Fotografer Singapura yang masih belia ini menekuni sendiri bidang fotografi sementara menunggu awal masuk pendidikan di college, lima tahun lalu, dan pernah menyandang sebutan sebagai salah satu dari Herworld "25 Scene Shakers Under 25" (Pengguncang Pemandangan di Bawah Usia 25) pada tahun 2012. Kini, Cosmopolitan Hong Kong, Singapore’s National Library Board dan Metro Singapura termasuk dalam hitungan di antara sekian banyak kliennya.
Gambar ini diambil di Grand Central Station, New York. Ini terpilih sebagai pemenang Gold dalam ajang Graphis Photography Annual 2015.
Semuanya berawal biasa-biasa saja. Shavonne Wong, fotografer yang berkedudukan di Singapura, pada awalnya tidak berencana menjadi seorang fotografer – ia belajar animasi 3D di college, dan berencana melanjutkan studinya di Vancouver. Untuk merintang waktu sebelum sekolah dimulai, Shavonne, yang juga dikenal sebagai Zhiffy - mulai suka membuka-buka majalah fashion, kemudian memutuskan untuk menekuni fotografi fashion sebagai hobi. Dalam beberapa bulan, ia memutuskan bahwa ia telah menemukan panggilan hidupnya, dan begitulah, selanjutnya, seperti yang orang katakan, tinggal sejarah.
Bidikan Her World Brides pada tahun 2014 untuk edisi Singapura.
1. Apa yang memotivasi Anda untuk menekuni fotografi?
Ceritanya biasa-biasa saja - saya tidak punya kakek yang mewariskan kamera kunonya kepada saya untuk meneruskan keahliannya. Saya hanya menyelesaikan masa magang saya dua bulan lebih cepat dari teman sejawat, jadi saya punya banyak waktu, tapi tidak ada teman untuk diajak menghabiskan waktu saya. Singkatnya, saya merasa bosan.
2. Apa yang memicu hasrat Anda untuk menekuni sendiri fotografi alih-alih belajar di sekolah kesenian?
Mungkin karena saya tidak berpikiran untuk menjadikan fotografi sebagai karier saya. Hanya sekadar hobi yang menyenangkan sampai saya sungguh-sungguh dibayar untuk karya saya.
3. Bagaimana Anda akan menggambarkan gaya fotografi Anda?
Semarak dengan warna, kuat dan membuai.
4. Tantangan apa yang dihadapi ketika Anda memulai di industri ini?
Sulit menemukan orang untuk bekerja sama, karena saya tidak memiliki portofolio dasar. Tidak banyak yang mau mencurahkan waktu dan tenaga untuk berkolaborasi (dengan saya) tanpa mengetahui apakah ada untungnya bagi mereka.
5. Menurut Anda, satu keterampilan apa yang wajib dimiliki oleh semua fotografer?
Kesabaran. Segalanya perlu waktu, dan jika Anda terus-menerus membandingkan diri dengan keberhasilan orang lain, pada akhirnya Anda akan merasa kesal dan frustrasi. Nikmati saja perjalanan yang dilalui.
6. Apakah ada bidikan foto khusus yang menurut Anda sangat menonjol?
Hmm…setiap bidikan foto memiliki kehebatannya sendiri. Bisa jadi karena saya bekerja dengan tim yang hebat, lokasinya bagus, atau pakaiannya indah. Saya selalu berupaya keras untuk membuat bidikan yang sebaik-baiknya, (yang) tampaknya merupakan cara terbaik untuk meningkatkan diri!
Bidikan lainnya yang dikerjakan selama ia magang di SVA, karena memiliki akses yang leluasa ke studio. Bola yang bergelantungan terbuat dari Styrofoam yang diberi tempelan kerlap-kerlip.
7. Anda pergi ke New York City pada tahun 2014 untuk magang selama satu bulan di School of Visual Arts (SVA), dapatkah Anda memberi tahu lebih lanjut mengenai pengalaman ini?
Saya selalu ingin pergi ke New York dan saya tahu bahwa saya tidak akan dapat mengerjakan apa pun tanpa struktur yang jelas. Jadi, saya memutuskan untuk mengikuti kursus magang selama satu bulan di School of Visual Arts sewaktu saya di sana. Karena dipaksa untuk menghasilkan karya baru setiap minggu, kegiatan saya pun terus bergulir, dan dalam waktu dua bulan saya di sana, saya telah melakukan 8 pemotretan yang berbeda-beda. Kota ini memiliki banyak sekali orang kreatif serta berbakat, dan sungguh merupakan pengalaman yang bagus bagi saya untuk bisa bekerja bersama mereka.
Secara pribadi, saya mendorong orang-orang untuk keluar negeri dan memotret, karena mata (kreatif) mereka dengan sendirinya akan menjadi jeli di lingkungan baru.
Bidikan percobaan di New York City, yang dibidik di atap apartemen temannya. Shavonne mengandalkan cahaya alami hanya untuk bidikan ini.
8. Apa yang selalu dibawa dalam tas Anda?
Selain ponsel, kunci dan dompet, mungkin juga (di dalam tas) ada junk food, pak tisu basah dari restoran, dan pengisi baterai ukuran sangat besar yang saya ambil dari pacar saya.
9. Kamera dan lensa Canon apa yang paling sering Anda gunakan sekarang?
EOS 5D Mark II, EF85mm f/1.8 USM, EF50mm f/1.2L USM and EF35mm f/1.4L USM. Saya berharap bisa memiliki EOS 5D Mark III (Body) dan EF135mm f/2L USM!
Shavonne Wong, fotografer pemenang penghargaan yang berkedudukan di Singapura. Sebagai fotografer fashion, bidang spesialisasinya berfungsi sebagai sarana baginya untuk mengungkapkan dan memupuk minat ini, khususnya dalam menghasilkan gambar yang menangkap hati, jiwa dan karakter seseorang di balik penampilan luarnya. Hal ini juga memberinya kesempatan untuk bekerja bersama orang-orang berbakat secara mengagumkan, dan menggarap sejumlah merek utama, sekaligus memotret pakaian yang sangat indah dan model yang serba keren.
http://zhiffyphotography.com/