Sebelumnya, Diera Bachir tidak selalu menjadi seorang fotografer. Pada tahun-tahun awal, ia bekerja di sebuah stasiun TV, dan menjalankan usaha makanan & minuman miliknya sebelum kemudian beralih ke dunia di balik lensa. Kami berbincang-bincang dengannya dan menemukan apa yang diperlukan untuk menjadi seorang fotografer pernikahan yang sukses, dan bagaimana cara menghadapi hal-hal yang tak terduga saat melakukan pemotretan di luar negeri.
EOS 5D Mark III, EF24-70mm f/2.8L USM lens, f/10, 24mm, 1/160sec, ISO100
Getaran Maroko di Pantai Nikko, Bali. Tidak perlu pergi ke Dubai, kami sudah memilikinya di sini!
Apa perbedaan antara fotografi pernikahan sebelumnya dan saat ini?
Sebelumnya, pengantin wanita dan pria hanya menjalani rutinitas dasar yang harus mereka patuhi dengan ketat. Saat ini, penyelenggara pernikahan atau bahkan pengantin menjadi semakin kreatif dan memiliki banyak ide baru untuk menjadikan foto-foto acara tersebut lebih menarik. Dalam hal ini, bisa saja dari dekorasi, pendamping pengantin atau anggota keluarga.
Bagaimana perbedaan gaya fotografi Anda dari yang lainnya?
Gaya saya lebih menonjolkan gerakan romantis, perasaan, dan warna-warna yang lembut. Hal ini menjadikan foto-foto terlihat tak lekang oleh waktu dan seperti dalam impian.
EOS 5D Mark III, EF24-70mm f/2.8L USM lens, f/3.2, 24mm, 1/160sec, ISO250
Hari itu begitu berawan di Gunung Bromo, Jawa, Indonesia, tetapi kondisi ini memberikan efek kabut dan dramatis pada foto.
Apakah diperlukan kedekatan antara fotografer dan pasangan pengantin saat pemotretan seringkali hanya dilangsungkan dalam selang beberapa hari?
Ya, kita harus menciptakan kedekatan yang unik dengan setiap klien sehingga foto-foto yang dihasilkan tidak berubah menjadi aneh dan terkesan tidak alami. Kedekatan itu harus ada!
Apa yang terjadi jika sesuatu tidak berjalan sesuai dengan rencana?
Jika hal itu terjadi, maka saya harus membuat Rencana B. Tidak ada alasan berupa suasana hati yang buruk karena pemotretan tetap harus dilanjutkan. Selain itu, kadang-kadang terjadi sesuatu yang luar biasa secara mendadak!
EOS 5D Mark III, EF24-70mm f/2.8L USM lens, f/4.5, 50mm, 1/200sec, ISO125
Shibuya memang selalu keren!
Bagaimana cara Anda mengatasi situasi tak terduga di tempat asing?
Nah, diskusi memang selalu diperlukan. Selama klien percaya pada saya, segalanya akan menjadi lebih lancar dan lebih nyaman. Sebagai contoh, jika cuaca tidak bersahabat, tetapi pasangan pengantin masih bersikeras melakukan pemotretan, maka kami akan mencoba menemukan payung dan mengubahnya menjadi pemotretan pernikahan di tengah hujan!
EOS 5D Mark III, EF24-70mm f/2.8L USM lens, f/7.1, 24mm, 1/500sec, ISO100
Bali, Indonesia, dengan lautan sebening kristal dan pasangan yang bahagia.
Apa saja tantangan dalam melakukan pemotretan di luar negeri?
Karena kita bekerja di tempat asing, kita benar-benar harus mengetahui rencana perjalanan dengan baik. Selain itu, cuaca juga bisa menjadi tantangan yang besar. Tetapi apa yang menjadikan misi ini berhasil adalah membawa semua barang dan peralatan! Oleh karena itu, kemasan yang baik itu (termasuk perlengkapan tahan cuaca untuk peralatan) wajib ada.
EOS 5D Mark III, EF70-200mm f/2.8L IS II USM lens, f/2.8, 70mm, 1/400sec, ISO320
Pemotretan bersama Lisa di Tokyo
Apa yang terjadi jika Anda dan pasangan pengantin tidak sepakat mengenai lokasi pemotretan?
Kami akan menemukan solusi yang saling menguntungkan. Bagaimanapun, karena mereka adalah klien, kita harus memenuhi permintaan mereka dengan hasil terbaik yang memungkinkan. Selain itu, kita juga tidak boleh mengeluh tentang lokasi jika itu adalah destinasi impian mereka.
Tidak ada hal lain yang lebih menyenangkan selain mewujudkan impian mereka.
EOS 5D Mark III, EF16-35mm f/2.8L II USM lens, f/2.8, 16mm, 1/2000sec, ISO160
Diambil di Auckland, Selandia Baru, tempat ini agak berangin pada hari itu tetapi hal ini memberikan kesan dramatis pada foto!
Sudah berapa lama Anda menggunakan kamera seri Canon EOS 5D? Apa yang Anda sukai dari kamera-kamera ini?
Saya telah menggunakan seri EOS 5D selama tiga tahun. Kamera ini ramah bagi pengguna dan memiliki fitur autofokus yang mengesankan, dan yang paling saya sukai adalah warna-warna yang bisa dihasilkan dari EOS 5D – yang begitu hangat dan mencerminkan gaya pemotretan saya sepenuhnya.
EOS 5D Mark III, EF24-70mm f/2.8L USM lens, f/22, 24mm, 1/60sec, ISO100
Matahari terbit dan pasangan yang baru menikah, diambil di The Edge Resort, Bali, Indonesia
Bagaimana kamera ini melengkapi gaya pemotretan Anda?
Kamera saya memiliki sensor yang benar-benar bagus dan saya juga memiliki berbagai lensa yang mengakomodasi gaya personal saya, seperti lensa EF85mm f/1.8 USM, yang benar-benar bagus untuk foto potret. Fitur favorit saya dari EOS 5D adalah sistem AF dan kualitas video yang sangat bagus.
EOS 5D Mark III, EF100mm f/2.8L Macro IS USM lens, f/2.8, 100mm, 1/320sec, ISO100
Matahari terbenam yang indah di atap, Surabaya, Indonesia. Salah satu pasangan favorit saya, Kartika & Bayu, memiliki 'chemistry' di matanya.
Daftar dan dapatkan update terbaru tentang berita, kiat dan trik fotografi!
Mengenai Penulis
Diera Bachir adalah seorang fotografer profesional yang tinggal Indonesia. Keahlian khususnya adalah fotografi pernikahan, namun karyanya juga mencakup bidang fashion, maternity, bayi, keluarga, potret personal, produk, dan fotografi acara. Ia mengajak para kliennya dalam sebuah perjalanan yang indah dengan lanskap yang menakjubkan serta menambahkan berbagai detail dalam lokasi pemotretan di Indonesia dan di luarnya untuk mengabadikan momen-momen terbaik dalam kehidupan mereka.