Pesona kamera DSLR terletak pada daya perluasan sistem dan kualitas gambar yang luar biasa mencengangkan. Dalam artikel ini, mari kita belajar tentang karakteristik SLR digital dan membandingkannya dengan kamera digital. (Dilaporkan oleh: Ryosuke Takahashi)
Daya Ekspresif yang Sama Sekali Berbeda
Ukuran sensor gambar pada kamera SLR sangat besar dibandingkan kamera digital ringkas, dan ini lebih memudahkannya untuk menciptakan efek bokeh yang lebih signifikan. Latar belakang besar yang buram membantu menonjolkan tema utama.
Kamera digital ringkas, secara kontras memiliki sensor gambar yang kecil, dan tidak mendukung pertukaran lensa sehingga menyulitkan untuk menciptakan efek bokeh yang besar.
Pengaruh ukuran sensor gambar pada efek bokeh
Di samping penampilan luarnya, DSLR dan kamera digital ringkas juga berbeda secara mendasar dalam strukturnya di bagian dalam. Perbedaan paling menonjol terdapat pada sensor gambar, komponen untuk menerima cahaya dan menghasilkan gambar. Meskipun secara umum kamera digital memiliki sensor gambar berukuran 1/2 inci, sensor gambar format APS-C, yang pada umumnya digunakan pada DSLR, memiliki area yang kurang-lebih 10 kali lebih besar. Sensor gambar yang lebih besar memungkinkan tiap pixel menangkap lebih banyak cahaya, dan ini juga membantu menambahkan sejumlah keuntungan ke properti listrik seperti level noise yang rendah. Selain itu, impresi gambar yang dihasilkan berubah secara drastis dengan latar belakang yang buram. Dalam hal ini, DSLR yang memungkinkan lensa dipertukarkan, juga setingkat di atas kamera digital ringkas. Perbedaan dalam efek bokeh yang didasarkan pada ukuran sensor gambar, juga bergantung sebagian besar pada focal length lensa. Jika kita bandingkan kedua gambar dengan komposisi yang sama, focal length cenderung lebih pendek (sudut lebih lebar) apabila area yang ditangkap oleh sensor gambar lebih kecil. Hal ini, pada gilirannya, akan lebih menyulitkan untuk menciptakan latar belakang yang buram. Oleh karena itu, salah satu alasan perbedaan nyata pada gambar yang dihasilkan dalam kasus DSLR bisa disebabkan oleh ukuran sensor gambar.
Ukuran sensor gambar sama sekali berbeda
1: 35mm
2: 24mm
3: 36mm
Area yang dapat ditangkap oleh film 35mm adalah sekitar 24 x 36mm. Nama "35mm," berasal dari lebar film.
1: 24mm
2: 36mm
Sensor gambar full-frame menangkap area yang sama seperti yang ditangkap oleh film 35mm. Sensor ini terutama dapat dijumpai pada model EOS yang dirancang untuk para profesional dan amatir yang sudah mahir.
1: 14,9mm
2: 22,3mm
Sensor ini digunakan pada beragam luas kamera, dari model kelas pemula hingga madya. Sensor ini memungkinkan kamera dirancang secara ringkas sekaligus menghasilkan kualitas gambar yang tinggi.
1: 4,8mm
2: 6,4mm
Terlihat di sini sensor gambar 1/2 inci. Untuk kamera digital ringkas, sensor CMOS menerapkan beragam ukuran, seperti format 1/2,5 inci dan 1/1,7 inci.
Kualitas gambar pun bergantung pada ukuran sensor gambar
Di bagian atas adalah perbandingan ukuran sensor gambar tipikal dengan film 35mm sebagai basisnya. Kita bisa melihat bahwa, untuk sensor format APS-C sekalipun, yang paling luas digunakan, areanya cukup besar, dan perbedaannya tampak nyata apabila dibandingkan dengan sensor kamera digital ringkas. Area sensor ukuran APS-C adalah sekitar 10 kali lebih besar daripada sensor 1/2 inci yang digunakan pada kamera digital ringkas. Jenjang ini bahkan lebih lebar pada sensor full-frame, yaitu sekitar 28 kali lebih besar. Selain efek bokeh yang diciptakannya lebih besar berkat ukuran sensor gambar yang juga lebih besar, tiap pixel di dalam sensor gambar juga mampu menangkap lebih banyak cahaya sehingga butiran pada gambar akan tampak berkurang (noise berkurang). Pada saat yang sama, kisaran gradasi yang dapat direproduksi dari putih ke hitam, juga melebar secara proporsional dengan area yang ditangkap oleh sensor gambar.
Melebarkan Cakupan Ekspresi dengan Sejumlah Besar Lensa yang Dapat Dipertukarkan
Dengan jumlah lensa yang lebih dari 70, seri lensa EF Canon adalah salah satu lensa terulung dalam industri pencitraan di dunia.
Potensi DSLR Anda bisa melebar dengan sejumlah lensa
SLR Digital berasal dari kamera SLR film dan mampu menangani kebutuhan pemotretan yang berbeda-beda dengan penggunaan lensa yang dapat dipertukarkan. Sebaliknya, kamera digital ringkas memanfaatkan lensa tetap yang tidak dapat dipasang-lepas, jadi betapa pun dahsyatnya lensa zoom, namun tidak mampu mengimbangi jajaran lensa yang dapat dipertukarkan untuk kamera DSLR. Seri EOS Canon dilengkapi lensa EF yang dapat dipertukarkan dengan focal length yang berkisar dari 8mm hingga 800mm, serta lebih dari 60 tipe variasi yang berbeda-beda. Semua lensa EF ini kemudian diklasifikasikan menurut atributnya, seperti kecerahan dan karakteristik lensa. Oleh karena itu, pesona DSLR memang terletak pada kemampuannya untuk memanfaatkan aset lensa-lensa ini sepenuhnya, dan salah satu kekuatan terdahsyatnya yaitu, Anda dapat menangkap foto yang dikehendaki hanya dengan mengganti lensa, baik untuk bidikan subjek yang lebih diperbesar, atau foto wide-angle yang menangkap keadaan di sekitarnya.
Foto diambil dengan menggunakan EF8-15mm f/4L Fisheye USM.
EF8-15mm f/4L Fisheye USM
Lensa ini mampu menciptakan efek perspektif kuat yang memungkinkan penggambaran dengan sudut pandang yang lebih lebar daripada yang biasanya kita lihat.
Foto diambil dengan menggunakan EF300mm f/2.8L IS II USM.
EF300mm f/2.8L IS II USM
Anda dapat menghasilkan bidikan yang mencengangkan seperti ini dengan memasang lensa telefoto. Lensa ini membekukan pergerakan subjek untuk menghasilkan penggambaran yang tajam.
Menangkap momen yang menentukan
Viewfinder optik membantu Anda menangkap momen yang menentukan
Jenjang waktu terjadi apabila Anda menggunakan kamera digital ringkas.
Apabila Anda membidik dengan menggunakan monitor LCD pada kamera digital ringkas, kamera tidak dapat mereproduksi pergerakan subjek dalam waktu nyata. Ini mencegah fotografer untuk melepaskan shutter pada saat yang tepat. Jika Anda memotret melalui viewfinder kamera SLR, Anda akan dapat menangkap subjek pada waktu yang dikehendaki.
Respons cepat mampu menangkap momen yang berlangsung sekilas
Dibandingkan dengan kamera digital ringkas, salah satu manfaat dalam menggunakan DSLR yaitu jenjang waktu pengoperasian kamera yang singkat. Banyak kamera digital ringkas yang menangkap gambar dengan menggunakan monitor LCD. Namun demikian, apa yang Anda lihat pada layar, sesungguhnya, bukan gambar dalam waktu nyata, tetapi gambar yang diambil sesaat yang lalu. Ini lantaran jenjang waktu yang terjadi dalam mereproduksi gambar secara elektris. Sebaliknya, DSLR memanfaatkan viewfinder optik yang memungkinkan Anda melihat gambar aktual tanpa penundaan, sehingga tidak ada jenjang waktu di antara pergerakan subjek dan apa yang Anda lihat melalui kamera. Selain itu, fungsi autofocus, serta mekanismenya, termasuk yang menggerakkan pengoperasian shutter pada speed yang jauh lebih cepat pada DSLR. Semua kualitas ini membantu fotografer menangkap momen yang menentukan. Dengan DSLR, Anda mudah menangkap bidikan seperti pertandingan olahraga dan ekspresi sekilas dari subjek potret, yang sesungguhnya bisa menjadi suatu tantangan jika Anda menggunakan kamera digital ringkas.
Fokuskan terus perhatian Anda kepada subjek melalui viewfinder untuk menangkap momen yang tepat.
Lahir di Aichi tahun 1960, Takahashi memulai karier freelance pada tahun 1987 setelah bekerja pada studio foto iklan dan penerbit. Melakukan pemotretan untuk majalah besar, ia telah bepergian ke banyak penjuru dunia dari tempat kedudukannya di Jepang dan China.