Selama pembuatan film, perubahan senantiasa terjadi apabila menyangkut soal kondisi saat melakukan perekaman—mungkin ada sejumlah benda yang memasuki komposisi, dll. Berikut ini ada 7 pengaturan, aksesori dan hal yang perlu diingat, yang akan membantu Anda menangani hampir segalanya yang mungkin muncul ketika Anda membuat film dengan EOS 5D Mark IV. (Dilaporkan oleh: Nobuyoshi Kodera, Model: Sayaka Aramachi (OSCAR PROMOTION CO., LTD.))
7 hal untuk dicek sebelum membuat film Anda yang pertama dengan EOS 5D Mark IV
1. Siapkan kartu memori yang memenuhi persyaratan
Periksa bit rate yang bisa ditangani oleh kartu memori. Bit rate mengacu ke jumlah data yang ditulis ke kartu memori setiap detik Anda melakukan bidikan film. Pada umumnya, semakin tinggi bit rate, semakin baik kualitas video, tetapi kartu memori Anda pun memerlukan kecepatan tulis yang lebih pesat untuk memastikan perekaman film yang mulus; kalau tidak, Anda mungkin mengalami dropped frames.
Untuk merekam film 4K, Anda akan memerlukan bit rate tinggi kira-kira 500Mbps. Pada umumnya, sebagian besar camcorder pribadi yang mendukung pembuatan film 4K memiliki bit rate yang berkisar dari 60Mbps hingga 100Mbps, jadi tidak sulit untuk mengetahui setinggi apa bit rate sekitar 500Mbps dari EOS 5D Mark IV.
Namun demikian, harap diperhatikan, bahwa kamera ini tidak kompatibel dengan UHS-II dan CFast, yang merupakan standar tertinggi, masing-masing untuk kartu SD dan CF. Dengan kata lain, jenis kartu memori yang memenuhi persyaratan kecepatan di atas, memang agak terbatas.
■ Kartu SD
4K/ UHS-I: 90MB/det. atau lebih cepat
Full HD/ UHS-I Speed Class 3 dan di atasnya (60p, 50p/ALL-I), SD Speed Class 10 dan di atasnya (60p, 50p/IPB)
■ Kartu CF
4K/ UDMA 7: 100MB/det. atau lebih cepat
Full HD/ UDMA 7: 60MB/det. dan di atasnya (60p, 50p/ALL-I), 30MB/det. dan di atasnya (60p, 50p/IPB)
Kartu CF kecepatan tinggi 128GB dan di atasnya untuk film 4K
Kartu CF UDMA7 standar yang bisa menulis pada 100MB/s atau yang lebih tinggi, menawarkan kecepatan transfer yang lebih pesat, dan karenanya sangat sesuai untuk membuat film 4K. Harganya bisa lebih mahal daripada kartu SD, tetapi dengan pertimbangan bahwa kartu ini dapat menangani pembuatan film dan gambar diam pada kecepatan tinggi, kartu ini tetap sepadan dengan uang yang dikeluarkan.
2. Pikirkan tentang cara menyusun film
Jika Anda sedang membuat film, meskipun pendek, besar kemungkinan bahwa Anda akan menyelesaikan seluruh perekaman dalam satu sesi. Anda harus menggabungkan beberapa adegan agar dapat disampaikan secara visual kepada penonton, tampilan dunia yang ingin Anda coba perlihatkan melalui film. Apabila mengadakan pameran foto untuk bidikan gambar diam, Anda mungkin memikirkan cara mengatur tata-letak supaya pemirsa akan melihatnya dalam urutan tertentu, bukankah demikian? Konsep yang sama pun berlaku untuk struktur film. Selain itu, tidak akan terdapat cukup elemen untuk memoles sebuah film kalau Anda hanya merekam adegan yang ingin Anda tangkap. Harap diingat untuk menyertakan adegan tambahan yang membantu menghubungkan seluruh cerita.
5 hingga 6 detik x 6 adegan = 30 detik
3. Mikrofon eksternal wajib dimiliki untuk merekam audio berkualitas tinggi
Mikrofon built-in pada EOS 5D Mark IV cukup memadai untuk situasi umum yang tidak memerlukan kualitas audio tinggi, misalnya untuk mendapatkan perkiraan kasar mengenai kualitas suara di lokasi perekaman video. Untuk merekam audio pada kualitas yang menyamai kualitas suara film, Anda wajib memiliki mikrofon eksternal. Anda juga bisa memonitor suara selama perekaman dengan memanfaatkan jack headphone pada kamera.
Mikrofon eksternal Canon dilengkapi dengan sejumlah fitur, seperti attenuator (peredam) yang mengontrol distorsi suara secara otomatis, serta wind filter (filter angin) untuk mengurangi derau yang disebabkan oleh angin. Semua fitur ini memungkinkan Anda mengonfigurasi pengaturan menurut kondisi keadaan sekitar lokasi perekaman.
Dianjurkan untuk memiliki mikrofon eksternal yang bisa dipasangkan pada hot shoe
Directional Stereo Microphone DM-E1
Sebuah fitur pada mikrofon ini yang memberikan kontrol arah dengan salah satu dari tiga mode yang dimilikinya. Selain mode Shotgun, yang menangkap suara dari zona sempit secara langsung di depan, perekaman juga bisa dilakukan dalam mode Stereo (90°/120°).
Untuk Penggunaan di Luar Ruangan
Untuk Penggunaan di Dalam Ruangan
Directional Stereo Microphone DM-E1 juga dilengkapi dengan Wind Screen yang memiliki efek mengurangi derau angin selama pembuatan film. Penggunaannya dianjurkan apabila Anda membuat film di luar ruangan. Untuk perekaman di dalam ruangan, suara dapat diredam pada sebagian kasus, jadi sebaiknya menggunakan mikrofon tanpa Wind Screen.
4. Hindari melakukan zoom apabila sedang merekam film
Apabila sedang membuat film, banyak pengguna yang mungkin merasa wajib untuk melakukan zoom in pada subjeknya. Namun, sebagian besar lensa zoom dimaksudkan untuk digunakan dengan kamera DSLR yang didesain untuk zooming manual. Untuk memastikan zooming yang mulus, pengguna harus melakukan pergerakan yang konstan, stabil dan disengaja. Oleh karena itu, jika Anda harus melakukan zoom in atau zoom out dengan lensa EF, membuat film yang terpisah kemudian menyatukannya pada tahap editing, kemungkinan akan memberikan hasil yang terbaik.
Apabila Anda menggunakan tampilan close-up saat membuat film, tangkap tampilan ini sebagai klip film tersendiri.
Curahkan perhatian ke komposisi jika Anda bermaksud menggunakan 4K Frame Grab
Rasio aspek 1,90:1 untuk film 4K, cukup lebar. Jika Anda berencana mengkrop gambar film menjadi gambar diam dengan rasio aspek 3:2 atau 4:3, Anda harus mempertimbangkan ini dan memilih komposisi yang tepat sewaktu membuat film.
Harap perhatikan, bahwa apabila komposisinya memanfaatkan seluruh bingkai dalam rasio aspek panjang horizontal, sebagian film akan dipotong saat Anda mengkropnya menjadi rasio aspek 3:2 atau 4:3.
5. Gunakan tripod video untuk meningkatkan kualitas film
Desain kepala tripod untuk videografi pada dasarnya berbeda dari tripod untuk fotografi. Tripod untuk perekaman video dilengkapi mekanisme yang memungkinkan kepala tripod bergerak mulus supaya kamera bisa dimiringkan atau diayunkan (panning) pada arah vertikal atau horizontal. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan dengan menggunakan tripod foto. Selain itu, berbeda dengan bidikan gambar diam, di mana garis horizontal komposisi kerap dikacaukan secara sengaja, dan teknik tersebut jarang digunakan dalam pembuatan film, jadi tripod video didesain untuk membantu mendapatkan garis horizontal dengan mudah. Untuk film 4K, sebaiknya memiliki tripod video sebagai tambahan.
Memiringkan kamera dari bawah ke atas dengan tripod video
Terdapat banyak adegan, di mana memiringkan kamera akan praktis, misalnya, ketika Anda sedang membuat film subjek dari ujung kaki sampai ke kepala, atau apabila Anda menengadah ke atas melihat gedung pencakar langit atau pohon yang tinggi. Semua ini bisa dilakukan secara mulus dengan menggunakan tripod video.
Menggeserkan ke kiri atau kanan
Dolly adalah suatu teknik untuk menggerakkan kamera ke samping sewaktu melakukan perekaman. Yang menarik tentang bidikan dolly ini yaitu, jarak antara kamera dan subjek senantiasa berubah. Selain pergerakan ke samping, juga terdapat variasi bidikan dolly yang lainnya, termasuk gerakan maju-mundur serta atas-dan-bawah.
Kit tripod video dengan penggeser direkomendasikan untuk bidikan dolly
Kit tripod video yang dilengkapi dengan penggeser adalah yang paling ideal apabila Anda membuat film dengan dolly. Belakangan ini, harga kit semacam itu sudah menjadi semakin terjangkau daripada sebelumnya.
6. Tetapkan nilai aperture dan kecepatan rana
Dalam banyak kasus, kecepatan rana yang digunakan untuk pembuatan film, ditetapkan ke nilai yang setara dengan, atau kira-kira dua kali lipat dari frame rate (laju bingkai). Dengan kata lain, untuk film 4K, kecepatan rana akan menjadi 1/30 atau 1/60 detik. Walaupun gerakan dalam bingkai tunggal mungkin menjadi buram, karena rana lambat, dan ini ternyata membantu membuat pergerakan tampak mulus dalam film. Dengan kecepatan rana yang ditetapkan serendah 1/30 atau 1/60 detik, maka, akan sulit untuk membuka aperture apabila Anda membuat film di siang hari atau adegan lain dengan jumlah cahaya yang banyak. Untuk mengurangi depth of field, Anda bisa memanfaatkan filter neutral density (ND) untuk mengontrol jumlah cahaya.
* Perbedaan dalam kriteria antara gambar diam dan pembuatan film untuk menentukan nilai aperture dan kecepatan rana
■ Apabila membuat gambar diam
- Aperture: Pilih nilai aperture yang memungkinkan Anda mendapatkan depth of field yang sesuai untuk ekspresi fotografis.
- Kecepatan rana:
1. Pilih kecepatan rana yang tidak menyebabkan goyangan kamera atau memburamkan subjek.
2. Kurangi kecepatan rana yang disengaja jika Anda ingin menambah efek rana lambat.
■ Apabila membuat film
- Aperture: Pilih nilai aperture yang memungkinkan Anda mendapatkan depth of field yang sesuai untuk ekspresi fotografis.
- Kecepatan rana: Pilih kecepatan rana yang setara dengan, atau kira-kira dua kali lipat frame rate (laju bingkai).
Filter ND direkomendasikan untuk pembuatan film dalam pemandangan yang cerah
Karena pilihan kecepatan rana terbatas dalam pembuatan film, filter ND bisa digunakan untuk mengontrol jumlah cahaya, sehingga Anda dapat menetapkan nilai aperture yang lebih fleksibel. Pilih 1/16 jika Anda hanya mendapatkan satu filter ND, dan tambahan 1/4 atau 1/64, menurut kebutuhan shooting Anda.
Gunakan kecepatan ISO tinggi untuk mendapatkan tingkat kecerahan yang diperlukan apabila melakukan shooting dalam pemandangan bercahaya redup
Selama pembuatan film dalam pemandangan bercahaya redup, kecepatan ISO ditinggikan untuk mendapatkan tingkat kecerahan yang diperlukan. Selain itu, perhatikan, bahwa kerlipan dapat terjadi jika sumber cahaya sinkron dengan frekuensi pasokan daya, sehingga perlu mengingat untuk menyesuaikan kecepatan rana menurut wilayah yang Anda rekam.
Gambar akan lebih mulus apabila kecepatan rana tidak terlalu cepat
Apabila membuat film 4K dengan EOS 5D Mark IV, frame rate (laju bingkai) perekaman tidak boleh melebihi 30 fps. Meningkatkan kecepatan rana yang tidak perlu, akan menghasilkan frame tanpa buram gerakan, sehingga menghasilkan rangkaian frame yang tidak memiliki kesinambungan sebagai film. Untuk menciptakan klip film yang mulus, perlu ketelitian untuk menghindari peningkatan kecepatan rana secara berlebihan.
Apabila membidik gambar diam dari subjek yang sedang berjalan secara close-up, sedikit keburaman yang Anda dapatkan dalam bidikan ketika menggunakan kecepatan rana 1/60 detik, kurang ideal. Namun demikian, apabila membuat film, yang memiliki bingkai dengan buram gerakan tersebut, hal ini bisa membantu menghasilkan klip film yang tampak lebih mulus.
7. Manfaatkan mode 3 AF dengan baik
EOS 5D Mark IV dilengkapi dengan tiga jenis mode AF. Untuk membuat video orang selama peristiwa yang tidak memungkinkan melakukan bidikan percobaan, seperti pada pertandingan atau turnamen olahraga, Face Detection + Tracking AF akan sangat praktis untuk dimiliki. Sedangkan untuk subjek atau lanskap yang memungkinkan pengambilan ulang, Anda sangat dianjurkan untuk mencoba FlexiZone – Single AF, yang memungkinkan penyesuaian pemfokusan dan kecepatan respons AF. Masing-masing dari ketiga mode ini memiliki karakteristiknya sendiri, dan sebaiknya Anda menguasai karakteristik tersebut sebelum mulai shooting.
Face Detection + Tracking AF
Mode ini praktis, khususnya untuk pemandangan di mana jarak subjek dari kamera senantiasa berubah, misalnya, apabila subjek bergerak ke arah kamera. Jika tidak terdapat lebih dari tiga orang dalam komposisi, kamera dapat melanjutkan shooting sekaligus mempertahankan fokus pada subjek.
FlexiZone – Multi AF
Mode ini mencegah fokus bergeser ke benda yang tidak dimaksudkan dalam komposisi ketika Anda membidik subjek yang memenuhi area yang lebar, misalnya sekelompok orang. Namun demikian, ini bukan pilihan yang tepat jika Anda harus menggerakkan kamera sambil membidik.
FlexiZone – Single AF
Jika AF merespons tanpa disengaja ketika ada mobil atau orang yang lewat di depan kamera, film yang dihasilkan mungkin tampak janggal. Dalam hal seperti ini, manfaatkan FlexiZone – Single AF untuk menetapkan fokus sambil menyesuaikan sensitivitas pelacakan subjek Movie Servo AF dalam menu pengaturan supaya mengunci fokus pada subjeknya.
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Kodera memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman profesional sebagai direktur teknik untuk berbagai program TV, video komersial dan promosi. Ia juga seorang penulis untuk beragam genre, yang berkisar dari video dan audio. Motto yang melandasi berbagai konten karyanya yaitu, membuat konten rumit menjadi sederhana, dan konten sederhana menjadi anggun.