Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

FAQ Videografi: Apakah sebaiknya saya berinvestasi dalam Lensa Sinema?

2024-08-23
0
52

Kalau Anda berencana meningkatkan keterampilan dalam pembuatan film dan produksi video ke level yang lebih tinggi, menginvestasikan uang Anda dalam lensa sinema bisa jadi merupakan langkah strategis yang bagus. Lagi pula, lensa ini secara spesifik dirancang untuk memenuhi kebutuhan pembuatan film profesional dan alur kerja produksi video komersial yang canggih. Baca terus untuk mengetahuinya.

Cincin roda gigi dan aperture yang diukur dalam T-stop, bukan f-stop, hanyalah beberapa perbedaan paling kentara antara lensa sinema dan lensa biasa.

Dalam artikel ini:

 

1. Pencahayaan yang lebih konsisten: T-stop, bukan f-stop

Salah satu perbedaan terbesar antara lensa sinema dan lensa biasa tampak pada nama lensa:

Lensa biasa menggunakan f-stop, sedangkan lensa sinema menggunakan T-stop.

- T-stop menunjukkan efisiensi transmisi yang terukur: T-stop memberi tahu kita seberapa banyak cahaya yang mencapai sensor gambar.
- F-stop adalah hitungan angka. Angka ini diperoleh dengan membagi panjang fokus lensa dengan diameter fisik diafragma aperture (entrance pupil).

T-stop memperhitungkan hilangnya cahaya di dalam lensa, sedangkan f-stop tidak.

Akan selalu ada sedikit cahaya yang hilang saat melintasi berbagai elemen di dalam lensa, tetapi jumlah cahaya yang hilang, bergantung pada desain optik. Pengaturan f/1.4 pada dua lensa yang berbeda, tidak selalu menghasilkan kecerahan yang sama, bahkan pada pengaturan kecepatan ISO dan kecepatan rana yang sama. Hal ini dapat menyebabkan inkonsistensi yang mencolok jika Anda mengganti lensa atau menggunakan beberapa kamera untuk mengambil pemandangan yang sama, dan mengoreksinya dengan "mencocokkan" rekaman mentah (footage) merupakan suatu proses yang membosankan!

Di sisi lain, T-stop lebih konsisten. “T1.5” akan menghasilkan jumlah cahaya yang sama, yang mencapai sensor, apa pun lensa yang Anda gunakan, sehingga kecerahannya akan tetap sama pada pengaturan yang sama. Pencocokan pencahayaan yang harus dilakukan di lokasi dan/atau pascaproduksi lebih sedikit, yang berarti penghematan waktu dan biaya secara nyata.

Pahami hal ini: Warna pun dicocokkan
Canon telah sangat berhati-hati untuk memastikan konsistensi warna dan estetika dalam setiap set lensa sinema, jadi saat Anda mengganti lensa dengan lensa lain, satu-satunya estetika visual yang berubah adalah panjang fokus. Itu artinya tidak banyak yang harus disesuaikan dalam pascaproduksi—berita baik untuk anggaran dan kru pascaproduksi Anda.

 

2. Pergantian lensa yang cepat dan mudah dengan penyesuaian rig yang minimal

Salah satu hal pertama yang akan Anda perhatikan saat melihat satu set lensa sinema adalah, bahwa semua lensa dalam set tersebut berukuran konsisten, atau "disesuaikan". Lihat gambar di atas, yang menunjukkan lensa prima sinema dudukan RF Canon (lensa CN-R) dan amati hal berikut:

- Ukuran yang konsisten: meskipun ukurannya bervariasi, perbedaannya kecil.
- Diameter depan yang konsisten (114mm pada lensa CN-R) dan diameter filter yang konsisten.
- Posisi roda gigi dan penandaan yang konsisten.

Berat lensa juga konsisten. Sekali lagi, menggunakan lensa CN-R sebagai contoh:

Lensa Berat
CN-R14mm T3.1 L F Kira-kira 1,3kg
CN-R20mm T1.5 L F Kira-kira 1,4kg
CN-R24mm T1.5 L F Kira-kira 1,3kg
CN-R35mm T1.5 L F Kira-kira 1,3kg
CN-R50mm T1.3 L F Kira-kira 1,2kg
CN-R85mm T1.3 L F Kira-kira 1,5kg
CN-R135mm T2.2 L F Kira-kira 1,5kg

Berikut adalah keputusan desain yang disengaja, yang akan membuat pergantian lensa lebih cepat dan mudah di lokasi:

- Aperture dan cincin fokus berada pada posisi yang sama pada setiap lensa, jadi Anda tidak perlu mengubah posisi sistem follow focus atau roda gigi pengontrol lainnya.
- Anda tidak perlu menyeimbangkan ulang gimbal atau sistem pendukung Anda karena ukuran dan berat lensanya yang konsisten.
- Anda dapat menggunakan kotak matte yang sama untuk semua lensa dalam set yang sama karena diameter depannya yang konsisten.

Itu berarti lebih sedikit penyesuaian ulang dan pencocokan setiap kali melakukan perubahan lensa. Betapa banyak waktu yang dihemat!


Saksikan: Pertukaran lensa yang mulus

Karena lensa sinema yang termasuk dalam set yang sama memiliki tanda dan roda gigi yang diposisikan secara konsisten, lensa dapat ditukar dalam hitungan detik.

 

3. Kemampuan operasional yang memenuhi kebutuhan produksi profesional

Lensa sinema didesain agar lebih sesuai dengan situasi pembuatan film dan produksi video profesional, yang memiliki beberapa persyaratan berbeda dari pengambilan gambar diam (still).

i) Didesain untuk kontrol fokus manual yang presisi

Meskipun sistem autofocus (fokus otomatis) telah berkembang pesat, kontrol manual yang presisi atas pemfokusan masih penting untuk mencapai footage (rekaman mentah) dan storytelling (alur penceritaan) berkualitas profesional dalam berbagai jenis produksi. Faktanya, penarikan fokus manual sering kali lebih disukai dalam produksi beranggaran tinggi dan lingkungan pembuatan film profesional, karena menawarkan tingkat kontrol kreatif yang lebih tinggi atas kecepatan dan konsistensi transisi fokus.

Untuk mengontrol fokus, Anda memerlukan sistem follow focus. Baik Anda merekam sendiri atau memiliki asisten untuk membantu Anda menarik fokus (penarik fokus/Kamera Asisten-1), sistem follow focus (termasuk motor kontrol fokus) memudahkan penyesuaian fokus saat kamera berada di tripod atau rig. Gigi pada cincin fokus lensa sinema didesain untuk dipasang ke sistem tersebut.

Anda juga akan melihat tanda fokus yang mendetail pada lensa, yang berguna untuk menarik fokus dari satu bagian pemandangan yang tepat ke bagian lain secara berulang-ulang.  Bagaimana pun, meskipun berhasil secara jitu membidik suatu pemandangan dalam satu kali pengambilan gambar adalah hal yang ideal, hal itu sering kali tidak terjadi dalam kenyataan!

Lemparan fokus (derajat rotasi yang diperlukan dari tak terhingga ke jarak fokus terdekat) juga lebih panjang dari lensa normal—300 derajat pada lensa prima CN-R dan Sumire. Hal ini memungkinkan penyesuaian fokus yang lebih kecil dan lebih presisi, yang memang penting, terutama saat bekerja dengan depth of field yang sangat dangkal di mana penyesuaian sekecil apa pun membuat perbedaan yang signifikan pada apa yang fokus dan apa yang buram. Hal ini juga memungkinkan transisi fokus yang lebih halus dan lebih alami, sehingga meningkatkan pengalaman menonton pemirsa.


Saksikan: Unit follow focus sedang menunjukkan kebolehannya

 

ii) Cincin aperture (iris) tanpa klik

Dalam fotografi diam (still), klik cincin aperture merupakan indikasi taktil yang berguna untuk menunjukkan berapa banyak pengaturan aperture telah disesuaikan. Itulah sebabnya cincin aperture hadir pada lensa non-sinema yang memilikinya.

Di sisi lain, video memerlukan penyesuaian yang lebih halus dan tanpa suara. Anda akan sering menyesuaikan aperture, baik untuk mengontrol atau mengubah depth of field sebagai bagian dari alur penceritaan visual, atau untuk mempertahankan pencahayaan yang tepat dalam kondisi pencahayaan yang berubah-ubah. Anda tidak ingin lonjakan pencahayaan yang tiba-tiba sewaktu melakukan penyesuaian, dan Anda juga tidak ingin bunyi klik dari cincin aperture terekam pada trek audio!

Jadi, secara default, lensa sinema memiliki cincin aperture yang dikontrol secara mekanis, yang juga disebut cincin iris, yang memberi Anda kontrol langsung atas pengaturan aperture. Cincin ini halus dan tanpa klik untuk memastikan transisi yang senyap dan mulus.


Saksikan: Cincin aperture tanpa klik pada lensa Cinema EOS

Tidak ada bunyi klik setiap kali melakukan stop aperture: Lensa sinema tanpa bunyi klik begitu dikeluarkan dari kemasannya.

iii) Ditandai untuk kerja tim

Depth of field, jarak, dan tanda T-stop pada lensa sinema berada di kedua sisi laras lensa, yang membuatnya terlihat dari sisi kiri kamera yang "smart" (saat melihat ke arah yang sama dengan lensa), sisi kanan yang "dumb", dan dari belakang.  Hal ini memungkinkan Anda sebagai operator kamera dan AC/penarik fokus pertama untuk melihat, mengakses, dan berkomunikasi tentang pengaturan ini, terlepas dari sisi kamera mana Anda berada—tidak ada yang harus bergerak dan berpotensi menghalangi!


Penandaan di sisi kiri…


…dan sisi kanan

Ada saatnya ketika Anda perlu mengoperasikan kamera dari posisi atau sudut yang berbeda untuk mendapatkan bidikan yang Anda inginkan. Dengan adanya tanda penting di kedua sisi, Anda dapat melihat informasi penting di mana pun Anda berada, bagaimana pun pengaturannya, sehingga bisa lebih fleksibel.

Pahami hal ini: Indikator Fosforesens

Lihat tanda yang bersinar dalam gelap? Penandaan indikator pada laras depan memiliki cat fosforesens (berpendar), yang meningkatkan visibilitas saat Anda mengambil gambar di malam hari atau di area gelap.

 

4. Didesain untuk meminimalkan focus breathing

Perubahan posisi fokus pasti menyebabkan sudut pandang sedikit berubah dalam fenomena yang disebut "focus breathing” (perubahan panjang fokus akibat penyesuaian jarak fokus lensa). Mengingat seberapa sering perubahan posisi fokus terjadi, di sebagian besar produksi, focus breathing bisa sangat mencengangkan!

Meskipun ada berbagai metode untuk mengoreksi focus breathing, tetapi, tidak ada yang lebih baik daripada menguranginya dari sumbernya: pergerakan elemen pemfokusan di dalam lensa. Desain optik lensa sinema mengurangi pergerakan tersebut sehingga focus breathing terkendali sejak awal. Ini menjaga bingkai dan sudut pandang bidikan Anda tetap konsisten: persis seperti yang Anda inginkan.

Baca juga:
FAQ Videografi: Apakah Koreksi Focus Breathing itu?

 

Kesimpulan: Yang wajib dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembuatan film Anda

Lensa sinema membantu memperlancar alur kerja pembuatan film, baik di lokasi syuting maupun pascaproduksi, sehingga menyisakan waktu dan energi yang berharga untuk hal-hal lain. Faktanya, lensa ini penting untuk produksi kelas atas karena konsistensi yang diberikannya menghasilkan penghematan waktu dan biaya yang substansial. Lensa sinema juga menawarkan tingkat kendali kreatif yang unik, sehingga menjadi lebih mudah untuk membuat rekaman yang terlihat seperti yang Anda inginkan, hingga ke transisi yang halus. Dalam hal itu, lensa ini merupakan keharusan bagi setiap pembuat film atau produser video berpengalaman yang ingin membawa keterampilan dan bisnis mereka ke tingkat berikutnya.

Tertarik untuk mendapatkan lensa sinema pertama Anda? Klik tombol di bawah untuk mengetahui selengkapnya.

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami