Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Bepergian ke Kyoto dengan Lensa EF 50 mm

2020-04-08
0
527
Dalam artikel ini:

Kyoto, salah satu kota tertua di Jepang, adalah jantung rohaniah suci negara ini dengan lebih dari 2000 candi dan kuil.Dari bentuk arsitekturnya yang tradisional sampai taman dan kebunnya yang memesona, ibu kota budaya ini menawarkan setiap bentuk kesempatan fotografi pada seorang fotografer perjalanan yang bisa dia pinta.


EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50 mm f/1.4, f/5.6, 50 mm, 1/2000 detik, ISO400
Daerah dalam candi Higashi Honganji

Pada permulaan musim dingin ini sudah terlihat daun-daun pepohonan yang berubah warnanya dari hijau tua menjadi merah dan kuning yang berkilau – sebuah pemandangan yang sangat indah saat dihadapkan dengan cabang dan batang pohon yang berwarna coklat tua.Candi Higashi Hongaji dilingkupi aura penuh ketenangan, sebuah suasana yang membawa rasa ringan dari jalanan yang ramai tepat diluar pagarnya.Goeido, atau Aula Pendiri Candi, adalah bangunan terbesar di tanah tersebut, dan dinamai sebagai struktur bangunan kayu terbesar di dunia.


EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50 mm f/1.4, f/2.8, 50 mm, 1/5000 detik, ISO400
Seorang pendatang mendekati Aula Pendiri Candi

Mengambil foto arsitektur bangunan dengan lensa USM EF 50 mm f/1.4 adalah pilihan yang tidak lazim, tetapi bukan berarti tidak mungkin.Karena lensa dasar kurang memiliki kenyamanan fungsi pembesaran, akan membutuhkan kemampuan fotografer untuk mengambil langkah mundur sebanyak mungkin untuk meliputi struktur bangunan dalam bingkai kamera.Untungnya, candi Higashi Hongaji yang lapang memberikan banyak kesempatan pada para fotografer untuk melakukan hal tersebut.Keterbatasan fungsi perbesaran kamera tidak sepenuhnya menjadi hal yang buruk – hal ini akan memaksa anda untuk berpikir ulang dan membingkai hasil foto anda dengan lebih kreatif.

 


EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/2.8, 50 mm, 1/4000 detik, ISO200
Salah satu bangunan bertingkat rendah yang komersial di Kyoto yang berterima-kasih pada Kebijakan Lanskap Kota Kyoto

 

Taman Imperial Kyoto dulunya adalah tempat kediaman Keluarga Imperial Jepang sampai tahun 1868.Rumah taman Istana Imperial Kyoto, sebuah daratan yang sangat luas dengan hamparan lebih dari 1 km panjangnya dan 700 m lebarnya.


EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/2.8, 50 mm, 1/4000 detik, ISO400
Musim dingin yang dini memberikan pepohonan dengan semburan warna


EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/2.8, 50 mm, 1/1600 detik, ISO400 (kiri)
EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/2.2, 50 mm, 1/1600 detik, ISO400 (kanan)
Perjalanan sekitar Taman Imperial Kyoto

Terdapat gema suara teriakan dari tepi taman, dan taman yang tertidur ini mulai terbangun karena munculnya remaja sekolah menengah atas yang terlihat sedang berlatih untuk acara olahraga.Berdiri dari kejauhan dan mengambil foto dengan lensa dasar mungkin bisa terlihat seperti sebuah masalah, tetapi EOS 5D Mark IV, yang dilengkapi dengan sensor CMOS seluruh bingkai dengan 30.4 megapiksel, memberikan kemudahan untuk memotong foto tanpa mengorbankan kualitas gambarnya, seperti foto-foto pelajar muda ini.


(foto dipotong dari atas)
EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/2.8, 50 mm, 1/2000 detik, ISO400
Pelajar sekolah menengah keatas ini sedang berlatih untuk acara olahraga di tepi taman imperial.

