Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

[Bagian 3] Menangkap Momen, Saat Burung Akan Terbang

2015-06-04
0
2.67 k
Dalam artikel ini:

Jika Anda menjumpai seekor burung yang akan segera terbang, apa yang sebaiknya Anda lakukan agar tidak luput menangkap momen ini? Berikut ini, seorang fotografer profesional dalam bidang hewan liar, akan menjelaskan teknik melakukannya dengan menggunakan EOS 7D Mark II. (Dilaporkan oleh: Gaku Tozuka)

Halaman: 1 2

Memprediksi pergerakan burung

Menangkap momen, saat burung akan terbang mungkin terdengar seperti tugas yang menantang. Namun demikian, ini tidak sulit jika Anda dapat memprediksi waktu di muka. Sebelum burung terbang, ia akan menunjukkan tanda-tanda, seperti merentangkan dan menarik lehernya (atau membuang kotoran pada kasus burung pemangsa). Tidak hanya itu, secara umum, burung terbang ke arah yang melawan angin, jadi, juga dimungkinkan untuk memprediksi arah terbang burung.

Berikutnya, perkenankan saya menjelaskan teknik aktual untuk menangkap bidikan tersebut. Burung besar, seperti angsa, harus berlari menempuh jarak yang lebih panjang sebelum terbang, jadi kunci untuk menyusun bidikan harus menyisihkan ruang ke arah burung itu berlari. Jika bidikan mengambil tempat pada lokasi yang memiliki cahaya latar, atau dengan latar belakang yang berantakan dan Anda menggunakan auto exposure, maka kecerahannya akan bervariasi setiap kali Anda menggerakkan lensa. Oleh karena itu, mengapa tidak menetapkan exposure secara manual, sebagai gantinya? Jika Anda ingin membekukan pergerakan subjek, gunakan aperture maksimum dan ambil bidikan secepat shutter speed. Jika Anda tidak dapat menaikkan shutter speed, tingkatkan ISO speed. Inilah waktu untuk memanfaatkan performa high ISO speed EOS 7D Mark II. Cara efektif lainnya adalah menaikkan ISO speed, dan mempersempit aperture sebanyak satu atau dua stop. Dengan begitu, hal ini akan meningkatkan depth of field, dan teknik ini khususnya sesuai apabila Anda menggunakan lensa super telefoto.

Tingkat Kesulitan: Medium

Status Pemotretan

Lensa: Telefoto Super

Cahaya: Cahaya Miring

Shutter Speed: Cepat

Aperture: Terbuka

EOS 7D Mark II/ FL: 700mm (setara dengan 1.120mm dalam format 35mm)/ EF500mm f/4L IS II USM + EXTENDER EF1.4×III/ Manual (f/5.6, 1/1,600 det)/ ISO 400/ WB: Auto

Dalam contoh ini, saya menujukannya pada momen, saat angsa padang kutub akan terbang. Di sini, saya menetapkan exposure secara manual, karena menggunakan pengaturan auto akan menyebabkan kecerahan bervariasi di latar belakang. Sayap dan percikan air yang berkilauan, tergambarkan secara indah.

Titik AF digunakan untuk fokus

Dengan Zone AF, Anda tidak mungkin akan kehilangan jejak pergerakan burung besar, seperti angsa padang kutub. Namun demikian, fokus dapat ditetapkan pada kedua sayap jika diposisikan di latar depan komposisi. Pastikan bahwa fokus diperoleh dekat wajah subjek.

Pengaturan

Pengoperasian AF: AI Servo AF

Drive mode: High-speed continuous

Mode pemilihan area AF: Zone AF

AF Config. Tool: Case 1

Saya menangkap subjek dengan AI Servo AF + Zone AF, dan memastikan bahwa fokus dipertahankan pada subjek dengan menyesuaikan Case 1 AF Configuration Tool. Saya memilih mode high-speed continuous shooting (pemotretan bersinambungan kecepatan tinggi) untuk membekukan pergerakan percikan air dan sayap.

[Bidikan Buruk]
Harus menyisihkan ruang dalam komposisi

EOS 7D Mark II/ FL: 700mm (setara dengan 1.120mm dalam format 35mm)/ EF500mm f/4L IS II USM + EXTENDER EF1.4×III/ Aperture-priority AE (f/8, 1/5,000 det)/ ISO 800/ WB: Auto

Sewaktu saya mencoba menangkap burung bangau besar yang sedang memperhatikan makanannya, tiba-tiba bangau itu terbang. Saya tekan tombol shutter secara refleks, tetapi sayangnya, wajah dan sayap burung, berada di luar bingkai. Walaupun exposure dan shutter speed sudah tepat, namun komposisinya, yang merupakan unsur yang krusial, tidak bagus. Apabila menangkap momen, saat burung akan terbang, penting untuk menciptakan ruang ke arah burung akan bergerak agar bisa memperoleh komposisi yang stabil.

Teknik untuk mencegah goyangan kamera

Burung liar terbang saat melihat sosok manusia. Jadi, bagaimana kita bisa mendekatinya? Jawabannya, sembunyikan bentuk manusia Anda dari burung liar. Contohnya, Anda dapat menggunakan mobil Anda sebagai tirai bergerak. Namun demikian, menggunakan tripod di mobil bisa tidak stabil. Apabila mengambil bidikan dari jendela mobil, Anda bisa memanfaatkan bean bag (kantung duduk) sebagai bantal untuk kamera, seperti yang diilustrasikan foto. Ini membantu menghasilkan gambar yang stabil, dan merupakan teknik umum dalam fotografi burung liar.

Gaku Tozuka

Lahir pada tahun 1966 di Aichi, Tozuka mengembangkan minatnya dalam fotografi ketika ia masih di bangku sekolah lanjutan atas, dan mulai memotret lanskap alam serta hewan liar. Pada usia 20, ia begitu menghayati pemotretan burung liar setelah, secara tidak sengaja menangkap burung pelatuk dalam fotonya. Ia sudah merilis sejumlah besar karyanya di media, seperti majalah, buletin, buku, kalender dan acara TV.

http://happybirdsday.jp/

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat semakin banyak seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.

Diterbitkan oleh Impress Corporation

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami