Keseimbangan Kerja dan Hasrat: Bagaimana Daryl Yeo memenuhi hobi fotografinya sambil tetap bekerja purna waktu sebagai seorang IT
Menemukan hasrat sejati bukan soal yang mudah. Apabila menyangkut perjalanan demi menemukan satu subjek, tidak ada yang lebih memahami selain Daryl Yeo, penghobi fotografi. Sejak 2006, Daryl telah menjelajahi fotografi digital, dan telah menghabiskan bertahun-tahun untuk bereksperimen dengan beragam genre fotografi, dan akhirnya menemukan cinta sejatinya – fotografi kehidupan liar. Kami mendatanginya untuk mengetahui lebih lanjut tentang perjalanan seru dan rencananya di kemudian hari. (Dilaporkan oleh Isaiah Tan)
T1: Anda seorang Manajer IT purna waktu. Bagaimana menyeimbangkan pekerjaan dan hobi Anda, dan berapa lama membuat rencana perjalanan fotografis Anda?
Daryl Yeo (D): Meskipun saya sangat ingin membidik pada setiap kesempatan, namun pekerjaan adalah prioritas utama, karena saya membutuhkan penghasilan untuk menunjang hobi saya. Di Singapura, saya bisa memotret pada pagi hari di akhir pekan. Untuk perjalanan fotografis, saya dapat menyusun rencana jauh di muka, misalnya satu tahun, atau kadang secara mendadak, karena saya juga bepergian seorang diri.
T2: Seberapa sering Anda ikut ekspedisi fotografis kehidupan liar?
D: Pada umumnya, saya melakukan satu hingga tiga kali perjalanan ke luar negeri setahun, tergantung lokasi dan durasinya. Perjalanan saya bisa berlangsung selama tiga hari sampai dua minggu.
T3: Ke mana rencana Anda berikutnya, dan mengapa ke sana?
D: Saya punya daftar keinginan yang panjang dengan harapan dapat menangkap gambar unik kehidupan liar. Pada daftar prioritas saya, tercantum wilayah Arktik dan Antartika. Selain itu, saya ingin sekali ke Afrika dan akan menjadi tempat tinggal utama saya.
T4: Pernahkah Anda memikirkan untuk menjadi fotografer purna waktu? Kalau tidak, mengapa?
D: Pada usia saya saat ini, saya berpendapat, mungkin sudah terlalu tua untuk berpindah karier. Saya menghargai para fotografer purna waktu. Persaingannya tinggi di industri ini; tidak mudah memperoleh penghasilan dari fotografi, terlebih lagi apabila menyangkut kehidupan liar, dan itulah mengapa hanya ada segelintir fotografer yang semata-mata mengkhususkan diri pada genre tersebut.
T5: Pernahkah Anda mempertimbangkan untuk menyelenggarakan ekspedisi kelompok fotografis kehidupan liar?
D: Saya memimpin dua ekspedisi kelompok kecil keluar negeri yang terutama terdiri atas teman-teman saya. Saya juga bergabung dalam ekspedisi kelompok lainnya, serta kelompok di luar negeri.
T6: Pernahkah Anda memikirkan untuk mengajar orang lain tentang fotografi kehidupan liar?
D: Memang tidak banyak kursus petunjuk mengenai fotografi kehidupan liar secara lokal, jadi dalam bidang inilah saya bisa berkontribusi. Di samping dasar-dasarnya, saya akan menegaskan tentang membantu setiap orang mengembangkan gaya pribadi, berdasarkan preferensi dan kekuatan mereka. Fotografi sebagai bentuk karya seni adalah sebuah perjalanan, memerlukan waktu dan upaya untuk berkembang dan matang.
T7: Saran apakah yang akan Anda berikan kepada seseorang yang baru saja memulai fotografi kehidupan liar?
D: Saya akan mendorong mereka untuk terus berlatih, berlatih dan berlatih. Mulai dengan kebun binatang, taman burung dan taman lokal lainnya. Kesalahan dan pelajaran dapat dipelajari dengan biaya murah, jadi Anda akan lebih siap untuk perjalanan ke luar negeri. Berikutnya, memiliki rasa penasaran mengenai kehidupan liar. Sering kali, semakin kita memahami dan terhubung dengan subjeknya, semakin berhasil kita menangkap gambar yang bagus. Sesama fotografer kehidupan liar, semuanya harus bertindak secara bertanggung jawab – fotografer harus mengutamakan kesejahteraan hewan di atas keinginannya untuk menangkap gambar.
Sejak tahun 2012, Daryl Yeo telah memenangkan beberap medali dari kompetisi fotografi internasional. Selanjutnya, pada tahun 2014, ia dianugerahi Associateship of the Royal Photographic Society (ARPS) dari Inggris. Di samping itu, ia juga dianugerahi Fellowship dari berbagai asosiasi fotografi, seperti Photographic Society of Singapore, Photographic Society of Malaysia, dan Singapore Colour Photographic Society. Di samping kehidupan liar, Daryl juga menyukai fotografi perjalanan, tarian dan olahraga. Ia adalah bagian dari tim fotografi resmi di Chingay 2012 dan 2014, serta secara sukarela menjadi fotografer dalam acara National Day Parade 2014 (Pawai Hari Nasional).
Videografer profesional yang mencintai fotografi, Isaiah menjalankan perusahaan produksi video, bisnis video/foto pernikahan, serta sebuah bar kecil di Singapura. Ia menikmati bereksperimen dengan teknik fotografis yang berbeda-beda, dan selalu ingin belajar dan menemukan dunia lain di seputarnya.