Kyoto, salah satu kota tertua di Jepang, adalah jantung rohaniah suci negara ini dengan lebih dari 2000 candi dan kuil.Dari bentuk arsitekturnya yang tradisional sampai taman dan kebunnya yang memesona, ibu kota budaya ini menawarkan setiap bentuk kesempatan fotografi pada seorang fotografer perjalanan yang bisa dia pinta.
EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50 mm f/1.4, f/5.6, 50 mm, 1/2000 detik, ISO400
Daerah dalam candi Higashi Honganji
Pada permulaan musim dingin ini sudah terlihat daun-daun pepohonan yang berubah warnanya dari hijau tua menjadi merah dan kuning yang berkilau – sebuah pemandangan yang sangat indah saat dihadapkan dengan cabang dan batang pohon yang berwarna coklat tua.Candi Higashi Hongaji dilingkupi aura penuh ketenangan, sebuah suasana yang membawa rasa ringan dari jalanan yang ramai tepat diluar pagarnya.Goeido, atau Aula Pendiri Candi, adalah bangunan terbesar di tanah tersebut, dan dinamai sebagai struktur bangunan kayu terbesar di dunia.
EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50 mm f/1.4, f/2.8, 50 mm, 1/5000 detik, ISO400
Seorang pendatang mendekati Aula Pendiri Candi
Mengambil foto arsitektur bangunan dengan lensa USM EF 50 mm f/1.4 adalah pilihan yang tidak lazim, tetapi bukan berarti tidak mungkin.Karena lensa dasar kurang memiliki kenyamanan fungsi pembesaran, akan membutuhkan kemampuan fotografer untuk mengambil langkah mundur sebanyak mungkin untuk meliputi struktur bangunan dalam bingkai kamera.Untungnya, candi Higashi Hongaji yang lapang memberikan banyak kesempatan pada para fotografer untuk melakukan hal tersebut.Keterbatasan fungsi perbesaran kamera tidak sepenuhnya menjadi hal yang buruk – hal ini akan memaksa anda untuk berpikir ulang dan membingkai hasil foto anda dengan lebih kreatif.
EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/2.8, 50 mm, 1/4000 detik, ISO200
Salah satu bangunan bertingkat rendah yang komersial di Kyoto yang berterima-kasih pada Kebijakan Lanskap Kota Kyoto
Taman Imperial Kyoto dulunya adalah tempat kediaman Keluarga Imperial Jepang sampai tahun 1868.Rumah taman Istana Imperial Kyoto, sebuah daratan yang sangat luas dengan hamparan lebih dari 1 km panjangnya dan 700 m lebarnya.
EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/2.8, 50 mm, 1/4000 detik, ISO400
Musim dingin yang dini memberikan pepohonan dengan semburan warna
EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/2.8, 50 mm, 1/1600 detik, ISO400 (kiri)
EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/2.2, 50 mm, 1/1600 detik, ISO400 (kanan)
Perjalanan sekitar Taman Imperial Kyoto
Terdapat gema suara teriakan dari tepi taman, dan taman yang tertidur ini mulai terbangun karena munculnya remaja sekolah menengah atas yang terlihat sedang berlatih untuk acara olahraga.Berdiri dari kejauhan dan mengambil foto dengan lensa dasar mungkin bisa terlihat seperti sebuah masalah, tetapi EOS 5D Mark IV, yang dilengkapi dengan sensor CMOS seluruh bingkai dengan 30.4 megapiksel, memberikan kemudahan untuk memotong foto tanpa mengorbankan kualitas gambarnya, seperti foto-foto pelajar muda ini.
(foto dipotong dari atas)
EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/2.8, 50 mm, 1/2000 detik, ISO400
Pelajar sekolah menengah keatas ini sedang berlatih untuk acara olahraga di tepi taman imperial.
Tidak ada yang lebih menerima kedatangan anda dengan makanan panas untuk menyambut nafsu makan seseorang yang besar setelah berjalan jauh di taman imperial.Sebuah tempat pemberhentian di Kafe Saredo bisa menjadi lokasi istirahat yang sangat dibutuhkan. Mengambil foto bisa menjadi sukar ketika dia duduk dengan lensa USM EF 50 mm f/1.4 karena bingkai kameranya yang rapat.Pemecahannya cukup mudah: ambil satu langkah ke belakang akan membuat anda melihat sajian makanan pas berada di dalam bingkai kamera.
EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50 mm f/1.4, f/3.2, 50 mm, 1/200 detik, ISO200
Dua Rasa Kare (Jepang & Thailand) di Kafe Saredo
Berkeliling Kyoto sangat mudah – bisa dengan berjalan kaki, naik bis atau kereta.Merupakan tujuan yang indah bagi para wisatawan yang menikmati penjelajahan dan berjalan kaki.Sangat meringankan untuk menggunakan lensa EF 50 mm yang ringan beratnya dibandingkan misalnya, lensa EF 24-70 mm atau lensa telefoto EF 70-300 mm saat berjalan memutari kota, karena lensa EF 50 mm tentu lebih ringan di leher dan tangan bahkan setelah beberapa jam.
Timur laut dari Stasiun Kyoto, sekitar satu setengah jam dengan berjalan kaki melewati Gion (daerah geisha Kyoto), terdapat daerah yang sangat indah yang dikenal dengan Jalur Para Ahli.Jalan bebatuan ini mengikuti sebuah kanal sepanjang ratusan pohon-pohon buah ceri, menghubungkan lingkungan Nanzenji dan Ginkakuji (Pavilyun Perak)
EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/4.0, 50 mm, 1/1250 detik, ISO640
Berjalan-jalan sepanjang Jalur Para Ahli
Jalur Para Ahli berakhir di Ginkakui, yang saat ini berupa candi Zen yang dibangun pada tahun 1482. Pavilyun ini mungkin tidak terlalu megah, tetapi lingkungan sekitarnyalah yang megah. Ada suasana yang terasa surealis pada Pavilyun Perak ini – tidak hanya senyawanya yang sangat memesona dan cantik, namun terdapat juga aura Zen di dalamnya yang tidak bisa dijelaskan, sebuah nilai yang tidak berwujud dan terlihat seperti pantulan nyata dari kebudayaan ibu kota.
EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/2.8, 50 mm, 1/160 detik, ISO800
Kayu-kayu di dekat Ginkakuji pada Higashiyama
Apakah lensa USM EF 50 mm f/1.4 adalah teman perjalanan yang bisa dipercaya?
Jawaban mudahnya adalah: Ya.Ada begitu banyak hal dari lensa dasar dibandingkan dengan lensa potret.Dari lanskap, makanan, arsitektur sampai subyek dengan gerak-cepatnya, lensa ini serbaguna sekaligus ringan. Lensa ini juga dekat dengan lapang pandang mata, yang memberikan rasa yang lebih alami dan menyenangkan pada foto.Untuk membuktikan bahwa lensa ini hebat pada cahaya redup, ISOnya tidak pernah melewati ISO 800 pada perjalanan ini.
Bila sebuah gambar bisa bermakna seribu kata, maka biarkanlah gambar-gambar ini berbicara.
EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/2.8, 50 mm, 1/800 detik, ISO400
Membingkai foto dengan dedaunan
EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/2.8, 50 mm, 1/3200 detik, ISO200
Daun-daun musim dingin pada cahaya matahari siang hari
EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/2.8, 50 mm, 1/800 detik, ISO200
Menciptakan bokeh yang cantik dengan bukaan f/2.8
Untuk lebih banyak inspirasi perjalanan, telusurilah artikel-artikel berikut:
Di atas darat dan lautan: Kehidupan seorang fotografer jalanan
5 Tempat untuk Dikunjungi bagi Fotografer Jalanan
Fotografi Perjalanan dengan Kamera Tanpa Cermin EOS M6: Menjelajahi Italia
Fotografi Perjalanan: Menangkap Keanekaragaman dengan Joseph Mak