Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

[Bagian 2] Mengubah Esensi Foto dengan Subjek Sekunder

2015-05-28
0
2 k
Dalam artikel ini:

Apabila menghasilkan karya fotografis, yang penting Anda mencurahkan perhatian ke subjek utama dan subjek sekunder. Dua foto dengan subjek utama yang sama, tapi subjek sekundernya berbeda, ditafsirkan dengan cara yang sama sekali berbeda. Berikut ini mari kita lihat, bagaimana seorang fotografer profesional memilih subjek sekunder menurut pemandangan yang berbeda. (Dilaporkan oleh: Masatsugu Koorikawa)

Halaman: 1 2

Cuplikan pemandangan pelabuhan yang ramai dengan subjek sekunder

Subjek utama dalam gambar ini adalah jembatan gantung di latar belakang. Untuk menonjolkan ini, saya memilih dermaga hiruk-pikuk yang terhubung ke pelabuhan di latar depan sebagai subjek sekunder saya. Tujuan saya dalam memilih subjek sekunder tersebut adalah untuk mengekspresikan keramaian pelabuhan.

Saya mengambil bidikan ini pada saat dermaga tidak diterangi oleh cahaya matahari untuk mencegahnya agar tidak terlalu menonjol.

[Contoh 1]

A: (Subjek Utama) Jembatan gantung besar

B: (Subjek Sekunder) Dermaga

EOS 5D Mark III/ EF70-200mm f/4L IS USM/ FL: 127mm/ Aperture-priority AE (f/11, 1/500 det, EV-0.5)/ ISO 400/ WB: Auto

Untuk menciptakan kontras terang-gelap dalam pemandangan ini, saya sengaja memilih waktu siang hari saat pelabuhan di latar depan teduh. Dengan begitu, menciptakan efek visual yang memungkinkan subjek utama, yaitu jembatan gantung, tampak menonjol secara melegakan.

Menciptakan gambaran yang lebih halus dengan diburamkan, subjek sekunder ditaruh di latar depan

Pada Contoh 2, saya membuat rerumputan di latar depan subjek sekunder. Bidikan ini diambil dari posisi yang jaraknya lebih jauh dibandingkan Contoh 1. Dengan begitu, terciptalah efek buram latar depan pada rerumputan sehingga menambah sentuhan kelembutan pada seluruh foto. Anda dapat melihat refleksi jembatan gantung secara jelas pada permukaan air, dan kesan yang disampaikan sangat berbeda dari suasana hiruk-pikuk pada Contoh 1.

[Contoh 2]

A: (Subjek Utama) Jembatan gantung besar

B: (Subjek Sekunder) Rerumputan

EOS 5D Mark III/ EF70-200mm f/4L IS USM/ FL: 155mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/2,000 det)/ ISO 400/ WB: Auto

Membuat warna subjek sekunder

Seni graffiti ini pada dinding sepanjang garis pantai cukup menarik, jadi saya menangkap dinding itu sebagai subjek utama. Langit, laut, graffiti serta pakaian orang yang lalu-lalang semuanya berwarna biru. Mencocokkan warna subjek sekunder dengan warna subjek utama, membantu menambah dampak pada seluruh foto. Penemuan yang secara kebetulan tersebut mengubah esensi bidikan Anda secara dramatis.

[Contoh 3]

A: (Subjek Utama) Dinding

B: (Subjek Sekunder) Graffiti Biru, Pakaian biru orang yang lalu-lalang

EOS 5D Mark III/ EF17-40mm f/4L USM/ FL: 22mm/ Aperture-priority AE (f/8, 1/1,500 det)/ ISO 400/ WB: Auto

Warna biru elemen yang berbeda-beda, yaitu laut, langit, dinding, dan subjek manusia, berbaur serasi dalam gambar, seolah-olah terdapat semacam keharmonisan. Efek ini membantu menarik perhatian pemirsa ke titik kepadatan di bagian tengah gambar.

Tidak hadirnya subjek sekunder menciptakan gambar yang terlihat sepi

Jika Anda mengambil gambar dengan menggunakan sudut pandang dan nilai aperture yang sama seperti pada Contoh 3, tetapi tanpa subjek sekunder, Anda akan mendapatkan bidikan lanskap yang terlihat sepi, seperti pada Contoh 4. Efek visual warna yang terdapat pada Contoh 3, tidak ada, dan Anda tidak dapat merasakan kehadiran kisah apa pun. Anda hanya bisa merasakan efek perspektif, tetapi kesannya sangat berbeda dari yang disampaikan Contoh 3. Namun demikian, jika itu memang maksud Anda, untuk menyampaikan kesan kesunyian pada gambar, maka itu tindakan yang bagus untuk meniadakan efek yang diciptakan oleh warna.

[Contoh 4]

A: (Subjek Utama) Dinding

EOS 5D Mark III/ EF17-40mm f/4L USM/ FL: 22mm/ Aperture-priority AE (f/8, 1/1,000 det)/ ISO 400/ WB: Auto

Masatsugu Koorikawa

Lahir di Nara. Di samping memotret dan foto barang untuk majalah kamera dan musik, Koorikawa juga merilis karyanya dengan tema perairan Teluk Tokyo.

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat semakin banyak seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.

Diterbitkan oleh Impress Corporation

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami