Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Mencapai Stabilisasi Gambar Tanpa Tripod

2021-11-12
1
556
Dalam artikel ini:

Jika kita berbicara tentang peralatan kamera, tripod adalah salah satu peralatan yang paling penting. Tripod memecahkan masalah yang muncul dengan eksposur yang lebih panjang, di mana gerakan sekecil apa pun dapat menghasilkan gambar yang buram. Namun, tripod tidak selalu bisa digunakan (misalnya angin yang kencang, medan yang tidak rata, ruang yang tidak memadai). Selain itu, tripod yang berkualitas berat karena desainnya, yang membuatnya sulit dibawa ke mana-mana. 

Ada beberapa solusi teknis umum untuk memungkinkan stabilisasi gambar tanpa tripod. Beberapa fotografer memotret dalam mode burst untuk mengatasi guncangan kamera yang disebabkan oleh menekan/melepaskan tombol rana. Untuk kamera tanpa mode drive kecepatan tinggi, menggunakan fitur self-timer adalah cara cerdas lain untuk mendapatkan efek yang sama – tanpa jumlah gambar yang banyak. 

 

Berikut adalah beberapa solusi lainnya:

Memanipulasi tali kamera

Meningkatkan ketegangan pada tali kamera dapat membantu menstabilkan kamera Anda, dan cara termudah untuk melakukannya adalah dengan memperpendek tali tersebut. Ini dapat dilakukan dengan tali dilingkarkan di leher, tubuh, atau lengan atas Anda. Jika Anda memotret dari sudut rendah, berdiri di atas tali sambil menariknya dengan kencang juga bisa dilakukan.  

 

Memosisikan lengan ke dalam 

Menggunakan tip ini bersama dengan trik tali kamera memungkinkan pengambilan gambar yang lebih stabil. Menjaga lengan Anda tetap menempel pada tubuh Anda juga sangat membantu; tanda yang bisa Anda ingat-ingat adalah "siku menempel pada pinggul". 

 

Bersandar pada permukaan yang datar

Tubuh Anda juga dapat berfungsi sebagai tripod darurat. Anda bisa melakukannya dengan bersandar pada dinding yang kokoh atau duduk/berbaring. Keduanya bisa sangat membantu saat Anda memotret dengan mode genggam. 

 

Meletakkan kamera di tanah

Kotak yang sederhana bisa menjadi barang yang Anda butuhkan untuk menstabilkan kamera Anda. Bahkan, permukaan datar apa pun dapat berfungsi sebagai alas untuk kamera Anda. Cara populer lainnya untuk melakukan hal ini adalah dengan menggunakan bean bag kecil atau tas berisi beras sebagai dudukan. Sifat tas yang mudah menyesuaikan bentuk memungkinkannya untuk digunakan di berbagai permukaan, sambil tetap menyokong kamera. 

Meskipun trik-trik ini adalah hal yang perlu diketahui setiap fotografer, trik ini akan memberikan hasil terbaik saat digunakan bersama dengan teknologi stabilisasi gambar modern. Kemajuan di bidang ini saat ini memungkinkan kita untuk memanfaatkan fitur seperti Penstabil Dalam Kamera (In-Body IS) dan Penstabil Gambar Dalam Lensa (Optical IS). Dan memiliki peralatan yang tepat memungkinkan fotografer untuk melampaui batas keterampilan mereka.  

 

Canon EOS R5 dan R6 menjadi yang tercanggih dengan In-Body IS lima sumbunya, memungkinkannya untuk menghasilkan stabilisasi hingga delapan stop saat dipadukan dengan lensa yang kompatibel. Misalnya, memadukan RF35mm f/1.8 Macro IS STM dengan EOS R5/R6 memungkinkan fotografer mendapatkan bidikan genggam yang stabil pada kecepatan rana empat detik.

Sementara itu, Optical IS memperluas teknologi stabilisasi gambar. Optik korektif meningkatkan stabilitas dan kecepatan Fokus Otomatis (berguna dalam situasi cahaya redup). Pada lensa RF tertentu, baik kamera maupun lensa berbagi data untuk lebih mengurangi keburaman akibat guncangan kamera dan menghasilkan gambar yang tajam.

Menggabungkan In-Body IS dan Optical IS menciptakan kombo yang sangat efektif untuk mendapatkan foto yang sebenarnya tidak mungkin dilakukan. Manfaat lainnya adalah Anda tidak perlu bergantung pada pengaturan ISO yang lebih tinggi untuk gambar yang lebih jelas. Dengan In-Body IS dan Optical IS, Anda dapat memotret dengan eksposur yang lebih panjang tanpa khawatir akan mendapatkan gambar yang buram. 

 

Jelas terlihat bagaimana In-Body IS dan Optical IS mendukung pengambilan foto yang lebih tangguh dan bebas repot, terutama saat digunakan secara bersama (misalnya EOS R6 dengan RF24-105mm f/4-7.1 IS STM). Yang terpenting, fitur ini memberi fotografer fleksibilitas yang lebih luas dalam menangani pemotretan yang menantang secara teknis. Dikombinasikan dengan tips yang disajikan di sini, mendapatkan foto yang tajam dalam kondisi yang menantang bisa menjadi jauh lebih mudah.

 

Untuk artikel serupa:  

 

 

 

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami