Foto Kafe – Manfaatkan Sebaik-baiknya Cahaya Alami dan Suasana
EOS M, dengan sensor CMOS ukuran APS-C besar, yang secara mengejutkan dibuat dalam ukuran ringkas supaya Anda bisa membawanya bersama Anda kapan saja dan ke mana saja. Mari kita mempelajari teknik untuk memanfaatkan sepenuhnya kualitas gambar yang tinggi dan fitur terkini untuk menangkap foto-foto yang indah. Berikut ini, kami menyampaikan sejumlah saran untuk pemotretan kafe. Gunakanlah untuk memotret hidangan lezat atau suasana yang indah. (Dilaporkan oleh: Yurika Kadoi)
Halaman: 1 2
Anda dapat mengenal ukuran ringkas EOS M dengan menaruhnya di samping cangkir kopi atau pocket planner (agenda saku).
Hadirkan kegembiraan memotret di lokasi toko
Sesekali, saya menjumpai para penggemar SLR di restoran atau kafe yang dengan diam-diam mengeluarkan kamera mereka dari tas, lalu cepat-cepat memasukkannya kembali setelah memotret. Sungguh kontras dengan pengguna ponsel dan kamera ringkas yang memotret tanpa ragu, pengguna SLR cenderung menahan diri untuk memotret, mungkin karena ukuran dan gaya pemotretan SLR cenderung menarik perhatian orang di sekitarnya. Begitulah, memang sulit menampik pesona kamera SLR, yang menghasilkan gambar berkualitas tinggi dengan efek bokeh yang kuat. Dengan EOS M, dilema ini teratasi.
EOS M tidak menonjol bahkan saat ditaruh di atas meja, sementara bunyi shutter-nya juga lebih senyap daripada kamera SLR. Nah, dengan semua keunggulan itu, Anda tidak perlu lagi cemas soal bunyi pengoperasian di lingkungan yang tenang.
Pengaturan dasar EOS M untuk pemotretan foto kafe.
Untuk memotret di dalam toko, posisikan subjek dekat dengan kamera, sehingga mudah untuk menciptakan buram di latar belakang. Untuk membantu memfasilitasi pengoperasian fokus, saya memilih FlexiZone – Single sebagai mode AF untuk memudahkan pemfokusan pada titik spesifik, dan mode Aperture-priority AE supaya saya dapat secara bebas menyesuaikan pengaturan aperture.
Exposure Mode | Metering Mode | ISO Speed |
---|---|---|
Aperture-priority AE | Evaluative Metering | Auto (Maks: 1600) |
White Balance | AF Mode | AF Operation |
Auto | FlexiZone-Single | One-shot AF |
Continuous AF | Picture Style | Drive Mode |
Disable | Landscape | Single Shooting |
Pemotretan 01: Ubah Aspect Ratio
EF-M22mm f/2 STM/ Aperture-priority AE (1/80 det., f/3.2, +0.7EV)/ ISO 100/ WB: Auto/ Aspect ratio: 1:1
Dengan membidik langsung dari atas, saya menciptakan kontras yang menarik antara bentuk gambar segi empat dan bentuk piring yang bulat.
Mengubah ekspresi fotografis
Salah satu dasar untuk memotret makanan yaitu menciptakan variasi dengan mengubah sudut pemotretan, komposisi, atau latar belakang. Jika Anda ingin yang lebih sederhana namun perbedaannya lebih menonjol, cobalah mengubah aspect ratio (rasio aspek) gambarnya. Apabila Anda memotret satu hidangan tertentu menggunakan rasio aspek 3:2 akan menciptakan banyak ruang yang tidak diinginkan. Dalam kasus tersebut, rasio aspek multipel bisa menjadi pilihan yang praktis. Pada contoh ini, saya memilih format segi empat 1:1, dan memotret secara langsung dari atas. Rasio aspek segi empat menawarkan cara yang sederhana untuk menambahkan sentuh sejuk ke gambar. Opsi aspect ratio lainnya mencakup, 16:9 dan 4:3. Cobalah gunakan juga dua aspek itu.
Komposisi
Foto akan terlihat terlalu jelas jika saya memotret piring secara keseluruhan, jadi, saya sengaja mengkrop sebagian gambar untuk mencuatkan kesan tidak seimbang serta imajinasi orang yang melihatnya.
Cahaya
Untuk mencegah gambar tampak terlalu datar, saya memotret dengan menggunakan cahaya yang menimpa piring dari samping. Saya menggunakan buku putih sebagai reflektor untuk menghaluskan bayangan.
Fitur
Rasio aspek dapat disesuaikan menurut bentuk subjeknya, atau dapat digunakan untuk mengkrop gambar secara gamblang.
Pemotretan 02: Tetapkan Maximum ISO Speed dengan ISO Auto
EF-M18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 49mm/ Aperture-priority AE (1/50 det., f/8.0)/ ISO 1600/ WB: Auto
Untuk menciptakan suasana yang agak gelap, saya menghindari melakukan exposure compensation, dan menyertakan lampu berwarna yang memberikan kesan temaram untuk menambah suasana hati.
Mencegah goyangan kamera
Banyak kafe yang cenderung meredupkan penerangan di tempat mereka untuk menciptakan ruang dengan suasana yang rileks bagi pelanggan. Pemotretan di lingkungan cahaya redup rentan terhadap goyangan kamera lantaran kecepatan shutter yang lebih lambat. Untuk menghindari masalah ini, manfaatkan fitur praktis ISO Auto yang secara otomatis memilih kecepatan ISO rendah untuk bidikan yang diambil di lingkungan yang cerah, seperti tempat duduk di samping jendela, dan menyesuaikan kecepatan ISO di lokasi cahaya redup untuk memperoleh kecepatan shutter yang cukup cepat agar tidak terjadi goyangan kamera. Selain itu, noise cenderung terjadi pada kecepatan ISO ultra-high (ultra tinggi), menyebabkan kualitas gambar menjadi buruk. Namun demikian, masalah ini dapat juga diatasi dengan mengatur ISO speed maksimum untuk ISO Auto.
Komposisi
Saya memastikan bahwa benda-benda dalam komposisi betul-betul sejajar dengan garis horizontal.
Cahaya
Cahaya lembut yang masuk dari jendela besar di kanan. Bayangan tajam tidak tercipta.
Fitur
Meningkatkan kecepatan ISO secara berlebihan dapat menimbulkan noise sehingga merusak kualitas gambar. Untuk bidikan kafe, kecepatan maksimum ISO 1600 sudah cukup.
Pemotretan 03 : Picture Style dan Creative Filter yang Menantang
EF-M22mm f/2 STM/ Aperture-priority AE (1/320 det., f/2.0, +0.7EV)/ ISO 100/ WB: Filter Auto/ Creative: Efek Miniature
Bidikan ini menggambarkan cara kita melihat hidangan sebelum menikmatinya. Di sini, saya bermain dengan efek Miniature untuk menekankan depth (kedalaman) dan warna.
Menghasilkan warna memikat secara visual
Pencahayaan warna hangat sering digunakan di kafe, tetapi sumber cahaya tersebut mungkin menyebabkan gambar dengan tone merah yang kuat. Jika ini terjadi, sesuaikan white balance. EOS M diperlengkapi dengan fitur auto white balance (AWB) yang luar biasa, yang secara otomatis mendeteksi jenis sumber cahaya, sehingga pengaturan ini cukup bagus untuk menangani scene (pemandangan) pada umumnya.
Langkah berikutnya adalah menerapkan efek seperti filter Picture Style dan Creative sesuai preferensi Anda untuk mereproduksi warna secara jelas. Opsi berguna yang tidak terduga adalah filter "Miniature effect" (efek Miniatur), yang tidak hanya memperkuat efek bokeh dan menciptakan lebih banyak ‘depth’, tetapi juga memekatkan warna.
Komposisi
Dengan empat variasi penataan makanan pada piring yang menciptakan bentuk intan, saya mencoba memberikan kesan jarak secara berlebihan antara latar depan dan latar belakang.
Cahaya
Diambil di bawah cahaya latar, saya menempatkan reflektor buatan sendiri (benda putih apa pun, seperti buku) untuk mencegah area depan tampak gelap.
Fitur
Dengan menerapkan filter Creative "Miniature effect", saya menetapkan posisi fokus. Di sini, saya memindahkan area dalam fokus agak ke depan dari bagian tengah.
Lahir di Toyama pada tahun 1978. Setelah lulus dari Engineering Faculty, Kanazawa University, Kadoi bekerja sebagai asisten di kantor fotografer sebelum memulai kariernya sebagai freelancer. Karyanya terpusat pada fotografi pernikahan dan potret, menulis untuk sejumlah majalah, dan memberikan ceramah tentang fotografi. Kadoi juga aktif dalam pemotretan di luar negeri dan foto landscape sebagai bagian dari karya seumur hidupnya.