Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Produk >> Semua Produk

Lebih Lanjut Tentang Teknologi EOS 80D (Bagian 2)

2016-04-14
4
3.37 k
Dalam artikel ini:

EOS 80D, yang diumumkan bulan Februari 2016, dilengkapi dengan peningkatan utama pada sensor gambar dan Dual Pixel CMOS AF. Artikel ini merangkum wawancara dengan para pengembangnya mengenai berbagai teknologi yang merombak fotografi. (Dilaporkan oleh: Ryosuke Takahashi Group, foto oleh: Takehiro Kato Photos oleh: Tomoko Suzuki)

 

(Baris belakang dari kiri) 
Kohei Furuya (ICP R&D Pusat 2)/ Koji Ikeda (Pusat Pengembangan ICP 2)/ Terutake Kadohara (ICP R&D Pusat 2)/ Takashi Ichinomiya (ICP R&D Pusat 2)/ Yuichiro Sugimoto (Divisi ICP 1)

(Baris depan dari kiri)
Takashi Kishi (Pusat Pengembangan ICP 2)/ Masahiro Kobayashi (Divisi ICP 2)/ Nobuyuki Inoue (Pusat Pengembangan ICP 2)/ Koji Sato (Pusat Pengembangan ICP 1)/ Yutaka Watanabe (Pusat Pengembangan ICP 1)

T: Bagaimana fungsi kamera setelah diperkenalkan DIGIC 6 yang sudah ditingkatkan?

J: 

“Peningkatan utama termasuk sistem pemrosesan pengurangan noise yang baru, yang memungkinkan ISO 16000 digunakan sebagai pengaturan standar, filter Creative untuk pembuatan film, serta dukungan untuk film Full HD 60p, 50p dan HDR”. 

Sementara semua item ini menambah beban pada prosesor gambar, namun masalah ini sudah diatasi dengan sistem pemrosesan kecepatan tinggi. Prosesor DIGIC 6 jauh lebih dahsyat daripada yang diperkirakan.

 

T: Apa karakteristik sensor gambar yang baru ini?

J:

“Selain resolusi tinggi kira-kira 24,2 megapiksel, EOS 80D menawarkan kecepatan ISO yang berkisar secara luas dari 100 hingga 16000. Sensor ini juga mendukung pemotretan beruntun kecepatan tinggi hingga kira-kira 7 fps, memungkinkan pembuatan film Full HD 60p, dan dilengkapi dengan fitur Dual Pixel CMOS AF”. 

Dengan kata lain, sensor gambar baru ini cukup berperan dalam mencapai pemrosesan kecepatan tinggi, memungkinkan realisasi frame rate (laju bingkai) pembuatan film dan kecepatan pemotretan beruntun kira-kira 7 fps.

 

T: Apa fungsi metering sensor (sensor pengukuran) RGB+IR 7.560 piksel?

 

J:

Banyak fungsinya selain mengukur kecerahan gambar. 

"IR tidak hanya mampu mendeteksi cahaya inframerah, tapi juga dapat digunakan untuk pendeteksian warna dalam kombinasi dengan piksel RGB. Informasi tersebut dianalisis untuk pendeteksian near-infrared (dekat inframerah) dan flicker (kerlipan), misalnya, yang memungkinkan kontrol pencahayaan yang sangat tepat." 

Informasi yang diperoleh di sini, juga digunakan untuk EOS Scene Detection System.

 

T: Apa saja peningkatan yang dibuat pada Dual Pixel CMOS AF?

J:

Sekarang, AF bisa digunakan pada semua kondisi pemotretan (film dan gambar diam), serta digunakan dengan semua lensa EF. Kami juga sudah menyertakan fitur Servo AF untuk pemotretan gambar diam dalam Live View. Ini juga dapat berfungsi sewaktu pemotretan dan zoom digital film Full HD 60p, serta mendukung pengaturan film tersesuai (Kecepatan AF/Sensitivitas pelacakan)". 

Dengan hampir semua aspek diperbarui, Dual Pixel CMOS AF baru dapat menawarkan pengalaman fotografi yang menyenangkan.

 

T: Bagaimana dengan kemampuan pemfokusan Dual Pixel CMOS AF?

J:

Salah satu keuntungan Dual Pixel CMOS AF yaitu menggunakan AF pendeteksian perbedaan fase.

 "Tiap piksel pada sensor CMOS terbuat dari dua fotodioda. Informasi dari semua piksel efektif digunakan untuk melakukan AF". 

Kamera mampu menetapkan fokus secara cepat tatkala mendeteksi posisi subjek dengan menggunakan piksel perbedaan fase.

 

T: Apa keuntungan sensor tipe silang ganda ini?

J:

"Kemampuan AF-nya jauh lebih dahsyat dibandingkan titik AF lainnya". 

Sensor tipe silang ganda meningkatkan kemampuan AF dengan cara menumpang-tindihkan dua sensor jenis silang. Khususnya, sensor tipe silang susunan diagonal, tumpang-tindih dengan sensor tipe silang untuk memfungsikan pemfokusan tanpa terpengaruh oleh bentuk subjek.

A: Pemfokusan tipe silang: vertikal f/5.6 + horizontal f/5.6 (juga kompatibel dengan sebagian lensa f/8)

B: Pemfokusan tipe silang ganda: diagonal kanan f/2.8 + diagonal kiri f/2.8
f/5.6 vertikal + f/5.6 horizontal (juga kompatibel dengan lensa f/8)

 

T: Apa untungnya memiliki titik AF yang lebih banyak dan kompatibel dengan f/8?

J:

"Apabila memasangkan extender, maka dimungkinkan memperoleh AF presisi tinggi, bahkan untuk lensa dengan aperture maksimum f/8". 

Pada EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM dan Extender EF1.4x III, semua titik ini masuk ke dalam pola pemfokusan Kelompok G, yang memungkinkan penggunaan hingga 27 titik AF. Pada waktu yang sama, sensor tipe silang ini juga berfungsi di area AF bagian tengah.

 

T: Di area manakah AF pelacakan warna ini menjadi praktis?

J: 

"Pemandangan yang sangat gelap, misalnya, di mana bentuk objek tidak bisa dikenali secara kasat mata apabila disinari oleh sumber cahaya yang lemah, seperti cahaya bulan".

 EV-3 merujuk ke tingkat kecerahan yang setara dengan tempat tanpa penerangan lampu jalanan, jadi, area pusat kota di waktu malam lebih terang daripada EV-3. Hal ini menjadi praktis apabila memotret hewan malam. Berkat kemampuan pendeteksian yang unggul, pemfokusan yang stabil dapat dilakukan, bahkan di bawah kondisi yang secara umum dianggap gelap. 

 

T: Jenis pemandangan apakah yang dapat ditangkap dengan menggunakan kecepatan pemotretan beruntun kira-kira 7 fps?

J:

Frame rate (laju bingkai) yang lebih cepat berarti jumlah bidikan yang lebih banyak dapat diambil per unit waktu. 

"Ini meningkatkan kemungkinan untuk menangkap subjek yang bergerak cepat pada penghitungan waktu yang tepat, dan karenanya berguna untuk membidik foto anak-anak yang sedang berlarian, hewan piaraan, olahraga atlet dan olahraga motor". 

Pada waktu yang sama, juga mampu menangkap perubahan yang tidak kentara dalam pergerakan.

* Artikel ini dibuat berdasarkan purwarupa. Aspek-aspek seperti kualitas penampilan dan gambar mungkin sedikit berbeda dari produk yang sesungguhnya.

 

 

Ryosuke Takahashi

Lahir di Aichi tahun 1960, Takahashi memulai karier freelance pada tahun 1987 setelah bekerja pada studio foto iklan dan penerbit. Melakukan pemotretan untuk majalah besar, ia telah bepergian ke banyak penjuru dunia dari tempat kedudukannya di Jepang dan Tiongkok. Takahashi adalah anggota Japan Professional Photographers Society (JPS). 

 

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyak seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

 

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami