Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Produk >> Semua Produk

EOS 80D Wawancara dengan Pengembang (Bagian 1): Perbaikan Besar pada Performa AF

2016-05-26
2
2.26 k
Dalam artikel ini:

EOS 80D baru sarat dengan berbagai teknologi baru. Dalam serial wawancara ini, tampak pengembang EOS 80D begitu menghayati pembicaraan tentang konsep dan proses pengembangan. Di Bagian 1 ini, kami bertanya kepada mereka tentang keuntungan yang dapat pengguna nikmati dengan fokus pada perbaikan besar yang dibuat dengan teknologi terkait AF, seperti Dual Pixel CMOS AF. (Pewawancara: Ryosuke Takahashi   Group, foto oleh: Takehiro Kato)

(Baris belakang dari kiri)
Kohei Furuya (ICP R&D Pusat 2)/ Koji Ikeda (Pusat Pengembangan ICP 2)/ Terutake Kadohara (ICP R&D Pusat 2)/ Takashi Ichinomiya (ICP R&D Pusat 2)/ Yuichiro Sugimoto (Divisi ICP 1)

(Baris depan dari kiri)
Takashi Kishi (Pusat Pengembangan ICP 2)/ Masahiro Kobayashi (Divisi ICP 2)/ Nobuyuki Inoue (Pusat Pengembangan ICP 2)/ Koji Sato (Pusat Pengembangan ICP 1)/ Yutaka Watanabe (Pusat Pengembangan ICP 1)

 

Dual Pixel CMOS AF yang Disempurnakan

- Bagaimana konsep pengembangan EOS 80D?

Kobayashi: Konsep yang kami adopsi adalah “profesional dan ortodoks”. EOS 80D dilengkapi dengan fungsi pemotretan profesional sebanding dengan model yang lebih tinggi, sementara perbaikan konservatif telah dilakukan untuk fitur kamera tradisional pada EOS 70D. Canon berusaha untuk mencapai “kecepatan, kenyamanan, dan kualitas” yang lebih baik, yang merupakan konsep di balik kamera EOS, untuk DSLR kelas menengah. Yang penting adalah, bahwa kamera kelas ini mengatasi kebutuhan pengguna yang ingin menghasilkan gambar dengan kualitas yang lebih profesional. EOS 80D pun telah dikembangkan berdasarkan konsep yang sama.

- Apa saja peningkatan yang dibuat pada Dual Pixel CMOS AF?

Kadohara: Pertama-tama, pengoperasian Dual Pixel CMOS AF tidak lagi dibatasi oleh jenis lensa yang digunakan. Pada EOS 80D, Dual Pixel CMOS AF mampu mengatur fokus untuk semua lensa EF yang mendukung pemfokusan otomatis dan juga ketika sedang menggunakan extender. Tidak hanya itu, EOS 80D juga mendukung pemotretan beruntun Live View dengan Servo AF, yang pertama kalinya untuk kamera EOS yang dilengkapi dengan Dual Pixel CMOS AF.

 

DUAL PIXEL CMOS AF

Dua fotodioda yang juga dapat digunakan untuk AF tersusun dalam satu piksel. Posisi subjek dideteksi dalam bentuk gelombang. Jumlah ketidaksejajaran dalam bentuk gelombang ini kemudian digunakan untuk menghitung jarak dari subjek dan memindahkan elemen lensa fokus dengan cepat ke posisi fokus yang tepat. Mekanisme ini secara mendasar berbeda dengan mekanisme AF kontras.

- Tolong ceritakan lebih lanjut tentang keuntungan dari sensor gambar baru dari perspektif pengguna.

Kishi: Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas gambar dan kecepatan. Pengguna kami sekarang dapat menikmati gambar dengan resolusi yang lebih tinggi sekitar 24,2 megapiksel. Sensor ini juga meningkatkan rentang kecepatan ISO normal dari ISO 100 ke 16.000 dan kecepatan memotret diam hingga sekitar 7 fps.  Sensor gambar baru ini juga mendukung pengambilan film Full HD dan 60p sebagaimana Dual Pixel CMOS AF.

