AE (f/3.5, 1/60 det., EV+0,7)/ ISO 100/ WB: Daylight

Aperture-priority AE (f/1.4, 1/250 det.)

Aperture-priority AE, f/1.4

EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.4 USM/ FL: 50mm/ Aperture Priority AE (f/1,4, 1/250 det., EV+0,7)/ ISO 100/ WB: Daylight

 

Lensa aperture besar berfungsi paling baik dalam pemandangan semacam ini!

Fotografi makanan, bokeh latar belakang

EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.2L USM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/2, 1/50 det., EV+0,7)/ ISO 640/ WB: Auto

Apabila Anda ingin memencilkan subjek utama
Dengan lensa aperture besar, Anda bisa menciptakan buram latar belakang yang besar, meskipun jika subjek utamanya hanya berjarak dekat dari latar belakang. Hal ini sungguh bagus apabila Anda ingin membuat satu objek tertentu menonjol dalam gambar dengan segelintir elemen. Anda mungkin ingin sering menggunakan teknik ini apabila memotret makanan, benda di sekitar Anda, atau bahkan potret wajah!

 

Foto malam dengan menggenggam kamera

EOS 5D Mark III/ EF85mm f/1.2L II USM/ FL: 85mm/ Aperture Priority AE (f/1.2, 1/100 det.)/ ISO 500/ WB: Auto

Apabila Anda ingin membidik sambil menggenggam kamera pada malam hari
Apabila hanya terdapat cahaya yang sangat sedikit, biasanya Anda harus memaparkan gambar Anda ke pencahayaan yang agak lebih lama, supaya hasilnya tidak akan terlalu gelap. Dengan melakukan itu, akan meningkatkan kemungkinan goyangan kamera, yang biasanya tidak diinginkan oleh fotografer, dan karenanya mereka menggunakan tripod. Namun demikian, pada lensa aperture besar dengan aperture maksimum besarnya, akan semakin banyak cahaya yang memasuki lensa dan kamera. Hal ini memungkinkan Anda membidik sambil menggenggam kamera, bahkan di malam hari, tanpa harus meningkatkan kecepatan ISO untuk mengompensasinya.

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

 

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Tomoko Suzuki

Setelah lulus dari Tokyo Polytechnic University Junior College, Suzuki bergabung dengan perusahaan periklanan. Dia juga bekerja sebagai asisten fotografer, termasuk Kirito Yanase, dan mengkhususkan diri dalam bidikan komersial untuk produk perlengkapan busana dan kosmetik. Sekarang, dia bekerja sebagai fotografer studio untuk produsen perlengkapan busana.

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami