[Bagian 1] Lensa Super Telephoto Zoom Lens Mengalami Pembaruan Model setelah sekitar 16 Tahun
EF100-400mm f/4.5-5.6L IS USM, lensa yang telah memperoleh dukungan sangat luas di antara para fotografer alam, telah mengalami pembaruan setelah sekitar 16 tahun. Artikel ini merupakan rangkuman wawancara dengan para pengembang EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM yang baru. (Laporan dan Foto mereka yang diwawancarai oleh: Ryosuke Takahashi)
Halaman: 1 2
(Dari kiri)
Wataru Yokota (Grup ICP 1)
Shigenobu Sugita (Senior Engineer, Pusat Pengembangan ICP 1)
Yuki Nagao (Senior Engineer, Pusat Pengembangan ICP 1)
Lensa yang sudah lama dinantikan Sarat dengan pengetahuan tata-cara dan Teknologi Canon
- Pertama-tama, dapatkah Anda menjelaskan lebih jauh mengenai pemosisian EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM, dan subjek serta pemandangan fotografi targetnya?
Yokota EF100-400mm f/4.5-5.6L IS USM, model pendahulu yang dirilis bulan November 1998, telah memperoleh dukungan kuat dari para fotografer yang berkisar dari fotografer amatir yang mahir hingga profesional. Sudah 16 tahun berlalu sejak peluncurannya, dan kami telah menerima banyak permintaan yang menanyakan tentang pembaruannya. Pemosisian model baru tetap tidak berubah dari pendahulunya, dan performanya yang unggul dalam fotografi alam layak dibanggakan. Tidak hanya itu, lensa ini juga dapat digunakan untuk pemandangan dalam rentang yang luas, dari pesawat terbang hingga motor sport dan lanskap. Sejak kami memutuskan untuk mengubah model tersebut, kami ingin mewujudkan lensa dengan performa yang memenuhi harapan para penggunanya.
- Apa alasan untuk tidak memperbarui model ini dalam 16 tahun terakhir?
Yokota Kami perlu waktu untuk mencermati performa lensa agar dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Peningkatan performa optik adalah salah satu pertimbangan yang harus dicakup dalam pembaruan, dan kami menghabiskan banyak waktu untuk mencermati, bagaimana kami dapat melakukannya tanpa meningkatkan ukuran dan bobot lensa, yang pastinya akan membuat lensa kurang mudah digunakan. EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM sarat dengan pengetahuan tata-cara dan teknologi yang telah kami kembangkan untuk seri lensa super telephoto serta lensa EF70-200mm f/2.8L IS II USM.
- Dapatkah Anda memberikan rincian yang lebih spesifik mengenai perbaikan apa yang dapat diharapkan para pengguna dari model pendahulunya?
Yokota Permintaan pengguna sudah disatukan sebagai bagian dari fitur lensa, yang dapat secara umum diklasifikasikan ke dalam lima aspek. Yang pertama, adalah penyempurnaan resolving power. Tujuan kami adalah mewujudkan kualitas gambar tinggi yang sepadan dengan tujuan "L-lens" untuk memenuhi kebutuhan lingkungan digital dewasa ini. Yang kedua, kami telah meningkatkan pengukuran terhadap cahaya latar dengan menerapkan "Air Sphere Coating" (Lapisan Lingkaran Udara) yang baru. Kami banyak mendengar dari para pengguna yang meminta kami mengatasi masalah cahaya latar, dan kebetulan, hal itu juga adalah bagian dari usulan kami. Hal yang ketiga adalah pengurangan dalam jarak pemfokusan terdekat, dari 1,8m menjadi 0,98m. Yang keempat adalah mempertahankan ukuran lensa yang sama. Pengguna yang bepergian ke luar negeri menginginkan agar kami "mempertahankan lensa dalam ukuran yang mudah disimpan di dalam tas kamera dan ditenteng ke dalam pesawat”, jadi kami camkan hal ini dan hanya melakukan perubahan minimal pada ukuran lensa sekaligus memaksimalkan performa optik sebesar mungkin. Yang terakhir, kami mencoba meningkatkan daya operasinya dengan mengubah mekanisme zoom dari desain conventional linear extension zoom (zoom perpanjangan linear konvensional) menjadi rotating zoom (zoom berputar).
- Dapatkah Anda menjelaskan secara lebih terperinci mengenai alasan untuk mengubah linear extension zoom (zoom perpanjangan linear) menjadi mekanisme rotating zoom (zoom berputar)?
Yokota Sebagian pengguna lebih memilih desain linear extension zoom, tetapi kami memutuskan untuk menerapkan rotating zoom kali ini setelah menimbang-nimbang keuntungan dan kerugian serta mempertimbangkan yang disampaikan oleh para amatir mahir dan profesional di seluruh dunia. Alasan utama yaitu, mekanisme rotating zoom adalah arus utama di antara lensa zoom saat ini, jadi kami ingin sistem operasi lensa ini konsisten dengan tren itu. Selain itu, keuntungan lain rotating zoom yaitu, lebih mudah disesuaikan ke focal length yang dimaksudkan.
- Focal length dapat disesuaikan secara cepat dengan linear extension zoom. Upaya apa saja yang dilakukan untuk mencegah kemudahan penggunaan lensa tidak dikorbankan dengan beralih ke desain rotating zoom?
Nagao Untuk lensa telephoto zoom di kelas ini, perpanjangan fisik elemen lensa dalam kelompok lensa pertama menjadi lebih besar. Perpanjangan lensa dilakukan oleh cam mechanism (mekanisme cam). Agar dapat memanjangkan lebih jauh sekaligus menjaga rotating angle tetap konstan, pada umumnya perlu meningkatkan sudut inklinasi kamera. Namun demikian, melakukan hal tersebut dapat menambahkan beban operasi zoom secara signifikan. Jadi, kami menerapkan mekanisme yang memungkinkan perpanjangan yang lebih efisien sekaligus mempertahankan level daya operasi yang memadai.
- Dengan kata lain, jika kita menyamakan cam dengan tangga spiral, sudut inklinasi yang lebih besar akan berarti lereng yang lebih curam, betulkah pendapat saya?
Nagao Ya, tepat sekali. Penjelasan singkat mengenai mekanisme lensa ini yaitu, lensa dilengkapi dengan mekanisme deselerasi (perlambatan) yang memanfaatkan cam dan roller. Pada umumnya, sisi dalam zoom ring dilengkapi cam, tetapi untuk lensa ini, cam ditemukan pada cam cylinder di sisi dalam lensa serta cam cylinder yang berada lebih jauh dalam lingkungan ini. Dengan kata lain, lapisan multi cam dikombinasikan untuk mencapai jarak pergerakan lensa yang lebih panjang tanpa meningkatkan kekuatan operasi zoom.
- Apa yang sudah berubah dengan diperkenalkannya struktur multi-lapis?
Nagao Kami mampu mengurangi sudut inklinasi untuk masing-masing cam. Untuk desain linear extension zoom, tabung lensa kelompok pertama ditarik keluar secara manual dengan tangan kita. Dalam hal mekanisme rotating zoom, tabung lensa kelompok pertama bergerak sepanjang ulir cam pada bagian dalam zoom ring. Untuk lensa ini, cam cylinder di sini dirancang untuk berputar keluar mengikuti pergerakan tabung lensa kelompok pertama, yang kemudian menggerakkan semua komponen sistem optik yang diperlukan untuk perpindahan focal length.
- Apakah ini merupakan mekanisme yang pertama kali diterapkan?
Nagao Kami tidak memiliki sesuatu yang persis sama, tetapi teknologi serupa digunakan pada EF70-300mm f/4-5.6L IS USM. Teknologi ini disesuaikan untuk telephoto zoom, karena torsi selama pengoperasian dapat dijaga pada level yang hampir konstan.
- Oh begitu. Jadi, pengoperasian zoom tidak melambat secara tiba-tiba selama proses.
Nagao Ya.
Control Ring dengan Daya Operasi yang Disempurnakan
- EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM dilengkapi dengan control ring (cincin kontrol) untuk menyesuaikan torsi selama melakukan zoom. Bagaimana kita memanfaatkan ring ini?
Nagao Kami berpendapat bahwa daya operasi zoom sewaktu mengambil foto adalah pertimbangan yang penting bagi fotografer. Anda dapat memutar control ring ini untuk menambah atau mengurangi torsi zoom. Yang lebih spesifik, Anda dapat mencegah perubahan pada sudut pandang akibat dampaknya, dengan cara menetapkan ke torsi yang lebih ringan apabila lensa diposisikan secara horizontal, dan ke torsi yang lebih berat apabila lensa diarahkan ke atas. Selain itu, sewaktu Anda menenteng lensa, dengan menetapkannya ke torsi yang lebih berat, akan membantu mencegah lensa memanjang keluar akibat bobotnya.
- Model pendahulu juga dilengkapi dengan sistem serupa. Apakah keduanya sama dari segi struktur?
Nagao Tidak. Jika Anda amati secara lebih dekat, ring antara zoom ring dan control ring, Anda akan menyadari bahwa ring bergerak maju atau mundur apabila control ring diputar. Bahan elastis di dalam mendorong zoom ring apabila ring ini bergerak.
- Jadi, pergerakannya mirip kopling mobil?
Nagao Ya. Ini mirip dengan gagasan mengubah kekuatan dorongan gesekan kopling. Untuk model pendahulunya, torsi menjadi kencang ke "arah diameter" apabila ring diputar, sehingga pada dasarnya, strukturnya berbeda dari model ini. Kami tidak dapat mengungkapkan tipe bahan elastis yang digunakan, tetapi Anda bisa menafsirkannya sebagai pengontrolan torsi yang menggunakan beberapa komponen, seperti pegas.
Meskipun fitur ini juga ditemukan pada model terdahulu, namun daya operasinya sudah disempurnakan dengan mekanisme dorong yang berbeda. Dengan memutar control ring, torsi zoom bisa diubah untuk mencegah perubahan yang tidak disengaja pada zoom sewaktu memotret. Selain itu, sewaktu Anda menenteng lensa, dengan menetapkannya ke torsi yang lebih berat, akan juga membantu mencegah lensa memanjang keluar akibat bobotnya.
Perbaikan yang Dibuat untuk Kualitas Gambar
- Bagaimana perbaikan resolving power dibandingkan model terdahulu, dan pada pemandangan apa perubahan ini dapat dirasakan?
Sugita Singkatnya, "semua". Kami telah meninggikan MTF pada seluruh kisaran zoom. Sebagai lensa telephoto zoom, kami khususnya yakin pada resolving power di seputar bagian tengah gambar pada ujung telefoto, serta pada bagian sekitar subjek utamanya. Resolving power pada area periferal juga sudah diperbaiki secara nyata dibandingkan pendahulunya.
MTF Curve
Y: Contrast
X: Jarak dari Pusat Gambar (mm)
Y: Contrast
X: Jarak dari Pusat Gambar (mm)
Spatial Frequency | Aperture Maks. | f/8 | ||
S | M | S | M | |
10 lines/mm | ||||
30 lines/mm |
S: Arah Sagittal (Radial)
M: Arah Meridional (Concentric Circle)
Dibandingkan pendahulunya, performa sudah diperbaiki pada aperture maksimum serta f/8. Khususnya, area di sekitar bagian tengah gambar menunjukkan nilai sekurangnya 0,8 apabila aperture terbuka sepenuhnya, yang mengindikasikan bahwa lensa ini mampu mengekspresikan garis tebal dan tipis dari subjeknya secara jelas.
- Untuk lensa telephoto zoom, kunci penyempurnaan kualitas gambar terletak pada kontrol chromatic aberrations. Secara spesifik, aspek desain optik mana yang Anda fokuskan?
Sugita Saya berpendapat bahwa faktor paling penting adalah penggunaan fluorit dan elemen lensa UD untuk meminimalkan chromatic aberrations pembesaran dan axial chromatic aberrations. Tidak hanya itu. 17 elemen dalam konstruksi lensa model terdahulu, kini ada 21 elemen yang digunakan dan disusun secara optimal untuk menyempurnakan performa.
- Penggunaan fluorit dan elemen lensa UD telah menjadi teknologi standar pada lensa telephoto zoom Canon. Di area mana perbaikan tersebut sudah dibuat pada peforma optiknya?
Sugita Saya tidak dapat memberikan rinciannya kepada Anda, tetapi bisa saya katakan bahwa sebagian besar berkat desain dan teknologi manufaktur yang sudah dikembangkan dan diakumulasi Canon selama 16 tahun terakhir. Dengan peningkatan dari 17 ke 21 elemen, aberration correction (koreksi aberasi) menjadi lebih mudah, dan hal ini selanjutnya membantu menyempurnakan performa. Namun demikian, hanya dengan meningkatkan jumlah elemen lensa, hal ini akan menyebabkan fluktuasi yang lebih besar dalam kesalahan presisi akibat penggunaan komponen yang lebih banyak. Untuk mencegah hal ini terjadi, kami sudah memodifikasi desain dan teknologi manufaktur supaya ke 21 elemen dapat dimanfaatkan sepenuhnya.
- Oh begitu. Jadi, kualitas gambar yang tinggi adalah hasil meminimalkan kesalahan presisi untuk mencapai desain lensa termutakhir secara keseluruhan, dan bukan karena mencari solusi aman.
Sugita Ya, memang begitu.
- Kualitas gambar setara dengan yang dihasilkan oleh EF70-200mm f/2.8L IS II USM. Meskipun rasio zoom besar, mengapa hal ini memungkinkan untuk meningkatkan kualitas gambar ke level ini?
Sugita Ini menyangkut soal prinsip. Performa lensa telefoto bergantung pada panjang lensa yang berkenaan dengan focal length. Karena EF70-200mm f/2.8L IS II USM menerapkan inner zooming system (sistem zoom bagian dalam), panjang lensa tetap konstan pada seluruh rentang zoom. Sementara itu, lensa EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM memanjang keluar pada sisi telefoto, yang membantu meningkatkan kemampuan mendasar sistem optik. Namun demikian, ini juga merupakan fakta bahwa tabung lensa cenderung berisik untuk lensa telefoto dengan permukaan depan yang memanjang keluar. Kami bekerja bersama dengan tim desain mekanis untuk meminimalkan keberisikan lensa ini, dan hal ini ikut membantu penyempurnaan kualitas gambar.
Lahir di Aichi tahun 1960, Takahashi memulai karier freelance pada tahun 1987 setelah bekerja pada studio foto iklan dan penerbit. Melakukan pemotretan untuk majalah besar, ia telah bepergian ke banyak penjuru dunia dari tempat kedudukannya di Jepang dan Tiongkok. Takahashi adalah anggota Japan Professional Photographers Society (JPS).