Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

[Bagian 1] Fungsi Kamera yang Berguna untuk Komposisi

2014-08-07
2
2.84 k
Dalam artikel ini:

Komposisi dan fungsi kamera, meskipun seolah-olah tidak berkaitan, pada kenyataannya saling terkait secara erat. Jika kita mendefinisikan komposisi seperti cara gambar disusun, maka fungsi kamera merupakan teknik tersembunyi untuk membantu menekankan suasana atau gambar yang dimaksudkan oleh fotografer. Dalam artikel ini, saya akan memperkenalkan sebagian fitur yang wajib diketahui. (Ditulis oleh: Tatsuya Tanaka, Ilustrasi oleh: Atsushi Matsubara)

Halaman: 1 2

Aperture, shutter speed dan exposure juga mempengaruhi komposisi Anda

Fungsi kamera, seperti “aperture” dan “shutter speed” berperan sangat penting dalam komposisi suatu bidikan. Contohnya, pengaturan aperture ke nilai yang berbeda akan mengubah depth of field (area yang tampaknya berada dalam fokus), dan impresi akan bervariasi, tergantung pada fokus, apakah ditetapkan hanya pada satu titik atau ke seluruh gambar. Sementara itu, shutter speed secara langsung berkaitan dengan penggambaran pergerakan subjek yang dinamis, dan menghasilkan komposisi yang berubah menurut kemunculan subjek, apakah “dibekukan” atau, apakah buram gerakan diciptakan. Sama halnya dengan exposure yang juga mempengaruhi komposisi suatu bidikan, misalnya, apabila kecerahan dan nada warna disesuaikan menurut ekspresi yang dimaksudkan. Pada yang berikut ini, mari kita perhatikan fitur kamera yang berbeda-beda.

Bidikan dengan cahaya latar sebuah pesawat laut. Dengan memilih level exposure menurut cahaya latar, Anda bisa mendapatkan ekspresi low-key dengan pesawat yang muncul dalam siluet. Sebaliknya, menyesuaikan kecerahan menurut bodi pesawat akan menghasilkan penampilan high-key. Dengan kata lain, kesan yang diciptakan oleh komposisi yang sama akan berubah seiring kecerahan ekspresi Anda.

Efek "Aperture": Tujuan fotografi bervariasi dengan area dalam fokus

Menyesuaikan pengaturan aperture

Perbandingkan tiga foto jalan yang berpagar di bawah Area yang ada dalam fokus sangat bervariasi apabila aperture ditetapkan ke maksimum (f/2.8 dalam hal ini), atau apabila ditetapkan ke f/5.6 atau f/11. Sebagai hasilnya, kesan yang diciptakan oleh gambar juga berubah. Bidikan bunga di bawah adalah contoh komposisi yang memanfaatkan perubahan tersebut yang disebabkan oleh aperture. Di sini, buram latar belakang yang besar diciptakan untuk menonjolkan tema utama, yaitu bunga. Saya gunakan komposisi “Rule of Third” untuk menambah stabilitas dan menciptakan kesan yang lebih tegas. Sebaliknya, untuk mengekspresikan keluasan foto lanskap, saya meninggikan nilai aperture supaya fokus ditetapkan pada seluruh gambar.

Hanya nilai aperture yang berubah

f/2.8

f/5.6

f/11

Contoh ini adalah perbandingan efek apabila nilai aperture pada kamera ukuran APS-C, diubah. Pada f/2.8, hanya area kecil yang ada dalam fokus, dan latar belakang tampak buram. Dengan melakukan stop down aperture ke f/5.6 dan f/11, area yang lebih lebar hingga ke latar belakang muncul dalam fokus, sehingga menciptakan kesan yang lebih tajam.

Buram latar belakang besar untuk menonjolkan bunga

Jika ingin menghasilkan bidikan bunga yang dramatis, bentuklah suatu kontras antara area yang tajam dan buram. Dengan demikian, hal ini membantu menciptakan suasana yang menonjol.

Tangkap lanskap dengan fokus tajam secara menyeluruh

Apabila nilai aperture ditinggikan untuk menciptakan efek pan-focus, ekspresi yang dihasilkan akan memiliki resolusi yang tampak tinggi karena fokus ditetapkan pada seluruh gambar.