 

Tidak ada yang lebih menerima kedatangan anda dengan makanan panas untuk menyambut nafsu makan seseorang yang besar setelah berjalan jauh di taman imperial.Sebuah tempat pemberhentian di Kafe Saredo bisa menjadi lokasi istirahat yang sangat dibutuhkan. Mengambil foto bisa menjadi sukar ketika dia duduk dengan lensa USM EF 50 mm f/1.4 karena bingkai kameranya yang rapat.Pemecahannya cukup mudah: ambil satu langkah ke belakang akan membuat anda melihat sajian makanan pas berada di dalam bingkai kamera.


EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50 mm f/1.4, f/3.2, 50 mm, 1/200 detik, ISO200
Dua Rasa Kare (Jepang & Thailand) di Kafe Saredo

Berkeliling Kyoto sangat mudah – bisa dengan berjalan kaki, naik bis atau kereta.Merupakan tujuan yang indah bagi para wisatawan yang menikmati penjelajahan dan berjalan kaki.Sangat meringankan untuk menggunakan lensa EF 50 mm yang ringan beratnya dibandingkan misalnya, lensa EF 24-70 mm atau lensa telefoto EF 70-300 mm saat berjalan memutari kota, karena lensa EF 50 mm tentu lebih ringan di leher dan tangan bahkan setelah beberapa jam.

Timur laut dari Stasiun Kyoto, sekitar satu setengah jam dengan berjalan kaki melewati Gion (daerah geisha Kyoto), terdapat daerah yang sangat indah yang dikenal dengan Jalur Para Ahli.Jalan bebatuan ini mengikuti sebuah kanal sepanjang ratusan pohon-pohon buah ceri, menghubungkan lingkungan Nanzenji dan Ginkakuji (Pavilyun Perak)


EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/4.0, 50 mm, 1/1250 detik, ISO640
Berjalan-jalan sepanjang Jalur Para Ahli

Jalur Para Ahli berakhir di Ginkakui, yang saat ini berupa candi Zen yang dibangun pada tahun 1482. Pavilyun ini mungkin tidak terlalu megah, tetapi lingkungan sekitarnyalah yang megah. Ada suasana yang terasa surealis pada Pavilyun Perak ini – tidak hanya senyawanya yang sangat memesona dan cantik, namun terdapat juga aura Zen di dalamnya yang tidak bisa dijelaskan, sebuah nilai yang tidak berwujud dan terlihat seperti pantulan nyata dari kebudayaan ibu kota.


EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/2.8, 50 mm, 1/160 detik, ISO800
Kayu-kayu di dekat Ginkakuji pada Higashiyama

Apakah lensa USM EF 50 mm f/1.4 adalah teman perjalanan yang bisa dipercaya?

Jawaban mudahnya adalah: Ya.Ada begitu banyak hal dari lensa dasar dibandingkan dengan lensa potret.Dari lanskap, makanan, arsitektur sampai subyek dengan gerak-cepatnya, lensa ini serbaguna sekaligus ringan. Lensa ini juga dekat dengan lapang pandang mata, yang memberikan rasa yang lebih alami dan menyenangkan pada foto.Untuk membuktikan bahwa lensa ini hebat pada cahaya redup, ISOnya tidak pernah melewati ISO 800 pada perjalanan ini.

Bila sebuah gambar bisa bermakna seribu kata, maka biarkanlah gambar-gambar ini berbicara.


EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/2.8, 50 mm, 1/800 detik, ISO400
Membingkai foto dengan dedaunan


EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/2.8, 50 mm, 1/3200 detik, ISO200
Daun-daun musim dingin pada cahaya matahari siang hari


EOS 5D Mark IV, lensa USM EF50mm f/1.4, f/2.8, 50 mm, 1/800 detik, ISO200
Menciptakan bokeh yang cantik dengan bukaan f/2.8

Untuk lebih banyak inspirasi perjalanan, telusurilah artikel-artikel berikut:

Di atas darat dan lautan: Kehidupan seorang fotografer jalanan

5 Tempat untuk Dikunjungi bagi Fotografer Jalanan

Fotografi Perjalanan dengan Kamera Tanpa Cermin EOS M6: Menjelajahi Italia

Fotografi Perjalanan: Menangkap Keanekaragaman dengan Joseph Mak

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami