Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Foto Kafe – Manfaatkan Sebaik-baiknya Cahaya Alami dan Suasana

2013-11-15
5
6.13 k
Dalam artikel ini:

EOS M, dengan sensor CMOS ukuran APS-C besar, yang secara mengejutkan dibuat dalam ukuran ringkas supaya Anda bisa membawanya bersama Anda kapan saja dan ke mana saja. Mari kita mempelajari teknik untuk memanfaatkan sepenuhnya kualitas gambar yang tinggi dan fitur terkini untuk menangkap foto-foto yang indah. Berikut ini, kami menyampaikan sejumlah saran untuk pemotretan kafe. Gunakanlah untuk memotret hidangan lezat atau suasana yang indah. (Dilaporkan oleh: Yurika Kadoi)

Halaman: 1 2

Anda dapat mengenal ukuran ringkas EOS M dengan menaruhnya di samping cangkir kopi atau pocket planner (agenda saku).

Hadirkan kegembiraan memotret di lokasi toko

Sesekali, saya menjumpai para penggemar SLR di restoran atau kafe yang dengan diam-diam mengeluarkan kamera mereka dari tas, lalu cepat-cepat memasukkannya kembali setelah memotret. Sungguh kontras dengan pengguna ponsel dan kamera ringkas yang memotret tanpa ragu, pengguna SLR cenderung menahan diri untuk memotret, mungkin karena ukuran dan gaya pemotretan SLR cenderung menarik perhatian orang di sekitarnya. Begitulah, memang sulit menampik pesona kamera SLR, yang menghasilkan gambar berkualitas tinggi dengan efek bokeh yang kuat. Dengan EOS M, dilema ini teratasi.
EOS M tidak menonjol bahkan saat ditaruh di atas meja, sementara bunyi shutter-nya juga lebih senyap daripada kamera SLR. Nah, dengan semua keunggulan itu, Anda tidak perlu lagi cemas soal bunyi pengoperasian di lingkungan yang tenang.

Pengaturan dasar EOS M untuk pemotretan foto kafe.

Untuk memotret di dalam toko, posisikan subjek dekat dengan kamera, sehingga mudah untuk menciptakan buram di latar belakang. Untuk membantu memfasilitasi pengoperasian fokus, saya memilih FlexiZone – Single sebagai mode AF untuk memudahkan pemfokusan pada titik spesifik, dan mode Aperture-priority AE supaya saya dapat secara bebas menyesuaikan pengaturan aperture.

Exposure ModeMetering ModeISO Speed
Aperture-priority AEEvaluative MeteringAuto (Maks: 1600)
White BalanceAF ModeAF Operation
AutoFlexiZone-SingleOne-shot AF
Continuous AFPicture StyleDrive Mode
DisableLandscapeSingle Shooting

Pemotretan 01: Ubah Aspect Ratio

EF-M22mm f/2 STM/ Aperture-priority AE (1/80 det., f/3.2, +0.7EV)/ ISO 100/ WB: Auto/ Aspect ratio: 1:1

Dengan membidik langsung dari atas, saya menciptakan kontras yang menarik antara bentuk gambar segi empat dan bentuk piring yang bulat.

Mengubah ekspresi fotografis

Salah satu dasar untuk memotret makanan yaitu menciptakan variasi dengan mengubah sudut pemotretan, komposisi, atau latar belakang. Jika Anda ingin yang lebih sederhana namun perbedaannya lebih menonjol, cobalah mengubah aspect ratio (rasio aspek) gambarnya. Apabila Anda memotret satu hidangan tertentu menggunakan rasio aspek 3:2 akan menciptakan banyak ruang yang tidak diinginkan. Dalam kasus tersebut, rasio aspek multipel bisa menjadi pilihan yang praktis. Pada contoh ini, saya memilih format segi empat 1:1, dan memotret secara langsung dari atas. Rasio aspek segi empat menawarkan cara yang sederhana untuk menambahkan sentuh sejuk ke gambar. Opsi aspect ratio lainnya mencakup, 16:9 dan 4:3. Cobalah gunakan juga dua aspek itu.

Komposisi

Foto akan terlihat terlalu jelas jika saya memotret piring secara keseluruhan, jadi, saya sengaja mengkrop sebagian gambar untuk mencuatkan kesan tidak seimbang serta imajinasi orang yang melihatnya.

Cahaya

Untuk mencegah gambar tampak terlalu datar, saya memotret dengan menggunakan cahaya yang menimpa piring dari samping. Saya menggunakan buku putih sebagai reflektor untuk menghaluskan bayangan.

Fitur

Rasio aspek dapat disesuaikan menurut bentuk subjeknya, atau dapat digunakan untuk mengkrop gambar secara gamblang.

Pemotretan 02: Tetapkan Maximum ISO Speed dengan ISO Auto

EF-M18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 49mm/ Aperture-priority AE (1/50 det., f/8.0)/ ISO 1600/ WB: Auto

Untuk menciptakan suasana yang agak gelap, saya menghindari melakukan exposure compensation, dan menyertakan lampu berwarna yang memberikan kesan temaram untuk menambah suasana hati.

Mencegah goyangan kamera

Banyak kafe yang cenderung meredupkan penerangan di tempat mereka untuk menciptakan ruang dengan suasana yang rileks bagi pelanggan. Pemotretan di lingkungan cahaya redup rentan terhadap goyangan kamera lantaran kecepatan shutter yang lebih lambat. Untuk menghindari masalah ini, manfaatkan fitur praktis ISO Auto yang secara otomatis memilih kecepatan ISO rendah untuk bidikan yang diambil di lingkungan yang cerah, seperti tempat duduk di samping jendela, dan menyesuaikan kecepatan ISO di lokasi cahaya redup untuk memperoleh kecepatan shutter yang cukup cepat agar tidak terjadi goyangan kamera. Selain itu, noise cenderung terjadi pada kecepatan ISO ultra-high (ultra tinggi), menyebabkan kualitas gambar menjadi buruk. Namun demikian, masalah ini dapat juga diatasi dengan mengatur ISO speed maksimum untuk ISO Auto.

Komposisi

Saya memastikan bahwa benda-benda dalam komposisi betul-betul sejajar dengan garis horizontal.

Cahaya

Cahaya lembut yang masuk dari jendela besar di kanan. Bayangan tajam tidak tercipta.

Fitur

Meningkatkan kecepatan ISO secara berlebihan dapat menimbulkan noise sehingga merusak kualitas gambar. Untuk bidikan kafe, kecepatan maksimum ISO 1600 sudah cukup.

Pemotretan 03 : Picture Style dan Creative Filter yang Menantang

EF-M22mm f/2 STM/ Aperture-priority AE (1/320 det., f/2.0, +0.7EV)/ ISO 100/ WB: Filter Auto/ Creative: Efek Miniature

Bidikan ini menggambarkan cara kita melihat hidangan sebelum menikmatinya. Di sini, saya bermain dengan efek Miniature untuk menekankan depth (kedalaman) dan warna.

Menghasilkan warna memikat secara visual

Pencahayaan warna hangat sering digunakan di kafe, tetapi sumber cahaya tersebut mungkin menyebabkan gambar dengan tone merah yang kuat. Jika ini terjadi, sesuaikan white balance. EOS M diperlengkapi dengan fitur auto white balance (AWB) yang luar biasa, yang secara otomatis mendeteksi jenis sumber cahaya, sehingga pengaturan ini cukup bagus untuk menangani scene (pemandangan) pada umumnya.
Langkah berikutnya adalah menerapkan efek seperti filter Picture Style dan Creative sesuai preferensi Anda untuk mereproduksi warna secara jelas. Opsi berguna yang tidak terduga adalah filter "Miniature effect" (efek Miniatur), yang tidak hanya memperkuat efek bokeh dan menciptakan lebih banyak ‘depth’, tetapi juga memekatkan warna.

Komposisi

Dengan empat variasi penataan makanan pada piring yang menciptakan bentuk intan, saya mencoba memberikan kesan jarak secara berlebihan antara latar depan dan latar belakang.

Cahaya

Diambil di bawah cahaya latar, saya menempatkan reflektor buatan sendiri (benda putih apa pun, seperti buku) untuk mencegah area depan tampak gelap.

Fitur

Dengan menerapkan filter Creative "Miniature effect", saya menetapkan posisi fokus. Di sini, saya memindahkan area dalam fokus agak ke depan dari bagian tengah.

Yurika Kadoi

Lahir di Toyama pada tahun 1978. Setelah lulus dari Engineering Faculty, Kanazawa University, Kadoi bekerja sebagai asisten di kantor fotografer sebelum memulai kariernya sebagai freelancer. Karyanya terpusat pada fotografi pernikahan dan potret, menulis untuk sejumlah majalah, dan memberikan ceramah tentang fotografi. Kadoi juga aktif dalam pemotretan di luar negeri dan foto landscape sebagai bagian dari karya seumur hidupnya.

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami