Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Produk >> Semua Produk

EOS 5D Mark IV: Koreksi Aberasi Lensa—Mencermati Secara Dekat (Bagian 2)

2017-02-02
4
2.81 k
Dalam artikel ini:

Pada bagian terdahulu, kita mencermati secara dekat Digital Lens Optimizer dalam kamera. Sekarang, kita akan melakukan hal yang sama untuk 4 fitur lainnya dari fungsi koreksi aberasi EOS 5D Mark IV, yang mencakup fitur koreksi distorsi baru, yang sebelumnya tidak tersedia dalam kamera. (Dilaporkan oleh: Ryosuke Takahashi)

 

Fitur 1: Koreksi difraksi

Difraksi terjadi apabila gelombang cahaya yang memasuki lensa dihalangi oleh diafragma aperture, menyebabkan cahaya bengkok dan saling mengganggu (atau disebut "difraksi") saat melintasi aperture. Penyimpangan ini dari jalur lintas biasa yang lurus menyebabkan sinar cahaya tidak dapat bertemu kembali secara tepat ketika sinar tersebut mencapai sensor gambar, sehingga membentuk gambar yang tidak tajam. Efek difraksi secara umum dirujuk juga sebagai "difraksi", dan muncul sebagai keburaman yang tipis ibarat cadar di bagian gambar yang terpengaruh, kurang-lebih sama seperti efek aberasi sferis.

Difraksi terjadi di semua lensa. Namun demikian, karena gelombang cahaya akan semakin bengkok agar dapat melintasi bukaan yang lebih kecil, difraksi menjadi semakin terlihat pada aperture yang sempit. Di waktu lalu tidak mungkin menghindari rugi resolusi yang dihasilkannya. Satu-satunya cara untuk menyiasati ini adalah menghindari pemotretan pada aperture sempit yang berlebihan—tindakan tandingan yang tidak terlalu membantu, apabila fotografer perlu meningkatkan depth of field (ketajaman ruang) melampaui derajat tertentu.

Oleh karena itu, fitur koreksi difraksi, khususnya membantu dalam pemandangan semacam itu yang memerlukan aperture sempit. Fitur koreksi difraksi Canon pernah menjadi bagian dari Digital Lens Optimizer, tetapi sekarang, fungsi independen ini dapat diakses melalui menu koreksi aberasi lensa.

Efek koreksi difraksi begitu jelas, seperti yang bisa Anda lihat dari contoh di bawah ini, di mana kami membandingkan bidikan gambar pada bidikan aperture yang berbeda-beda dengan dan tanpa koreksi difraksi. Perhatikan, bahwa semakin besar f-number, semakin terlihat jelas difraksinya.

Aktifkan koreksi difraksi dalam situasi berikut ini:
- Apabila menggunakan aperture sempit untuk meningkatkan depth-of-field.
- Apabila menyempitkan aperture agar mencapai kecepatan rana yang lebih lambat.
- Apabila ingin mencapai resolusi gambar yang sebaik mungkin, tanpa menghiraukan pengaturan aperture.

EOS 5D Mark IV/ EF70-200mm f/2.8L IS II USM/ FL: 145mm/ Aperture-priority AE (f/8, 1/1000 det., EV±0)/ ISO 400/ WB: Daylight

 

f/8

Koreksi difraksi - OFF (MATI)

Koreksi difraksi - ON (HIDUP)

 

f/11

Koreksi difraksi - OFF (MATI)

Koreksi difraksi - ON (HIDUP)

 

f/16

Koreksi difraksi - OFF (MATI)

Koreksi difraksi - ON (HIDUP)

 

f/22

Koreksi difraksi - OFF (MATI)

Koreksi difraksi - ON (HIDUP)

 

Fitur 2: Koreksi aberasi kromatik

Aberasi kromatik terjadi, karena lensa membiaskan panjang gelombang cahaya yang berbeda-beda, menyebabkan warna yang berlainan tidak dapat bertemu di titik yang sama pada sensor gambar.

