Apa cara yang lebih baik untuk menggali dunia foto jurnalistik daripada berbicara dengan mereka yang hidup dan bernapas dalam bercerita secara visual? Kami menyoroti 6 wartawan foto, foto yang terbaik dari mereka dan kisah-kisah di baliknya.
Mithila Jariwala
Fotografer dokumenter sosial dan kemanusiaan
“Proyek yang paling mengesankan bagi saya adalah pemotretan di Nepal seminggu setelah gempa pada bulan April 2015. Saya berada di pusat gempa, sebuah desa bernama Barpak, di distrik Gorkha. Sampai saya tiba di sana, bahkan berminggu-minggu kemudian, saya hanya melihat foto dari orang-orang yang menangis dan mengerutkan dahi di media lokal dan internasional, tetapi apa yang benar-benar saya saksikan di Barpak adalah kebangkitan kembali, bukannya keputusasaan. Orang-orang mempersiapkan diri mereka sendiri dan mencoba untuk membangun kembali kehidupan mereka.
Ketika saya berada di sana baru-baru ini untuk meliput kisah 'satu tahun kemudian, saya melihat sikap yang sama. Tidak ada yang meliput kisah yang positif pada waktu itu, jadi saya memutuskan untuk meliputnya untuk Huffington Post untuk menyoroti kekuatan yang tak terkalahkan dan keberanian dari orang-orang Gorkhali. Saya menyadari betapa kuatnya mental orang-orang ini. Hal ini membuat saya merasa positif pada saat bersedih. Dunia perlu tahu betapa orang-orang ini begitu kuat, teguh dan positif."
Zan Azlee
Wartawan multimedia dan pembuat film dokumenter
"Inilah Zebolon Simantov, orang Yahudi yang terakhir di Afghanistan. Saya pernah mendengar tentang Simantov, yang disebutkan tinggal di Kabul. Asisten saya dan saya berjalan di sekitar kota dan bertanya kepada orang-orang apakah mereka mengenal dia dan di mana tempat tinggal dia. Akhirnya kami menemukan apartemennya di atas sebuah kafe.
Dia bercerita dengan sangat baik dan dia bahkan mengajak saya mengelilingi sinagoga yang terlantar di gedung, yang dulunya penuh dengan orang-orang Yahudi Afghanistan yang berdoa pada zaman dulu. Sekarang mereka semua telah pergi.
Istri dan anak-anak Simantov juga telah berangkat ke Israel. Mereka ingin agar dia bergabung dengan mereka tapi dia menolaknya karena, dalam kata-katanya sendiri, 'saya adalah seorang Yahudi Afghanistan! Jadi saya tinggal di Afghanistan'."
Danial Hakim
Wartawan foto
"Beranggapan bahwa Anda mengalami hari yang berat di kantor? Bayangkan apa yang dirasakan oleh pembalap ini setelah balapan yang melelahkan sejauh 230km di Malaysia. Saya telah menunggu dengan cemas untuk menyaksikan para pembalap menyelesaikan balapan dan di tengah-tengah semua kehebohan, pemandangan Gong Hyo Suk menarik perhatian saya.
Sedih tetapi tentunya tidak menyerah dan dengan emosinya yang memuncak, saya segera mengabadikan momen yang mendalam ini. Tentunya ini adalah salah satu yang menonjol bagi saya dalam Le Tour Langkawi 2016. Saya suka karena saya bisa mengajak para pemirsa saya sedekat mungkin dengan peloton profesional, dan menangkap emosi di balik layar yang tidak selalu bisa Anda lihat di televisi."
Yusof Noor
Fotografer Perjalanan
"Sementara kebanyakan orang tahu bahwa Malaka terkenal dengan kota-kota kolonial bersejarah dan statusnya sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, namun foto ini menggambarkan sisi yang jarang terlihat dari ibu kota bersejarah yang tidak resmi dari Malaysia ini.
Saya memotret foto ini di Pantai Klebang, sebuah kota pantai di Malaka yang terkenal karena bukit pasirnya, yang terlihat sangat mirip dengan gurun. Sementara kebanyakan orang memotret Klebang pada siang hari, saya memilih untuk mengabadikan keindahannya pada malam hari dan saya terkejut melihat perubahan tempat itu. Saya suka bagaimana perjalanan telah membuka mata saya untuk gambaran dan pengalaman baru. Setelah semuanya, perjalanan adalah tentang eksplorasi, dan petualangan dari penemuan yang terus-menerus."
Geng Hui Tan
Calon Wartawan Foto
"Waktu itu saya sedang meliput DBS Marina Regatta 2015 dan SEA Games 2015 Boat Traditional Race, yang diadakan bersamaan. Sepanjang balapan, saya bisa merasakan adrenalin yang terpacu, bahkan mata saya terkunci dan terfokus melalui jendela bidik dan jari telunjuk kanan saya siap untuk mengabadikan momen apa pun.
Anda bisa melihat seluruh kru sangat berkomitmen dan sangat bertekad untuk membuat Singapura bangga. Saya sangat senang untuk mengabadikan momen ini, dan senang untuk mereka juga, karena telah memenangkan medali Perunggu untuk Singapura."
Dyan Tjhia
Calon Wartawan Fot
"Foto-foto saya sebagai relawan SEA Games 2015 dengan pemotretan wefie adalah momen foto jurnalistik saya yang paling berkesan. Ini merupakan pengalaman yang luar biasa bagi saya dalam SEA Games. Kami berada di bawah terik matahari dan hujan lebat, kelelahan, dikejar oleh tenggat waktu, begitu banyak drama (saya bahkan kehilangan ponsel saya pada waktu itu) tetapi kami bersemangat tinggi, terinspirasi oleh semangat juang para atlet dan jiwa kemanusiaan dari sesama teman relawan kami.
Dapat mengabadikan pelukan kemenangan, air mata kebahagiaan atau kekalahan dan berbagi cerita, bagi saya, merupakan suatu kehormatan foto jurnalistik yang perlu diperoleh."
Daftar dan dapatkan update terbaru tentang berita, kiat dan trik fotografi!
Azmin Zainal Profil penulis Azmin Zainal telah jatuh cinta pada kata-kata yang tertulis sejak ia bisa membaca dengan baik. Relatif baru untuk segala sesuatu yang berbau digital, yang menunjukkan kecintaan. Masih mencari makna hidup, apa pun itu. Pencinta kopi, percakapan yang baik, ayam goreng dan Roger Federer. Urutannya tidak harus selalu seperti itu. |