- Saya percaya jumlah informasi akan menjadi sangat besar dengan peningkatan jumlah piksel. Apakah ada upaya khusus yang dibuat selama pengembangan sensor gambar ini?

Kishi: Selain membaca data dari sensor CMOS, performa prosesor gambar juga merupakan faktor penting. Bahkan, DIGIC 6 telah memainkan peran vital dalam mencapai pengambilan film 50p/60p dalam Full HD. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kombinasi dari sensor gambar dan prosesor telah memungkinkan untuk mencapai kecepatan tinggi serta jumlah piksel yang tinggi.

- Saya berpendapat bahwa kamera ini secara teknis menantang untuk memperkenalkan Dual Pixel CMOS AF pada sensor gambar sambil meningkatkan jumlah piksel. Benar begitu?

Kishi: Maaf jika penjelasan saya agak konseptual. Kami memperkenalkan berbagai teknologi dan upaya, dari membaca data dari piksel hingga transmisi melalui sirkuit dan pengolahan dengan prosesor gambar. Kami juga melakukan yang terbaik untuk menerapkan teknologi terbaru dalam miniaturisasi sensor gambar.

 

Keuntungan memiliki AF 45 titik

- Jumlah titik AF telah meningkat menjadi 45. Apa keuntungannya dalam pemotretan aktual?

Kadohara: Dibandingkan dengan AF 19 titik, kami menambahkan titik AF ke sudut diagonal yang berlawanan dari sudut pandang. Hal itu menawarkan fleksibilitas yang lebih besar saat mengatur komposisi bidikan. Titik AF yang besar juga semakin memudahkan untuk membentuk semacam “permukaan” yang terbuat dari titik AF. Hal ini mencegah agar fokus tidak jatuh ke latar belakang alih-alih ke subjek yang dituju ketika memilih pemilihan otomatis AF 45. Pada saat yang sama, ini juga meningkatkan performa pelacakan objek bergerak.

- Secara numerik, sejauh mana peningkatan cakupan dengan peningkatan dari AF 19 titik ke 45?

Kadohara: Cakupan meningkat sekitar 120%, yang setara dengan sekitar 2,2 kali.

- Ketika menentukan tata letak titik AF, apakah ada aspek tertentu yang mendapat upaya ekstra, atau perhatian lebih?

Kadohara: AF 45 titik pada EOS 80D berasal dari AF 65 titik yang digunakan dalam sistem untuk EOS 7D Mark II. Ketika kami mengembangkan EOS 7D Mark II, menangkap subjek dengan “permukaan” titik AF adalah hal yang kami upayakan untuk tercapai. Konsep yang sama juga berlaku untuk pengembangan EOS 80D.

- Apakah sensor AF dari EOS 80D memiliki karakteristik umum yang sama dengan EOS 7D Mark II?

Ichinomiya: Ukuran bodi EOS 80D kecil dibandingkan dengan bodi EOS 7D Mark II, jadi kami mengembangkan sebuah sensor AF ringkas yang baru sekaligus mempertahankan tingkat performa yang tinggi. Adapun dengan sensor gambar, kami menggunakan proses miniaturisasi untuk mengecilkan bodi. Sementara itu, peningkatan batas cahaya rendah untuk EV-3.0 dapat dikaitkan dengan struktur piksel, yang sama seperti sensor AF untuk EOS-1D X. Teknologi ini mengurangi noise secara menyeluruh, memungkinkan kita untuk mencapai batas rendah cahaya EV-3.0.

- Seperti apa struktur piksel untuk sensor AF pada EOS-1D X?

Ichinomiya: Kami tidak dapat mengungkapkan detailnya, tetapi kami telah memosisikan bagian semacam antena untuk mengonversi cahaya menjadi elektron sehingga noise yang terambil menjadi minimal. Teknologi ini pertama kali dikembangkan untuk EOS-1D X, dan sekarang secara bertahap digunakan juga pada model kelas menengah. Untuk sensor AF EOS 80D, kami mencapai tingkat performa yang tinggi dengan mengembangkan struktur yang lebih lanjut guna mencegah pengambilan noise.

- Bisakah Anda memberikan beberapa contoh spesifik untuk membantu kami memvisualisasikan kecerahan EV-3.0 dengan lebih mudah?

Ichinomiya: Secara umum, kecerahannya hampir setara dengan bulan purnama atau cahaya bulan. Meski batas rendah cahaya yang sama juga tersedia di EOS 6D, kami telah menerima umpan balik dari beberapa pengguna yang mengatakan bahwa lampu kilat tidak dibutuhkan, bahkan ketika menangkap daerah yang tidak diterangi oleh lampu spot pada upacara pernikahan. Ini salah satu contoh yang memperlihatkan performa EV-3.0.

- Barusan Anda menyebut tentang cahaya bulan. Dengan subjek apa saja AF akan berfungsi di bawah cahaya bulan?

Ichinomiya: Subjek dengan kontras yang tegas adalah yang ideal. Jika kita memikirkan sepanjang garis kontras hitam-putih, sesuatu seperti kontras warna pada zebra atau panda, mungkin semacam itu? Untuk subjek manusia, AF akan mampu mendeteksi mata kita, karena memiliki kontras yang relatif kuat dibandingkan dengan bagian lain dari tubuh.

- Ada lebih banyak titik AF yang kompatibel dengan f/8. Apa keuntungannya?

Kadohara: Jika Anda memiliki lensa dan extender, Anda sekarang dapat melakukan AF dengan beberapa titik, meskipun ada pembatasan pada kombinasi lensa dan extender. AF juga memungkinkan jika f-number komposit adalah f/8, yang sangat berguna ketika menggunakan lensa telefoto super untuk fotografi burung liar dan olahraga. Dapat digunakan hingga AF 27 titik, menjadikannya lebih mudah untuk menangkap subjek dengan “permukaan”.

- Apa saja lensa yang mendukung AF di f/8?

Kadohara: Di antara jajaran yang ada, kami punya EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM dan EF200-400mm f/4L IS USM Extender 1.4x. Kamera ini menggunakan pola pemfokusan Kelompok G, dengan sembilan titik AF di pusat mendukung AF tipe silang, sedangkan area pada kedua sisi memungkinkan untuk pemfokusan garis sensitif horizontal dengan AF titik tunggal. Untuk kombinasi seperti EF 70-200mm f/4L IS USM dan Extender EF 2×III, AF tipe silang masih mungkin dengan titik AF tengah menggunakan pola Kelompok H.

Pola pemfokusan Kelompok G, yang mendukung AF hingga 27 titik AF.

A: Pemfokusan tipe silang
B: Pemfokusan Garis-Sensitif Horizontal

 

Pola pemfokusan Kelompok H. Untuk kombinasi EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM + Extender EF1.4x III atau EF200-400mm f/4L IS USM Extender 1.4x + Extender EF2x III, pemfokusan tipe silang presisi tinggi dimungkinkan dengan titik AF tengah.

A: Pemfokusan Tipe Silang

 

Evolusi AI Servo AF II

- Jenis pemandangan apa saja yang jadi lebih mudah dengan penambahan Large Zone AF?

Kadohara: Area AF dibagi menjadi tiga zona, yang berguna ketika Anda mengambil gambar close-up subjek serta ketika Anda ingin mengambil bidikan percobaan dengan menentukan posisi kasar subjek. Area yang dicakupnya lebih luas dari Zone AF, sehingga membuatnya cocok juga untuk melacak objek bergerak.

- Bagaimana cara terbaik untuk membedakan penggunaan antara AI Servo AF II dan AF pemilihan otomatis 45-titik?

Kadohara: Large Zone AF dianjurkan ketika ada cukup banyak gerakan pada subjek dan ketika Anda ingin mempertahankan fokus dalam area ini sehingga komposisi tidak akan terpengaruh. Ini sangat berguna ketika subjek bergerak naik dan turun dalam zona.

Large Zone AF pada EOS 80D

 

- Kemajuan apa yang telah dibuat pada AI Servo AF II baru?

Kadohara: Sekarang dilengkapi dengan fungsi pelacakan warna. AI Servo AF II menggunakan AF tipe silang semua 45-titik, yang secara signifikan meningkatkan performa pelacakan objek bergerak di area yang luas. Servo AF konvensional pada dasarnya memilih titik AF dan menghitung titik untuk fokus berdasarkan informasi AF. Akan tetapi, sebagai tambahan, AI Servo AF II pada EOS 80D juga memanfaatkan informasi warna untuk pemilihan titik AF, yang turut membantu meningkatkan presisi.

- Apa fungsi peralihan otomatis titik AF?

Kadohara: Peralihan otomatis titik AF dimaksudkan untuk menyesuaikan karakteristik titik AF ketika ada gerakan yang kuat pada subjek. Ini terutama berfungsi selama pemilihan titik AF otomatis, dan memungkinkan Anda untuk mengatur sensitivitas peralihan dari titik AF untuk subjek bergerak. [0] adalah pengaturan standar untuk peralihan titik AF secara bertahap, sedangkan pengaturan ke [+1] atau [+2] akan meningkatkan sensitivitas peralihan. Namun, dalam beberapa kasus, meningkatkan sensitivitas peralihan dapat menyebabkan kamera beralih ke titik AF yang berbeda dari yang dimaksudkan.

 

- Bagaimana titik Initial AF untuk AI Servo AF berfungsi selama pemilihan otomatis AF 45-titik?

Kadohara: “Initial AF point for AI Servo AF” (Titik AF Awal untuk AI Servo AF) adalah fitur untuk menentukan di mana memulai AI Servo AF. Anda dapat membiarkan kamera menentukan titik secara otomatis atau membuat pilihan secara manual. Selain itu, ada dua cara pemilihan manual. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan titik AF tertentu yang dipilih untuk AF titik Tunggal, dan yang lainnya adalah dengan menggunakan pemilihan titik AF untuk pemilihan otomatis AF 45-titik sebelum AI Servo AF dimulai.

- Bagaimana keterkaitan fitur ini dengan pelacakan warna?

Kadohara: Pelacakan warna sudah aktif secara default. Jika titik Inital AF diatur ke Auto, kamera pertama mencari warna yang setara dengan warna kulit dan memilih titik AF dalam zona untuk menetapkan fokus jika warna tersebut terdeteksi. Setelah pelacakan dimulai, kamera memilih titik AF dan pemfokusan beruntun berdasarkan informasi, termasuk warna. Prioritas diberikan untuk menetapkan fokus pada warna yang setara dengan warna kulit bahkan ketika ada benda lain di antara subjek dan kamera.

- Bagaimana perilakunya untuk warna selain warna kulit?

Kadohara: Jika warna setara dengan warna kulit tidak terdeteksi, kamera memilih titik AF dan menetapkan fokus sesuai dengan subjek terdekat, dan mulai melacak subjek setelah fokus dicapai. Meski dalam kasus ini informasi warna juga dimanfaatkan untuk memilih titik AF untuk operasi pelacakan, itu tidak terbatas pada warna tertentu.

- Bagaimana saya harus menggunakan fitur ini jika saya ingin melacak fokus subjek yang diposisikan agak jauh dari kamera, seperti mobil merah atau kereta hijau?

Kadohara: Untuk melakukan itu, atur titik Initial AF untuk AI Servo AF ke titik Manual AF agar kamera menetapkan fokus pada subjek target. Dengan demikian, Anda juga akan dapat memanfaatkan informasi warna untuk melacak subjek. Namun, pelacakan warna mungkin tidak akurat jika subjek terlalu jauh.

- Bagaimana area perkiraan yang dibutuhkan untuk pelacakan warna sehubungan dengan area viewfinder?

Kadohara: Sebagai panduan kasar, area harus sedikit lebih besar dari titik AF. Pelacakan warna akan lebih akurat jika ukuran subjek lebih besar.

 

 

Ryosuke Takahashi

Lahir di Aichi tahun 1960, Takahashi memulai karier freelance pada tahun 1987 setelah bekerja pada studio foto iklan dan penerbit. Melakukan pemotretan untuk majalah besar, ia telah bepergian ke banyak penjuru dunia dari tempat kedudukannya di Jepang dan Tiongkok. Takahashi adalah anggota Japan Professional Photographers Society (JPS).

 

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.

Diterbitkan oleh Impress Corporation

 

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami