Sekarang, kamera DSLR tidak lagi sekadar alat untuk mengambil foto. Fungsi shooting filmnya telah ditingkatkan ke tingkat yang menakjubkan. Berikut ini, kami akan membuktikan kemampuan shooting film canggih yang diklaim oleh EOS 7D Mark II. (Diedit oleh: Video Salon, Laporan oleh: Akira Inoue, Model: Sayaka Ono)
Halaman: 1 2
Performa AF yang disempurnakan
EOS 7D Mark II dinobatkan sebagai flagship model APS-C. Dibandingkan dengan EOS 7D, kamera ini dibekali dengan peningkatan fungsi dasar seperti continuous shooting, AF, dan pengurangan noise.
Walaupun EOS 5D Mark II tetap menjadi model populer untuk shooting film, adalah fakta bahwa fokus selama shooting film tidaklah mudah karena depth of field sensor full-frame yang terlalu dangkal. Sebaliknya, sensor APS-C, yang ukurannya lebih dekat dengan sensor film, menawarkan keseimbangan yang baik antara depth of field dan kualitas gambar, sehingga menjadi pilihan yang lebih mudah digunakan untuk merekam film.
Namun, poin lain yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa EOS 7D Mark II dilengkapi dengan Dual Pixel CMOS AF yang diterima sangat baik, yang juga digunakan pada model seperti EOS C100, kamera sinema digital, dan EOS 70D. Ketika membandingkan EOS 7D Mark II dengan EOS C100, kita menemukan bahwa walaupun kecepatan pelacakan fungsi continuous AF untuk kedua model ini hampir setara, kemampuan deteksi wajah EOS 7D Mark II telah ditingkatkan secara signifikan. Contohnya, dalam sebuah adegan ketika seseorang yang sedang berjalan melewati bagian belakang pohon sejenak, fungsi AF pada EOS 7D Mark II tidak menghentikan pekerjaan deteksi wajahnya. Dengan kontrol cerdas yang sekarang tersedia, bisa dikatakan bahwa fungsi AF memastikan shooting film yang mulus bahkan di lokasi yang sedikit rumit untuk ditangani.
FILM CONTOH
Pengambilan gambar film contoh ini direkam menggunakan EOS 7D Mark II untuk menguji berbagai situasi berbeda termasuk potret, objek bergerak (kereta melaju), dan area remang-remang. AF mode digunakan untuk merekam adegan ketika subjek muncul dan berjalan menuju kamera segera setelah rekaman dimulai. EOS 7D Mark II mampu mempertahankan fokus pada wajahnya setiap saat.
Dual Pixel CMOS AF canggih untuk shooting film
EOS 7D Mark II dilengkapi dengan AI Servo AF III, yang melacak subjek sedekat mungkin bahkan ketika titik AF kehilangannya atau ketika suatu objek muncul di depannya. Noise mekanis agak tenang ketika lensa STM dipasang. Catat bahwa AI Servo AF III tidak dapat digunakan saat kamera merekam dalam 1080/60p.
Pengaturan AF yang rinci
Kecepatan AF dapat ditetapkan ke salah satu dari empat tingkat ketika AF mode ditetapkan ke [FlexiZone - Single] dan ketika lensa yang kompatibel dipasang pada kamera.
Kepekaan pelacakan AF dapat ditetapkan ke salah satu dari lima tingkat yang tersedia. Ketika "Locked on" dipilih, kamera kurang cenderung untuk melacak subjek yang berbeda bahkan ketika subjek asli telah pindah sementara dari titik AF.
Dukungan hingga ISO 16000
Berkat sensor CMOS yang baru dikembangkan dan prosesor "Dual DIGIC 6" baru, EOS 7D Mark II menawarkan performa pengurangan noise yang jauh lebih baik dalam kondisi rendah cahaya, yang menjadi masalah pada EOS 7D. Bahkan untuk shooting film, ISO 16000 dapat digunakan untuk penggunaan umum. Walaupun model yang digunakan untuk ulasan ini adalah purwarupa, EOS 7D Mark II menunjukkan kemampuan luar biasa dalam pemotretan kecepatan ISO tinggi dengan hanya lilin sebagai pencahayaan. Tentu saja, noise meningkat ketika kecepatan ISO tinggi. Meski demikian, pemotretan kecepatan ISO tinggi berguna dalam berbagai situasi pengambilan gambar. Selanjutnya, dengan built-in interval timer, sekarang lebih mudah untuk melakukan tantangan time-lapse shooting pada langit malam.
Kecepatan ISO hingga 16000 dapat digunakan untuk penggunaan umum, dibandingkan dengan ISO 6400 pada EOS 7D.
Merekam film dengan cahaya dari satu lilin
Film direkam menggunakan purwarupa. Aperture dan shutter speed ditetapkan masing-masing ke f/4,0 dan 1/60 det dalam semua kasus.
Untuk pertama kalinya, 1080/60p didukung oleh fungsi EOS Movie (progressive shooting* pada 60 frame per detik). Namun, satu hal yang saya harap bisa ditingkatkan adalah fungsi Dual Pixel CMOS AF, yang saat ini terbatas hanya untuk 1080/30p karena kecepatan pemrosesan prosesor gambar.
Selain MOV, format MP4, yang didukung pada berbagai jenis perangkat, juga dapat dipilih. Film dapat disimpan dengan bit rate yang lebih rendah sehingga dapat dikirim ke dan dilihat pada smartphone. EOS 7D Mark II pun dilengkapi dengan slot kartu memori ganda yang kompatibel dengan CF dan kartu SD. Ketika kapasitas kartu sudah penuh, perekaman akan berlanjut pada media lain. Data video non-kompresi juga dapat dikirim dari port output HDMI ke perangkat eksternal seperti PC untuk diedit.
Fungsi baru yang memudahkan lainnya
Dengan built-in interval timer, kamera akan secara otomatis terus mengambil gambar pada interval yang dipilih tanpa perlu melepaskan shutter setiap kali.
Untuk pertama kali pada serie EOS, perekaman film pada 1080/60p (progressive shooting pada 60 frame per detik) bisa dilakukan (hanya tersedia pada format IPB). Namun, perhatikan bahwa Servo AF dinonaktifkan selama pengambilan gambar 1080/60p.
* Harap diperhatikan bahwa gambar tampilan layar menu adalah dari sistem NTSC. Tampilan akan berbeda pada sistem PAL.
*Progressive shooting: Mode perekaman untuk film. Mode lain disebut dengan interlaced (bertautan).
Sebagai perwakilan dari perusahaan produksi video MAXiMEDIA, Mr. Inoue juga merupakan juru kamera aktif. Berpengalaman dalam TI, saat ini ia menjadi ujung tombak perkembangan dalam produksi video live yang memanfaatkan teknologi streaming real-time. Selain itu, Mr. Inoue yang multi-talenta melatih bakatnya di berbagai bidang, termasuk mengelola fanpage Facebook, menjadi pengamat pada program Ustream untuk masyarakat videografi, dan menulis untuk majalah.
Video Salon mulai terbit pada tahun 1980, dan menjadi satu-satunya majalah Jepang yang khusus membahas peralatan videografik. Melayani pembaca yang berkisar dari yang benar-benar amatir hingga yang profesional, majalah ini memiliki reputasi mapan tidak hanya berkat informasi yang disampaikan tentang kamera video dan perangkat lunak editing, tetapi juga ulasan drive-run tentang videografi dengan kamera DSLR terbaru serta saran ahli dan tutorial.
Diterbitkan oleh GENKOSHA Co., Ltd