Wawancara dengan Pengembang: PowerShot G7 X Mark II (Bagian 2) -Fitur untuk Membantu Pemotretan-
Penyertaan DIGIC 7 telah secara luar biasa meningkatkan kedahsyatan daya pemotretan PowerShot G7 X Mark II, tapi bukan hanya itu perbaikan pada kamera populer, PowerShot G7 X. Ada juga beragam fitur lainnya untuk membantu Anda memotret dengan lebih baik, seperti sistem IS dan mode panning yang sudah disempurnakan. Kita akan mengetahui lebih lanjut dari para pengembang.
(dari kiri)
Kepala Desain
Hideaki Yamaki
Manajer Pusat Pengembangan ICP 3, Operasi Produk Komunikasi Gambar
Firmware
Yousuke Takagi
CP R&D Pusat 2, Operasi Produk Komunikasi Gambar
IS
Hitohsi Miyazawa
ICP R&D Pusat 2, Operasi Produk Komunikasi Gambar
UI
Seiji Ogawa
ICP R&D Pusat 2, Operasi Produk Komunikasi Gambar
Perencanaan Produk
Yoshikazu Sakagami
Grup ICP 3, ICP R&D Pusat 2, Operasi Produk Komunikasi Gambar
Satu langkah lebih dekat untuk mewujudkan EOS dengan Picture Style yang sudah lama ditunggu-tunggu
- Tampaknya, Picture Style tersebut sudah hadir di sini.
Yamaki: Banyak model dalam seri G yang telah sangat disukai sebagai backup EOS. Dengan memiliki kemampuan untuk menggunakan Picture Style yang sudah akrab dari EOS pada kamera saku, sungguh merupakan keuntungan nyata, dan telah diminta oleh sekian bayak pengguna. Saya pribadi sangat senang, bahwa fitur ini akhirnya tersedia.
1/500det., f/4, ISO 125, Picture Style: Fine detail
Ogawa: UI pun didesain supaya dapat digunakan dengan cara yang sama seperti pada EOS. Sebagian penyesuaian memang diperlukan, karena kontrol EOS berbeda, namun begitu, semuanya sudah disesuaikan, bahkan para pengguna EOS dapat menanganinya tanpa stres.
Sakagami: Picture Style adalah fungsi orisinil Canon yang dikembangkan agar penggunanya dapat menikmati dunia reproduksi warna.
Warna adalah aspek yang amat sangat penting apabila menangani foto. Menentukan reproduksi warna yang sesuai dengan subjek dan pemandangan, misalnya, menyesuaikan warna menurut kesukaan mereka, akan memberi beragam luas ekspresi bagi penggunanya.
Saya sungguh berharap para pengguna menikmati ‘percakapan’ dengan warna. Saya juga ingin agar mereka yang tidak pernah mencoba Picture Style untuk mengalami keasyikan ekspresi foto melalui manipulasi warna.
Tersedia 8 EOS preset populer pada kamera ini. Fine Detail Picture Style yang baru, juga disertakan.
Tiap preset dapat disesuaikan. Sama seperti pada model EOS baru, ketajaman dapat disesuaikan dengan item Fineness (Kehalusan) dan Threshold (Ambang).
Kalau Anda sempat, proses secara biasa gambar RAW pada kamera
- Sekarang, Anda dapat memproses gambar RAW pada kamera.
Sakagami: Walaupun pemotretan RAW tersedia pada model seri G terdahulu, namun tidak dapat memproses gambar pada kamera. Ini adalah pertama kali pemrosesan RAW dalam kamera yang tersedia atas permintaan sekian banyak pengguna. Saya yakin, ini akan membuat pemotretan RAW biasa semakin menyenangkan.
Takagi: Keuntungan baru adalah hasil dari disertakannya fitur ini pada kamera saku digital, misalnya, dapat melakukan pasca-pemrosesan ketika berada di luar rumah. Ketika Anda punya waktu sejenak, misalnya sewaktu perjalanan pulang-pergi ke suatu tempat, Anda dapat mengeluarkan kamera dan menikmati penyesuaian dan pemrosesan gambar, seakan-akan ini adalah suatu permainan. Karena kameranya siap Wi-Fi, Anda dapat memproses gambar pada kamera agar terlihat bagus pada ponsel cerdas, kemudian langsung mem-posting gambar tersebut pada jejaring sosial.
- Apakah pemrosesannya sama seperti pada model EOS?
Takagi: Walaupun pada dasarnya sama, tapi kemampuan untuk memilih dan memproses beberapa gambar dalam satu batch merupakan hal yang unik untuk kamera saku digital. Ini berguna apabila Anda ingin melanjutkan memproses beberapa gambar dengan pengaturan yang sama.
Kami juga fokus pada UI pratinjau yang muncul ketika mengubah parameter. Saya berpendapat bahwa alasan sebagian pengguna tidak ingin memproses gambar RAW pada kamera, karena mereka ingin memeriksa hasil perubahan pengaturan pada layar komputer yang lebih besar. Bagi para pengguna ini, tampilan didesain sedemikian rupa sehingga Anda dapat memperbesar bagian spesifik dan melihatnya pada layar penuh untuk mengidentifikasi perbedaan secara naluri pada perubahan pengaturan, alih-alih menayangkan sekaligus gambar sebelum dan sesudah pengaturan, pada layar.
Layar pengaturan efek RAW
Gambar asli
Anda dapat beralih antara pratinjau pengaturan yang sudah diubah dan pratinjau pengaturan asli untuk membandingkan efeknya.
Pemrosesan batch gambar RAW dapat dilaksanakan dengan memilih “Select Range” (Pilih Kisaran) dalam menu pemrosesan gambar RAW.
Panning dan Time Lapse Movie – Fungsi yang membantu dalam menemukan pengalaman baru dalam pemotretan
- Apakah ada fungsi bantuan pemotretan lainnya?
Miyazawa: Panning disertakan untuk pertama kali pada seri ini. Pada umumnya, panning memerlukan keterampilan dan pengalaman. Fungsi panning di sini mendukung jenis pemotretan ini.
Ada dua alasan utama, mengapa panning itu sulit. Alasan pertama, karena memang sulit menggerakkan kamera seiring dengan subjek yang bergerak. Pengaturan waktu pelepasan rana menyebabkan penundaan antara kamera dan subjek, sehingga subjek buram nyaris tidak terhindarkan. Alasan lainnya, karena sulit menetapkan kecepatan rana yang sesuai. Fungsi Panning yang baru dikembangkan ini, membantu dalam dua bidang ini.
- Apa spesifiknya?
Miyazawa: Sensor pemotretan mendeteksi pergerakan subjek dengan menggunakan informasi gambar, sehingga memungkinkan untuk mengompensasi keburaman subjek. Ini adalah kemampuan baru yang dimungkinkan oleh DIGIC 7. Walaupun ada fungsi Panning IS pada model terdahulu, namun hanya mengompensasi goyangan kamera pada arah gerakan kamera. Fitur baru ini juga mengompensasi keburaman subjek. Selain itu, kecepatan rana optimal secara otomatis ditetapkan berdasarkan pada kecepatan pergerakan kamera.
DIGIC 7 juga memungkinkan jeda waktu tampilan LCD yang sangat singkat dalam mode Panning, menawarkan sudut pandang terbaik untuk menangkap subjek.
Bidikan Panning memerlukan pengaturan kamera yang sesuai untuk subjek dan pemandangan, dan ini ditetapkan secara otomatis oleh PowerShot G7 X Mark II. Sistem IS yang sudah terperbaiki memudahkan untuk melakukan “freeze” pada subjek secara tepat.
- Apakah ada fungsi bantuan lainnya?
Takagi: Ada juga fungsi bantuan untuk Time Lapse Movie (Jeda Waktu Film). Pada saat ini, jeda waktu film sedang populer di jejaring sosial, dan meskipun sudah ada banyak pengguna SLR yang menyukai jenis pemotretan ini, namun ada beberapa kiat yang diperlukan, misalnya pengaturan interval pemotretan.
Fungsi bantuan ini dilengkapi dengan tiga preset untuk penggunaan umum yang dapat disesuaikan dengan kontrol sederhana, termasuk subjek yang bergerak perlahan, seperti awan, dan subjek bergerak seperti orang yang sedang berjalan, dan lanskap yang berubah secara perlahan. Saya berpendapat bahwa ini akan amat sangat berguna untuk jeda waktu film pada pemotretan biasa pada kamera cadangan sewaktu di perjalanan.
Pilih dari 3 pemandangan berdasarkan pada objektif Anda.
Pemandangan 1: Interval pemotretan 1 – 4 detik. Untuk subjek yang sedang berjalan atau bergerak. Pemandangan 2: Interval pemotretan 5 – 10 detik. Untuk subjek yang bergerak perlahan, seperti awan. Pemandangan 3: Interval pemotretan 11 – 30 detik. Untuk lanskap yang berubah perlahan.
Interval pemotretan dan jumlah bidikan dapat diubah untuk masing-masing pemandangan.
Pemotretan cepat, supaya Anda dapat langsung menyiapkan untuk bidikan berikutnya
- Perbaikan apa saja yang sudah dilakukan untuk kecepatan?
Takagi: Interval pemotretan sudah dipersingkat. Saya yakin bahwa Anda pernah mengalami layar yang langsung berubah gelap setelah melepaskan rana, dan tidak dapat melakukan apa pun dengan kamera sementara Anda menunggu sampai layar standby muncul. Kemampuan pemrosesan prosesor gambar dimaksimalkan untuk mengurangi waktu jeda ini secara signifikan pada PowerShot G7 X Mark II, menghasilkan desain sistem yang dapat melaksanakan pemrosesan paralel Live View dan gambar diam. Ini menghasilkan interval dan waktu gambar viewfinder gelap lebih singkat secara signifikan, dan memberikan respons cahaya ke pengoperasian tombol rana.
Karena pemrosesan gambar khususnya memerlukan waktu cukup lama setelah pemotretan beruntun, saya berpikir bahwa pada model terdahulu, pengguna melewatkan peluang foto saat menunggu sampai kamera dapat membidik gambar berikutnya. Sekarang, Anda tidak perlu cemas lagi mengenai hal ini. Sekarang, bahkan jika kamera memerlukan waktu untuk memproses gambar setelah pemotretan, Anda dapat menekan tombol untuk segera beralih ke Live View dan membidik lagi.
PowerShot G7 X Mark II mampu melakukan pemotretan beruntun gambar RAW sehingga Anda dapat mengalami sendiri kenyamanan fitur ini.
*Rentang waktu sampai subjek muncul pada layar LCD setelah pemotretan.
Waktu layar gelap setelah melepaskan rana sudah dipersingkat secara nyata pada PowerShot G7 X Mark II, sehingga Anda dapat terus mengimbangi ritme pemotretan Anda. Ini juga bisa menjadi kamera perjalanan yang ideal.
PowerShot G7 X Mark II