Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Saran Menarik dari Para Profesional mengenai Cara Menonjolkan Kedalaman

2016-03-03
5
2.25 k
Dalam artikel ini:

Fotografi adalah jenis karya seni dua dimensi. Dengan memanfaatkan panjang fokus untuk menciptakan efek seperti bokeh dan kompresi perspektif, kita dapat menonjolkan kedalaman dan ketiga dimensi, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk menyampaikan maksud fotografis dalam karya kita. Berikut ini, kami akan memperkenalkan sebagian teknik untuk hal ini yang sering digunakan oleh para fotografer profesional. (Diedit oleh: Digital Camera Magazine)

Apabila menangkap bidikan lanskap dengan hewan liar, gunakan lensa telefoto untuk mengontrol kedalaman

EOS 7D Mark II/ EF70-200mm f/2.8L IS II USM/ Panjang fokus: 90mm (kira-kira 144mm dalam format 35mm)/ Manual exposure (f/2.8, 1/80 det.)/ ISO 800/ WB: Daylight

Bidikan Rusa Hokkaido Sika diambil di Semenanjung Shiretoko di Hokkaido. Pada saat mengambil bidikan ini, hanya ada secercah cahaya matahari dalam hutan, oleh karenanya saya memilih lensa dengan f-number yang cerah. Ketika menggunakan efek bokeh di sini, saya secara hati-hati menggunakannya dengan segenap keterampilan untuk memastikan bahwa foto tidak akan terlihat terlalu berantakan. (Foto dan naskah oleh: Yukihiro Fukuda)

Gunakan efek kompresi perspektif lensa telefoto untuk menciptakan kedalaman

Dalam contoh ini, saya memilih panjang fokus sekitar 140mm setelah mempertimbangkan tiga elemen yang saya ingin sertakan dalam bidikan, mulai dari bunga kuning di latar depan, diikuti oleh pepohonan, dan terakhir lanskap yang lebih jauh, yang terhalangi oleh kabut. Efek kompresi perspektif yang diciptakan oleh panjang fokus, membantu menonjolkan kedalaman dalam gambar seperti yang dimaksudkan.

f-number cerah untuk memburamkan latar depan dan latar belakang

Saya memilih aperture maksimum f/2.8 untuk memburamkan semua benda selain subjek utama. f-number dekat aperture maksimum memang sangat diinginkan untuk menciptakan efek kompresi perspektif dengan menggunakan lensa telefoto. Saya juga menaikkan kecepatan ISO untuk mencegah gambar menjadi buram akibat goyangan kamera.

Apabila komposisinya datar, ciptakan kedalaman dengan menggunakan lensa sudut lebar

EOS 5D Mark II/ EF24mm f/1.4L II USM/ FL: 24mm/ Aperture-priority AE (f/2, 1/6.000 det., EV±0)/ ISO 200/ WB: Auto

Pemandangan laut di musim panas ini menggugah kenangan lama saat saya masih muda. Saya pernah tinggal dekat laut. Saya menangkapnya dengan harapan dapat menghadirkan kenangan lama yang hanya bisa saya temukan dalam mimpi. (Foto dan naskah oleh: Masatsugu Koorikawa)

Saran: Ambil bidikan close-up secara diagonal dari belakang untuk mendistorsi bentuk kapal

Pertama, saya mengambil bidikan kapal dari samping, tetapi bentuk subjeknya terlalu akurat dan gagal mengemukakan kesan dinamika apa pun. Terlepas dari lensa sudut lebar apa pun yang Anda pilih, memang sulit untuk menciptakan efek distorsi yang kentara jika Anda menangkap subjek secara langsung dari depan. Sebagai perbandingan, komposisi dengan haluan kapal terarah ke laut, membantu menambahkan kesan dinamika dan menonjolkan kedalaman dalam gambar.

Panjang fokus yang melebih-lebihkan jarak relatif

Lensa sudut lebar melebih-lebihkan perbedaan relatif dalam jarak, antara benda yang dekat dan yang jauh. Dalam contoh ini, saya memanfaatkan karakteristik ini dengan menyertakan kapal di latar depan untuk menambahkan kesan dinamika ke pemandangan laut, yang tanpa ini akan terlihat datar. Laut akan tampak terlalu jauh jika sudut pandangan terlalu lebar, jadi saya memutuskan bahwa panjang fokus 24mm adalah pilihan ideal dalam kasus ini.

Jarak pemfokusan yang menciptakan efek distorsi yang kentara

Saya memosisikan lensa sedekat mungkin ke subjeknya, misalnya haluan kapal yang tetap terlihat dari tampilan menyamping ini. Dengan melakukan hal itu, akan tercipta efek distorsi yang signifikan pada kapal, seakan-akan kapal sedang bergerak menuju laut. Sebagai ilustrasi di sini, Anda dapat mereka-reka karakteristik unik lensa sudut lebar dengan memindahkan kamera dekat ke subjeknya.

Untuk menonjolkan subjek dari latar belakang yang berwarna sama, buka aperture-nya

EOS 5D/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 65mm/ Manual exposure (f/4, 1/8 det.)/ ISO 1600/ WB: Auto

Dalam contoh ini, saya ingin menciptakan foto dengan suasana lembut dengan menggunakan cahaya alami pada vas bunga di kamar mandi saya. Latar belakang dan subjek warnanya putih, jadi saya menyesuaikan f-number untuk subjek agar menonjol dari latar belakang. (Foto dan naskah oleh: Katsura Komiyama)

f-number yang menciptakan bokeh besar untuk suasana yang lembut

Agar subjeknya menonjol dari latar belakang yang berwarna sama, saya menetapkan aperture ke maksimum (f/4) untuk menciptakan keburaman latar belakang, sehingga akan melembutkan suasananya. Saya juga memilih posisi yang subjeknya tertimpa cahaya matahari supaya latar belakang tampak relatif lebih gelap.

Kecepatan ISO yang menambah kecepatan rana untuk mencegah gambar buram akibat goyangan kamera

Apabila memotret dalam kondisi cahaya remang-remang yang hanya diterangi oleh cahaya alami yang lemah, Anda dapat memanfaatkannya untuk menciptakan suasana yang lembut. Pada contoh ini, saya meninggikan ISO speed ke 1600 untuk mendapatkan kecepatan rana 1/8 detik. Ini dilakukan untuk mencegah gambar menjadi buram akibat goyangan kamera.

Yukihiro Fukuda

Lahir pada tahun 1965 di Tokyo, Fukuda menghabiskan lebih dari separuh waktunya setiap tahun di lapangan. Dengan kehadiran EOS-1D C, saat ini ia aktif dalam syuting film 4K selain pemotretan still photos. Ia juga pengarang sejumlah buku.

 
Masatsugu Koorikawa

Lahir di Nara. Di samping mengambil foto untuk potret dan berbagai barang untuk majalah kamera dan musik, Koorikawa juga merilis karyanya dengan tema perairan Teluk Tokyo.

 
Katsura Komiyama

Lahir di Kanagawa pada tahun 1979. Fotografer. Setelah belajar di bawah bimbingan Makoto Nakamura, yang kemudian diikuti kariernya di café dan sebagai penerbit, Komiyama menjadi fotografer freelance. Nakamura Photographic Academy/ anthony.jp PHaT PHOTO'S Contract Photographer (Amana)/ amana

 
Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat semakin banyak seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.

Diterbitkan oleh Impress Corporation

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami