Olahraga – Penyesuaian Khusus Fungsi AF untuk Menangkap Momen yang Tepat
Pada fotografi olahraga di dalam ruangan, fotografer harus mampu menangani pergerakan subjek yang bersemangat agar dapat menangkap momen yang tepat. Mari kita lihat bagaimana fotografer olahraga profesional mengoperasikan perlengkapan mereka untuk menangkap momen yang menentukan di bawah kondisi yang tidak bersahabat. Di sini kita akan mencermati pengaturan pemotretan mereka dan sejumlah saran untuk dicoba. (Dilaporkan oleh: Yusuke Nakanishi dari Aflo Sports, Bekerja sama dengan: Tokyo Cinq Rêves (bj League) dan Saitama Broncos (bj League))
Halaman: 1 2
EF70-200mm f/2.8L IS II USM/ FL: 170mm/ Manual exposure (1/800 det., f/2.8)/ ISO 10000/ WB: Custom
Bidikan dua pemain yang bersaing untuk merebut bola yang melambung di udara. Saya menyusun bidikan seraya memprediksi ketinggian lemparan bola. Tidak mungkin untuk menangkap foto ini tanpa performa AF yang akurat dan cepat tanggap.
Penyesuaian khusus fungsi terkait AF
Apabila mengambil foto olahraga di dalam ruangan, Anda harus terampil dalam menangani pergerakan subjek yang bersemangat di bawah pencahayaan yang tidak bersahabat. Meskipun kondisi pemotretan memang tangguh, namun subjeknya pun merupakan pilihan ideal untuk menguji kemampuan pemotretan EOS 6D. Ada beberapa hal yang saya cermati untuk mengukur kemampuan EOS 6D dalam menangani adegan olahraga.
Pertama-tama, dengan penyesuaian khusus AI Servo AF, fitur terpenting dalam fotografi olahraga, saya dapat secara fleksibel menanggapi adegan yang berbeda-beda. Sensor AF melacak subjek secara akurat, dan kamera mencocokkan secara unggul dengan lensa kelas f/2.8. Dengan menilai hal-hal tersebut di atas, saya yakin bahwa EOS 6D juga mampu menangkap foto olahraga.
3 Saran tentang Fotografi Olahraga
・Memprediksi bagaimana pertandingan berkembang
・Gunakan AI Servo AF secara aktif
・Gunakan lensa yang berlainan untuk memperlebar cakupan ekspresi
Fitur EOS 6D yang Direkomendasikan
Terdapat banyak kejadian di mana pemain dalam pertandingan bola basket tiba-tiba bergerak cepat, jadi saya tetapkan [Acceleration/ deceleration tracking] ke [+1].
Pergerakan pemain dalam pertandingan bola basket bersifat acak, jadi saya tetapkan Tracking sensitivity ke nilai negatif supaya fokus tidak bergeser dari subjek utama secara tak sengaja.
Teknik 1:
Penyesuaian khusus Pengaturan Titik AF Jika Anda Perlu Sering Mengubah Orientasi Kamera
EF70-200mm f/2.8L IS II USM/ FL: 200mm/ Manual exposure (1/800 det., f/2.8)/ ISO 10000/ WB: Custom
Bidikan dalam orientasi vertikal. Di sini, saya memanfaatkan secara aktif titik AF selain yang berada di tengah untuk meningkatkan fleksibilitas dalam menyusun bidikan.
EF70-200mm f/2.8L IS II USM/ FL: 200mm/ Manual exposure (1/1,250 det., f/2.8)/ ISO 6400/ WB: Custom
Saya menyusun bidikan sambil memprediksi pergerakan pemain saat ia mencoba men-dribble melalui lawan untuk mencetak gol. Di sini, saya gunakan titik AF yang ada di kanan titik AF tengah.
Mendaftarkan titik AF yang berlainan untuk pemotretan vertikal dan horizontal
Pada adegan di mana Anda perlu sering mengubah orientasi kamera, Anda dapat menyesuaikan secara khusus pengaturan titik AF agar tidak repot memindahkan titik AF setiap kali. Dengan menggunakan fitur “Orientation linked AF point” yang nyaman, kamera secara otomatis mendeteksi orientasi (vertikal atau horizontal) dan memindahkan titik AF ke titik yang terakhir digunakan menurut orientasi, setiap kali titik ini diubah. Dengan begitu, Anda dapat berkonsentrasi pada pemotretan setelah mengubah orientasi kamera.
Dengan menetapkan “Orientation linked AF point” ke [Select different AF points], kamera mengalihkan titik AF preset secara otomatis menurut orientasi kamera.
Teknik 2:
Menangkap Seluruh Suasana Ruangan dengan Lensa Wide-angle
EF16-35mm f/2.8L II USM/ FL: 16mm/ Manual exposure (1/1,600 det., f/2.8)/ ISO 6400/ WB: Custom
Untuk menangkap pertarungan yang berkembang dalam upaya mencetak gol, saya pilih lensa wide-angle. Untuk mengekspresikan ketinggian lompatan secara gamblang, saya mengambil bidikan dari low angle.
Menyusun bidikan dengan bold angle
Sementara banyak yang mengira bahwa fotografi olahraga perlu sering menggunakan lensa telefoto, tapi justru akan membosankan kalau hanya menggunakan lensa ini saja. Karena EOS 6D dilengkapi sensor full-frame yang memudahkan ekspresi dengan menggunakan lensa wide-angle, Anda juga sangat dianjurkan untuk memanfaatkan lensa wide-angle. Banyak arena olahraga yang memiliki desain unik, jadi dengan memperhatikan cahaya plafon dan keriuhan para penonton sewaktu menyusun bidikan, Anda akan dapat menangkap momen yang tidak teramati sebelumnya.
Teknik 3:
Menangkap Adegan tanpa pemain
EF70-200mm f/2.8L IS II USM/ FL: 200mm/ Manual exposure (1/1,250 det., f/3.5)/ ISO 6400/ WB: Custom
Di sini, saya fokuskan pada saat bola meluncur melalui jaring. Dari foto ini, Anda bisa membayangkan ekspresi pemain yang memasukkan bola ke dalam jaring serta bagaimana pertandingan berkembang.
EF70-200mm f/2.8L IS II USM/ FL: 160mm/ Manual exposure (1/1,250 det., f/2.8)/ ISO 6400/ WB: Custom
Papan tulis putih untuk menggambarkan taktik kepada para pemain. Dari jari-jari yang tegang, pemirsa dapat mengetahui ekspresi pelatih dan para pemain yang sedang mendengarkan secara saksama.
Menggugah imajinasi pemirsa
Apabila mengambil foto olahraga, Anda juga dianjurkan untuk menantang diri sendiri dengan berbagai bidikan yang tidak menyertakan pemain. Anda dapat menghasilkan gambar yang mencirikan olahraga tertentu, bahkan jika para pemain tidak muncul dalam foto. Malahan, bidikan semacam itu lebih efektif dalam menggugah imajinasi pemirsa. Ini khususnya penting, misalnya dalam fotografi cerita, di mana olahraga tertentu merupakan temanya.
Nakanishi, lahir tahun 1979, dan lulus dari Department of Photography, Faculty of Arts, Tokyo Polytechnic University. Setelah bekerja pada sebuah penerbit, Nakanishi bergabung dalam AfloSport tahun 2005. Ia adalah fotografer resmi untuk "bj League," liga bola basket profesional Jepang, dan anggota SanDisk Extreme Team.