Sementara kebanyakan fotografer memburu cahaya, pemotretan pada malam hari merupakan tantangan yang menyenangkan fotografer, khususnya Paul Zizka yang begitu menikmatinya. Cari tahu alasannya, tatkala ia berbagi tentang kegemarannya terhadap fotografi malam.
Fotografi secara definisi adalah menulis atau menggambar dengan cahaya. Jadi, apabila cahayanya diambil, apa yang tersisa bagi kita? Ya banyak, keajaiban yang berlimpah, menurut Paul Zizka, seorang fotografer profesional dalam bidang lanskap pegunungan dan petualangan, berkediaman di Banff, Alberta.
Potret Diri di Mt. Robson Provincial Park
“Saya suka sekali, betapa malam dapat mengubah wajah tempat yang sudah akrab dikenal menjadi pengalaman yang sama sekali berbeda. Saya juga menyukai semua elemen magis yang dikaitkan dengan astrofotografi – aurora, bintang, cahaya bulan – saya selalu terpukau oleh semua keindahan yang diungkapkan kamera, yang tidak dapat dilihat secara kasat mata," ia menjelaskan.
Aurora di Vermilion Lakes, Banff National Park
Pengaturan waktu adalah segalanya apabila Anda mengerjakan fotografi malam. Paul menyarankan untuk menyisihkan waktu, dan sebagian besar, untuk mendapatkan hasil terbaik. "Anda tidak bisa hanya parkir selama 5 menit untuk memotret, lalu pulang ke rumah dengan gambar yang hebat. Pencahayaan lebih lama, menyusun komposisi dan pemfokusan perlu waktu, karena kurangnya cahaya yang tersedia. Sering kali, stacking focus diperlukan."
Omong-omong soal saran, Paul menyusun bidikan genggamnya dengan pengaturan ISO sangat tinggi untuk menghemat waktu. Setelah ia hampir merampungkan komposisinya, ia menempatkan tripod dan memutar ISO ke bawah untuk memperoleh gambar yang dapat digunakan.
Aurora di Greenland
Dengan kanvas yang sangat luas untuk dibidik, Paul mengungkapkan bahwa subjek malam favoritnya adalah aurora borealis. Keuntungan langit gelap dan garis lintang di Canadian Rockies yaitu, aurora akan muncul sewaktu-waktu untuk 'dikagumi'. Jadi, meskipun seseorang bisa memprediksi kemungkinan kemunculannya dengan melihat data, namun aurora sungguh merupakan fenomena yang dapat ditangkap di 'tempat yang tepat, pada waktu yang tepat'.
Paul menambahkan, "Bagi saya, hanya sekadar memotret aurora di langit, tidak cukup. Saya ingin menyatukan komposisi kreatif, dan syukurlah bahwa lingkungan pegunungan memberi saya banyak sekali hal untuk dikerjakan".
Meskipun perjalanannya telah membawanya hingga Ethiopia, Fiji, Nepal, dan sekian banyak penjuru dunia yang terpencil, namun, tempat yang tetap paling membangkitkan gairahnya adalah Canadian Rockies, yang sudah ia kenal baik di siang hari. Itu karena, "astrofotografi memungkinkan saya menemukan kembali tempat yang saya cintai dan melihatnya dengan cara yang baru".
Haffner Canyon di Kootenay National Park
Ketika ditanyakan mengenai bidikan malam yang paling dikenangnya, Paul menunjukkan ke satu bidikan yang menandai awal petualangannya di dunia astrofotografi. Beberapa minggu sebelum foto ini diambil, ia dan seorang pendaki, John Price, mengunjungi Haffner Canyon untuk mensurvei lokasi, dan, meskipun langit sangat mendung, Paul tetap kewalahan dengan segala kemungkinan pemotretan. Walaupun mereka memotret dalam suhu beku selama beberapa jam, "jemari beku sepadan dengan hasilnya".
"Saya senang, betapa fisheye memberikan kesan tempat – seakan berada di kedalaman ngarai. Bulan baru saja menghilang di balik lereng, tapi masih memancarkan sinar cahaya yang mencekam, dan penyertaan dua galaksi (Bimasakti di atas pendaki, dan Andromeda di tengah bingkai) menambah kesan surealis pada pemandangannya," Paul menambahkan.
Seperti yang Anda perkirakan, Paul membawa beragam perlengkapan kamera Canon untuk sesi fotografi malam. Ini termasuk, lensa EOS 5D Mark III, EF16-35mm f/2.8L II USM Canon, dan lensa favoritnya, EF24mm f/1.4L II USM karena memiliki kemampuan mengumpulkan cahaya yang mengagumkan, dan kualitas foto yang sangat tajam.
Mengkhususkan dalam bidang fotografi dalam kondisi sulit, dan tempat yang sulit dijangkau, Paul Zizka memiliki penghayatan mendalam untuk memotret olahraga di pegunungan alpine, dan pengalaman lintas alam, menangkap spirit petualang dan menemukan sudut yang tidak biasa dari subjek pegunungan umum. Sebagai fotografer lanskap, ia khususnya menyukai tantangan menangkap keindahan alam di malam hari, dan fitur unik yang mengiringi langit gelap – bintang, Cahaya Utara dan siluet yang dramatis. Foto-fotonya telah ditampilkan dalam beragam publikasi, termasuk Maclean’s, NatGeo, Alpinist, Huffington Post, The Guardian, Canadian Geographic, Islands, PhotoLife, Fodors.com majalah penjelajahan.