Menangkap Momen dengan Lensa Makro Saat Serat Halus Melayang
Untuk menangkap bidikan close-up pada benda yang sangat mungil, manfaatkanlah lensa makro yang memungkinkan Anda memotret dari jarak dekat. Dalam artikel ini, saya akan menjelaskan cara mengambil bidikan benda yang melayang dengan menggenggam kamera. (Dilaporkan oleh: Yoriko Yamagishi, Ilustrasi oleh: Chisato Imamichi)
KERJA LENSA
Manfaatkan fitur IS untuk bidikan dengan menggenggam kamera
Untuk menangkap bidikan close-up pada benda yang sangat mungil, manfaatkanlah lensa makro yang memungkinkan Anda memotret dari jarak dekat. Selain itu, bidikan ukuran yang sesungguhnya dapat dihasilkan, yang membuat benda sangat mungil, seperti serat halus bunga dandelion dalam contoh ini tampak besar pada gambarnya. Pemotretan dengan menggenggam kamera memberi Anda keleluasaan untuk memastikan bahwa Anda dapat menangkap serat halus secara cepat sebelum serat itu diterbangkan oleh angin, dan apabila diperlukan mobilitas yang tinggi. Namun demikian, jangan lupa mengaktifkan fitur IS dalam hal ini. Dengan kesabaran, arahkan melalui viewfinder dengan menggunakan MF, lalu lepaskan shutter pada saat angin berhenti berhembus dan subjek dalam keadaan diam.
EOS 6D/ EF100mm f/2.8L Macro IS USM/ FL: 100mm/ Aperture-priority AE (1/200 det., f/2.8, +1.7EV)/ ISO 200/ WB: 4.700K
Serat halus dandelion melebarkan sayapnya, saat akan melayang. Di sini saya mengambil bidikan bersinambungan pada saat subjek mulai melayang dalam tiupan angin.
EF100mm f/2.8L Macro IS USM
Dampak goyangan kamera lebih besar apabila rasio pembesaran meningkat, tetapi Anda dapat tenang berkat fitur IS pada lensa ini. Fitur lainnya yang juga berguna adalah full-time MF yang memungkinkan Anda beralih dari AF ke MF selama pemotretan AF high-speed. Lensa ini menghasilkan efek bokeh yang indah dan mulus serta gambaran tajam, dan sangat praktis, bukan hanya sebagai makro, tetapi juga sebagai lensa mid-telefoto.
Klik di sini untuk melihat rincian EF100mm f/2.8L Macro IS USM
Tentukan sudut menurut arah gerakan serat yang diprediksi
Saya menemukan serat halus ini saat akan melayang di lapangan yang ditebari bunga dandelion kuning yang sedang mekar. Saya bergerak mendekati subjek, dan mengambil bidikan dengan menggenggam kamera seraya tubuh saya berbaring di tanah, dan mempertimbangkan jarak dari bunga dandelion di sekitar serta kemungkinan arah serat bunga itu akan bergerak.
Menangkap saat yang tepat dengan shutter high-speed dan mode continuous shooting
Untuk menyusun bidikan yang menonjolkan serat bunga dandelion, yang merupakan tema utama, saya bergerak begitu dekat ke subjek agar tangkainya tidak masuk dalam komposisi. Aperture terbuka dalam mode Aperture-priority AE, dan saya memilih kecepatan ISO untuk mendapatkan kecepatan shutter supaya subjek akan tampak diam dalam hembusan angin yang ringan. Pada contoh ini, saya memilih ISO 200. Saya memposisikan kamera sepanjang bidang yang paralel dengan serat bunga sambil mempertimbangkan warna latar belakang. Pada saat yang bersamaan, saya memilih sudut yang dapat menangkap bentuk dan pergerakan subjek. Saya menetapkan drive mode ke Continuous Shooting untuk menangkap bidikan serat bunga yang melayang dalam hembusan angin, lalu memilih foto yang berhasil menangkap momen saat serat melayang ke udara.
Dengan aperture terbuka, saya dapat mengekspresikan warna bunga dandelion yang mekar di sekeliling subjek. Untuk menonjolkan gradasi bunga dandelion kuning di belakang dan warna cokelat tanah, saya memilih pengaturan exposure yang ditingkatkan. Dengan menangkap momen saat serat bunga meninggalkan “kelompoknya” dan melayang ke udara pada gradasi latar belakang, tema utamanya menonjol dari keadaan di sekelilingnya untuk membentuk alur irama dalam komposisi.
Tema utama tidak menonjol dari sudut ini
Pada contoh ini, tangkai bunga disertakan, dan serat bunga ditangkap sedikit dari atas. Tema utama tidak menonjol dalam komposisi ini.
Sudut dan fokus serat bunga dapat diperbaiki
Dalam bidikan ini, serat bunga melayang ke bawah dalam tiupan angin yang berbaur dengan latar belakang kuning, dan akibatnya tidak bisa ditonjolkan. Selain itu, fokus tidak ditetapkan pada subjek yang dituju.
Lahir di Prefektur Aichi, Yamagishi menjadi seorang fotografer profesional setelah mengembangkan minatnya dalam fotografi selama ia tinggal di A.S. pada tahun 1997. Ia mengkhususkan diri dalam bidikan potret dan bidikan close-up alam.