Efek “Exposure”: Menyesuaikan kecerahan akan mengubah kesan foto

Menyesuaikan pengaturan exposure

Jikalau exposure standar bervariasi dengan subjek, maka exposure yang sesuai juga berbeda, tergantung pada komposisinya. Walaupun sebagian foto dapat diambil dengan menggunakan nilai exposure yang dihitung secara otomatis oleh kamera, namun ada kalanya saat Anda ingin menghasilkan bidikan overexposed (kelebihan cahaya) atau underexposed (kurang cahaya) yang disengaja. Pada foto pegunungan di bawah ini, saya menggunakan komposisi diagonal dan mengurangi exposure untuk menciptakan suasana yang tenang. Pada foto bunga mawar di bagian bawah, saya memilih exposure yang dinaikkan dan komposisi tengah. Mencerahkan seluruh gambar membantu menonjolkan kesan sebening kristal dan kelebatan kelopak bunga. Seperti yang diilustrasikan, kesan subjek dan sekelilingnya berubah berdasarkan kecerahan yang berbeda.

Hanya kecerahan yang berubah

±0EV: Exposure Standar

+1EV: Dipercerah

-1EV: Dipergelap

Bidikan ladang pertanian yang menampilkan gubuk untuk menyimpan peralatan pertanian. Di sini, saya sudah menyesuaikan exposure untuk perbandingan. Meskipun warna dan tone yang berbeda dapat dipilih untuk foto yang sama, tergantung preferensi sang fotografer, kita dapat menemukan exposure yang tepat dengan subjek sebagai dasar pertimbangan. Jika exposure ditetapkan berdasarkan tujuan ekspresif Anda, ini akan mempengaruhi komposisi, jadi perlu juga untuk memilih komposisi menurut exposure.

Exposure dikurangi untuk mengekspresikan kehadiran pegunungan secara jelas

Cahaya matahari menerpa permukaan pegunungan yang meluas sampai ke danau, membentuk kontras yang tegas. Di sini, saya menyesuaikan exposure berdasarkan lereng pegunungan yang diterpa cahaya untuk mempergelap area yang berada dalam bayangan. Hasilnya adalah komposisi yang mengesankan suasana tenang. Hal yang perlu diperhatikan adalah proporsi antara cahaya dan bayangan, serta proporsi danau yang memainkan peran pendukung. Untuk kasus seperti ini, memilih komposisi dapat menjadi tugas yang cukup menantang.

Saran

Efek exposure compensation (kompensasi pencahayaan) dapat bervariasi, bahkan apabila Anda menggunakan mode auto exposure yang berbeda. Pada mode Aperture-priority AE, misalnya, exposure dan shutter speed disesuaikan dengan nilai aperture preset tetap konstan, sehingga perubahan yang terutama diamati adalah kecerahan. Sebaliknya, pada mode Shutter-priority AE, nilai aperture diubah sedangkan preset shutter speed tetap tidak berubah, sehingga pada umumnya area dalam fokus yang bervariasi, bukan hanya kecerahan. Pada fotografi lanskap, terdapat beberapa kejadian di mana subjeknya sedang bergerak, jadi Aperture-priority AE merupakan mode pilihan.

Menaikkan exposure untuk menonjolkan kesan lembut

Dengan menangkap bidikan bunga mawar secara close-up dan pan-focus, Anda dapat menonjolkan ekspresi nyata bunga mawar sekaligus menambah kesan lembut. Untuk melakukannya, Anda harus mencurahkan perhatian ke warna bunga, dan gradasi warna kelopak dari bayangan ke sorotan. Dengan melakukan exposure compensation dan menyusun bidikan dengan fotografi tersebut yang memang diniatkan, Anda akan dapat menghasilkan karya sempurna level tinggi.

Tatsuya Tanaka

Lahir tahun 1956, Tanaka adalah salah satu fotografer langka yang menghasilkan karya yang melintasi beragam genre secara luas, dari perspektif aslinya. Semua genre ini berkisar dari benda-benda dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti serangga dan bunga, lanskap (landscape), bentangan langit (skyscape), dan benda-benda langit. Di samping fotografi, Tanaka juga mengembangkan pendekatannya sendiri dalam pasca proses, termasuk retouch dan pencetakan.

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami