Dengan menerapkan efek bokeh pada bidikan gambar yang ditangkap, Anda dapat menghasilkan foto yang menghadirkan suasana yang lebih kaya daripada keadaan yang kita lihat secara kasat mata. Dalam artikel ini, saya akan memperkenalkan sebagian teknik bokeh yang memanfaatkan berbagai benda di sekeliling kita untuk menciptakan kesan yang memukau. (Dilaporkan oleh: Yuriko Omura Model: Riyoko Takagi)
Halaman: 1 2
Alasan Saya Menggunakan Bokeh
Saya memanfaatkan efek bokeh dalam bidikan potret untuk mengekspresikan “suasana”. Teknik ini penting jika Anda menginginkan foto dengan suasana yang lebih kaya daripada keadaan yang kita lihat secara kasat mata. Dengan memburamkan benda-benda yang pada umumnya dijumpai di sekeliling kita, Anda dapat dengan mudah menghasilkan bidikan yang membuat kesan mencengangkan bagi pemirsanya.
Khususnya, efek bokeh dapat dihasilkan dengan tiga cara: (1) menonjolkan suasana; (2) menciptakan kesan yang fantastis; dan (3) digunakan sebagai tekstur. Pada metode pertama, benda-benda di sekeliling, seperti rerumputan dan bunga, diburamkan untuk menciptakan suasana santai di sekitar subjeknya. Metode kedua menempatkan bokeh bundar warna terang (seperti gelembung sabun) di sekeliling subjek untuk menciptakan kesan yang yang fantastis, sedangkan yang ketiga, menciptakan tekstur dengan memburamkan berbagai benda yang bentuknya unik (seperti cabang pohon dan bayangan) yang dijumpai di sekitar subjeknya. Apabila menerapkan cara manapun dari tiga metode di atas untuk ekspresi, hal terpenting yang saya catat adalah menyertakan efek bokeh yang berani di manapun dalam gambar. Pada potret, banyak yang cenderung menciptakan efek bokeh ringan, menganggap bahwa ini dapat membantu menonjolkan subjek. Secara pribadi, menurut saya bahwa suasana yang dihasilkan jauh lebih menarik apabila benda diburamkan hingga sebatas benda tersebut tidak dikenali. Untuk keburaman latar depan, khususnya, ini akan menarik jika menerapkan efek sampai subjeknya nyaris tidak dapat dikenali. Jadi begitulah, memburamkan gambar secara berlebihan akan membuatnya tampak seperti hasil karya seorang pemula, jadi Anda sebaiknya mempertimbangkan keseimbangan antara subjek dan jumlah bokeh. Untuk menciptakan efek tersebut, saya memanfaatkan lensa zoom kelas 70-200mm dengan diameter besar, dan bidikan yang ditangkap pada aperture maksimum dengan focal length yang ditetapkan sedekat mungkin ke ujung telefoto.
Mencermati Alur Keburaman Latar Depan dalam Komposisi
EOS 5D Mark II/ EF70-200mm f/2.8L IS USM/ FL: 73mm/ Manual exposure (f/2.8, 1/100 det.)/ ISO 100/ WB: 5.700K
Dedaunan di latar depan diburamkan secara berani, dan subjek berdiri di balik dedaunan yang berayun-ayun.
A: Latar belakang buram
B: Alur dalam bokeh dedaunan
C: Fokus
Menciptakan Keburaman Latar Depan yang Besar dengan Gelembung Sabun
EOS 5D Mark II/ EF70-200mm f/2.8L IS USM/ FL: 90mm/ Manual exposure (f/2.8, 1/100 det/ ISO 400/ WB: 5.700K
Saya menciptakan bokeh bundar putih di depan subjek dengan menggunakan gelembung sabun, yang bertujuan menciptakan kesan kelembutan kapas yang fantastis.
A: Keburaman latar belakang
B: Keburaman latar depan diciptakan dengan menggunakan gelembung sabun
C: Fokus
Jika niat Anda adalah menciptakan keburaman latar depan yang besar, gelembung sabun akan menjadi pilihan yang sempurna. Di sini, saya minta kepada model untuk meniupkan sejumlah gelembung sabun. Angin akan menyebabkan gelembung tertiup dan keluar dari bingkai. Jadi, saat yang paling baik untuk membidik adalah pada siang hari saat tidak ada hembusan angin. Minta agar model berdiri pada posisi di tempat bokeh bundar putih dapat diciptakan. Pada contoh ini, lokasi yang saya pilih adalah di depan pohon dengan bokeh bundar yang diciptakan oleh cahaya yang bersinar menembus dedaunan. Saya memposisikan kamera secara diagonal di bawah subjek, dan minta agar model meniupkan gelembung sabun sambil menghadap ke lensa. Anda dapat menciptakan kesan yang fantastis apabila gelembung sabun ditangkap sebagai bokeh bundar putih. Saya menetapkan fokus pada mata subjek, dan membuka aperture sepenuhnya ke f/2.8. Latar belakang buram yang putih membantu menambahkan suasana alam mimpi, jadi saya memilih focal length 90mm pada sisi telefoto.
Menciptakan Tekstur di Latar Belakang dengan Menggunakan Dedaunan yang Buram
EOS 5D Mark II/ EF70-200mm f/2.8L IS USM/ FL: 73mm/ Manual exposure (f/2.8, 1/100 det)/ ISO 100/ WB: 5.700K
Memburamkan dedaunan di latar belakang akan menonjolkan tekstur yang unik di belakang subjek.
A: Dedaunan diburamkan untuk menciptakan pola
B: Fokus
Pertama-tama, cari cabang pohon yang memberikan tekstur bagus untuk keburaman latar belakang. Pilihan yang ideal adalah cabang yang menjurai ke bawah dari posisi yang tinggi. Setelah menemukan lokasi yang tepat, minta kepada model untuk berdiri di bawah cabang pohon. Di sini, saya memposisikan kamera secara diagonal, dan memilih sudut yang dapat menangkap cabang pohon di atasnya sebanyak mungkin dalam komposisi. Anda bisa mendapatkan bidikan yang lebih seimbang dengan subjek yang agak menengadah. Tekstur yang dihasilkan akan tampak lebih menarik jika garis luar dedaunan pada cabang pohon di atas subjek menjadi buram dan lembut, jadi saya menetapkan aperture ke nilai maksimum f/2.8. Untuk mendapatkan sudut pandang yang mencakup sejumlah cabang yang menjurai di atas subjek ke dalam komposisi, saya memilih focal length 73mm.
Lahir pada tahun 1983 di Tokyo. Setelah bekerja sebagai asisten toko pada sebuah toko kamera, pada saat ini Omura aktif dalam pembidikan foto artis dan album foto.