Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Produk >> Semua Produk

Sejarah Lensa Zoom f/2.8L dan f/4L Canon yang Tidak Banyak Diketahui

2018-07-05
2
2.95 k
Dalam artikel ini:

Belum terlalu lama, ada pendapat umum yang menyatakan bahwa tidak ada lensa yang bisa melampaui lensa prima dari segi kualitas gambar. Lensa zoom f/2.8L dan f/4L pertama Canon, termasuk di antara deretan lensa pertama dunia yang mengubah pendapat ini secara terbalik ketika kedua lensa tersebut diluncurkan pada tahun 1989. Para pengembang produk Canon memberi tahu lebih lanjut kepada kami tentang proses pengembangan semua lensa yang senantiasa berubah, tatkala kami menandai penambahan lensa EF70-200mm f/2.8L IS III USM dan EF70-200mm f/4L IS II USM ke kelompok lensa yang terkemuka ini.

Lensa zoom f/2.8L dan f/4L Canon

 

Lensa zoom f/2.8 seri-L pertama: Membuktikan bahwa lensa zoom bisa sebaik lensa prima

- Kapan pertama kali Canon mengembangkan lensa zoom aperture besar?

Perencanaan produk: Tiga lensa zoom aperture besar profesional pertama dalam seri lensa EF yaitu, EF20-35mm f/2.8L, EF28-80mm f/2.8-4L USM, dan EF80-200mm f/2.8. Semua ini dirilis pada tahun 1989 berdampingan dengan EOS-1, kamera AF SLR tercanggih dari Canon. Itulah saat pertama kali terdapat tiga lensa zoom profesional F/2.8 dalam jajaran lensa Canon.

Pada waktu itu, ketika lensa prima merupakan pilihan para fotografer profesional untuk kecerahan (aperture besar) dan kualitas gambar yang tinggi, para perancang lensa Canon bermimpi menciptakan lensa zoom dudukan EF yang memiliki kualitas yang sama. Ketika kami merilis FD35-70mm f/2.8-3.5 S.S.C. pada tahun 1973, produk ini sangat populer dan banyak yang menyerukan untuk menyediakan lebih banyak lagi lensa zoom kualitas profesional aperture besar semacam itu. 

Dengan kemajuan teknologi, kami akhirnya berhasil menciptakan lensa zoom dengan aperture besar dan kualitas gambar yang setara dengan lensa prima. Ini adalah tiga lensa zoom EF seri-L pertama yang disebutkan di atas, dan semuanya memiliki performa yang baik, bahkan para fotografer profesional pun, yang lebih memilih menggunakan lensa prima, lambat-laun mulai menggunakan juga lensa zoom ini.

Perencanaan produk: Kengo Ietsuka

Perencanaan produk: Kengo Ietsuka

Hal ini mungkin bukan merupakan hal yang besar sekarang, karena setiap produsen memproduksi lensa zoom f/2.8. Namun, di waktu lalu, ini dianggap sebagai suatu revolusioner: Tidak ada yang pernah memikirkan untuk merilis lensa zoom versi sudut lebar, standar, dan telefoto dengan aperture yang selebar itu. Para perancang lensa ingin menghadapi era baru dengan mencoba sesuatu yang baru dan menantang. Kalau saja bukan disebabkan pola pikir ini, lensa zoom seri-L aperture besar Canon, mungkin tidak mendapatkan dukungan yang begitu banyak dari para penggunanya, atau kemudian berkembang menjadi apa yang terjadi pada lensa-lensa tersebut sekarang.

 

1973
Zoom aperture besar kualitas profesional pertama: FD35-70mm f/2.8-3.5 S.S.C.

FD35-70mm f/2.8-3.5

Lensa ini juga merupakan lensa zoom aperture besar pertama yang menghasilkan kualitas gambar setara lensa prima. Banyak lagi lensa zoom focal length pendek yang menyusul.

 

1987
Penampilan perdana sistem EOS

EOS 650,EOS 620

EOS 650 dan 620, dirilis tahun 1987, merupakan kamera pertama yang dilengkapi dengan sistem dudukan atau pemasangan EF elektronik sepenuhnya.

Klik di sini untuk mempelajari tentang:
Terciptanya Pemasangan Elektronik Sepenuhnya
Kamera EOS Pertama, EOS 650

 

1989
Lensa zoom f/2.8L pertama

EOS-1,EF 20-35mm f/2.8L,EF 28-80mm f/2.8-4L USM,EF80-200mm f/2.8L

Dirilis sekaligus sebagai EOS-1 pertama, ketiga seri lensa f/2.8L perintis ini memberikan kepada para fotografer profesional kualitas gambar tinggi khas lensa L.
- EF20-35mm f/2.8L
- EF28-80mm f/2.8-4L USM
- EF80-200mm f/2.8L

 

USM: Membangun sistem AF dalam lensa yang sesuai bagi para profesional

- Tolong ceritakan kepada kami tentang lensa zoom f/2.8L yang pertama.

Perencanaan produk: EF17-35mm f/2.8L USM, EF28-70mm f/2.8L USM, dan EF70-200mm f/2.8L USM dirilis sebagai penerus ketiga lensa zoom aperture besar yang diluncurkan pada tahun 1989. Semuanya merupakan lensa aperture tetap, mampu mencapai f/2.8 pada seluruh kisaran zoom. Seorang fotografer akan mampu mencakup sudut lebar pada panjang fokus telefoto, hanya dengan membawa ketiga lensa ke lokasi, yang memang sangat praktis. Semua lensa tersebut juga menggunakan ultrasonic motor (USM), yang memastikan AF yang lebih pesat dan lebih mudah. Semua lensa telefoto dalam deretan ini, mulai dari EF70-200mm f/2.8L USM, kompatibel dengan extender 1.4x dan 2x.

Desain elektronik: Pada waktu itu, pendekatan utama yaitu menggunakan motor di dalam bodi kamera untuk menggerakkan lensa fokus. Namun demikian, Canon mengembangkan metodenya sendiri, yang menggunakan sistem gerak (drive system) di dalam bodi lensa. Penempatan sistem gerak, sekarang bisa dioptimalisasikan untuk tiap lensa, sehingga memungkinkan untuk mencapai AF yang pesat, akurat dan senyap, yang mengungguli para pesaing Canon. Perbaikan lebih jauh telah dilakukan pada bentuk dan mekanisme kontrol USM tipe cincin supaya lebih sesuai dengan sejumlah lensa, dan pada gilirannya, performa semua lensa ini menjadi lebih baik lagi.

Desain elektronik: Koji Okada

Desain elektronik: Koji Okada

Perencanaan produk: Lensa pertama yang dilengkapi USM yaitu EF300mm f/2.8L USM, lensa super telefoto yang dirilis pada tahun 1987, tahun yang sama saat penampilan perdana sistem EOS. Lensa ini sangat diakui karena mampu mencapai fokus otomatis secara cepat dan sangat tepat meskipun depth-of-field sangat dangkal pada 300mm. Teknologi USM kemudian diimplementasikan dalam seri lensa zoom f/2.8L, dan begitulah asal-mulanya.

 

1987
Penggunaan praktis USM pertama di seluruh dunia

Ring USM

Canon adalah yang pertama di dunia, yang berhasil menggunakan USM pada drive AF dalam lensa. Digerakkan oleh energi getaran gelombang ultrasonik, USM mirip dengan motor gerakan AF yang ideal dengan pengoperasiannya yang begitu senyap, pemakaian daya rendah, memulai dan menghentikan tanggapan yang istimewa, serta pengendalian yang sangat mudah.

 

Lensa L super telefoto pertama yang dilengkapi dengan USM: EF300mm f/2.8L USM

EF300mm f/2.8L USM

Performa optik yang tinggi dan penggunaan sistem inner-focusing (pemfokusan internal) serta USM tipe cincin pada lensa ini, membantunya menghasilkan AF cepat dan lancar. Ini juga merupakan salah satu lensa super telefoto aperture besar yang sangat diakui di dunia.

 

Era digital: Memenuhi permintaan yang terus meningkat untuk performa optik yang lebih canggih

- Dapatkah Anda ceritakan kepada kami asal mula kehadiran era digital?

Perencanaan produk: Di era digital, semakin banyak kesempatan untuk mencetak dan menggunakan foto dalam ukuran yang serba besar. Akibatnya, para pengembang harus mendesain lensa dengan performa yang lebih canggih daripada sebelumnya.

Desain optik: Untuk lensa zoom aperture tetap, aspek desain optik yang paling menantang yaitu, koreksi aberasi sferis pada ujung telefoto, kelengkungan bidang pada ujung sudut lebar, dan aberasi kromatik dari ujung sudut lebar hingga ujung telefoto. Yang sangat penting adalah memilih bahan kaca dan lensa asferis yang tepat. Dulu, perangkat lunak simulasi belum secanggih seperti sekarang, sehingga pengembangan lensa merupakan suatu tantangan. Untuk memastikan bahwa lensa kami memiliki performa seimbang yang layak sebagai produk andalan, kami membuat dulu purwarupa produk, mengujinya, kemudian mengulangi seluruh proses sampai hasilnya memuaskan.

Desain optik: Hiroshi Endo

Desain optik: Hiroshi Endo

Desain Mekanis: Resolusi gambar yang semakin tinggi pada kamera, berarti diperlukan akurasi fokus yang lebih jitu. Oleh karenanya, kami harus merombak sistem gerak fokus. Untuk memastikan bahwa performanya tidak menurun, kami mengkaji dan memperbaiki masing-masing produk, satu-per-satu. Kami juga memperbaiki akurasi metode penyesuaian kami sehingga penyesuaian untuk kemiringan dan keganjilan paralel tiap kelompok lensa bisa dikerjakan secara digital.

Desain Mekanis: Shigeki Sato

Desain Mekanis: Shigeki Sato

Perencanaan produk: Dengan transisi dari kamera analog ke kamera SLR digital, kami memutuskan bahwa kami ingin agar lensa L memiliki performa optik yang bahkan lebih canggih.

 

Menghasilkan ujung sudut lebar 24mm pada lensa zoom standar

- Terobosan apa yang membantu Anda menghasilkan ujung sudut lebar 24mm pada zoom standar?

Desain Mekanis: Kami berhasil menghasilkan sudut yang lebih lebar pada ujung sudut lebar dengan mengimplementasikan mekanisme pemfokusan internal terkait zoom. Sebelumnya, jumlah umpanan fokus dari tak terhingga sampai kisaran dekat, harus konstan pada seluruh rentang panjang fokus. Mekanisme pemfokusan saat ini adalah suatu mekanisme inovatif yang menghilangkan pembatasan pada desain optik.

Desain optik: Mekanisme sebelumnya, menggerakkan sebagian besar elemen lensa depan, sedangkan mekanisme yang baru, memungkinkan penggunaan sistem pemfokusan belakang, atau sistem pemfokusan internal. Dengan demikian, kami mampu menghasilkan sudut yang lebih lebar pada ujung sudut lebar sekaligus mempertahankan ukurannya secara keseluruhan. Mekanisme yang sama, juga digunakan pada EF24-105mm f/4L IS USM, yang dirilis kemudian. Alasannya jelas, mengapa kami mampu menghasilkan lensa zoom pembesaran tinggi ("superzoom") dengan ujung sudut lebar selebar 24mm.

Desain optik: Hiroshi Endo

Desain optik: Hiroshi Endo

Desain elektronik: Lensa pada seri EF70-200mm f/2.8L, juga menggunakan mekanisme ini, yang memungkinkan lensa fokus dibuat lebih kecil. Hal ini tidak saja dapat menghasilkan high-speed AF drive (gerakan AF kecepatan tinggi), tetapi juga memungkinkan kami membuat lensa telefoto lebih ringkas. 

 

Lensa superzoom pertama yang menggunakan zoom-linked inner-focusing mechanism (mekanisme pemfokusan internal terkait zoom): EF35-135mm f/4-5.6 USM

EF35-135mm f/4-5.6 USM

Dirilis pada tahun 1990, ini adalah lensa superzoom Canon pertama yang menggunakan sistem inner-focusing, yang menjadi tambahan pada lensa zoom. Lensa ini menjadi model untuk lensa zoom EF multigrup yang berikutnya.

 

Diagram lensa EF28-70mm f/2.8L USM

Lensa EF28-70mm f/2.8L USM
Diagram lensa EF28-70mm f/2.8L USM (inner-focusing system)

Inner-focusing (pemfokusan internal) dengan front-most lens element (sebagian besar elemen lensa depan)

 

Diagram lensa EF24-70mm f/2.8L USM

Lensa EF28-70mm f/2.8L USM
Diagram lensa EF24-70mm f/2.8L USM (zoom-linked inner focusing)

Zoom-linked inner-focusing mechanism (mekanisme pemfokusan internal terkait zoom)

 

Bodi yang lebih tangguh dan kokoh untuk menampung frekuensi penggunaan yang lebih tinggi

- Dari pertengahan tahun 2000 dan selanjutnya, telah banyak peningkatan yang dilakukan pada ketangguhannya. Dapatkah Anda memberi tahu kami lebih lanjut mengenai hal ini?

Perencanaan produk: Di era digital ini, semakin banyak orang yang mengambil bidikan daripada sebelumnya, khususnya jika mereka bekerja di media berita. Tren penggunaan tersebut menyerukan tingkat ketangguhan dan kekokohan yang lebih tinggi. Di bawah kondisi penggunaan normal, biasanya ada segelintir masalah. Namun demikian, dalam fotografi pers dan jurnalisme foto, kamera serta lensa digunakan dalam lingkungan yang sangat tidak bersahabat. Kami membongkar seluruh struktur mekanis dari awal untuk meningkatkan kekokohan dan ketangguhannya.

Desain Mekanis: Contohnya, cincin zoom, yang merupakan komponen paling sering ditangani, dikaitkan secara mekanis ke struktur internal. Sejak pertengahan tahun 2000, kami telah menggunakan bantalan di bagian penyambungan dan telah memperbaikinya sedemikian rupa, sehingga pengoperasiannya lancar. Selain itu, semakin rumit strukturnya di bagian dalam, semakin sulit kerja lensa. Di era digital, yang penting adalah mendapatkan keseimbangan antara kemudahan pengoperasian dan keandalan. Oleh karena itu, kami mempertimbangkan hal ini dari tahap desain optik, dan melaksanakan sekian banyak pengulangan uji-coba.

Sedangkan untuk membuat struktur yang kedap debu dan kedap tetesan cairan, tidaklah cukup hanya meningkatkan penyegelan terhadap cuaca. Hal itu memberi lensa kesan operasional yang berat. Oleh karenanya, kami harus mempertimbangkan jalur aliran udara, dan menemukan cara untuk menyeimbangkan hal itu dengan drip-proofing (kedap tetesan cairan) sekaligus memastikan bahwa penampilan luar lensa tidak terpengaruh.

Teknologi produksi: Kenichi Okushima

Teknologi produksi: Kenichi Okushima

Perencanaan produk: Pengguna profesional merasa lebih puas daripada sebelumnya terhadap kekokohan yang kini sudah lebih baik. Spesifikasi yang memang diinginkan para profesional yaitu, keandalan yang tepercaya, meskipun tidak dapat dilihat secara kasat mata, sewaktu Anda memotret dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengulangi bidikan.

Desain Mekanis: Contohnya, lensa telefoto 70-200mm kerap digunakan untuk fotografi olahraga, yang pastinya, Anda tidak ingin terjadi malafungsi yang menghalangi Anda mengabadikan momen yang menentukan itu. Lensa EF70-200mm f/2.8L IS II USM, yang dirilis pada tahun 2010, dan penerusnya [EF70-200mm f/2.8L IS III USM yang baru dirilis] memiliki kekokohan serta ketangguhan yang jauh lebih baik.

Desain mekanis: Shigeki Sato

Desain mekanis: Shigeki Sato

 

Teknologi untuk produksi massal dengan presisi tinggi

- Dapatkah Anda memberi tahu kami tentang kemajuan teknologi asferis untuk lensa sudut lebar?

Desain optik: Sekarang, setelah hadir fotografi digital, salah satu area penelitian yang utama adalah koreksi kualitas gambar perifer dan aberasi kromatik lateral. Di sinilah teknologi lensa asferis secara khusus tidak tergantikan. Canon memiliki sekian banyak teknologi desain dan produksi lensa asferis, misalnya, ground aspherical surface, replica (replika permukaan asferis ground), glass-moulded (GMo), dll., yang kami gunakan sebagaimana kesesuaiannya. Pada EF16-35mm f/2.8L III USM, kami berhasil mengimplementasikan elemen lensa asferis permukaan ganda pada lensa aperture besar, yang semakin memperbaiki aberasinya.

Teknologi produksi: Kekuatan Canon terletak pada kemampuannya untuk melakukan produksi massal lensa asferis cetakan kaca aperture besar, yang memerlukan presisi yang luar biasa tinggi. EF16-35mm f/2.8L III USM menggunakan lensa asferis yang amat sangat besar dengan diameter 62,5mm. Dalam rangka produksi massal, kami menerapkan teknologi pemolesan dan pengukuran yang digunakan pada perlengkapan fotolitografik untuk memproduksi semikonduktor, yang memerlukan presisi yang jauh lebih tinggi daripada lensa untuk kamera konsumen. Apabila digunakan pada permukaan asferis ground, teknologi ini 2,5 kali lebih tepat daripada metode lama. Kami juga memperbaiki akurasi proses pencetakan.

Cetakan lensa asferis GMo presisi tinggi

Cetakan lensa asferis GMo presisi tinggi

 

- Dapatkah Anda memberi tahu kami mengenai optik lensa telefoto?

Perencanaan produk: Pada lensa telefoto, masalah utamanya yaitu aberasi kromatik. Kami mengoreksi ini dengan menggunakan kaca dispersi rendah, seperti lensa UD. Karena mendapat umpan-balik positif yang begitu banyak terhadap EF70-200mm f/2.8L IS II USM, kami juga telah menggunakan fluorit. Pada EF70-200mm f/2.8L IS III USM, kami menggunakan teknologi coating (pelapisan) termutakhir, Air Sphere Coating (ASC), sebagai tanggapan terhadap permintaan flaring yang lebih baik. Produk pun semakin dekat mencapai kesempurnaannya.

Desain optik: Katalog produk tidak banyak memberitakan tentang hal ini, tetapi kami menggunakan bahan lensa jenis baru yang disebut “high-index glass”, yang memiliki indeks refraktif tinggi yang menekan aberasi kromatik, kelengkungan bidang, dan aberasi perifer. Jenis kaca baru telah tersedia dalam beberapa tahun belakangan ini. Pada lirikan pertama, tidak terlihat perubahan pada optik lensa telefoto. Namun demikian, bagi perancang optik, hal ini sungguh nyata—kami sekarang bisa menggunakan kaca yang dulu hanya merupakan impian, dan hal ini meluaskan berbagai kemungkinan dalam desain lensa.

Pemrosesan lensa: Lensa UD begitu halus dan amat sangat sulit ditangani. Setelah melakukan penelitian bertahun-tahun, sekitar sepuluh tahun yang lalu, pada akhirnya, Canon dapat mengembangkan teknologi untuk mengotomatisasikan produksi massal lensa UD. Hal ini memungkinkan untuk menghasilkan lensa dengan kualitas yang stabil. Ketersediaan mesin presisi tinggi, juga memungkinkan untuk menggunakan kaca indeks tinggi seperti disebutkan di atas.

Lensa UD

Lensa UD

 

Digitalisasi karya pengrajin

- Perubahan apakah yang sudah dilakukan di pabrik produksi akibat digitalisasi ini?

Pemrosesan lensa: Di era digital, tatkala permintaan pasar semakin meningkat dan produksi massal menjadi suatu kepentingan, permintaan untuk elemen kaca presisi tinggi meningkat dari beberapa keping menjadi beberapa ratus per hari. Oleh karena itu, kami mulai menstandarkan (digitalisasi) pengerjaan yang mengandalkan keterampilan pengrajin sebanyak mungkin. Pada saat yang sama, kami juga mendorong adanya standardisasi peralatan dan secara aktif mengimplementasikan mesin pemrosesan baru dan perlengkapan evaluasi. Segala upaya ini membantu kami untuk berhasil melakukan produksi massal permukaan lensa dengan presisi yang sangat tinggi dan kualitas yang konsisten.

Pemrosesan lensa: Hisakazu Nakamitsu

Pemrosesan lensa: Hisakazu Nakamitsu

Di pabrik Utsunomiya, kami berhasil mengotomatisasikan hampir semua langkah pemrosesan yang diperlukan untuk pasokan lensa kualitas tinggi yang konsisten. Namun demikian, sejumlah proses tertentu, seperti pemolesan dan pembentukan bagian tertentu lensa untuk presisi, memerlukan keterampilan manusia dan sulit diotomatisasikan. Oleh karenanya, kami masih mengandalkan keterampilan pengrajin untuk itu, dan memastikan bahwa keterampilan ini diturunkan ke generasi berikutnya.

Engineer inspecting lens

 

Dengan bekerja sama secara dekat antara tim rekayasa desain dan produksi

- Bagaimana semua lensa ini didesain dan dikirimkan ke lini produksi?

Desain optik: Kami menggunakan perangkat lunak simulasi optik in-house Canon yang memungkinkan kami mendesain lensa dengan spesifikasi baru. Sebelum memproduksi purwarupa, kami mensimulasikan berbagai bahan pada perangkat lunak, menggunakannya untuk menguji kekuatan lensa terhadap benturan, kemudian memverifikasi performa optik yang berpengaruh ini. Teknologi simulasi menggunakan komputer dengan daya pengolahan luar biasa.

Perencanaan produk: Perangkat lunak memungkinkannya untuk memeriksa posisi zoom, posisi fokus, dan nilai aperture yang memengaruhi ghosting serta flare. Dengan cara ini, kami dapat mendesain lensa yang memiliki performa setinggi-tingginya. Pabrik produksi pun mencoba menanggapi presisi yang diperlukan.

Para pengembang selama wawancara

Teknologi produksi: Tim desain dan tim engineering produksi pabrik sering mengadakan pertemuan, mulai dari tahap awal perencanaan produk. Kami membahas teknologi baru apa yang diperlukan untuk produk tertentu, tantangan teknis yang mungkin kami hadapi, seberapa mudah atau sulit mengolah dan merakit berbagai elemen, dan apakah otomatisasi dapat dilakukan. Melalui berbagai diskusi ini, kami bisa mempertimbangkan keduanya, sudut pandang desain dan rekayasa sewaktu kami menyiapkan produksi massal.

Perencanaan produk: Kerja sama yang erat ini dapat dilakukan, karena departemen desain dan pabrik berada pada jenjang hierarki yang sama. Struktur ini telah ada sejak tahun 2000.

 

Laboratorium pengembangan dan pabrik produksi bekerja sama sangat erat.

Laboratorium teknologi optik

Laboratorium teknologi optik

Pabrik Utsunomiya

Pabrik Utsunomiya

 

Mengenai para pengembang

Tim pengembangan lensa dan engineer produksi

(dari kiri)

Perencanaan produk: Kengo Ietsuka
Ietsuka bertanggung jawab atas perencanaan produk untuk seri lensa EF. Ia menangani bidang komersialisasi dan perbaikan performa lensa EF, termasuk lensa zoom f/2.8L dan f/4L.

Desain optik: Hiroshi Endo
Endo telah terlibat dalam aspek desain optik pengembangan sistem EOS sejak penampilan perdananya. Ia telah menangani pengembangan dan desain lensa asferis diameter besar, teknologi utama lensa zoom seri-L aperture besar, sejak ia pertama kali bekerja di Canon.

Desain Mekanis: Shigeki Sato
Selama ini, Sato bertanggung jawab atas desain mekanis lensa EF sejak ia mula bekerja di Canon. Ia telah berkontribusi secara signifikan terhadap inovasi teknologis dan peningkatan keandalan sejak percepatan digitalisasi secara beruntun pada tahun 2000.

Desain elektronik: Koji Okada
Terutama ia bertanggung jawab atas kontrol unit IS. Okada memastikan bahwa kamera EOS dan lensa EF saling berpasangan dengan baik. Saat ini, ia juga bertanggung jawab atas mekanisme sistem komponen pasangannya, yang mengirimkan informasi antara kamera dan lensa.

Pemrosesan lensa: Hisakazu Nakamitsu
Nakamitsu memantau efisiensi kerja departemen produksi secara menyeluruh, serta kendali mutu yang membantu memastikan pasokan lensa profesional kualitas tinggi yang stabil.

Teknologi produksi: Kenichi Okushima
Okushima bertanggung jawab atas dukungan teknis untuk produksi massal. Departemennya berkontribusi dalam memastikan presisi tinggi lensa asferis ground, mempromosikan otomatisasi pemrosesan lensa sferis presisi tinggi, dan juga berkolaborasi dengan departemen desain produk untuk pengkajian teknologi baru yang lebih canggih.

 

Wawancara ini dilakukan pada saat peluncuran lensa L EF70-200mm baru dari Canon. Silakan juga membaca:
Canon Mengungkapkan EF70-200mm f/2.8L IS III USM
Canon Mengumumkan EF70-200mm f/4L IS II USM

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami