9 hari berkelana melintasi Jepang Barat dan Kyushu, 8 tantangan foto yang menggetarkan sukma, dan segudang kenangan serta pengalaman yang tak terhitung banyaknya. Apa yang dibutuhkan untuk unggul dalam Canon PhotoMarathon Asia Championship (CPMC) 2018, dan bagaimana peristiwa ini telah membentuk ketiga pemenangnya? Kita akan mengetahuinya dalam wawancara di bawah ini.
"Saya bertahan untuk jongkok di air dingin membeku demi mendapatkan bidikan sempurna"
Mohammad Norfahan Bin Bahron (Malaysia), Sang Juara
EOS 6D Mark II/ EF16-35mm f/2.8L II USM/ FL: 16mm/ Manual exposure (1/125 det., f/22, EV±0)/ ISO 1600/ WB: Manual
Tema: Tantangan Peristiwa/ Lokasi: Kuil Itsukushima, Prefektur Hiroshima
Ceritakan kepada kami tentang bidikan kemenangan Anda (digambarkan di atas). Apa cerita di baliknya?
Bidikan ini menampilkan seorang anak laki-laki yang sedang melintasi gerbang kuil dan terlihat matahari terbenam di belakangnya. Saya membayangkan, bahwa ia baru kembali dari sekolah dan harus menyeberangi air dangkal untuk pulang ke rumah, mengenakan sepatu karet.
Untuk mendapatkan komposisi sempurna, saya jongkok dalam air dangkal yang dingin dan menunggu sampai sang anak menyeberangi gerbang kuil. Sudut rendah membantu menghasilkan efek pantulan, dan cahaya latar dari matahari yang tenggelam mengubah sang anak menjadi siluet. Untuk menegaskan suasana senja, saya menggunakan filter kuning, dan mengubah suhu warna ke kuning.
Menurut saya, bidikan ini luar biasa, karena sudut yang unik dan fakta bahwa saya harus bertahan dalam air dingin membeku demi memperoleh bidikan itu.
Ceritakan kepada kami mengenai dua bidikan Anda yang lainnya. Apa cerita di baliknya?
Bidikan 1: Tantangan Peristiwa
EOS 5D Mark III/EF70-200mm f/2.8L IS II USM/FL: 70mm/ Manual exposure (1/100 det., f/3,2, EV±0)/ ISO 1600/ WB: Auto
Tema: Tantangan Peristiwa/ Lokasi: Kuil Itsukushima, Prefektur Hiroshima
Saya membidik ini saat sedang menuju ke tempat bersantap malam. Saat itu cuacanya sangat dingin, dan kuil terlihat tenang dan senyap. Saya terkesima oleh awan yang indah. Saat awan berubah bentuk dengan sangat cepat, dan saya pun tidak memiliki tripod, saya hanya punya waktu beberapa detik untuk membidik. Jadi, saya berdiri di tepi pantai dalam cuaca yang dingin, dan mengambil bidikan sambil menggenggam kamera. Menurut saya, pencahayaan dan warna mencuatkan keindahan kuil saat senja.
Bidikan 2: Komposisi Unik
EOS 6D Mark II/ EF16-35mm f/2.8L II USM/ FL: 35mm/ Manual exposure (1/125 det., f/5, EV±0)/ ISO 8000/ WB: Manual
Tema: Komposisi Unik / Lokasi: Pasar Ikan Karato, Prefektur Yamaguchi
Gagasan untuk bidikan ini datang ketika secara tidak disengaja saya menginjak semacam jaring berwarna hijau di pasar ikan. Saya gulung jaring dan membuatnya seperti terowongan, lalu menaruh lensa saya melalui terowongan ini. Hasilnya sungguh menarik!
Hal paling penting apakah yang Anda pelajari selama CPMC?
Kesabaran, dan cara beradaptasi dengan lingkungan yang sangat berbeda dengan Malaysia dari segi suhu, cuaca, rentang waktu dan nutrisi. Di samping itu, saya juga belajar menggunakan waktu yang diberikan seefisien mungkin.
Mohammad Norfahan Bin Bahron
A wedding photographer since 2008, Mohammad Norfahan Bin Bahron hopes to develop his talents and put Malaysia on the photography map. His advice to those who want to improve their photography is to take workshops, and learn from experienced photographers either by asking them or by studying their works.
"Melalui kaca lengkung, saya melihat warna dan bentuk baru yang belum pernah ada yang melihatnya"
Ly Min (Kamboja), Runner-up ke-1
EOS 5DS R/ EF24-70mm f/2.8L II USM/ FL: 70mm/ Manual exposure (1/500 det., f/2,8, EV±0)/ ISO 100
Tema: Uniquely Singapore
Manakah lokasi favorit pemotretan Anda, dan mengapa?
Lokasi favorit saya, Kuil Itsukushima, karena keberagaman budaya yang ada di sana.
Ceritakan kepada kami tentang bidikan kemenangan Anda. Apa cerita dan teknik di baliknya?
Bidikan 1: Uniquely Singapore (atas)
Kami disediakan banyak model untuk tema ini. Namun demikian, gambar yang ada dalam bayangan saya bukan merupakan bidikan potret wajah, tetapi sesuatu yang mewakili keunikan Singapura. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk membidik secara close-up, yang hanya menunjukkan tangan sang model dan bunga yang mewakili Singapura.
Menurut saya, imajinasi membantu membuat bidikan ini menjadi bidikan istimewa. Saya coba menciptakan gambar yang jarang dipikirkan oleh orang lain.
Bidikan 2: Warna
EOS 5DS R/ EF24-70mm f/2.8L II USM/ FL: 67mm/ Manual exposure (1/200 det., f/7.1, EV: -0,6)/ ISO 320/ WB: Manual
Tema: Warna/ Lokasi: Huis Ten Bosch, Prefektur Nagasaki
Untuk tema ini, saya sungguh tidak tahu, bagaimana cara mendapatkan bidikan istimewa. Meskipun temanya tampak sederhana, tetapi segalanya berwarna-warni di taman, sehingga sulit memutuskan, apa yang akan dibidik. Menurut saya, bahwa memotret melalui kaca lengkung akan menghasilkan sesuatu yang belum pernah dilihat orang, jadi saya menunggu sampai bisa mendapatkan bidikan terbaik. Saya menyukai cara saya mengubah sesuatu dalam kehidupan nyata terlihat bagaikan lukisan nan indah.
Ly Min
Ly Min loves travel photography, and is motivated to capture the best moments wherever he goes. He looks forward to sharing with his friends and family about the people, culture and landscapes that he encounters, and believes that learning about new culture, people and places can help his travel photography in the future.
"Saya belajar pola pikir baru untuk pendekatan terhadap berbagai subjek"
Herman Chow Ho Man (Hong Kong), Runner-up ke-2
EOS 5D Mark IV/ EF35mm f/1.4L II USM/ FL: 35mm/ Aperture-priority AE (1/1000 det., f/4, EV-0,3)/ ISO 100/ WB: Manual
Tema: Warna/ Lokasi: Huis Ten Bosch, Prefektur Nagasaki
Pengalaman apakah yang paling mengesankan bagi Anda?
Yang pasti, pengalaman di Gunung Aso. Saat tema "Damai" diumumkan, hembusan angin dan deras hujan begitu mendera sehingga saya nyaris tidak bisa berjalan, dan jelas itu bukan situasi yang menyiratkan "kedamaian"! Cuaca terus berubah—5 menit kemudian, cerah lagi.
Meskipun cuaca yang tidak bersahabat, namun Gunung Aso tetap merupakan lokasi pemotretan favorit saya. Pemandangannya spektakuler dan unik, serta cuaca yang tidak bisa diprediksi sesungguhnya menghadirkan sekian banyak pemandangan khusus yang berbeda-beda, yang bisa diabadikan oleh para peserta.
Ceritakan kepada kami tentang bidikan favorit Anda.
Bidikan 1: Warna (Atas)
Saya paling menyukai gambar yang saya ajukan, bertema "Warna", karena ini memanfaatkan kreativitas dan imajinasi.
Bidikan ini sesungguhnya adalah payung dengan 4 warna yang menggantung dari plafon. Saya mencoba sekian banyak sudut yang berbeda-beda, tetapi tidak mendapatkan bidikan yang bagus sampai saya berbaring di lantai dan menengadah ke atas. Payung menjadi agak transparan di bawah cahaya matahari, dan bergerak-gerak dihembus angin.
Namun demikian, keajaiban baru muncul saat saya mencoba pencahayaan ganda! Setelah mengambil bidikan pertama, saya berputar sekitar 45 derajat. Transparansi payung berfungsi seperti "penyampur warna" dan 4 warna aslinya menjadi 8. Saya terus mencoba, dan pada akhirnya mendapatkan bidikan bagaikan bunga ini. Sungguh mengagumkan melihat gambar yang berkembang menjadi sesuatu yang saya sukai saat mencoba berbagai sudut yang berbeda.
Bidikan 2: Tantangan Peristiwa
EOS 5D Mark IV/ EF35mm f/1.4L II USM/ FL: 35mm/ Aperture-priority AE (1/1250 det., f/2,8, EV-0,6)/ ISO 800/ WB: Manual
Tema: Tantangan Peristiwa/ Lokasi: Okawachiyama, Prefektur Saga
Okawachiyama, tempat bidikan ini diambil, adalah sebuah desa kecil yang terkenal mengenai pembuatan produk dari porselen kelas tinggi. Kehidupan di sini sederhana serta damai, dan saya merasa pemandangan pria lansia yang sedang memperbaiki kursi, menyiratkan dengan baik kedamaian dan kesederhanaan itu.
Saya menggunakan hitam-putih untuk mempersembahkan foto ini untuk menyampaikan kesan kesederhanaan yang lebih kuat. Area yang gelap dan terang, seimbang dengan baik. Saya menggunakan mobil di kiri sebagai latar depan dan garis-garis membawa pemirsa ke subjek utama foto ini. Saya sungguh menyukai kesan realistis foto ini.
Hal paling penting apakah yang Anda pelajari selama Canon PhotoMarathon Championship Asia?
Pola pikir untuk mendekati berbagai subjek. Aki-san [instruktur CPMC, GOTO AKI] mengajari kami tentang pentingnya mencurahkan perhatian ke berbagai detail di sekeliling kami. Melalui beliau, saya belajar mengamati subjek secara teliti, mengenali apa yang membuatnya menarik, kemudian menyusun komposisi dan menerapkan teknik untuk menyampaikan pesan ini kepada khalayak.
Herman Chow Ho Man
Herman entered the world of DSLR cameras when he became fascinated with long exposure technique, but could not get the shots he wanted with a compact camera. He discovered the beauty of the 70-200mm range during the Championship, and now counts it as one of his top 3 pieces of equipment alongside EOS 5D Mark IV and his 35mm f/1.4L prime lens.
Mengenai Canon PhotoMarathon Asia Championship 2018
Diadakan dari tanggal 5 hingga 14 April 2018, Canon PhotoMarathon Asia Championship 2018 memilih 17 fotografer yang sangat menghayati fotografi dari 11 negara dan wilayah, untuk mengikuti tantangan fotografi yang menggetarkan sukma di sejumlah tempat fotografi tersohor di Jepang Barat dan Kyushu, seperti Kuil Itsukushima (Situs Pusaka Dunia UNESCO) dan Gunung Aso. Semua ini, bersama dengan panduan dari fotografer lanskap terkenal, GOTO AKI dan lokakarya informatif yang memberikan pengalaman berharga untuk membantu para peserta tumbuh sebagai fotografer.
Untuk informasi dan gambar selengkapnya dari para peserta, coba lihat:
Halaman Resmi Canon PhotoMarathon Asia Championship 2018
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!