Terdapat dua jenis aberasi kromatik. Aberasi aksial terjadi apabila panjang gelombang cahaya yang berbeda terfokus pada titik yang berlainan di sepanjang poros lensa (pada jarak yang berbeda-beda dari sensor gambar). Ini terwujudkan sebagai warna yang berbeda di luar fokus pada bagian gambar yang berlainan, dan cenderung semakin nyata pada lensa telefoto. Sementara itu, aberasi lateral (juga dikenal sebagai aberasi melintang) terjadi apabila panjang gelombang cahaya yang berlainan difokuskan pada bidang fokus (sensor gambar), tetapi pada posisi yang berbeda-beda. Ini terwujudkan sebagai colour fringing (variasi warna), dan lensa sudut lebar khususnya rentan terhadap hal ini.

Aberasi aksial adalah hasil dari jarak pemfokusan panjang gelombang yang berkenaan dengan sensor gambar, dan ini kerap diminimalkan dengan menggunakan aperture yang lebih kecil, yang memastikan bahwa panjang gelombang tetap akan berada dalam fokus yang bisa diterima. Sebaliknya, aberasi lateral adalah masalah posisi pada sensor gambar, di mana panjang gelombang terfokus, dan karenanya tidak dapat dikurangi dengan menyempitkan aperture.

Memang sulit untuk sepenuhnya menghilangkan aberasi kromatik melalui penggunaan optik, walaupun telah ada upaya untuk mengatasinya dengan desain optik lensa yang memiliki kemampuan. Aberasi aksial juga lebih kompleks untuk diatasi, karena menyebabkan memburuknya ketajaman gambar.

Dengan memiliki fungsi koreksi aberasi kromatik dalam kamera, Anda dapat mengurangi efek aberasi aksial tanpa harus menggunakan aperture yang lebih sempit, dan juga colour fringing (variasi warna) dari aberasi lateral tanpa mengubah panjang fokusnya. Jika digunakan secara tepat, ini akan menjadi alat yang dahsyat, yang memungkinkan Anda menggunakan lensa hingga potensi yang sepenuhnya.

Aktifkan koreksi aberasi kromatik dalam situasi berikut ini:
- Dengan lensa telefoto, apabila Anda harus membidik pada aperture maksimum agar dapat memperoleh depth-of-field yang diinginkan.
- Apabila memotret pada sudut telefoto, ketika Anda ingin menghindari pengubahan pengaturan aperture karena ini akan memengaruhi penampilan gambar Anda.
- Apabila memotret pada sudut lebar, ketika Anda ingin menggunakan sudut pandang yang ekstrem agar dapat membesar-besarkan perspektif.

 

Sudut lebar (FL: 24mm/ f/4)

Koreksi aberasi kromatik - OFF (MATI)

Koreksi aberasi kromatik - ON (HIDUP)

EOS 5D Mark IV/ EF16-35mm f/2.8L II USM/ FL: 16mm/ Aperture-priority AE (f/11, 1/320 det., EV+0,3)/ ISO 100/ WB: Daylight

Perhatikan, bagaimana koreksi aberasi kromatik telah mengurangi colour fringing (variasi warna) di sekeliling tepi bangunan, menghasilkan sketsa yang lebih jernih. Variasi warna di sekeliling awan pada pinggiran gambar pun sudah ditiadakan, dan awan terlihat lebih putih daripada gambar yang tidak dikoreksi. Memang sebaiknya mengaktifkan koreksi aberasi kromatik bilamana Anda menggunakan lensa sudut lebar.

 

Telefoto (FL: 300mm/ f/5.6)

Koreksi aberasi kromatik - OFF (MATI)

Koreksi aberasi kromatik - ON (HIDUP)

EOS 5D Mark IV/ EF28-300mm f/3.5-5.6L IS USM/ FL: 300mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/800 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Auto

Pada lensa telefoto, aberasi aksial kemungkinan besar terjadi, dibandingkan dengan aberasi lateral. Namun demikian, sebagian kejadian aberasi lateral masih dapat diamati pada tepi gambar. Aberasi aksial menghasilkan spot warna yang menyebabkan penyelesaian subjek terlihat tidak bagus, dan keseluruhan gambar tidak tajam. Semua ini terlihat pada contoh di atas, tetapi Anda juga bisa melihat, bagaimana ketidaktajaman ini dikurangi oleh koreksi aberasi kromatik.

 

Fitur 3: Koreksi penyinaran periferal

Koreksi penyinaran periferal mengoreksi jatuhan cahaya periferal (lebih umum dikenal sebagai vignetting optik). Vignetting optik terjadi apabila sebagian sinar cahaya terhalangi atau dibayangi oleh beberapa elemen di dalam laras lensa. Ini mengurangi aperture efektif yang cahaya insiden di luar poros bisa melintas, yang menghasilkan intensitas cahaya yang kurang progresif ke arah sudut gambar.

Jatuhan cahaya periferal sudah merupakan sifat lensa akibat bentuk larasnya, dan karena masih terdapat varian dalam ukuran elemen di dalam lensa, meskipun tata-letak semua elemen ini dioptimalkan. Satu cara untuk menyiasatinya adalah menyempitkan aperture supaya cahaya yang memasuki lensa lebih sempit, tetapi itu berarti bahwa penggunaan pengaturan aperture Anda sangat terbatas.

Fungsi koreksi penyinaran periferal mengoreksi jatuhan cahaya melalui penggunaan teknologi pasca-pemrosesan gambar, mencerahkan sudut gambar tanpa harus mengubah pengaturan aperture. Contoh di bawah menunjukkan, seberapa besar perbedaan yang bisa dicapai oleh fungsi ini—gambar yang dikoreksi memiliki kejernihan dan kecerahan dari sudut-ke-sudut pada seluruh kisaran fokus.

Gunakan koreksi penyinaran periferal dalam situasi berikut ini:
- Apabila komposisi Anda mencakup penangkapan langit yang sangat luas.
- Apabila Anda memotret bidikan potret wajah, dan ingin menggunakan aperture maksimum untuk menciptakan efek tertentu.
- Sewaktu fotografi makro sudut lebar, apabila Anda ingin menggunakan aperture maksimum.

 

Sudut lebar (FL: 16mm/ f/11)

Koreksi penyinaran periferal - OFF (MATI)

Koreksi penyinaran periferal - ON (HIDUP)

EOS 5D Mark IV/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 24mm/ Aperture-priority AE (f/4, 1/1600 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Daylight

Jatuhan cahaya periferal adalah suatu bentuk yang umumnya dikenal sebagai "vignetting", dan khususnya rentan terjadi apabila memotret pada sudut lebar dengan pengaturan aperture yang mendekati maksimum, karena kondisi ini menghasilkan lebih banyak kejadian cahaya di luar poros. Dengan mengaktifkan fungsi koreksi penyinaran periferal, memungkinkan lebih banyak sudut gambar dengan warna yang merata, jadi biarkan saja aktif, kecuali Anda bertujuan menciptakan gambar dengan efek vignetting.

 

Telefoto (FL: 300mm/ f/5.6)

Koreksi penyinaran periferal - OFF (MATI)

Koreksi penyinaran periferal - ON (HIDUP)

EOS 5D Mark IV/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 105mm/ Aperture-priority AE (f/4, 1/2000 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Daylight

Jatuhan cahaya periferal masih bisa terlihat dalam bidikan gambar pada kisaran telefoto, meskipun tidak sesignifikan seperti yang Anda lihat dalam gambar sudut lebar. Di sini, kita sekali lagi mengamati efek yang terlihat dari fungsi koreksi penyinaran periferal—cahaya seakan-akan diarahkan ke empat sudut gambar. Ini adalah satu fungsi yang berguna untuk menangkap gambar burung dan pesawat udara di angkasa.

 

Fitur 4: Koreksi distorsi

Penyebab umum distorsi adalah, apabila sinar cahaya tidak jatuh pada titik yang tepat pada bidang gambar (sensor gambar). Karena tidak bisa dicegah dengan cara memanipulasi pengaturan aperture, satu-satunya cara mengatasinya adalah menggunakan lensa canggih di mana lebih sedikit distorsi yang terjadi.

Fungsi koreksi distorsi dalam kamera Canon mengoreksi berdasarkan pada data lensa, memastikan koreksi yang sesuai untuk distorsi laras (umumnya pada sudut lebar) dan distorsi bantal jarum (umumnya pada sudut telefoto). Coba lihat contoh di bawah, dan perhatikan, bagaimana garis horizontal pada subjek terlihat lebih lurus dalam gambar yang dikoreksi.

Foto sudut lebar cenderung tampak menyembul dekat bagian tengah, akibat distorsi laras. Koreksi distorsi menghaluskan efek ini, juga karena, ini dilaksanakan secara merata di seluruh gambar, bukan hanya pada tepinya saja. Namun demikian, perhatikan juga, bahwa apa pun jenis distorsinya, bagian gambar akan dikrop dalam proses, jadi, apabila Anda menyusun gambar, sebaiknya sisihkan sebagian ruang di bagian pinggir.

Jika membidik dalam Live View, Anda bisa mempratinjaukan, bagaimana gambar yang dikoreksi akan terlihat. Setelah distorsi dikoreksi, kemiringan dan ketidakseimbangan dalam gambar menjadi lebih terlihat, dan karenanya lebih mudah untuk mengoreksi, sehingga Anda dapat menyusun gambar dengan baik.

Gunakan koreksi distorsi dalam situasi berikut ini:
- Dalam foto lanskap yang memperlihatkan cakrawala.
- Apabila memotret bangunan dengan garis lurus yang secara ideal digambarkan begitu jernih.
- Dalam fotografi still life (tidak bergerak), sehingga bentuk subjek bisa digambarkan secara akurat.

 

Sudut lebar (FL: 16mm/ f/8)

Koreksi distorsi - OFF (MATI)

Koreksi distorsi - ON (HIDUP)

EOS 5D Mark IV/ EF16-35mm f/4L IS USM/ FL: 16mm/ Aperture-priority AE (f/8, 1/15 det., EV-1,0)/ ISO 800/ WB: Auto

Distorsi laras khas lensa sudut lebar telah dikoreksi—perhatikan, bagaimana garis pada meja dan tikar tatami lebih lurus dalam gambar yang dikoreksi, dibandingkan yang tidak dikoreksi. Kadang kala, Anda tidak menyadari betapa besar distorsi itu sesungguhnya. Fungsi ini tidak hanya bagus untuk bidikan di dalam ruangan, tetapi juga bidikan di luar ruangan, lanskap dan beragam variasi pemandangan.

 

Telefoto (FL: 105mm/ f/8)

Koreksi distorsi - OFF (MATI)

Koreksi distorsi - ON (HIDUP)

EOS 5D Mark IV/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 105mm/ Aperture-priority AE (f/8, 1/125 det., EV+0,7)/ ISO 100/ WB: Daylight

Mungkin tidak senyata distorsi laras dalam bidikan sudut lebar, tetapi bidikan gambar pada sudut telefoto akan memiliki distorsi bantal jarum, yang dapat dilihat pada contoh di atas. Dengan mengoreksi ini akan menggambarkan bentuk bangunan secara lebih akurat—amati, bagaimana garis di bagian atap terlihat lebih lurus. Ini lebih mudah untuk dibidik apabila Anda menampilkan kisi-kisi di layar viewfinder/LCD.

 

Untuk mengetahui selengkapnya mengenai Digital Lens Optimizer, bacalah yang berikut ini:
EOS 5D Mark IV: Koreksi Aberasi Lensa—Mencermati Secara Dekat (Bagian 1)

 

Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

 

 

EF70-200mm f/2.8L IS II USM

Klik di sini untuk rincian selengkapnya

 

EF16-35mm f/2.8L II USM

Klik di sini untuk rincian selengkapnya

 

EF28-300mm f/3.5-5.6L IS USM

Klik di sini untuk rincian selengkapnya

 

 

 

Ryosuke Takahashi

 

Lahir di Aichi tahun 1960, Takahashi memulai karier freelance pada tahun 1987 setelah bekerja pada studio foto iklan dan penerbit. Melakukan pemotretan untuk majalah besar, ia telah bepergian ke banyak penjuru dunia dari tempat kedudukannya di Jepang dan Tiongkok. Takahashi adalah anggota Japan Professional Photographers Society (JPS).

 

Digital Camera Magazine

 

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

 

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami